Disusun Oleh :
19021053
1 TL D3K PLN
Dosen Pengajar :
TEKNIK ELEKTRO
2019
Kata Pengantar
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan penyertaannya saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Standar Peraturan Instalasi Listrik & K3 yang diberikan oleh dosen Muchdar
Patabo, ST.,MT.
2
Daftar Isi
Cover……………………………………………………………………………...1
Kata Pengantar……………………………………………………………….....2
Daftar Isi……………………………………………………………………….....3
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….25
3.2 Saran………………………………………………………………26
Daftar Pustaka………………………………………………………………….26
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB 2
ISI
6
berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam
kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
7
2. Saluran kabel tegangan menengah di bawah tanah
8
Penurunan tegangan sistem ini dari teganga transmisi pertama pada
gardu induk subtransmisi dimana tegangan 150 kV atau ke tegangan 70 kV,
kemudian pada gardu induk distribusi kembali dilakukan penurunan
tegangan menjadi 20 kV.
9
Otomatis (SSO), Saklar Beban (SB), Tie Swicth (TS), Penutup Balik
Otomatis (PBO) /Recloser dan Pelebur.
Tujuan Pemeliharaan :
10
C. Peralatan Kerja
1. Tangga fiberglass.
2. Alat ukur tahanan pentanahan.
3. Tool set
4. Tang kombinasi.
5. Tang pres.
6. Gergaji kayu.
7. Golok.
8. Comelong.
9. Koping hoice / tackle.
10. Camera digital.
11. Kain majun katun warna putih.
12. Kendaraan operasional.
13. Megger Isolasi 5000 Volt
14. Megger Pentanahan / Earth Tester
15. Tester Tegangan 20 kV
16. Tool set Radio Komunikasi (1 bh Handy Talky dan base di kendaraan)
D. Perlengkapan K3
1. Pakaian Kerja
2. Helm pengaman
E. Material
11
F. Prosedur Kerja
9. Normalkan tegangan
G. Langkah Kerja
12
9. Bila jaringan sudah keadaan tidak bertegangan, perintahan kepada
pelaksana untuk mengamankan JPP (Jaringan Penyulang Primer)
terganggu dengan tongkat pentanahan
10. Selesai pekerjaan, bereskan dan lakukan pemeriksaan Bila keadaan
sudah aman, lakukan koordinasi dengan piket UPJ untuk penormalan
tegangan.
11. Lakukan penormalan tegangan setelah koordinasi dengan piket UPJ,
catat waktu penormalan.
12. Lakukan pemeriksaan disisi pelanggan apakah sudah normal/ nyala
13. Kembali ke kantor dan siap diruang pelayanan gangguan.
14. Pembuatan laporan hasil pekerjaan.
13
yang mengganggu (mis: kerangka layang-layang, sarang
burung).
2. Pembersihan / pengamanan dari pohon atau benda lain yang
berpotensi mengganggu jaringan distribusi meskipun jarak
radius amannya masih lebih jauh dari 2,5 m. (pekerjaan
pembersihan ini akan dibayar dengan biaya khusus diluar
anggaran biaya dalam kontrak berjalan).
b. Pemeliharaan preventif JTR meliputi :
1. Pembersihan ROW untuk penghantar terbuka dalam radius 2,5
m harus bersih dari gangguan pohon dan bersih dari benda lain
yang mengganggu
2. JTR dan perbaikan konstruksi Jaringan Distribusi (Tiang miring,
andongan kendor, peralatan pendukung rusak , konektor kendor
dan lain-lain)
1. Fisik
a. Benang layang-layang yang menyangkut di kabel SUTM
b. Angin yang dapat menyebabkan dahan/ranting pohon
mengenai saluran SUTM
c. Untuk mengurangi kegagalan atau kerusakan trafo,
dilakukan pemeliharaan. Hal ini sesuai dari tujuan
pemeliharaan yaitu: menjaga agar peralatan komponen dapat
dioperasikan secara optimal berdasarkan spesifikasinya
2. Kinerja
a. Pemilihan CB yang tidak sesuai
b. Pemasangan yang tidak baik
14
c. Monitoring dalam pengendalian LBS
C. PENJADWALAN PEMELIHARAAN
15
No KOMPONEN / CARA PELAKSANAAN
PERAWATAN
2. Pemeliharaan 3 Bulan
16
- Mengadakan inspeksi terhadap saluran udara harus
mempunyai jarak aman yang sesuai dengan yang di ijinkan (2
m).
