DisusunOleh :
Kelompok 7 (Kelas D)
1. Muh. Faqih Rahman (2022061014060)
2. Fachrul Sidiq Wibowo (2022061014082)
3. Risman (2022061014038)
4. Agustinus Paembonan (2022061014047)
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan topik yang sangat penting
dalam dunia kerja. Banyak perusahaan dan organisasi yang telah mengadopsi
berbagai program dan kebijakan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman
dan sehat bagi karyawan mereka.
Namun, meskipun banyak upaya telah dilakukan, risiko dan bahaya yang terkait
dengan pekerjaan masih ada. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus
memperbarui pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek penting terkait dengan
kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk peran karyawan dan manajemen
dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, APD dan APK,
pengenalan berbagai bahaya dan risiko kerja, pasal – pasal/UUD, serta langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mencegah kecelakaan dan cedera di tempat
kerja.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang berguna dan
menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah
memberikan kesempatan untuk membahas topik yang sangat penting ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................1
1.3 Perumusan Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian K3.............................................................................................3
2.2 Pasal – Pasal/UUD K3................................................................................4
2.3 Rambu – Rambu Dalam K3........................................................................8
2.4 Pengertian APD..........................................................................................9
2.5 Manfaat APD..............................................................................................10
2.6 Fungsi dan Jenis APD.................................................................................11
2.7 Pengertian APK..........................................................................................14
2.8 Fungsi dan Jenis APK.................................................................................14
2.9 Perbedaan APD dan APK...........................................................................16
BAB III PENUTUP.............................................................................................17
3.1 Kesimpulan.................................................................................................17
3.2 Saran...........................................................................................................17
3.3 Daftar Pustaka.............................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1
1.3 Perumusan Masalah
1. Pasal – pasal/ UUd
2. Penjelasan K3
3. Rambu – rambu dalam K3
4. Pengertian APD
5. Pengertian APK
6. Perbedaan APD dan APK
7. Contoh APD dan APK
8. Manfaat APD dan APK
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian K3
Keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disingkat k3 adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
3
Audit smk3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen
terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan
smk3 di perusahaan.
4
Salah satu upaya dalam menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja di tempat kerja adalah dengan penerapan peraturan perundangan,
antara lain melalui:
Adanya ketentuan dan syarat‐syarat k3 yg selalu mengikut
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
Penerapan semua ketentuan dan persyaratan k3 sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap rekayasa.
Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan k3 melalu pemeriksaan‐
pemeriksaan langsung tempat kerja.
1. Dasar Hukum
5
• Pasal 1 (2):
“Pengurus” ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung
sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri.
• Pasal 1 (6):
“Ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari
luar departemen tenaga kerja yang ditunjukoleh menteri tenaga kerja
untuk mengawasi ditaatinya undang‐ undang ini.
ruang lingkup k3 kontruksi
Pasal 2 (1):
Yang diatur oleh undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam
segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum republik indonesia.
Pasal 2 (2) c:
Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya, termasuk
bangunan pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan
sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
kewajiban pengurus
Pasal 14:
Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai
undangundang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku
bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
UU No.23/1992 tentang kesehatan
Pasal 23 :
6
UU No.3/1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja
Pasal 3 Ayat 2:
Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja.
Pasal 8 Ayat 1:
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima
jaminan kecelakaan kerja.
Pasal 10 Ayat 1:
Pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga
kerja kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara
dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam.
Pasal 22:
Kontrak kerja konstruksi sekurang‐kurangnya harus mencakup uraian
mengenai: “perlindungan tenaga kerja yang memuat ketentuan tentang
kewajiban para pihak dalam pelaksanaan k3 serta jaminan sosial”
7
kelengkapan sarana kenyamanan gedung
Pasal 28 :
Kemudahan hubungan horizontal antarruang dalam bangunan
gedung sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (2) merupakan
keharusan bangunan gedung untuk menyediakan pintu dan/atau
koridor antar ruang. (2) penyediaan mengenai jumlah, ukuran dan
konstruksi teknis pintu dan koridor disesuaikan dengan fungsi
ruang bangunan gedung. (3) ketentuan mengenai kemudahan
hubungan horizontal antarruang dalam bangunan gedung
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah
UU No.13/2003 tentang ketenagakerjaan
Pasal 86:
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan karja.
Pasal 87:
setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen
kesehatan dan kesehatan kerja (smk3) yang terintegrasi dengan
sister manajemen perusahaan.
8
2.4 Pengertian APD
Alat Pelindung Diri disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja
dan wajib diberikan secara Cuma-Cuma alias gratis
9
Manajemen APD
Pengusaha Wajib melaksanakan Manajemen APD antara lain:
a. Identifikasi kebutuhan dan syarat APD;
b. Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan
kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh;
c. Pelatihan;
d. Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan;
e. Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan;
f. Pembinaan;
g. Inspeksi; dan
h. Evaluasi dan pelaporan.
APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik
harus dibuang dan/atau dimusnahkan.
Manfaat Alat Pelindung diri untuk mengurangi resiko bahaya bagi para
pekerja di tempat kerja, setiap pekerjaan beda Alat Pelindung Diri sesuai
dengan pekerjaan masing – masing. Alat Pelindung diri dibedakan menjadi
beberapa jenis sesuai tempat kerja.
10
2.6 Fungsi dan Jenis APD
Fungsi:
Alat pelindung mata dan muka adalah alat
pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata
dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya,
paparan partikel-partikel yang melayang di udara
dan di badan air, percikan benda-benda kecil,
panas, atau uap panas, radiasi gelombang
elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak
mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan
benda keras atau benda tajam.
Jenis:
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman
(spectacles), goggles, tameng muka (face shield), masker selam,
tameng muka Dan kacamata pengaman dalam kesatuan (full face
masker).
11
Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan.
Jenis:
Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga
(ear plug) dan penutup Telinga (ear muff).
Jenis:
Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya terdiri dari
masker, respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline respirator,
Continues Air Supply Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki
selam dan regulator (Self-Contained Underwater Breathing
Apparatus /SCUBA), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan
emergency breathing apparatus.
5. Alat Pelindung Tangan
Fungsi
Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung
yang berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari
tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi
elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan
kimia, benturan,Pukulan dan tergores, terinfeksi zat
patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
Jenis:
12
Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari
logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung
tangan yang tahan bahan kimia.
Fungsi:
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi
kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan benda-
benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang
ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad
renik, tergelincir.
Jenis:
Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan
peleburan, pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan
yang berpotensi bahaya peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang
basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya binatang
dan lain-lain.
7. Pakaian pelindung
Fungsi:
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan
sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya
temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api
dan benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia,
cairan dan logam,Panas, uap panas, benturan (impact)
dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi,
binatang, mikro-organisme patogen dari manusia,
binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus,
bakteri dan jamur.
Jenis:
Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek
(Apron/Coveralls), Jacket, dan pakaian pelindung yang menutupi
sebagian atau seluruh bagian badan.
13
8. Alat pelindung jatuh perorangan
Fungsi:
Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi
gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang
mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada
pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring
maupun tergantung dan menahan serta membatasi
pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.
Jenis:
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk
pengaman tubuh (harness), karabiner, tali koneksi (lanyard), tali
pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun
(decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-
lain.
9. Pelampung
Fungsi:
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang
bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar
dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada
pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau
melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Jenis:
Jenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket), rompi
keselamatan (Life vest), rompi pengatur keterapungan (Bouyancy
Control Device).
14
Penggunaan APK yang tepat dapat membantu melindungi karyawan dari
bahaya dan risiko di tempat kerja dan mengurangi risiko kecelakaan dan
cedera. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan
memiliki APK yang sesuai dan memahami cara menggunakannya dengan
benar.
1. Kotak P3K, kotak ini amat diperlukan untuk mengatasi gangguan kecil
kecil yang terjadi pada waktu sedang bekerja , misalkan ada luka kulit,
gatal gatal, kurang sehat (pusing pusing), flu , batuk dll. Sehingga
gangguan tersebut dapat diatasi.
15
keselamatan dan kesehatan dalam bekerja .
Slogan dan rambu-rambu yang diperlukan pada pekerjaan konstruksi
adalah sebagai berikut :
a. Wajib menggunakan topi pengaman (helmet)
b. Dilarang merokok atau menyalakan api pada daerah yang berdekatan
dengan tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar
seperti bensin, bahan kimia dan sejenisnya
c. Wajib menggunakan kaca mata pelindung sinar matahari,bagi
Operator Tower Crane :
a. Wajib menggunakan penutup/pelindung telinga pada daerah yang
bising akibat bunyi mesin
b. Rambu-rambu lainnya sesuai dengan karakteristik bidang
pekerjaannya
c. Tanda peringatan tentang penangkal petir yang menempel pada
peralatan dan komponen (warning,caution,danger dsb)
Macam – macam K3 di proyek :
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa K3 adalah
suatu pendekatan terstruktur dan sistematis yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi risiko dan bahaya di
lingkungan kerja. K3 bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan
pekerja, sehingga perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan cedera
kerja yang dapat merugikan karyawan dan perusahaan itu sendiri.
3.2 Saran
K3 dalam bidang konstruksi memiliki peranan yang sangat penting dalam
kesehatan maupun keselamatan kerja para pekerjanya. Sangat disarankan
untuk setiap instansi negara maupun swasta harus menerapkan K3 dalam
setiap proyek konstruksinya untuk melindungi dan menjamin keselamatan
bagi setiap pekerjanya sesuai UUD dan SOP yang berlaku.
https://surabaya.proxsisgroup.com/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd-beserta-
fungsinya/
https://www.hdesignideas.com/2021/02/jenis-alat-pelindung-kerja-apk-
k3.html?m=1
17