MAKALAH
Oleh :
1472100045
SURABAYA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.. Makalah ini berjudul:
“ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA PADA
PROYEK TROTOAR JL. D.I PANJAITAN KOTA MADIUN.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan dalam
penulisan makalah. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan materi yang dimiliki kami.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Peralatan
1) Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak didugasemula yang
dapat menimbulkan korban manusia atau harta benda.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan ditinjau adalah sebagai berikut: Dengan memperhatikan hal-hal
yang telah dipaparkan dalam latar belakang,maka muncul permasalahan sebagai berikut:
3. berapa investasi yang diperlukan untuk Managemen keselamatan kesehatan kerja pada
proyek trotoar?
2
BAB II PEMBAHASAN
3
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk tekhnis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil pengawasan, sumber daya
manusia K3 serta sarana yang ada. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk
memberdayakan lembaga-lembaga K3 yang ada di masyarakat, meningkatkan sosialisasi dan
kerjasama dengan mitra sosial guna membantu pelaksanaan pengawasan norma K3 agar
terjalan dengan baik.
4
1) Memperbaiki ketidaksesuaian dan mengambil tindakan untuk
mencegah resiko K3.
2) Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan penyebab dan mengambil
keputusan untuk menghindari terjadi kembali.
3) Mengevaluasi tindakan perbaikan dan pencegahan agar tidak terjadi
ketidaksesuaian.
4) Mengkomunikasikan hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yang
diambil kepada pihak yang berkepentingan.
5) Mengakaji ulang keefektifan tindakan perbaikan dan pencegahan
yang diambil.
C. Penanggulangan Keslamatan dan Kesehatan Kerja
Pengendalian resiko merupakan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja
yang terbagi atas 5 hierarki sebagai berikut:
a) Eliminasi, yaitu menghilangkan sumber bahaya di tempa kerja.
b) Substitusi, yaitu mengganti bahan dengan proses yang lebih aman.
c) Engineering, yaitu melakukan perubahan atau modifikasi terhadap desain peralatan,
proses dan lay out.
d) Administrasi, yaitu cara kerja yang aman dengan melakukan pengontrolan dari sistem
administrasi. Hierarki ini dapat diterapkan dalam hal pekerjaan sebagai berikut: •
Pemisahan lokasi kerja/penempatan material. • Izin kerja/working permit.
e) Alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari sabuk pengaman, sarung tangan,
pelindung kepala, pelindung wajah (masker) dan lain-lain.
5
No 5 Tahun 1996 adalah komitmen dan kebijakan, perencanaan, penerapan, pengukuran
dan evaluasi juga tinjauan ulang dan peningkatan.
Nilai Keterangan
Kejadian termasuk belum pernah
1
terjadi dalam pelaksanaan proyek
Kejadian termasuk jarang terjadi dalam
2
pelaksanaan proyek
Kejadian termasuk kadang-kadang
3
terjadi dalam pelaksanaan proyek
Kejadian termasuk sering terjadi dalam
4
pelaksanaan proyek
Kejadian termasuk sangat sering terjadi
5
dalam pelaksanaan proyek
Sumber: PT. Hutama Karya dalam Sucita, 2011
Kerugian
Nilai Tipe Luka Tipe Sakit (Rp)
Kurang dari
1 Tanpa luka Tidak sakit 1 juta
6
Antara 1
Pengobatan Sakit
2 sampai 10
P3K ringan
juta
Lebih dari 10
Rawat Sakit
3 juta sampai
jalan sedang 500 juta
Lebih dari
500 juta
4 Rawat inap Sakit berat
sampai 1
milyar
Meninggal Cacat Lebih dari 1
5
dunia permanen milyar
Sumber: PT. Hutama Karya dalam Sucita, 2011
Frek Konsekuensi
uensi 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
rendah rendah rendah rendah sedang
2 4 6 8 10
2 Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
rendah rendah sedang sedang sedang
3 6 9 12 15
3 Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
rendah sedang sedang tinggi tinggi
4 8 12 16 20
4 Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
rendah sedang tinggi tinggi tinggi
5 10 15 20 25
5 Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
sedang sedang tinggi tinggi tinggi
Sumber: PT. Hutama Karya dalam Sucita, 2011
1. Penyiapan RKK
2. Sosialisasi dan Promosi K3
3. Alat Pelindung Kerja
4. Alat Pelindung Diri
5. Asuransi dan Perijinan
7
6. Personil K3 Konstruksi
7. Fasilitas, sarana, prasarana, alat kesehatan
8. Rambu-rambu
9. Konsultasi Ahli
10. Lain-lain terkait Pengendalian Risiko
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan
dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3
diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari
dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi
melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang
meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau
negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja
oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adzim, Hebbie Ilma. 2013. Pengertian dan Elemen Sistem Manajemen K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja).
Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
10