Anda di halaman 1dari 23

"Critical Book Report Kewirausahaan"

Nama : Nicolaus Igansius Marbun

Nim : 5193111023

Kelas : PTB Reg A'19

Dosen Pengampu : 1. DR. Darwin, S.T., M. Pd

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

0
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepas Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kuliah Kewirausahaan yang berupa CBR
(Critical Book Riview) dengan tepat waktu. Kami juga berterimaksih kepada bapak DR.
Darwin, S.T., M.Pd karena tugas ini, wawasan kami semakin bertambah dan kami juga
berterima kasih atas bimbingannya.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kmai juga
mengaharapkan saran dan kritik, sehingga kami dapat menyempurnakannya lagi.

Akhir kata kami ucapkan terimaksih dan semoga CBR ini dapat bermanfaat dan bisa
menambah wawasan (pengetahuan) bagi para pembaca.

Medan,29 Agustus 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasioanalisasi Pentinnya
CBR.........................................................................................................3
1.2 Tujuan.......................................................................................................................3
1.3 Manfaat....................................................................................................................3
1.4 Identitas Buku.... 3
BAB II ISI BUKU
2.1.Ringkasan Buku.......................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku......................................................................................14
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku.... 16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................................17
4.2 Saran......................................................................................................................19
Daftar Pustaka.............................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
2. Untuk mengetahui kualitas buku yang direview
3. Untuk memahami materi-materi yang berada di dalam buku tersebut

1.2 Tujuan

2
1. Untuk menambah wawasan tentang Kewirausahaan
2. Mengulas buku utama dan buku pembanding
3. Untuk meningkatkan pengetahuan penulis tentang Kewirausahaan
4. Mencari dan menganalisa informasi yang ada di dalam buku

1.3 Manfaat

1. Untuk memahami materi yang ada di dalam buku


2. Melatih kemampuan penulis dalam mereview buku
3. Mengajak pembaca untuk tanggap terhadap materi penting dari buku ini

1.4 Identitas Buku

1. Judul: Kewirausahaan Teori dan Praktik


2. Pengarang : Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M.
3. Penerbit :CV Pustaka Setia
4. Kota Terbit : Bandung
5. Tahun Terbit : 2018
6. Isbn : 978–979–076–396–8
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

Bab I Pendahuluan

Mata kuliah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan


sikap calon sarjana mengenai pengertian, konsep dasar, hakekat, proses manajemen
dan strategi kewirausahaan, ide dan peluang wirausaha, fungsi dan peran
kewirausahaan, perencanaan pengendalian keuangan, penggunaan sumber daya,
tantangan kewirausahaan dalam konteks global, karakteristik, kompetensi inti
kewirausahaan, mampu mengembangkan dan menerapkan life skill bidang wirausaha,
etika kewirausahaan, merintis usaha baru dan model pengembangan, birokrasi
pemerintahan dalam konsep kewirausahaan.Setelah pembelajaran ini selesai,
mahasiswa diharapkan memahami dan mampu menerapkan teori serta praktik
kewirausahaan, pada setiap bidang pekerjaan.

3
Kesimpulan
Tujuan mata kuliah ini adalah agar setiap mahasiswa memahami betapa
pentingnya mata kuliah Kewirausahaan sebagai modal untuk tujuan ke depan nya
nanti, kemampuan dalam menerapkan life skill bidang Kewirausahaan sangat lah
penting untuk memulai suatu usaha, mahasiswa juga diharapkan dapat memiliki etika
dalam bekerja dan berwirausaha serta mahasiswa dapat berpikir kreatif dalam
menemukan ide-ide , peluang dalam mengahadapi tantangan Kewirausahaan.

