Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

STANDARISASI DAN KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA (K3) KELISTRIKAN

JUDUL : MEMAHAMI MAMFAAT SISTEM


KELISTRIKAN DAN K3
DISUSUN OLEH :
NAMA : JOGI ANDA HUTAPEA
NPM : 2214210183
KELAS : REGULER 2B
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dosen ADISASTRA


PENGALAMAN TARIGAN,S.T.,M.T. selaku pengajar mata kuliah
Standarisasi Sistem Kelistrikan yang telah membimbing saya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 .................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah .......................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2 ................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Fungsi standarisasi kelistrikan................. Error! Bookmark not defined.
1.5 Bagian instalasi yang diatur standarnya .. Error! Bookmark not defined.
1.6 Tujuan Standarisasi Instalasi Kelistrikan Error! Bookmark not defined.
1.7 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) .......... Error! Bookmark not
defined.
1.8 Manfaat Energi Listrik Bagi Kehidupan Manusia. Error! Bookmark not
defined.
1.9 Pengertian Energi Listrik ......................... Error! Bookmark not defined.
1.10 Manfaat listrik bagi kehidupan manusia . Error! Bookmark not defined.
1.11 Aspek – Aspek Pencegahan Kecelakaan Listrik ... Error! Bookmark not
defined.
1.12 Pencegahan kecelakaan listrik ................. Error! Bookmark not defined.
1.13 Syarat-syarat umum instalasi listrik ........ Error! Bookmark not defined.
1.14 Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia ......... Error! Bookmark not
defined.
1.15 Lima langkah Aman Pada Instalasi Listrik ........... Error! Bookmark not
defined.
1.16 Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bidang
Kelistrikan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 3 ................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.17 Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.
1.18 Saran ........................................................ Error! Bookmark not defined.
1.19 DAFTAR PUSTAKA.............................. Error! Bookmark not defined.

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu sistem instalasi listrik berfungsi sebagai proteksi yaitu


pentanahan. Pentingnya tahanan pentanahan instansi adalah untuk tujuan
keselamatan. Sistem pentanahan bertujuan untuk hantaran arus listrik langsung
kebumi saat terjadi tegangan arus listrik yang diakibatkan kegagalan isolasi dari
sistem kelistrikan atau peralatan listrik dalam suatu instansi
Menurut PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) 2000, standar untuk
tahanan pentanahan yang berlaku adalah tidak boleh lebih dari 5 Ω ( < 5 Ω )
namun di wilayah yang memiliki tahanan jenis tanah yang cukup tinggi maka
standar maksimumnya adalah 10 Ω. Semakin kecilnya nilai tahanan pentanahan
tersebut maka arus gangguan yang timbul pada sistem dapat dengan cepat tersebar
merata di dalam tanah.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah banyak diterapkan
diberbagai tempat kerja (industri). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman,
dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Upaya K3
diharapakan dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan. Maka dari itu K3 mutlak untuk
dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.
Listrik merupakan aliran elektron dari sebuah objek melalui konduktor
(penghantar listrik yang baik), elektron juga merupakan partikel terluar dari atom
yang bermuatan negatif.
Sedangkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam bidang
Kelistrikan adalah pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam
penerapannya pada bidang Kelistrikan untuk menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunanya dan mencegah timbulnya bahaya akibat listrik, seperti
bahaya sentuh langsung, bahaya sentuh tidak langsung, dan kebakaran

4
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai faktor standarisasi keselamatan dan
kesehatan kerja pada bidang kelistrikan. Dimana hal ini sangat perlu untuk diterapkan
dalam pekerjaan yang di maksud di atas. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa fungsi standarisasi kelistrikan?
2. Apa saja bagian instalasi yang diatur standart nya?
3. Apa tujuan standarisasi instalasi kelistrikan?
4. Apa saja Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)?
5. Apa manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia ?
6. Apa aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik ?
7. Apa efek arus listrik terhadap tubuh manusia ?
8. Apa faktor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh
manusia ?
9. Apa langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik ?
10. Apa prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang
kelistrikan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui fungsi standarisasi kelistrikan.
2. Untuk mengetahui bagian instalasi yang diatur standart nya.
3. Untuk mengetahui tujuan standarisasi instalasi kelistrikan.
4. Untuk mengetahui Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
5. Untuk mengetahui manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia.
6. Untuk mengetahui aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik.
7. Untuk mengetahui efek arus listrik terhadap tubuh manusia.
8. Untuk mengetahui factor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh
manusia.
9. Untuk mengetahui langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik.
10. Untuk mengetahui prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang
kelistrikan.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi standarisasi kelistrikan

