Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PAYUNG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Diajukan Oleh :
LHOLA NOOR ROYS
11/313761/NT/14604

DIPLOMA TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

PAYUNG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Diajukan Oleh :
LHOLA NOOR ROYS
11/313761/NT/14604
Telah disahkan dan disetujui oleh dosen pembimbing
Pada tanggal : 4 Desember 2013

Mengetahui,
Ketua Program

Dosen Pembimbing

Diploma Teknik Elektro


Sekolah Vokasi UGM

Ir. Lukman Subekti, M.T


NIP : 19621030199031002

Esti Puspitaningrum, S.T, M.Eng.


NIU : 112012023/363

Proposal Proyek Akhir

Judul

: PAYUNG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Nama
NI M
Konsentrasi
Credits Point

: Lhola Noor Roys


: 11/313761/NT/1604
: Teknik Listrik
: 3 SKS

Thesis Advisor

: Esti Puspitaningrum, S.T, M.Eng.

1. LATAR BELAKANG
Pada abad-abad yang lalu, sistem komunikasi yang dilakukan atau proses pertukaran
informasi masih bersifat sederhana sekali. Pengiriman informasi dari satu tempat ke tempat
lain biasanya menggunakan berbagai macam media, seperti kibaran bendera, kumpulan
asap, bunyi genderang dan lain sebagainya. Yang kesemuanya itu tidak lain memberikan
suatu isyarat tertentu. Untuk masa sekarang ini, yaitu Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi (IPTEK) sudah banyak dilakukan dan dirasakan oleh masyarakat umum. Mereka
menikmati fasilitas-fasilitas ataupun alat-alat yang dapat mempermudah serta mempercepat
pekerjaan mereka
Pada zaman sekarang banyak orang yang menggunakan payung bukan hanya pada
saat hujan, namun pada saat siang hari pun menggunakan agar terhindar dari terik matahari.
Dan pada penggunaan payung tersebut di lakukan dengan cara yang terburu-buru terutama
pada saat hujan datang. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat suatu alat yang
bisa mengatur dan mengendalikan payung otomatis dengan menggunakan sensor air.
Pembuatan alat ini bertujuan agar dapat mengantisipasi sebelum datangnya hujan tiba.

2. BATASAN MASALAH
Batasan masalah sangatlah diperlukan agar tidak terjadi kerancuan pembahasan.
Batasan masalah menitikberatkan pada sensor air, ada saat dimana hujan tiba namun kondisi
cuaca tetap terdapat terik matahari.

3. METODOLOGI
Rencana metodologi yang akan dibuat adalah sebagai berikut.
a. Studi Literatur
Mempelajari tentang karakteristik piranti alat seperti sensor, mikrokontroler dan
aktuator.
b. Perancangan Sistem
Proses mendesain sistem mekanik dan elektronis dalam bentuk prototype.
c. Pembuatan Sistem
Proses pembuatan rancangan alat.
d. Tahap Pengujian
Sistem yang sudah terbentuk diujikan kehandalannya.
4. URAIAN SINGKAT TUGAS AKHIR
4.1 Deskripsi Sistem
Payung otomatis ini menggunakan prototype. Dimana di supply menggunakan
tegangan PLN sebesar 220 Volt AC, kemudian akan diturunkan atau dikonversikan ke
tegangan 20 volt AC menggunakan trafo yang selanjutnya tegangan dirubah atau
disearahkan dan dikonversikan menjadi tegangan 12 volt DC menggunakan IC regulator,
yang akan di supply ke mikro dan untuk output tegangan. Output dari mikro tersebut masuk
ke driver motor, dimana driver tersebut akan mengatur gerakan dari motor.
Untuk pengaturan sensor yaitu menggunakan sensor air. Ketika kondisi hujan maka
sensor air akan aktif (aktif apabila sensor tersebut terkena tetesan air).
Setelah sensor air telah aktif maka akan mengontrol mikro berkondisi HIGH (di dalam
mikro terdapat program yang akan mengatur gerakan motor stepper diam, ke kanan dan ke
kiri selama beberapa waktu tertentu). Dimana motor stepper akan menggerakan mekanik
payung sehingga payung akan terbuka pada saat motor bergerak ke kanan. Untuk proses
penutupan dari payung pada saat sensor air kering sehingga mengaktifkan mikro berkondisi
LOW dan nantinya akan menggerakan motor ke arah kiri sehingga payung akan menutup.