Bab II KONSEP DASAR KEWIRAUSAAN

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru
seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreatifitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan
utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan, berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007:18). Pengertian
kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian
atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner,
1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai
peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan
secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803) Disamping itu hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2006 menyebutkan
bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2006 sebanyak 39,05 juta atau
17,75 persen dari total 222 juta penduduk. Penduduk miskin bertambah empat juta orang
dibanding yang tercatat pada Februari 2005. Angka pengangguran berada pada kisaran 10,8%

4
sampai dengan 11% dari tenaga kerja yang masuk kategori sebagai pengangguran terbuka, di
tahun-tahun berikutnya sampai tahun 2009 terus meningkat. Bahkan mereka yang lulus
perguruan tinggi semakin sulit mendapatkan pekerjaan karena tidak banyak terjadi ekspansi
kegiatan usaha. Dalam keadaan seperti ini maka masalah pengangguran termasuk yang
berpendidikan tinggi akan berdampak negatif terhadap stabilitas sosial dan
kemasyarakatan.Kondisi tersebut di atas didukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar
lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta
lapangan pekerjaan (job creator). Hal ini bisa jadi disebabkan karena sistem pembelajaran
yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana
menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukannya lulusan
yang siap menciptakan pekerjaan. Disamping itu, aktivitas kewirausahaan (entrepreneurial
activity) yang relatif masih rendah. Entrepreneurial activity diterjemahkan sebagai individu
aktif dalam memulai bisnis baru dan dinyatakan dalam persen total penduduk aktif bekerja.
Semakin tinggi indek entrepreneurial activity maka semakin tinggi level entrepreneurship
suatu negara (Boulton dan Turner, 2005).Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang
berpandangan bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh
usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap
kewirausahaan tidak hanya di miliki oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang yang
berpikir kreatif dan bertindak inovatif, misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah,
mahasiswa, guru, pimpinan proyek dan lain sebagainya.Kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumberdaya untuk
mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan
tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang
yang berpikir kreatif.

Kesimpulan
Sebagaimana telah disebutkan di atas, tingkah laku dan sikap kewirausahaan yang istimewa
adalah keberaniannya untuk mengubah dan menghadirkan hal yang baru, dengan mengambil
resiko yang telah diperhitungkan. Istilah yang dapat digunakan tentang melakukan perubahan
dengan menghadirkan hal yang baru adalah berinovasi. Saat ini dikenali bahwa inovasi tidak
hanya satu jenis. Inovasi dapat dilakukan dalam hal produk atau jasa, dan dapat pula dalam
hal proses. Inovasi tidak pula hanya bersifat radikal, tetapi juga berskala kecil, dan
berkesinambungan, yang sering disebut sebagai kaizen. Kaizen adalah metode

5
“penyempurnaan secara berkelanjutan” (kaizen continual improvement) yang dikembangkan
oleh perusahaan Jepang.

Bab III POTENSI KEWIRAUSAHAAN

Seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan, ketiga konsep ini
saling mengisi dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh
wirausaha adalah 1) pengetahuan mengenai usaha yang harus dimasuki/dirintis dan
lingkungan usaha yang ada, 2) pengetahuan tentang peran dan tanggungjawab dan 3)
pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan ketrampilan yang harus
dimiliki wirausaha diantaranya adalah: 1) ketrampilan konseptual dalam mengatur
strategi dan memperhitungkan resiko, 2) ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah,
3) ketrampilan dalam memimpin dan mengelola, 4) ketrampilan berkomunikasi dan
berinteraksi, dan ketrampilan teknik usaha yang akan dilakukan. Selanjutnya kompetensi
yang harus dimiliki menurut Michael Harris (2000: 19), bahwa wirausaha yang sukses pada
umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki pengetahuan,
ketrampilan, dan kualitas individual meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta
tingkahlaku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Wirausaha adalah
seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaaan
yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan
imbalan finansial yang nyata. Lesson from the top (Neff & Citrin, 1999) dalam buku Wibowo

6
(2011) menyebutkan bahwa seorang wirausaha harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1)
passion; 2) intellegence & clarity of thinking; 3) great communication skill; 4) high energy
level; 5) egos in check; 6) inner peace; 7) creative and innovative; 8) strong family lives; 9)
positive attitude dan 10) focus on doing the right things right.Wirausaha di berbagai industri
membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa
bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik
perhatian banyak publik, akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya
memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial,dan perekonomian dunia. Mengambil peran
dalam berbagai aspek kehidupan adalah hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang memiliki
kompetensi yang cukup. Kompetensi disini menggambarkan kemampuan memimpin, ilmu
dan teknologi yang dikuasai, mampu berkompetisi untuk memberikan imbalan jasa pada
setiap pihak yang membutuhkan pelayanan.