Berdasarkan beberapa contoh bencana dan kecelakaan listrik di atas, Anda


tentu dapat menarik kesimpulan mengapa standarisasi instalasi listrik sangat
diperlukan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa fungsi utama dari
diberlakukannya standarisasi dalam instalasi listrik.
1. Memastikan instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik dan optimal.
2. Menjamin keamanan instalasi berikut perlengkapannya.
3. Menjamin keselamatan manusia.
4. Menjamin keamanan gedung berikut isinya dari risiko kebakaran.

2.2 Bagian instalasi yang diatur standarnya

Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011), ada


banyak hal terkait instalasi listrik yang distandarkan oleh Kementrian ESDM.
Secara umum, berikut adalah beberapa aspek yang perlu diatur.
1. Proteksi untuk keselamatan (proteksi terhadap arus termal, kejut listrik,
arus gangguan, arus lebih, dan lain-lain).
2. Pemilihan perlengkapan listrik.
3. Pemasangan dan verifikasi instalasi listrik.
4. Ukuran dan jenis kabel maupun konduktor.
5. Batas suhu.
6. Drop voltase.
7. Sambungan konduktor paralel.
8. Arus pengenal gawai pengendali.
9. Arus pengenal dan jenis gawai proteksi.
10. Arus pengenal gawai proteksi.
11. Pembatas arus gangguan.
12. Saklar dan pemutus sirkit.
13. Perhitungan kebutuhan maksimum di sirkit utama maupun cabang.
14. Jumlah titik beban dalam tiap akhir sikrit.
15. Dan lain-lain.

Oleh karena banyaknya standar yang harus dipenuhi guna menjaga keselamatan
dari penggunaan listrik, penting untuk melakukan instalasi dengan tepat oleh
ahlinya. Hal ini akan jauh lebih efisien dibandingkan jika Anda harus mempelajari
satu persatu standarisasi instalasi listrik yang diatur.

6
2.3 Tujuan Standarisasi Instalasi Kelistrikan

Tujuan utama dibuatnya standarisasi pemasangan instalasi listrik adalah


maksud dan tujuan dari digunakan PUIL sebagai acuan dan pedoman antara lain :
Agar instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik. Terjaminnya keamanan
instalasi listrik beserta perlengkapannya. Terjaminnya keamanan gedung serta
isinya terhadap kebakaran.

2.4 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) adalah peraturan yang


mengandung rekomendasi atau persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman
dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharaan instalasi listrik

Maksud dan tujuan dari digunakan PUIL sebagai acuan dan pedoman antara lain :

 Agar instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik


 Terjaminnya keselamatan manusia
 Terjaminnya keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya
 Terjamninnya keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran
 Tercapainya tujuan dari pencahayaan yaitu terwujudnya interior yang
efisien dan nyaman
Ketentuan umum lain yang harus dipenuhi yaitu :

 Setiap instalsi harus ada rencan instalasi yang disetujui


 Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran
 Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standar
dan tanda pengenalnya : nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus
pengenal. Data teknis lain yang disahkan SNI. Memenuhi ketentuan PUIL
2000 yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai
penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya
 Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan,
proteksi kejut listrik, thermal dan arus lebih, dan proteksi tegangan lebih
 Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus
diperiksa, diuji dan bila perlu dicoba sebelum dioperasikan, dan yang
memnuhi ketentuan PUIL diberi sertifikat

7
Untuk itu pemerintah mengeluarkan buku pedoman untuk pemasangan
instalasi tenaga listrik ini, yang namanya PUIL. Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL) ini sudah mengalami amandemen/perubahan yang tadinya PUIL
2000 diamanden menjadi PUIL 2011.

