Dosen Pengampu :
Fendi Achmad, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Ridho Setiawan Tuitanto (22050514071)
Dea Putri Nurwahyunita (22050514063)
Tegar Ardiwinata Putra Sigit (22050514070)
1.2 Tujuan
Tujuan Praktikum kali ini adalah :
1. Mengetahui keamanan dan keselamatan instalasi listrik;
2. Mengenal komponen-komponen instalasi listrik;
3. Membuat perencanaan instalasi listrik bangunan; dan
4. Menghitung kebutuhan komponen listrik yang sesuai dan aman.
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum kali ini adalah :
1. Mahasiswa jurusan teknik elektro mampu mengetahui keamanan dan
keselamatan instalasi listrik;
2. Mahasiswa jurusan teknik elektro mengenal komponen-komponen instalasi
listrik;
3. Mahasiswa jurusan teknik elektro mampu embuat perencanaan instalasi listrik
bangunan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku; dan
4. Mahasiswa jurusan teknik elektro mampu menghitung kebutuhan komponen
listrik yang sesuai dan aman.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Pencahayaan
Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya dapat juga didefinisikan sebagai energi radiasi
yang dapat dievaluasi secara visual (menurut Illuminating Engineering Society,
1972). atau bagian dari spektrum radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat (visible).
Cahaya berada pada daerah panjang gelombang 400 nm s.d. 800 mm (atau 380 nm
s.d. 780 nm). Di luar daerah tersebut, mata manusia tidak sensitif. Radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang di bawah 400 nm disebut sinar
ultraviolet, sedangkan radiasi elektromagnetik di atas 800 nm disebut sinar
inframerah (Penfold, 2002)
2.4 Penghantar
Untuk mensuplai beban pada suatu instalasi listrik agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya maka diperlukan suatu penghantar atau kabel. dengan
demikian penghantar merupakan suatu komponen yang mutlak ada pada suatu
instalasi listrik. Penghantar yang diperlukan haruslah sesuai dan cocok dengan
besarnya beban yang disuplai serta memenuhi suatu persyaratan yang telah
ditetapkan dan diakui oleh instansi yang berwenang agar terjamin keamanan dan
keandalan suatu sistem instalasi listrik. Ada tiga bagian pokok dari suatu penghantar
kabel yaitu:
1. Penghantar merupakan media untuk menghantarkan listrik
2. Isolasi merupakan bahan elektrik untuk mengisolir antara penghantar satu
dengan dengan penghantar lainnya maupun terhadap lingkungannya.
3. Pelindung luar yang memberikan pelindung dari kerusakan mekanis,
pengaruh bahan kimia, api dan pengaruh oleh keadaan luar lainnya.
Menurut konstruksinya untuk inti dari suatu kabel ada yang berbentuk pejal
dan serabut. Untuk penghantar yang menghendaki kelenturan dan fleksibilitas yang
tinggi maka digunakan inti serabut yakni sejumlah kawat yang dikumpulkan menjadi
satu. Untuk inti pejal digunakan dalam ukuran sampai 16 mm. Kabel-kabel yang
mempunyai kelenturan yang tinggi untuk pengawatan panel distribusi adalah kabel
yang intinya berserat halus. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam instalasi di
panel tersebut (Rusmadi, 1999).
BAB 3
LANGKAH PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktikum kali ini adalah :
1) Kabel (merah dan biru)
2) Pipa
3) Sekring
4) Fitting
5) Lampu
6) L bocht
7) T Dos
8) Klem
9) Lasdop
10) Saklar ganda
Hasil praktikum kali ini adalah mengetahui kuat arus pada saat kedua lampu
menyala bersamaan yaitu sebesar 0,3A sedangkan pada saat salah satu lampu yang
menyala arus yang terukur sebesar 0,1A. Hal itu membuktikan bahwa pada rangkaian
paralel berlaku aturan semakin banyak beban yang dipasang, maka semakin tinggi kuat
arus listriknya. Sedangkan semakin sedikit beban, maka semakin rendah kuat arus
listriknya.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum instalasi penerangan yang dilakukan, mahasiswa dapat
mengetahui fungsi dari setiap beban komponen dan dapat meminimalisir terjadinya
resiko kejadian yang tidak diinginkan dari praktikum instalasi penerangan.
mahasiswa juga dilatih untuk lebih teliti dan rapi dalam pemasangan rangkaian
instalasi penerangan. Praktikum ini melatih mahasiswa dalam kerjasama tim dan
belajar untuk mengefisiensi waktu agar dalam pengerjaan praktikum lebih objektif
dan terarah.
5.2 Saran
Praktikum harus dilakukan secara teliti dan harus menggunakan peralatan
sesuai kegunaannya, mahasiswa diharapkan memakai bahan praktikum secukupnya
dan tidak berlebihan. mengecek rangkaian instalasi dengan avometer terlebih dahulu
sebelum menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan AC. menutup setiap
sambungan kabel dengan isolator agar tidak terjadi hubung singkat antar sambungan,
setiap sambungan harus pada T-dos dan tidak boleh adanya sambungan dalam pipa.
DAFTAR PUSTAKA