Kesimpulan
Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan
masyarakat, menghasilkan imbalan finansial yang nyata. Dan seorang wirausaha harus
mempunyai kemampuan sebagai berikut
1) Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha
diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian dibaca dan diamati berulang-
ulang sampai dipahami apa yang menjadi kemauannya.
2) Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar.
3) Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah
orang lain, yang dilakukan berulang-ulang, sehingga menjadi terbiasa berinisiatif.
4) Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) dan setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaaninovatif adalah desakan dalam diri untuk
selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang dapat dijadikan perangkat
dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5) Kemampuan membentuk material, sosial, dan intelektual.
6) Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu dalam
segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan.
7) Kemampuan mental yang dilandasi agama.
Bab IV MOTIVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

7
Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian
kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan,
dengan ciri-ciri: penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis,
berkomitmen, disiplin, bertanggungjawab; 2) memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh
energi, cekatan dalam bertindak dan aktif; 3) memiliki motif berprestasi, indikatornya terdiri
atas orientasi pada hasil dan wawasan ke depan; 4) memiliki jiwa kepemimpinan,
indikatornya berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak; dan 5) berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan (oleh karena itu menyukai tantangan)
Menurut Zimerer (1996) seseorang mengembangkan keterampilan berpikir menggunakan
otak sebelah kiri, sedangkan untuk mengembangkan ketermpilan kreatif dengan
menggunakan otak kanan dengan ciri-cirinya adalah:
(1) Selalu bertanya “apa ada cara yang lebih baik?”
(2) Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan rutinitas
(3) Berefleksi/merenungkan dan berpikir dalam
(4) Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif yang berbeda.
(5) Menyadari kemungkinan banyak jawaban daripada satu jawaban yang benar.
(6) Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan

Kesimpulan

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-
setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya
karena sudah diperhitungkan artinya resiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus
nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancarankegiatannya. Dengan
semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelola
secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.

8
Bab V KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan
tersebut timbul gagasan, kemauan dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah
berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan.
Setiap tindakan pastilah memiliki resiko, oleh karena itu wirausahawan adalah orang yang
berani menghadapi resiko dan menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak
sedikit diawali dengan imitasi dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses
pengembangan dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda
(inovasi). Tahap inovasi dipengaruhi oleh faktor pribadi maupun lingkungan. Faktor pribadi
yang memicu kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi,
pendidikan dan pengalaman. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada
masa inovasi adalah peluang, model peran dan aktivitas.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal
dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan. Terkait dengan masalah budaya dapat disimak pendapat berikut, ”organizational
culture emerges as a force for both stability and change, and once culture is established, the

9
branding picture is forever complicated by the need to align strategic vision with both
organizational culture and stakeholder images (Hatch& Schultz, 2008 p. 95). Faktor-faktor
tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudianberkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal,
keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.

Kesimpulan
Oleh karena itu, inovasi berkembangan menjadi kewirausahaan melalui proses yang
dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001). Secara ringkas, model
proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007) : a). proses inovasi, b).
proses pemicu, c). proses pelaksanaan dan d) 4. proses pertumbuhan.

Bab VI KARAKTERISTIK DAN ETIKA PROFESIONAL KEWIRAUSAHAAN

Menurut Roopke (1995) mengelompokkan wirausaha berdasarkan perannya yaitu: (1)


wirausaha rutin, yaitu wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung
menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisonal. Fungsi
wirausaha di sini adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar wirausaha. (2)
kewirausahaan arbitase yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan pembukuan. Dan yang ketiga wirausaha inovatif
yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru menyangkut cara
kerja, produk, manajemen dan pemasaran.Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat juga
melalui dua pendekatan yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua
peran yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu wirausaha
menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide,
organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana wirausaha berperan merancang tindakan dan
usaha baru, merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan peluang
dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru. Secara makro peran
wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja
yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara..

10
Keunggulan lulusan perguruan tinggi memilih menjadi entrepreneur salah satunya karena
terjebak dalam mitos. Mahasiswa hanya dibekali dengan kemampuan kognisi, tetapi tidak
dibangkitkan daya afeksinya, sehingga tidak terbangun orientasi sikap yang menjurus ke
opportunity oriented. Lulusan pendidikan tinggi, lebih banyak ingin bekerja pada
perusahaan/pemerintah ketimbang membangun usaha sendiri. Inilah tantangan ke depan yang
harus dihadapi. Para lulusan perguruan tinggi sampai saat ini masih gamang memasuki dunia
kewirausahaan karena adanya mitos yang seolah tidak terbantahkan.