Bagi yang memerlukan PUIL ini dapat di unduh di link dibawah ini :

A. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol


Tujuan standarisasi yaitu untuk mencapai kesamaan pemahaman dan kesamaan
gambar kerja, baik dalam bentuk maupun nama. Pada umumnya bagian yang
distandarisasi sebagi berikut :

1. Kualitas, yaitu ukuran dan bentuk komponen

2. Simbol gambar

Standarisasi dilakukanoleh badan dunia. salah satu badan dunia yang menangani
standarisasi terdapat di Ganeva, Swiss. Dua badan satandarisasi yang terdapat di
swiss

 International ElectrotechnicalCommmission (IEC), yaitu badan


standarisasi dalam bidang teknik listrik.
 International Organization for Standardization (ISO), yaitu badan
standarisasi dalam bidang-bidang mutu, manajemen dan bidang lainnya
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang simbol atau lambang yang harus
diberi nama, hal ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman cara membaca
gambar serta untuk keseragaman setiap gambar kerja. berikut ini

Notasi adalah nama simbol atau gambar untuk huruf pertama, sedangkan nama
untuk huruf kedua atau ketiga bisa berupa indeks angka, seperti berikut ini :

 Berupa angka urut, misalnya 0,1,2 dan seterusnya


 Beberapa huruf sebagai pembeda, misalnya M (main = utama) ; A
(auxiliary = bantu) ; T (timer)

8
Simbol pada gambar yang berupa indeks angka harus urut. angka tersebut bisa
dimulai dari angka 0 atau 1 dan tidak diperbolehkan dari angka 2 atau lebih. hal
ini bertujuan untuk menghitung jumlah simbol gambar yang dipakai dalam satu
instalasi. contoh pemberian simbol angka yaitu F0, F1 adalah simbol pengaman
(misalnya sekering) sebanyak 2 buah.

Selain notasi nama, ada pula notasi terminal yang perlu kita ketahui. berikut ini
notasi terminal yang dapat digunakan dalam gambar instalasi listrik

 Notasi angka, 1,2,3 dan seterusnya


 Notasi huruf R, S, T dan seterusnya
Berikut ini adalah aturan-aturan yang sering digunakan untuk memberikan notasi
nama dan notasi terminal pada sebuah simbol gambar :

 Nama gambar ditulis dengan huruf balok dan diletakkan di sebelah kiri
simbol.
 Nama terminal diletakkan disebelah kanan terminal dengan ketentuan
sebagai berikut. Simbol terminal berupa angka. angka ganjil digunakan
pada terminal masukan, sedangkan angka genap digunakan pada terminal
keluaran. Sistem Amerika menggunakan huruf R, S, T sebagai simbol
terminal masukan. terminal keluaran menggunakan simbol U, V,
W. Sistem Eropa menggunakan simbol L1, L2, dan L3 untuk masukkan.
sedangkan T1, T2, T3 untuk terminal keluaran

9
2.5 Manfaat Energi Listrik Bagi Kehidupan Manusia

2.5.1 Pengertian Energi Listrik

Gambar 1. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan
medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor (pengantar listrik) atau ion
(positif atau negatif) dalam zat cair atau gas. Energi listrik dinamis dapat diubah menjadi
energi lain dengan tiga komponen dasar, sesuai dengan sifat arus listriknya. (3)

Ada dua jenis arus listrik yaitu arus listrik searah atau biasa disebut arus DC dan
arus listrik bolak-balik atau yang biasa disebut arus AC.

Satuan arus listrik adalah ampere ( A ), tegangan listrik mempunyai satuan volt
( V ) dan daya listrik memiliki satuan watt ( W ).

Energi listrik sangat bermanfaat dalam menunjang kerja manusia. Energi listrik
dapat dihasilkan dari sumber energi alam seperti angin atau panas matahari dan telah
menjadi kebutuhan yang paling banyak digunakan di dunia sejak penemuannya.

Bahan bakar fosil dan batu bara adalah contoh dari jenis gas yang juga dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik. Petir juga bentuk lain dari listrik.

Baterai juga merupakan salah satu contoh kecil dari manfaat listrik. Tapi baterai
diperlukan untuk dikenakan pada listrik dengan voltage kecil, dan apabila diperlukan,
dapat sangat berguna dalam melayani tujuannya. Pengadaan listrik pada peralatan
elektronik kecil, misalnya jam dinding, remote tv, handphone, dan lain sebagainya (2)

10
Pada dasarnya listrik sangat bermanfaat, namun pada saat yang sama berbahaya
terutama ketika listrik hidup terkena lingkungan.

