NAMA KELOMPOK 2:
Makalah ini ditulis untuk mengetahui tentang Kasus K3 yang terjadi pada
asuhan keperawatan gawat darurat. Disamping itu juga untuk memenuhi
kewajiban tugas Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di ITEKES BALI Tahun
Ajaran 2019/2020.
Kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan dengan baik dan ada
manfaatnya bagi pelajar khususnya mahasiswa .
Kami sadar akan kurang sempurnanya makalah ini, untuk itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar menjadi
masukan bagi kami untuk lebih baik kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................15
Daftar Pustaka................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, Keselamatan dan keamanan kerja
mempunyai banyak pengaruh terhadap faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi
standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang negative bagi diri karyawan.
Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita karyawan
tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik
di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi secara dini kesehatan pekerja
saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan
dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat
seseorang baik jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan
dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam
menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan
lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani
maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin
keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan
adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah
lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik
kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan.
1
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian , prinsip, tujuan dan pentingnya keselamatan
kerja.
2.Untuk mengetahui keselamatan dan kesehatan kerja dalam gawat darurat
3.Untuk mengetahui masalah keselamatan dan kesehatan kerja dalam gawat
darurat
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2003 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua
tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling
sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah
bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak
hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap
pasien maupun pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola
RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Bahaya Yang Dihadapi Dalam Rumah Sakit Atau Instansi Kesehatan
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas keshatan selalu dihadapkan pada
bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik
,peralatan listrik maupun peralatan kesehatan. Secara garis besar bahaya yang
dihadapi dalam rumah sakit atau instansi kesehatan dapat digolongkan dalam
1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau
meledak
3. Bahaya radiasi .
4. Luka bakar .
4
6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam .
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (organisasi)
c. Actuating (pelaksanaan)
d. Controlling (pengawasan)
K3 adalah suatu kondisi pada pekerja dengan tingkat keselamatan kerja dan
kesehatan kerja yang setinggi-tingginya, jauh dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dan Kecelakaan Kerja. Agar seorang pekerja tidak mengalami PAK dan
kecelakaan kerja, maka perlu diupayakan beberapa tindakan perbaikan antara lain
padalingkungankerjanya.
Suatu lingkungan kerja nyaman bila lingkungan kerja tersebut, baik secara
fisik, kimia dan biologi tidak menimbulkan gangguan kesehatan pekerja. Faktor
fisik misalnya suhu tempat kerja, bising, getaran/vibrasi, radiasi maupun
pencahayaan baik, aman bagi kesehatan, faktor kimiawi baik untuk proses
produksi maupun hasil produksi suatu tempat kerja tidak mengganggu kesehatan
pekerja, demikian pula unsur biologi yang ada di tempat kerja serta ada penerapan
ergonomi yang baik. Suhu yang tinggi dan kebisingan di tempat kerja benar dapat
menyulut terjadinya suatu kecelakaan kerja maupun PAK.
5
Prosedur tanggap darurat, yaitu tata cara dalam mengantisipasi keadaan darurat,
secara garis besarnya meliputi:
1. Rencana/rancangan dalam menghadapi keadaan darurat.
2. Pendidikan dan Latihan.
3. Penanggulangan keadaan darurat.
4. Pemindahan dan penutupan.
Tanda dan peringatan yang baik dan benar untuk menghadapi keadaan darurat
dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing, seperti :
6
a) Deteksi kebakaran
b) Alarm kebakaran
c) System peralatan deteksi
d) Teriakan para pekerja.
e) Peringatan dari luar.
7
1.Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisikterpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mencegah infeksi silang
2. Masker
Masker harus cukup untuk menutup hidung , muka bagian bawah rahang dan
mulut . masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas
kesehatan atau petugus bedah bicara batuk atau dan juga untuk mencegah cipra
tan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk kedalam hidung atau mulut
petugas kesehatan. Masker jika tidak terbuatdari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak
efektif dalam mencegah dengan baik
3. Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidakmasuk
dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua bagian rambut
4. Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air dibagian depan
dari petugas kesehatan
5. Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat
ataudari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki (Tiedjen. 2004).
8
1. Mengenal dan memahami pekerjaan yang akan dilakukan.
2. Mengetahui bahaya-bahaya yang bisa timbul dari pekerjaan yang akan
dilakukan.