Kesimpulan
Untuk mendobrak mitos, calon entrepreneur harus mempersiapkan pendidikan dengan baik.
Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting bagi entrepreneur. Ia berperan penting
dalam membantu entrepreneur menghadapi masalah yang harus diselesaikannya. Sejarah
memang telah mencatat ada sejumlah entrepreneur berasal dari peserta drop out seperti
William Durant, Henry Ford, Andrew Carnegie, Thomas Alva Edison dan William Lear.
Secara formal pendidikan mereka tidak begitu bagus, tetapi mereka melakukan proses
pembelajaran sendiri, mereka menyerap explicit knowledge melalui learning by doing
sehingga mereka berhasil menyusun skema berfikir untuk dijadikan panduan menghadapi
persoalan. Pada waktu lalu berkembang pemikiran yang membedakan secara dikotomis
antara entrepreneur dan bukan entrepreneur. Entrepreneur dicirikan dengan orang yang
kreatif – imajinatif, berfikir bebas sedangkan yang bukan entrepreneur biasanya lebih
mengandalkan logika semata, miopik dan kaku.

11
Bab VII PROFIL WIRAUSAHAWAN POTENSIAL DAN TANGGA MENUJU PUNCAK
KARIER

Sekarang ini pendikotomian antara entrepreneur dan bukan entrepreneur, tidak berlaku.
Menurut penelitian David Hills dari Center for Creative Leadership, USA diperoleh temuan
bahwa setiap orang itu mampu untuk menjadi kreatif. Kreativitas itu bukan bakat tetapi
sesuatu yang dapat dipelajari. Hambatan terjadinya kreativitas diantaranya adalah pola
berfikir yang tradisional. Orang tidak pernah dipicu innate creativity-nya. Kreativitas dapat
diasah dengan memfungsikan peran otak kanan antara lain dengan:

 Selalu mengembangkan pertanyaan, “Apakah ini merupakan satu-satunya cara


terbaik, tidak adakah cara lain?”. Ini adalah suatu bentuk berfikir divergen.

 Melawan kebiasaan, rutinitas dan tradisi atau sesuatu yang telah mapan.

 Selalu melakukan refleksi, berfikir imajinatif.

12
 Play mental games, yaitu mencoba melihat persoalan dari perspektif yang berbeda
seperti melalui analogi atau metafora.

 Terbuka untuk mendapatkan lebih dari satu jawaban yang benar

 Menautkan gagasan yang nampaknya tidak berhubungan dengan persoalan yang


dihadapi untuk membangkitkan solusi yang inovatif.

 Mengembangkan “helicopter skill” yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu persoalan


dari perspektif yang lebih luas dan kemudian menukik kembali pada fokus persoalan
dan mencari solusinya dengan berbagai alternatif solusi (seperti telah disampaikan
pada bab 4).

Dengan mengembangkan berbagai pertanyaan di atas, maka seorang akan mulai membuka
pemikirannya, sehingga dapat menemukan ide dan peluang. Ide dapat menjadi peluang
apabila bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses
penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara
mendalam dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang,
wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan
menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan
proses atau teknik, atau mengembangkan organasasi baru.

Kesimpulan
Denga wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi, keberhasilan
dapat dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai
alat untuk menggali perubahan. Inovasi sebagai instrumen penting untuk memberdayakan
sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Inovasi-inovasi
ini, awalnya berasal dari ide-ide brilian yang menurut Zimmerer dapat menciptakan peluang
untuk memenuhi kebutuhan wirausaha, menciptakan produksi, sistem promosi dan
pemasaran yang potensial. Mengingat dalam wirausaha banyak tantangan dan resiko (resiko
teknik, pasar, persaingan dan finansial) serta peluang yang bisa ditawarkan.