Kita lihat di dalam rumah kita diberbagai sudut, banyak alat yang menggunakan
listrik karena listrik sangat berguna bagi manusia. Listrik mempunyai manfaat yang
sangat besar, kita bisa menggunakannya untuk memasak, untuk menyalakan lampu,
menghidupkan radio dan berbagai macam yang lain.

2.5.2 Manfaat listrik bagi kehidupan manusia

Dalam pemanfaatannya listrik dibedakan menjadi tiga, yaitu :

A. Listrik sebagai penghasil cahaya


Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang dipasang. Gunanya lampu sebagai
cahaya yang menerangi bila malam dating, dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara
kerjanya adalah jika arus listrik mengalir pada kawat wolfram, kemudian lampu akan
panas dan mengakibatkan lampu berpijar (bersinar). Kawat wolfram ini bersifat halus dan
berhambatan tinggi.

B. Listrik sebagai penghasil panas


Jika listrik sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan
elemen pemanas. Biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk
memasak (kompor listrik), untuk menanak nasi (magic com), untuk menyetrika (setrika
listrik), dan masih banyak lagi alat yang menggunakan pemanas. Cara kerjanya ialah bila
arus mengalir pada nikel atau elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas.

C. Listrik sebagai penghasil gerak


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan
yang menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak. Contohnya motor, mobil, kipas
angin dan lain-lain. Alat ini menghasilkan gerak untuk memudahkan manusia dalam
segala aktivitasnya. Cara kerjanya yaitu bila arus mengalir pada rangkaian motor.
Kemudian motor berputar dan menghasilkan angin dengan cara diberi baling-baling pada
ujung motor.

11
2.6 Aspek – Aspek Pencegahan Kecelakaan Listrik

Mencegah terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan


dengan mengatasi terjadinya kecelakaan hal ini disebabkan karena kecelakaan dapat
merugikan berupa material dan dapat menimbulkan kematian.oleh sebab itu pencegahan
jauh lebih penting di bandingkan mengatasi kecelakaan. (1)
Pada pekerjaan atau kegiatan yang berhubungan dengan listrik hendaknya kita
perlu memperhatikan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah
kecelakaan yang diakibatkan oleh listrik, agar kita terhindar dari bahaya yang disebabkan
oleh listrik.

2.6.1 Pencegahan kecelakaan listrik

Berikut ini adalah aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik, yaitu :


A. Proteksi dari kejut listrik
- Proteksi dari sentuhan langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh langsung) dengan salah satu cara di
bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih kecil
- Proteksi dari sentuh tak langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuh tak
langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus gangguan yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang
lebih kecil dari arus kejut listrik;
c) Pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat terjadi
gangguan yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui badan yang
bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama dengan atau
lebih besar dari arus kejut listrik.
12
CATATAN :
“ Untuk mencegah sentuh tak langsung, penerapan metode ikatan penyama
potensial adalah salah satu prinsip penting untuk keselamatan.”

B. Proteksi dari efek termal

Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada risiko
tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api listrik.
Demikian pula tidak akan ada risiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama
perlengkapan listrik beroperasi secara normal.

C. Proteksi dari arus lebih

Manusia atau ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari cedera, dan harta benda
diamankan dari kerusakan karena suhu yang berlebihan atau stres elektromekanis karena
arus lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar aktif. Proteksi ini dapat dicapai
dengan salah satu cara di bawah ini:

a) Pemutusan secara otomatis pada saat terjadi arus lebih sebelum arus lebih itu
mencapai nilai yang membahayakan dengan memperhatikan lamanya arus lebih
bertahan;
b) Pembatasan arus lebih maksimum, sehingga nilai dan lamanya yang aman tidak
terlampaui.

D. Proteksi dari arus gangguan


Penghantar, selain penghantar aktif, dan bagian lain yang dimaksudkan untuk
menyalurkan arus gangguan harus mampu menyalurkan arus tersebut tanpa menimbulkan
suhu yang berlebihan.

CATATAN :

a) Perhatian khusus harus diberikan pada arus gangguan bumi dan arus bocoran;
b) Untuk penghantar aktif yang memenuhi 2.1.4.1, terjamin proteksinya dari arus
lebih yang disebabkan oleh gangguan
13
E. Proteksi dari tegangan lebih.
Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
setiap efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang
disuplai dengan tegangan yang berbeda.

Manusia dan ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang mungkin timbul akibat sebab
lain (misalnya: fenomena atmosfer atau tegangan lebih penyakelaran).

