Anda di halaman 1dari 12

“ LAPORAN MINI RISET ”

“IDENTIFIKASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3) PADA


PEMBANGUNAN GUDANG LOGISTIK JALAN JEMADI ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1) Mardatilah isyaratih (5193111019)


2) Cinta padostahi mulia sirait (5192411009)
3) Nicolaus Igansius Marbun (5193111023)

DOSEN PENGAMPU

1. Dr.Rachmat Mulyana, M.Si


2.

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia ,serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Mini Riset
ini. Dan juga tidak lupa saya berterimakasih kepada Dosen mata kuliah Dasar K3 dalam
Konstruksi/Properti. Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.
Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun..

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan , 10 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................1

1 1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................1

BAB II METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………2

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................................... 2

2.2 Metode Penelitian .................................................................................................. 2

2.3 Landasan Teori........................................................................................................ 2

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gudang Logistik Jalan Jemadi .............. 5

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………..8

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan


perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing masing beserta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan namun dalam
kegiatan konstruksi kecelakaan konstruksi relatif tinggi dibandingkan dengan kegiatan
lainnya. Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara
lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Kegiatan proyek
konstruksi memiliki Karakteristik antara lain : bersifat sangat kompleks, multi disiplin
ilmu, melibatkan banyak unsur tenaga kerja kasar dan berpendidikan relatif rendah, masa
kerja terbatas, intensitas kerja yang tinggi, tempat Kerja (terbuka, tertutup, lembab, kering,
panas, berdebu, kotor), menggunakan peralatan kerja beragam, jenis, teknologi, kapasitas
dan beragam berpotensi bahaya, mobilisasi yang tinggi, peralatan, tenaga kerja,
material dan lain lain. Maka dari itu penggunaan sistem kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) pada pekerjaan kontruksi sangat harus diperhatkan pada pelaksanaan atau
penerapannya pada proyek pekerjaan kontruksi.

1. 2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penerapan sistem dan mekanisme pengelolaan keselamatan dan kesehatan


kerja pada pelaksanaan proyek pembanguan gudang logistik yang diobservasi ?

1. 3 TUJUAN PENELITIAN

1) Mengetahui penerapan sistem dan mekanisme pengelolaan keselamatan dan kesehatan


kerja pada pelaksanaan proyek pembanguan gudang logistik yang diobservasi.
BAB II

METODOLOGI

2. 1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

A. TEMPAT
Jalan Jemadi , kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur, Kota
Medan, Sumatera Utara.

B. WAKTU PELAKSANAAN
Selasa, 3 Maret 2020

2. 2 METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipakai adalah metode observasi, dimana kami melakukan
tinjauan langsung kelapangan dan menganalisis langsung objek yang dituju.

2. 3 LANDASAN TEORI

A. Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu:

 Secara Filosofis

Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan


baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.

 Secara Keilmuan

Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan


terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
B.Tujuan K3

Tujuan dari k3:

o Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.


o Meningkatkan efisiensi kerja.
o Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

C. Dasar Hukum Yang Mengatur Tentang K3

Perundang-undangan K3 ialah salah satu alat kerja yang sangat penting bagi para
Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna menerapkan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja.

Berikut merupakan kumpulan perundang-undangan K3 (Keselamatan dan


Kesehatan Kerja) Republik Indonesia yang memuat isi sebagai berikut antara lain :

Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang


ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.
2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini
menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja
juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta
mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.  Undang-
undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan
pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh
produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan
kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang
ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai
dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan
kesehatan kerja. Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut,
Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden
terkait penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja
Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
d. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Sistem dan Mekanisme Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gudang Logistik Jalan Jemadi.

Gambar 1 Gambar 2

 Gambar 1 dan 2 menjelaskan bahwa tidak adanya penerapan sistem kesehatan dan
keselamatan kerja pada pekerjaan konstruksi ini, pekerja tidak menggunakan alat
pelindung diri maupun keamanan pada perancah yang meliputi penggunaan pembatas
pada perancah dan penggunaan jaring pelindung pada perancah.
Gambar 3

 Pada gambar 3 kita bisa lihat tidak adanya gudang khusus penyimpanan bahan
berbahaya atau bahan mudah terbakar maupun mudah meledak sehingga bahan
berbahaya dan mudah terbakar tersebut ditempatkan disembarang tempat.
 Tidak adanya penutup atau tempat khusus untuk permesinan.
 Tidak adanya tempat khusus bahan-bahan konstruksi seperti besi atau baja yang
diletakkan disembarang tempat.
 Untuk kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja kita bisa melihat masih ada sampah
plastik dan sampah lainnya disekitaran area pekerjaan.
 Untuk sistem pembatasan daerah , proyek ini tidak menggunakan peraturan yang tegas
mengenai sistem pembatasan area , kita bisa lihat adanya sepeda motor yang diparkirkan
di area pekerjaan. Seharusnya pihak proyek membuat peraturan tegas tentang area
pemisah antara jalur pekerja atau orang dan jalur untuk kendaraan atau parkiran
kendaraan.
Gambar 4
(Pekerjaan pemotongan besi dan pengelasan)

 Dapat kita identifikasi bahwa pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang dapat
memenuhi keamanan diri mereka, apalagi saat memotong dan pengelasan, percikan
serbuk besi panas sangat rentan untuk mengenai mata pekerja karena tidak menggunakan
kaca mata yang sesuai standard pekerjaan pengelasan atau pemotongan besi.
 keamanan perancah yang tidak baik, kembali lagi dengan gamabr 1 dan 2 tidak adanya
pembatas pada perancah, tidak adanya penggunaan jaring pelindung pada perancah .
BAB IV
PENUTUP

4. 1 KESIMPULAN
Kami mengambil simpulan bahwa Penerapan Sistem dan Mekanisme Pengelolaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gudang
Logistik di Jalan Jemadi ,kelurahan Pulo Brayan II, Kecamatan Medan Timur, Kota
Medan , Sumatera Utara sangat tidak menerapkan sistem dan mekanisme pengelolaan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik dan dapat dipastikan menyalahi aturan
yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
 Anonim, 2013. Modul K3L (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan) dan
Hukum. Balikpapan: Program Studi Teknik Sipil.

Anda mungkin juga menyukai