13
Bab VIII MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Sebelum lanjut pada upaya merintis usaha baru, perlu kiranya kita pahami mengenai prinsip-
prinsip pengembangan usaha, demi keberlanjutan sebuah usaha yaitu : Peduli (1), peduli dan
peka terhadap segala hal yang terjadi dalam lingkungannya serta selalu memelihara rasa cinta
kasih sesama. Kedua positif dan antusias, selalu antusias dalam berpikir dan bertindak demi
mencapai tujuan berusaha. Namun segala pemikiran dan tindakan tersebut bersifat positif
demi menjaga kelangsungan usaha. Inisiatif (3) , memiliki inisiatif dalam menjalankan usaha
berdasarkan motivasi yang kuat untuk maju dan mencapai tujuan tanpa menunggu komando,
dan tanpa menyimpang dari kebijakan perusahaan atau negara. Rendah hati (4), berusaha
selalu optimis dalam setiap langkah, namun tidak sombong dan selalu menghargai serta
menghormati orang lain. Kelima, kreatif dan inovatif , selalu kreatif dalam berusaha dengan
melakukan berbagai inovasi agar dapat memenangkan persaingan dan menjadi leader dalam
lingkungannya. Komunikatif (6), memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menguasai
tekniknya secara baik, sehingga mampu menyampaikan segala informasi yang diperlukan
tanpa menimbulkan kesalah-pahaman. Kerjasaman (7), mampu menjalin kerjasama untuk
menggalang kemitraan dengan semua kalangan dalam menjalankan tugas agar sukses
mencapai tujuan. Kedelapan disiplin & bertanggungjawab, memiliki rasa tanggungjawab

14
yang besar terhadap kelangsungan hidup kegiatan usaha. Untuk itu, diperlukan disiplin yang
tinggi dalam menjalankan semua peraturan atau ketentuan demi mencapai tujuan.Komitmen
& tabah (9), memiliki komitmen yang tinggi terhadap semua keputusan atau peraturan dan
kesepakatan yang telah ditetapkan serta bertanggungjawab melaksanakan tanpa tawar-
menawar. Dan sebagai prinsip kesepuluh produktif adalah bekerja secara profesional, tekun
dan sungguhsungguh untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dalam memasuki suatu bisnis atau usaha, dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1) merintis
usaha baru sejak awal, 2) membeli perusahaan yang sudah ada dan 3) kerjasama manajamen
atau waralaba (franchising). Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam rangka meristis usaha
baru: a) bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis, b) bentuk dan kepemilikan usaha
yang akan dipilih, c) tempat usaha yang akan dipilih, d) organisasi usaha yang akan datang, e)
jaminan usaha yang mungkin diperoleh, dan f) lingkungan usaha yang akan
berpengaruh.Untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan : (1) perencanaan usaha;
(2) pengelolaan keuangan; (3) aksi strategis usaha dan (4) teknik pengembangan usaha.
Entrepreneur, orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru, sering terfokus
pada upaya pengumpulan modal tanpa mengadakan survey tentang usaha apa yang mesti
dikelola, kemampuan apa yang dimiliki dan perencanaan yang juga sering diabaikan. Disisi
lain usahausaha yang telah ada banyak menemui hambatan seperti: tidak efektifnya
penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru.

Kesimpulan
Kebutuhan berprestasi wirausaha (n‟Ach) terlihat dalam tindakan untuk melakukan sesuatu
yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif
berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) ingin mengatasi
sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya; b) selalu memerlukan
umpan balik yang segera, untuk melihat keberhasilan dan kegagalan; c) memiliki
tanggungjawab personal yang tinggi; d) berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan;
e) menyukai dan melihat tantangan secara seimbang.Wirausaha mengandung asumsi bahwa
setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur
pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka
definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga,

15
produktif dan inovatif.” Pekerti, 1997 (dalam Sutrino, 2003).

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi buku


a. Pembahasan Bab I
Di dalam buku ini pada Bab I masih membahas tentang pendahuluan dan deskripsi
singkat tentang fungsi dan tujuan buku ini di buat , di Bab I ini penulis buku tersebut
berharap agar pembaca dapat memahami konsep konsep dasar, hakekat, karesteristik
dan proses kewirausahaan dan penulis berharap para pembaca dapat menerapkan
kewirausahaan dalam birokrasi pemerintahan
b. Pembahasan Bab II
Di dalam Bab ini penulis menjelaskan tentang konsep dasar dan hakekat dari
kewirausahaan itu, penulis juga menjelaskan latar belakang dari munculnya
kewirausahaan serta tujuan dari kewirausahaan. Dalam konsep dasar kewirausahaan
pada bab ini, Kewirausahaan diartikan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan

16
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan sedangkan pada buku pembanding, di dalam Bab II membahas tentang
kreativitas dan inovasi yang menjadi awal dan konsep dasar dalam memulai usaha dan
didalam ini juga di jelaskan bahwa kreativitas sangat di butuhkan untuk kebutuhan
dalam bertahan agar usaha kita tidak ketinggalan jaman dan tidak mudah jatuh , oleh
karena itu kita harus memahami betul tentang konsep dasar dari kewirausahaan agar
kita bisa bertahan dan membuat usaha kita bisa maju, kreativitas dan ide juga
memegang peranan penting dalam keberlangsungan usaha kita
c. Pembahasan Bab III
Dalam buku utama di Bab III dijelaskan bahwa Seorang wirausaha harus memiliki
pengetahuan, kemampuan dan kemauan, ketiga konsep ini saling mengisi dan
memiliki keterkaitan satu sama lain. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh wirausaha
adalah 1) pengetahuan mengenai usaha yang harus dimasuki/dirintis dan lingkungan
usaha yang ada, 2) pengetahuan tentang peran dan tanggungjawab dan 3) pengetahuan
tentang manajemen dan organisasi bisnis.dan di dalam buku pembanding juga di
jelaskan bahwa seorang pengusaha harus unggul dan kompetitif, seorang pengusaha
harus dapat membedakan dengan baik dan memperhatikan para pesaing nya agar
dapat memberikan posisi yang unik di dalam pasar sehingga para pengusaha bisa
lebih unggul dari pada pesaing nya, oleh karena itu agar usaha seorang wirausahawan
dapat bertahan makan seorang wirausahawan harus membangun keunggulan yang
kompetitif dan mengenali target pasar nya dengan baik
d. Pembahasan Bab IV
Dalam Bab ini penulis memberitahu kepada para pembaca bahwa seorang
pengusaha harus memiliki karakteristik kewirausahaan tersebut, Proses kreatif dan
inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan
inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan, dengan
ciri-ciri: penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis,
berkomitmen, disiplin, bertanggungjawab; 2) memiliki inisiatif, indikatornya adalah
penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif; 3) memiliki motif berprestasi,
indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan ke depan; 4) memiliki jiwa
kepemimpinan, indikatornya berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam
bertindak; dan 5) berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (oleh karena itu
menyukai tantangan) dalam buku pembanding juga dijelaskan bahwa penyusunan
rencana bisnis sangat penting dalam penentuan karakteristik seorang pengusaha,

17
penyusunan rencana bisnis menentukan kesuksesan suatu usaha , oleh karena itu
karakteristik dan rencana bisnis yang bagus adalah yang berbasis pada realitas, telah
di uji kelayakan nya secara pasar, sehingga mampu membangun dan membuat suatu
usaha menjadi tumbuh serta berkembang
e. Pembahasan Bab V
Dalam Bab ini pada buku utama membahas tentang proses kewirausahaan, Proses
kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan
tersebut timbul gagasan, kemauan dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain
adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi
dan terpecahkan sedankan pada buku pembanding di dalam Bab IV membahas
tentang Memulai Usaha Baru, dalam memulai usaha maka dibutuhkan proses
kewirausahaan agar tujuan dari kewirausahaa itu dapat diwujudkan, oleh karena itu
proses kewirausahaan sangat lah penting dalam memulai sebuah usaha, dalam
memulai sebuah usaha maka akan banyak proses yang akan terjadi yang akan
membuat kita lebih mengerti dan peka terhadap usaha yang kita jalani.

f. Pembahan Bab VI
Di dalam buku utama dalam Bab VI menjelaskan tentang fungsi dan peran
Wirausaha, fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat juga melalui dua pendekatan
yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran yaitu
sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu wirausaha
menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide,
organisasi, dan sebagainya. Sedangkan dalam buku pembanding membahas tentang
pemasaran dari suatu produk , jelas ini sangat berhubungan dengan buku utama,
dikarenakan sebuah proses pemasaran tidak akan berjalan dengan baik jika fungsi dan
peran dari seorang wirausahawan tidak dapat membuat sebuah pemasaran berjalan
dengan semestinya, oleh karena itu salah satu fungsi dan peran kewirausahaan ialah
memerhatikan proses pemasaran agar prosuk yang ditawarkan bisa disambut dengan
baik di pasaran

g. Pembahasan Bah VII


Di dalam Bab VII pada buku utama membahas tentang ide dan peluang
kewirausahaan, Kreativitas itu bukan bakat tetapi sesuatu yang dapat dipelajari.

