Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEBIJAKAN DAN PERATURAN K3


(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

DOSEN PENGAMPU

Agus Komarudin, ST., M.T.

DISUSUN OLEH:

1. Bagas Tri Fariza (P22040119009)


2. Ibnu Khaldun (P22040119018)
3. Lindawati (P22040119020)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)......................................................................5
2.2 Pentingnya Penerapan K3 Rumah Sakit......................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tenaga kerja merupakan asset perusahaan yang harus diberi perlindungan
terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengingat ancaman bahaya
potensial yang berhubungan dengan kerja. Pemerintah telah menetapkan kebijakan
perlindungan tenaga kerja terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
melalui peraturan perundangan. Peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) merupakan salah satu upaya dalam pencegahan kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, peledakan, kebakaran, dan pencemaran lingkungan kerja yang
penerapannya menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaan serta kondisi
lingkungan kerja (1). Jika keselamatan dan kesejahteraan terkait kata tidak
difokuskan, pekerja akan merasa ragu untuk menjalankan tanggung jawab mereka dan
perusahaan dapat kehilangan sejauh biaya dan waktu. Sepanjang garis ini, perasaan
aman dan nyaman. Perasaan aman dan nyaman di tempat kerja merupakan
kepentingan bagi institusi, dalam bekerja perasaan tersebut akan di implementasikan
dalam program Keamanan dan Kesejahteraan (K3) sebagai jaminan kerja bagi para
pekerja di setiap institusi.
Dalam me-implementasikan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang sesuai dengan yang diharapkan, banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan pekerja, salah satunya faktornya yaitu karakteristik kesehatan pekerja.
Untuk mengurangi faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja bisa dimulai dengan
tahapan yang paling dasar, yaitu pembentukan budaya keselamatan kerja dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja dan menjaga kesehatan dengan
istirahat yang cukup serta mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Jika hal
ini selalu diterapkan oleh pekerja maka produktivitas serta kesehatan pekerja akan
semakin meningkat.

Karena sangat pentingnya kesehatan pekerja dan untuk mengurangi


kecelakaan kerja sebagai salah satu jenis risiko kerja, sangat mungkin pada pekerja
proyek konstruksi. Akibat dari kecelakaan kerja bisa bermacam-macam mulai dari
luka ringan, luka parah, cacat sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi, cacat total
tetap, bahkan meninggal dunia. Untuk memberikan rasa aman dalam melakukan
pekerjaan merupakan tanggung jawab pemberi kerja melalui pengalihan risiko kepada
BPJS ketenagakerjaan dengan membayar iuran Jaminan Kecelakaan Kerja bagi
pekerjaanya yang jumlahnya berkisar antara 0,24% - 1,74% dari upah sebulan, sesuai
kelompok risiko jenis usaha (Program jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Bagi pekerja
penerima upah) (2).

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang penerapan sistem
kebijakan kesehatan keselamatan kerja yang dilaksanakan di rumah sakit. Kemudian
untuk melihat apakah pelaksanaan kebijakan K3 di rumah sakit telah berjalan dengan
baik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya
perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja
terhadap bahaya dari akibat kecelakaan kerja. Tujuan K3 adalah mencegah,
mengurangi, bahkan menihilkan resiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja
(KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga
produktivitas kerja meningkat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, upaya kesehatan kerja ditunjukkan
untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan ditetapkan standar K3 di RS.
Perlunya pelaksanaan K3RS mengenai kebijakan pemerintah tentang RS di
Indonesia adalah untuk meningkatkan akses, keterjangkauan, dan kualitas
pelayanan kesehatan yang aman di RS. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
dan evaluasi K3 RS serta tindak lanjut, yang merujuk pada SK Menkes No.
432/ Menkes/ SK/ IV/ 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di RS dan
OHSAS 18001 tentang Standar Sistem Manajemen K3. Sistem manajemen
K3RS adalah bagian dari sistem manajemen RS. Pelaksanaan K3, berkaitan
dengan citra dan kelangsungan hidup RS (3).

2.2 Pentingnya Penerapan K3 Rumah Sakit


Rumah Sakit dituntut menerapkan K3, selain itu Rumah Sakit juga
dituntut melaksanakan program K3RS seperti yang tercantum dalam buku
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan terdapat dalam instrument akreditasi
Rumah Sakit. Penerapan K3RS akan memberikan nilai tambahan bagi rumah
sakit karena sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan sesuai peraturan dan perundangan yang
berlaku. Rumah Sakit yang menerapkan K3 akan dapat memebrikan rasa aman
bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung, tenaga kesehatan, vendor, dan
semua pihak yang terlibat didalam kegiatan rumah sakit, baik secara langsung
maupun tidak langsung hal ini akan mempengaruhi mutu layanan dan
memberikan kepuasan terhadap semua pihak. Sehingga manfaatnya akan
kembali kepada pihak rumah sakit tersebut.

Pada masa Pandemi COVID-19 seperti saat ini masyarakat sangat


berharap bahwa institusi rumah sakit dapat menjamin keselamatan dan
perlindungan bagi para pasien, keluarga, pengunjung, dan semua pihak yang
berkepentingan dari penularan virus yang sangat berbahaya tersebut. Sehingga
dengan adanya jaminan tersebut maka masyarakat yang membutuhkan
pelayanan rumah sakit dapat dengan tenang dan nyaman untuk berkunjung dan
mendapatkan pelayanan yang terbaik. Rumah Sakit Krakatau Medika dengan
ketat dan patuh telah menerapkan K3RS; pada saat pandemi COVID-19
sekarang ini; dilakukannya penerapan protokol kesehatan yang telah
direkomendasikan oleh pemerintah, juga telah melakukan upaya preventif
dengan Vaksinasi COVID-19 seluruh insan rumah sakit, terutama tenaga
kesehatan yang terlibat langsung dalam pelayanan (4).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam rangka mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman membuat masyarakat mulai memikirkan
bahwa perlindungan ketenagakerjaan sangat diperlukan, sehingga pemerintah
membuat payung hukum ketenagakerjaan tentang K3. Adapun produk
hukumnya adalah Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan
Menteri dan Keputusan Menteri tentang K3.
Pelaksanaan hukum K3 diawasi oleh direktur yaitu Menteri Tenaga
Kerja dandirektur menunjuk atau membentuk Panitia Pengawas, Tenaga Ahli
K3,Panitia Banding, P2K3. Pengawasan dilakukan oleh staf-staf/tenaga-tenaga
yang bermutu dan memiliki banyak pengalaman di bidangnya.

3.2 Saran
Diharapkan dengan makalah ini akan membantu pembaca dalam
memahami tentang penerapan sistem kebijakan kesehatan keselamatan kerja
yang dilaksanakan di rumah sakit. Dan pentingnya penerapan K3 di setiap
lingkungan kerja, khususnya dalam makalah ini yaitu Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gerry Silaban. No Title. Hak dan atau Kewajiban Tenaga Kerja dan
Pengusaha / Pengurus Yang Ditetapkan dalam Peratur Perundangan
Keselam dan Kesehat Kerja, Medan USU Press 2008), H13. 2008;13.
2. ‫رازی ماز‬. Universitas Andalas 1384 .‫;الحاوی جلد بیستم‬

3. Sari KJ. “ Peraturan Tentang Kebijakan Keselamatan Kerja Di Rumah


Sakit.” 2019;
4. Pentingnya Penerapan K3 di Rumah Sakit - RS Krakatau Medika
[Internet]. [cited 2021 Nov 15]. Available from:
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/pentingnya-penerapan-k3-
di-rumah-sakit

Anda mungkin juga menyukai