2.6.2 Syarat-syarat umum instalasi listrik


Disamping persyaratan umum instalasi listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku harus di perhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
antara lain :
a. Syarat Ekonomis
Artinya instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin sehingga
harga dari ongkos pemasangan,pemeliharaan semurah mungkin. Sebagai contoh : arus
yang bocor yang meyebabkan arus listrik dapat mengalir di permukaan tembok dan
dengan itu pula dapat menjadi tambahan perbaikan yang cukup mahal.
b. Syarat Keamanan
Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi manusia,
peralatan, serta benda-benda dan bangunan dari bahaya listrik. Selain itu syarat
keamanan juga terbagi atas 2 macam yaitu :
1. Syarat keamanan (perencanaan kerja)
Instalasi listrik harus di buat sedemikian rupa sehingga kemungkinan
timbul kecelakaan sangat kecil, aman dalam hal ini berarti tidak
membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda
sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubungan
singkat, tegangan lebih, beban lebih dsb.

14
2. Syarat keamanan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan Pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin


secara baik,jadi instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terputus atau terhentinya aliran listrik,jika masih tetap ada
gangguan-gangguan yg terjadi mengakibatkan terhentinya aliran listrik maka
harus cepat diperbaiki keandalan bebannya,keandalan beban dapat dibagi
menjadi beberapa tingkat yaitu :

 Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi terhenti


aliran listrik memungkinkan akan menyebabkan kematian akibat
kecelakaan.
 Beban yang memerlukan keandalan yang sangat tinggi walaupun terhenti
aliran listrik tidak dapat meyebabkan kematian. Sebagai contoh : gangguan
tegangan yang berlebihan seperti koslet dan overload.

3. Syarat keandalan

Artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan
yang oktimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna
listrik.Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk rumah


sakit harus direncanakan semaksimal mungkin karena terhentinya aliran
listrik dapat meyebabkan kematian.
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang
harus direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat
meyebabkan kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus direncanakan
dengan baik bila terhentinya aliran listrik akan menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat aliran
listrik degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal) = 2%

15
Keandalan yang mudah di perluas, Sebagai contoh : sambungan yang tidak
bagus Standar keselamatan kerja Dalam pengolongan sebagai keselamatan
kerja antaranya :

a. Pelindungan badan meliputi : pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala


dan telinga.
b. Pelindung mesin sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya
yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.
c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.

Pengaman ruangan meliputi: pelindung kebakaran,sistem alarm air


hidram, penerangan yang cukup, fentilasi yang baik dsb. Dan agar
keselamatan kerja terjalin maka harus melaksanakan kewajiban antara
lain: harus di berikan instruksi dengan benar kepada anak buah secara
tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan di kerjakan,jika
terjadinya kecelakaan, seorang instruksi berkewajiban menyelidiki
terjadinya sebab-sebab kecelakaan dan kerusakan yang terjadi.

2.7 Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Kesetrum (tersengat listrik) dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang sering
digunakan oleh orang awam dan tersengat listrik dapat mengakibatkan kaget, shock,
sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah menurun, pusing, mual, muntah, terbakar,
bahkan nyawa pun bias lenyap dalam seketika. (5)
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara
berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari
sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain
yang lebih sederhana. Atom dalam rubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur
yang menyusun tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom
yang bermuatan negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron. (6)

16
Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai
ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk
perpindahan elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami
merupakan akibat perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber
tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut.
Arus minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 mA. Arus ini bisa
menimbulkan pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematia yang disebabkan
oleh kejutan listrik dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100
mA adalah fatal jika melewati bagian sensitif dari badan.
Tanah merupakan penghantar yang baik, karena tanah biasanya lembab, atau
biasanya juga ada hubungan dengan netral (ground) untuk beberapa instalasi atau karena
instalasinya jelek. Maka dari itu digunakan sepatu safety saat mengerjakan pekerjaan
yang berhubungan dengan listrik.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentang terhadap pengaruh aliran arus
listrik. Ada empat batasan jika kita tersengat arus listrik :
1. (0,1 mA – 0,5 mA) : Jantung tidak berpengaruh sama sekali bahkan
dalam jangka waktu yang lama.
2. (0,5 mA – 10 mA) : Jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul di
permukaan kulit. Diatas 10 mA – 200 mA
jantung sampai jangka waktu maksimal 2 detik.
3. (200 mA – 500 mA ) : Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa
sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah
bahaya.
4. ( diatas 500 mA ) : Jantung akan rusak dan secara permanen dapat
merusak sistem peredaran darah serta berakibat
kematian.