- Mengadakan evaluasi terhadap hasil inspeksi yang telah
dilaksanakan dan segera mengadakan tindak lanjut.
17
Kegiatan pemeliharaan tahunan biasanya dilaksanakan menurut tingkat
prioritas tertentu. Pekerjaan perbaikan system peralatan yang sifatnya
dapat menunjang operasi secara langsung atau pekerjaan-pekerjaan yang
dapat mengurangi adanya gangguan operasi system perlu mendapat
priyoritas.
18
- Penggantian material bantu seperti fuse link dan sekring.
Adapun bagian-bagian system yang perlu dilakukan pemeliharaan tahunan
secara periodik diantaranya adalah :
- JTM dan peralatanya.
- Gardu distribusi dan PHB-TR.
- JTR dan peralatanya (bila ada).
- Sambungan rumah dan APP.
19
10. Kegagalan untuk mengelola pekerjaan
11. Kabel listrik yang tidak terisolasi
12. Orang tidak berkompeten
20
minimum. Jika tidak, pekerja bergerak masuk dan keluar dari lingkungan
yang tidak aman sepanjang hari tanpa mengetahui perbedaannya.
21
8. Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran upah
penuh bagi karyawan yang dulu terluka setelah mereka kembali
bekerja, walaupun mereka (mungkin belum penuh sepenuhnya)
hanya menghasilkan separuh dari kemampuan normal
9. Kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh laba dari
produktivitas karyawan yang luka dan akibat dari mesin yang
menganggur.
10. Kerugian yang timbul akibat ketegangan ataupun menurunnya moral
kerja karena kecelakaan tersebut,
11. Kerugian biaya umum (overhead) per-karyawan yang luka.
22
1. Pernafasan Buatan
Dilakukan dalam pertolongan kecelakaan kerja Penyelamatan korban
kejut listrik dapat mengagetkan korban dan memberikan nafas buatan.
Izin kerja (dikenal juga dengan istilah work permit, permit to work,
atau surat izin kerja aman) adalah sebuah dokumen atau izin tertulis yang
digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang berpotensi
membahayakan pekerja. Izin kerja diperlukan untuk mengidentifikasi
pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan yang akan dilakukan, dan tindakan pencegahan atau
pengendaliannya. Izin kerja juga biasanya dilengkapi dengan dokumen
pendukung seperti Job Safety Analysis (JSA) dan tool box checklist.
Contoh pekerjaan yang membutuhkan izin kerja adalah pekerjaan yang
mengharuskan pekerjanya masuk dan bekerja di ruang terbatas, kegiatan
23
memperbaiki, memelihara atau memeriksa instalasi listrik, dan
pengoperasian alat berat.
1. Kesehatan pekerja
2. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja (termasuk APD yang
berhubungan dengan pekerjaan yang hendak dilakukan)
3. Kondisi terbaru di lokasi pekerjaan, apakah terdapat hal-hal yang
membahayakan atau tidak
4. Hal-hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di lokasi kerja tersebut.
24
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pemeliharaan Bulanan.
2. Pemeliharaan 3 bulan.
3. Pemeliharaan semesteran.
4. Pemeliharaan tahunan.
5. Pemeliharaan 3 tahunan.
25
1. Lihat kondisi fisik secara visual
2. Catat pada bagian-bagian jaringan distribusi tenaga listrik tersebut
yang sudah memerlukan pemeliharaan, perbaikan ataupun
penggantian
3. Laksanakan inspeksi tersebut berdasarkan gambar diagram satu
garis jaringan
3.2 Saran
1. Dalam merencanakan pemeliharaan maupun perbaikan hendaknya
memperhatikan segala kondisi yang ada sehingga memberi
kenyamanan pada masyarakat sekitar.
2. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan ataupun penyaluran tenaga
listrik maka pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jaringan perlu
ditingkatkan.
3. Perlu adanya motivasi terhadap pekerja di lapangan untuk
melaksanakan seluruh rencana evaluasi jaringan dengan baik dan
benar.
4. Diterapkannya secara benar pemeliharaan yang telah disusun
berdasarkan pengalaman untuk digunakan sesuai SOP.
Daftar Pustaka
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-
kerja/pertanyaan-mengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-
indonesia-1
https://www.academia.edu/
https://www.safetysign.co.id/news/282/7-Poin-Penting-Tentang-Izin-Kerja-
Work-Permit-yang-Harus-Diketahui-Pekerja-dan-Supervisor
http://sepatusafetyonline.com/blog/keselamatan-kerja-pada-kelistrikan/
https://www.scribd.com/
26
27