Gambar 4.1 Blok diagram payung otomatis


Komponen mikroprosesor adalah suatu piranti pengolahan data. Komponen
memori adalah suatu piranti yang menyimpan informasi digital berupa bilanganbilangan biner. Indikator operasi adalah suatu piranti yang memberikan sinyal kasat mata,
yang menunjukan bahwa alat ukur sedang beroperasi.
4.2 Teori Penunjang
a. Mikrokontroler
Bagian pengendali sistem pembagi daya ini adalah mikrokontroler. Alat ini
menggunakan mikrokontroler berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer),
yaitu ATMega32. Hampir semua instruksi mikrokontroler AVR dieksekusi dalam satu siklus
clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan
mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal.

Gambar 4.2a Pin-pin ATMega 32 kemasan 20 pin


Dari peralatan peripheral tersebut akan di teruskan ke sebuah piranti.
Piranti itu adalah driver motor dc yang digunakan pada bagian pengaturan motor dc
tersebut.
b. Komponen Catu Daya
Tegangan yang di butuhkan oleh peralatan elektronik adalah tegangan rendah
yaitu kurang atau sama dengan 24 volt DC. Sehingga diperlukan sebuah alat yang dapat
menurunkan tegangan dan disearahkan sehingga menghasilkan tegangan DC sebesar 24
volt. Pada Gambar

dibawah menunjukkan rangkaian penurun tegangan dan penghasil

tegangan DC.
Penurun tegangan ini berupa autotrafo dan penghasil tegangan DC berupa penyearah
jembatan.

220 V AC

20 V DC

Gambar 4.2b Rangkaian penurun tegangan dan penghasil tegangan DC

c. Payung (Open/Close)
Hasil akhir dari seluruh proses alat ini adalah menggerakan payung terbuka dan

tertutup. Tampilan inilah yang menunjukka n hasil dari alat yang di buat.

Gambar 4.2.c Payung

d. IC Volt Regulator
IC regulator tegangan yang digunakan yaitu IC LM 78xx, dimana IC ini jika disusun
menjadi rangkaian dapat berfungsi untuk menstabilkan sumber daya yang masuk.
Output tegangan dari sumber yang belum distabilkan

sangat dipengaruhi oleh

perubahan tegangan masukan (listrik jala-jala) dan perubahan beban. Oleh karena itu
pemakaian IC regulator pada rangkaian ini berfungsi untuk mengatasi hal tersebut, yaitu
sebagai menstabilkan tegangan yang keluar.
e. Kapasitor
Kapasitor yaitu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan
listrik. Kapasitor berfungsi sebagai filter dan penyimpan muatan listrik. Kapasitor tetap
merupakan kapasitor yang nilai kapasitansinya tetap atau tidak dapat diubah-ubah. Kapasitor
tetap ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
Kapasitor Polar
Kapasitor Polar yaitu kapasitor yang memiliki kutub positif dan kutub negative.
Contoh dari kapasitor polar adalah Elco.

Gambar 4.2.f.a Simbol Kapasitor Polar


Kapasitor Non Polar
Kapasitor Non Polar merupakan kapasitor yang tidak memiliki kutub. Yang
merupakan contoh dari kapasitor non polar ini adalah kapasitor keramik.

Gambar 4.2.F.b Simbol Kapasitor Non Polar

f. Cristal
Cristal atau yang biasa disebut dengan x-tal merupakan suatu komponen yang dapat
digunakan sebagai penguat inverting pada oscilator dan masukan rangkain promp internal.
g. Transistor
Fungsi dari transistor diantaranya sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau fungsi-fungsi lainnya. Transistor bekerja seperti kran listrik
dimana arus keluaran diatur oleh arus yang masuk pada kaki basis, dengan kata lain arus
pada kolektor tidak akan mengalir jika pada basis tidak diberikan arus listrik yang cukup
untuk memicunya (jika transistor digunakan sebagai saklar elektronik), masukan arus yang
kecil pada basis menyebabkan perubahan arus yang besar pada kolektor (jika transistor
digunakan sebagai penguat). Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan sebagai amplifier atau
penguat, rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai gerbang logika, memori, dan komponen-komponen lainnya.

Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif,
daerah saturasi, daerah cutoff dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai
penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian
digital atau sebagai saklar elektronik, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi
atau jenuh dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi
rusak lebih mudah.
h. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang paling sederhana dari keluarga
semikonduktor, dari simbolnya menunjukkan arah arus dan ini merupakan sifat dioda,
bahwa dioda hanya mengalirkan arus pada satu arah atau arah maju (forward) sedangkan
pada arah sebaliknya (reverse) arus tidak mengalir, arus hanya mengalir dari kutub Anoda ke
kutub Katoda. Satu sisi dioda disebut Anoda untuk pencatuan positif (+), dan sisi lainnya
disebut Katoda untuk pencatuan negatif (-), yang dalam pemasangannya tidak boleh terbalik.
Secara fisik bentuk dioda seperti silinder kecil dan biasanya diberi tanda berupa lingkaran
warna putih, yang menandakan posisi kaki Katoda.
Jenis-jenis dari dioda diantaranya : Dioda Zener, LED, Infrared, Photodioda dan
sebagainya. Dioda zener, biasanya dipasang pada suatu rangkaian elektronika sebagai
pembatas tegangan pada nilai tertentu. LED (Light Emitting Diode), yaitu Dioda yang dapat
memancarkan sinar, bisa digunakan sebagai lampu indikator dengan kelebihan yaitu umur
aktifnya sangat lama jika dibandingkan dengan lampu pijar. Infrared, bentuk fisiknya sama
seperti LED, perbedaan terdapat pada outputnya, dimana infrared hanya memancarkan sinar
infra merah yang pancarannya tidak dapat terlihat oleh mata. Satu lagi sensor yang
digunakan pada alat ini adalah sensor foto dioda.
i. Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen pasif dimana memiliki fungsi untuk
mengatur dan menghambat arus listrik. Resistor di beri lambing huruf R dengan satuannya
yaitu Ohm (). Resistor ini terdiri dari 2 macam, yaitu resistor tetap dan resistor dan resistor
variabel.
j. Driver Motor DC

Gambar 4.2.F.c Rangkaian Driver Motor DC


Rangkaian driver motor DC sederhana diatas dapat mengendalikan arah putar motor
DC dan mengendalikan kecepatan putaran motor DC. Driver motor DC diatas terdiri dari
bagian komparator dan power driver motor DC. Bagian komparator berfungsi memberikan
sinyal kontrol ke transistor power driver. Pada saat tegangan kontrol (pin 3) lebih tinggi dari
tegangan pada pin 2 IC 741 maka komparator tegangan IC 741 akan memberikan output
tegangan dengan level positif, sehingga akan memberikan bias maju pada transistor Q1 dan
bias mundur pada transistor Q2. kemudian pada saat tegangan pin 3 lebih rendah dari
tegangan pin 2 maka komparator IC 741 akan meberikan output dengan level negatif,
sehingga transistor Q2 mendapat bias maju dan transistor Q1 mendapat bias mundur.
Transistor yang digunakan sebagai driver motor DC adalah transistor tipe TIP31 untuk Q1
dan TIP32 untuk Q2. Pada saat Q1 mendapat bias maju dan Q2 dengan bias mundur maka
motor DC mendapat sumber arus positif melalui Q1 sehingga motor DC bergerak searah
jarum jam. Kemudian pada saat Q2 mendapat bias maju dan Q1 dengan bias mundur motor

DC mendapat sumber tegangan negatif sehingga motor DC bergerak berlawanan arah jarum
jam.

5. JADWAL KEGIATAN
Pembuatan tugas akhir ini memiliki rencana jadwal pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan
No
.
1
2
3
4
5
6

Kegiatan

November

Desember

Januari

Febuari

Maret

Minggu ke1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Study pustaka
Penulisan
proposal
Perancangan
sistem
Pembuatan
perangkatan
keras
Pengujian
Penulisan
laporan TA dan
pendadaran

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bejo, Agus., C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler
ATmega 8535, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
[2] Malvino. Prinsip-prinsip Elektronika. Jakarta: Salemba Teknika, 2003

Anda mungkin juga menyukai