17
Faktor yang berpengaru ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ke tubuh dan lama
waktu menyentuh. Tubuh manusia memiliki tahanan Rk sebesar 1000Ω = 1kΩ, dan pada
saat tangan menyentuh tegangan PLN 220 V, arus yang mengalir sebesar :

1k = U/Rk = 220 V/1000Ω = 220 mA

Arus 1k sebesar 200 mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung,


tetapi di atas 0,2 detik sudah berakibat fatal, bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Bahaya / dampak sengatan listrik pada manusia :


a. Psychological Shock (Kejutan Listrik)
Besar shock yang dirasakan akibat sengatan listrik sangat bergantung kepada
besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dan lain-lain. Kaget atau kejutan
listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5 – 10 mA dan untuk AC 1 – 10 mA pada
frekuensi 60 Hz. (5)

b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)


Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak
singkron jika terkena arus yang cukup besar (frekuensi 50 – 60 Hz) untuk AC dengan
arus 60 mA dan 300 – 500 mA untuk DC, tapi bila aliran listrik langsung berada di jalur
menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA sudah dapat menyebabkan Fibrillation). Hal
ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak beraturan sehingga jantung
mengalami gangguan saat menjalankan fungsinya sebagai alat pemompa darah. Bila besar
arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah tidak
dapat digerakkan lagi yang menyebabkan kematian manusia.

c. Burns (Luka Bakar)


Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi
500 – 1000 Volt. Bahkan pada tegangan 16 Volt bisa berakibat fatal pada manusia jika
terkena organ penting seperti jantung.

18
d. Neurological Effect
Sengatan listrik juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf jika
terutama jantung dan paru-paru. Sengatan listrik yang tidak mematikan bisa
menyebabkan Neuropathy (gangguan, kerusakan, ketidak seimbangan dalam sistem saraf
peripheral). Gejala penderita Neuropathy adalah otot bekerja lemah, tegang dan kejang.
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga muncul.
2.8 Faktor – Faktor yang Menentukan Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh
Manusia

Beberapa faktor yang mengakibatkan beraneka ragam dampak sengatan listrik adalah :

1. Ukuran fisik bidang kontak

Semakin besar dan luas bidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik,
semakin rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir
melewati tubuh dan akibatnya semakin parah. (1)

2. Kondisi tubuh

Kondisi tubuh korban maksudnya kondisi kesehatan korban. Apabila yang


terkena sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih parah
dari korban yang dalam kondisi prima.

19
3. Hambatan / tahanan tubuh

Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi dan
cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benar-benar kering
sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan mengelurkan keringat
walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh dianggap selalu basah sehingga tahanan
menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan menjadi tinggi.

Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa memiliki
tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh wanita dewasa lebih
rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang
mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar dan akibatnya tentu lebih parah.

4. Jumlah miliampere

Miliampere adalah satuan yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Semakin
besar arus listrik yang melewati tubuh manusia, semakin besar pula resiko sengatan yang
ditimbulkan bagi tubuh manusia. Batas ambang sengatan listrik dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

20
Pengaruh yang mungkin pada tubuh manusia

Jumlah Arus Pengaruh Terhadap Tubuh Manusia

1 mA Level persepsi, terasa adanya arus listrik sedikit.

5 mA Merasa terkejut, tidak menyakitkan tapi mengganggu.

6-30 mA Sakit dan sangat mengejutkan, otot kehilangan


control.

50-150 mA Sakit yang hebat, pernapasan tertahan, otot


berkontraksi keras dan tidak sanggup lagi melepaskan
penghantar, mungkin terjadi kematian.

1000-4300 mA Ventricular fibrillation (jantung kehilangan irama


denyut), kontraksi otot dan kerusakan syaraf terjadi.
Sangat mungkin terjadi kematian.

10.000 Ma Kegiatan jantung tertahan, terbakar hebat, dan terjadi


kematian

5. Bagian tubuh yang dialiri arus

Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh. Apabila
arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung, sengatan listrik akan
sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.

21
6. lamanya arus mengalir.

Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang ditimbulkan
akan semakin parah pula.