Dengan mengetahui kedua hal tersebut di atas, maka akan tercipta lingkungan
kerja yang aman dan tidak akan terjadi kecelakaan baik manusia maupun
peralatannya.
9
2.3 Masalah K3 yang terjadi pada gawat darurat
Kerugian yang langsung yang tampak dari timbualnya sebuah kecelakaan kerja
adalah biaya pengobatan serta kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tidak
terduga yang tidak tampak adalah kerusakan alat-alat produksi, penghentian alat
produksi, penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, dan hilangnya
waktu kerja.
b.Kurangnya cekatan perwat pada saat melakukan tindakan karena ada masalah
dengan pasien lainnya perawat menjadi lambat dalam mengambil tindakan di
IGD dan bisa menimbulkn resiko pada pasien.
10
c.Ketidak pedulian perawat terhadap kesehatan diri jika perawat tidak menjaga
dirinya karena lebih memilih menjaga kesehatan pasien dari situlah
menimbulkan masalah yang terjdi perawat menjadi kontak minasi dengan pasien
dan menimbulkan penyakit pada perawat.
11
2.4 Penatalaksanaan
12
memulai melakukan pekerjaan. Alat pelindung diri yang ada di Instalasi
Gawat Darurat seperti masker, kacamata, schout, handscoon, baju kerja,
move easy wajib digunakan pada saat melakukan pemeriksaan terhadap
pasien. Di Instalasi Gawat Darurat penggunaan alat pelindung diri sangat
diharuskan terutama ketika melakukan pemeriksaan yang beresiko seperti
pemeriksaan pasien yang terpapar HIV, sedangkan untuk pemeriksaan yang
ringan tidak digunakan.
13
h. Pemantauan aspek-aspek lingungan kerja seperti pengecekan
suhu,kelembaban, pencahayaan ruangan, kebersihan ruangan-ruangan (toilet,
tempat cuci alat-alat dll.)
j. Dll.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja perlu di perhatikan dalam lingkungan kerja, Karena
kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat jasmani dan rohani, sedangkan
keselamatan kerja merupakan keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatanya saat
bekerja. Apabila para pekerja sehat jasmani dan rohani serta terjamin keselamatanya
makan produktivitas kerja akan meningkat.
3.2 Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangatlah penting bagi kita semua untuk
menciptakan kondisi yang aman sehat dan nyaman. Dalam pelaksanaan K3 pada ruangan
gawat darurat kita harus memperhatikan 2 hal yaitu pasien dan kita sebagai tenaga kesehatan.
Sebagai tenaga kesehatan harus memiliki ketrampilan yang cekatan dalam melakukan suatu
tindakan karena itu dapat membahayakan pasien jika kita sebagai perawat tidak memiliki
ketrampilan cekatan, bekerja sesuai prosedur sebagai perawat kita tidak boleh mengabaikan
prosedur tindakan, dan selalu ingat memakai APD hal ini sangatlah wajib untuk kita
laksanakan karena APD ini merupakan alat untuk melindungi petugas dari bahaya penularan
penyakit dan kontak langsung atau terpapar dengan pasien yang sedang diperiksa.
15
DAFTAR PUSTAKA
LitaadeLra. (2014, May 03). Makalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit. Retrieved
oktober 10, 2019, from scribd: https://www.scribd.com/document/221743386/Makalah-
Kesehatan-Dan-Keselamatan-Kerja-Di-Rumah-Sakit
Magung, L. (2018, april 01). Makalah K3 UGD.docx. Retrieved oktober 10, 2019, from scribd:
https://www.scribd.com/document/386198216/Makalah-K3-UGD-docx
Puji Winarni Rahayuningsih, W. H. (2011, januari 01). PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (MK3) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA. Retrieved oktober 10, 2019, from academia:
https://www.academia.edu/32972709/PENERAPAN_MANAJEMEN_KESELAMATAN_DAN_KE
SEHATAN_KERJA_MK3_DI_INSTALASI_GAWAT_DARURAT_RSU_PKU_MUHAMMADIYAH_YO
GYAKARTA
Ramdan, I. M. (2018, januari 01). Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada
Perawat. Retrieved oktober 09, 2019, from researchgate:
https://www.researchgate.net/publication/323633078_Analisis_Risiko_Kesehatan_dan_Kes
elamatan_Kerja_K3_pada_Perawat
WIDYANTI, I. (2016, oktober 24). MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT. Retrieved oktober 10, 2019, from
repository: http://repository.unair.ac.id/33954/
16