18
Hambatan terjadinya kreativitas diantaranya adalah pola berfikir yang tradisional.
Orang tidak pernah dipicu innate creativity-nya.dan dalam buku pembanding
membahas tentang strategi dan ide dalam menetapkan harga, kreativitas, strategi dan
ide sangat berperan penting dalam membuka peluang untuk closing, oleh karena itu
sebagai pengusaha harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melihat
peluang dan memberikan harga yang terbaik kepada costumer

h. Pembahasan Bab VIII


Di dalam buku utama ini pada bab 8 membahas tentang merintis usaha dan bagaimana
membangun sebuah kerajaan bisnis sedangkan pada buku pembanding pada bab ke 8
membahas tentang kenangan untuk memulai suatu usaha dan perencanaan kebutuhan
modal yang bagus dalam memulai suatu bisnis, oleh karena itu dalam membangun
suatu usaha maka diperlukan nya keterampilan dalam mengelola keuangan dengan
baik agar tidak terjadi kerugian dalam suatu usaha

B. Kelebihan dan kekurangan dari isi buku

Kelebihan:

1. Isi buku snagat lengkap dan menambah wawasan


2. Terdapat berbagai gambar
3. Terdapat berbagai rumus dan juga contoh soal serta penyelesaiannya
4. Terdapat beberapa lembar yang memakai kertas lebih bagus

Kekurangan :

1. Gambar yang terdapat didalam buku tidak berwarna, sehingga membuat kurang
menarik.
2. Masih terdapat beberapa kaliamt yang mungkin sulit diterima oleh penulis
3. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya
4. Pengertian dari setiap kata banyak yang di buat berulang-ulang dan pengertian itu
banyak menggunakan kata kata pemborosan

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah saya paparkan dalam pembahasan diatas, maka kami dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut
1. kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa
dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas
yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau
dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi
nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
2. Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan, proses penerapan kreativitas
dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai tambah
3. Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri seorang
wirausahaan adalah:
 Motivasi berprestasi
 Kemandirian
 Kreativitas
 Pengambilan resiko (sedang)
 Keuletan
 Orientasi masa depan
 Komunikatif dan reflektif
 Kepemimpinan
 Locus of Control

20
 Perilaku instrumental
 Penghargaan terhadap uang.
4. Sikap wirausaha diantaranya adalah sebagai berikut:
 Disiplin
 Komitmen Tinggi
 Jujur
 Kreatif dan Inovatif
 Mandiri
 Realistis
5. Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha adalah
 Tahap memulai
 Tahap melaksanakan usaha
 Tahap mempertahankan usaha
 Tahap mengembangkan usaha
6. Ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan
usaha barunya yaitu :
 Tidak kompeten dalam manajerial.
 Gagal dalam perencanaan.
 Lokasi yang kurang memadai.
 Kurangnya pengawasan peralatan.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
7. Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha.
Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
 Menciptakan lapangan kerja
 Mengurangi pengangguran
 Meningkatkan pendapatan masyarakat
 Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian)
 Meningkatkan produktivitas nasional

21
4.2 Saran
1. Kepada pembaca buku
Demikianlah CBR yang saya buat mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal dunia
kewirausahaaan .Saya menyadari apa yang saya paparkan dalam CBR ini tentu
masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu kami berharap masukan yang
lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
2. Mungkin akan lebih jauh baik apabila menggunakan kata kata yang sederhana
guna mencapai pemahaman yang lebih baik serta pengekfektitan kalimat di setiap
paragraf nya dan agar dibuat lebih menarik lagi dari segi tata bahasa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Russiana. A, 2018.Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung : Pustaka Setia


2. Slamet. Frengky, 2016. Atlas Dasar-Dasar Kewirausahaan Teori dan Praktek.
Jakarta: Indeks

22

Anda mungkin juga menyukai