Gambar 2. Aliran Listrik Sentuh Langsung

Model terjadinya aliran ke tubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2. Sumber
listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan
Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia
rata-rata 1000 ?, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya
tegangan sentuh adalah sebesar :

UB = Rk. Ik = 1000 ? x 50 mA = 50 V

22
Mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang terminal
positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh
tegangan listrik diatas 50V.

Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama
waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 ? = 1k
?, dan pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir
ke tubuh besarnya. (6)

Gambar 3. Tahanan Tubuh Manusia

Ik = U/Rk =220V/1000 ? = 220mA

Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung,


tetapi diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, yaitu:

- Cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran listrik gambar 4a.
- Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi
pada peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang
bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh gambar b.

23
Gambar 4a. Tegangan Sentuh Langsung

Gambar 4b. Tegangan Sentuh Tidak Langsung

Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator
atau transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena termasuk kategori kerusakan
permanen. Bahaya listrik akibat tegangan sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya
sama berbahayanya. Tetapi dengan tindakan pengamanan yang baik, akibat tegangan
sentuh yang berbahaya dapat diminimalkan.

24
2.9 Lima langkah Aman Pada Instalasi Listrik

Untuk mengurangi dampak negatif dari listrik dalam penggunaan serta ketika
memasang instalasinya terdapat beberapa langkah aman untuk mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan ketika bekerja pada instalasi listrik.

1. SWITCH OFF
Mengubah semua posisi peralatan hubung (sakalar) dan alat pengaman dari on
menjadi off. (4)

2. PASTIKAN BAHWA ARUS LISTRIK BENAR-BENAR TIDAK DAPAT


DISAMBUNG LAGI
Memastikan arus listrik benar-benar tidak dapat disambung lagi dapat dilakukan
dengan cara mengunci kembali panel hubung bagi sesudah melakukan switch off dan
membawa kunci panel ke tempat kerja. selain itu untuk pasang juga tanda-tanda bahaya
peringatan yang mencolok dan dapat menarik perhatian.

3. PASTIKAN BAHWA TEGANGAN BENAR-BENAR SUDAH TIDAK ADA


Memastikan tegangan benar-benar sudah tidak ada dapat dilakukan dengan
menggunakan voltage tester/ test pen. untuk lebih menjamin bahwa tegangan sudah
tidaka ada gunakan alat ukur tegangan AC atau volt meter AC.

4. HUBUNG SINGKATKAN KONDUKTOR FASA DENGAN KONDUKTOR


NETRAL ATAU KONDUKTOR FASA DENGAN FASA DAN BUMIKAN
Konduktor pada bagian instalasi yang akan dikerjakan harus dihubung singkatkan
kemudian dihubungkan ke bumi.

5. TUTUP SEMUA BAGIAN YANG TERPAKSA HARUS TETAP BERTEGANGAN


KARENA KEBUTUHAN PEKERJAAN TERTENTU
Sesudah melaksanakan pekerjaan perbaikan ataupun pengembangan instalasi,
bungkus semua bagian instalasi yang tetap aktif (bertegangan) karena diperlukan untuk
pekerjaan.

25
2.10 Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bidang Kelistrikan

Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha


pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada
seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (7)
Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat
kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
(Rumah Sakit).
P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan
tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga
medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan
sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

Gambar 5. Korban Kecelakaan Listrik

Pertolongan pertama pada korban kesetrum/ luka bakar elektrik, sambil


menunggu bantuan medis, sebaiknya amati lebih dulu korban dan jangan menyentuhnya
karena berisiko tersengat juga. Luka bakar akibat sengatan listrik dapat tidak tampak pada
permukaan tubuh korban, namun kerusakan organ dalam seperti gangguan irama hingga
henti jantung dapat terjadi dan kejutan yang dihasilkan oleh sengatan listrik dapat
menyebabkan korban terlempar jauh sehingga dapat menyebabkan perlukaan lain, seperti
patah tulang, lebam, dan trauma tumpul dada serta perut. (8)
26
Sementara menunggu bantuan medis saat menolong korban sengatan listrik
lakukan:

1. Amati lebih dulu. Jangan sentuh korban. Korban mungkin masih berkontak
dengan aliran listrik, menyentuh korban dapat meningkatkan risiko kejadian ikut
tersengat listrik. Cari sumber listrik.
2. Matikan sumber listrik, bila memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, jauhkan
dari korban dan penolong. Gunakan alat pelindung diri terlebih dahulu , jauhkan
dengan menggunakan objek isolator, seperti plastik atau kayu.
3. Periksa tanda sirkulasi . Bila tidak ada nafas, lakukan resusitasi jantung paru.
4. Cegah syok. Posisikan korban berbaring dengan kepala lebih rndah dari batang
tubuh, bila memungkinkan, tinggikan kaki.
5. Tutup area yang terkena sengatan.Jika korban bernafas, tutup bagian yang terkena
dengan kassa steril bila tersedia atau dengan kain bersih. Jangan gunakan selimut atau
handuk karena dapat menempel pada luka.
6. Segera bawa ke Rumah Sakit begitu pertolongan medis datang.

PENCEGAHAN DI RUMAH

 Jauhkan alat-alat listrik ataupun stop kontak dari jangkauan anak-anak.


 Selalu matikan alat-alat listrik bila sudah tidak digunakan.
 Jauhkan alat-alat listrik dari tempat yang lembab atau basah.
 Lakukan pengecekan keamanan jaringan listrik berkala untuk menghindari arus
pendek.
 Selalu gunakan sendal sebagai “ground” atau menggunakan alat pelindung diri saat
menggunakan alat-alat bertegangan listrik tinggi.

27
BAB 3

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh manusia
karena sebagian besar aktivitas manusia menggunakan sumber daya listrik. Akan tetapi,
listrik juga dapat menghasilkan dampak negatif akibat kesalahan dalam
menggunakannya, listrik juga dapat menyebabkan kematian pada manusia jika manusia
lalai dan tak memperhatikan bahaya yang ditimbulkan oleh akibat listrik tersebut.

Oleh karena itu, diciptakanlah/ditemukan pedoman, dalam hal ini Standarisasi


K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Selain adanya panduan tentang Standarisasi K3
maka kita akan terhindar dari bahaya kecelakaan saat bekerja.

1.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, saya menemukan beberapa kendala dalam


pengumpulan data atau perampungan data yang dibahas oleh makalah Standarisasi K3
ini. Akan tetapi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dan berkat teman-teman yang
ikut andil dalam penyusunan makalah ini serta penulisan makalah ini masih jauh dari kata
“sempurna”.

Untuk pembaca, resiko terjadinya pada saat bekerja instalasi listrik atau sedang
bekerja dibidang kelistrikan kerap kali terjadi akibat menyepelehkan beberapa hal tentang
bagaimana cara melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, saya lebih menekankan kehati-hatian dalam bekerja pada
kelistrikan.

28
DAFTAR PUSTAKA

1. https://credo.id/tujuan-standarisasi-instalasi-listrik/
2. https://apaartidari.com/apa-tujuan-standarisasi-pemasangan-instalasi-listrik-
rumah-tangga
3. Academia.Edu “Makalah K3”
https://www.academia.edu/7677803/Makalah_K3nya_mamad
(diakses: 01 Januari 2015)
4. Electric Soul “Manfaat Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari”
http://electriccsoul.blogspot.com/2013/05/manfaat-listrik-dalam-kehidupan-
sehari.html
(diakses: 01 Januari 2015)
5. Kopi Ireng “Energi Listrik”
http://www.kopi-ireng.com/2014/09/energi-listrik.html
(diakses: 01 Januari 2015)
6.Andi Icha “Langkah Aman Bekerja Pada Instalasi”
http://andiicha05.blogspot.com/2014/01/langkah-aman-bekerja-pada-instalasi.html
(diakses: 20 November 2014)
7. K3 Elind “Listrik”
http://k3elind.blogspot.com/2011/10/modul-3.html
(diakses: 20 November 2014)
8. Academia.Edu “Proses Terjadinya Sengatan pada Tubuh Manusia”
https://www.academia.edu/7423221/Proses_terjadinya_Sengatan_pada_Tubuh
_Manusia
(diakses: 01 Januari 2015)
9. Rainy Day “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan”
http://rainyday051.blogspot.com/2013/02/paper-pertolongan-pertama-pada_4.html
(diakses: 26 November 2014)
10. Melinda Hospital “Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan”
http://melindahospital.com/artikel/3137/Pertolongan-Pertama-Pada-Korban-
Kesetrum-Luka-Bakar-Elektrik.html

29

Anda mungkin juga menyukai