Anda di halaman 1dari 96

RANCANG BANGUN SISTEM SALURAN KRAN AIR

OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIC


HC-SR04 DAN BERBASIS ARDUINO ATMEGA328P

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Elektro

Oleh
RISKY EKO FITRIYANTO
1470021055

PEMINATAN TEKNIK TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM SALURAN KRAN AIR OTOMATIS

DENGAN SENSOR ULTRASONIC HC-SR04 DAN

BERBASIS ARDUINO ATMEGA328P

Disusun oleh :

Nama : Risky Eko Fitriyanto

Nim : 1470021055

Telah di periksa dan di setujui Dosen Pembimbing Tugas Akhir, untuk melengka-
pi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan menempuh ujian Kesarjanaan Strata Sa-
tu (S-1) di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana.

Mengetahui, Jakarta, 23 Februari 2019


Pembimbing 1 Pembimbing 2

Slamet Purwo Santoso, ST, M.T Teten Dian Hakim, ST, M.T
NIDN : 0303047904 NIDN : 0302127301

Telah diperiksa dan di setujui


Ketua Jurusan Teknik Elektro

Ir. Ujang Wiharja, M.T


NIDN :0315087203

iii
SURAT PERYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Risky Eko Fitriyanto

Nim : 1470021055

Fakultas : Teknik

Jurusan/Konsentrasi : Teknik Elektro/Teknik Tenaga Listrik

MENYATAKAN

Bahwa Tugas Akhir ini, yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air
Otomatis Dengan Sensor Ultrasonic Hc-sr04 Dan Berbasis Arduino AT-
Mega328P”, saya buat dan saya selesaikan sendiri serta bukan hasil copy atau
dibuat orang lain. Untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini saya menggunakan refer-
ensi yang saya cantumkan. Jika terbukti tidak memenuhi dengan apa yang tersebut
di atas, maka saya bersedia dikenakan sangsi akademis.

Jakarta, 23 Februari 2019

Yang membuat pernyataan

Risky Eko Fitriyanto

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah wa syukurilah penyusun panjatakan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena atas karunia dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
laporan Skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Elektro (ST) di Universitas Krisnadwipayana. Adapun judul dari
Skripsi ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air Otomatis
Dengan Sensor Ultrasonic Hc-sr04 Dan Berbasis Arduino ATMega328P”.

Dalam penyusunan Skripsi ini, tidaklah lepas dari bantuan segenap pihak
yang telah bersedia membantu, membimbing, dan mendukung baik itu secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Ibu tercinta Sutiyem dan Ayah tersayang Yusuf Subagyo
juga Adik saya Salud Satya Wibowo yang telah memberikan dukungan
moril serta doa kepada penyusun.
2. Ade Irma Suriati. A.Md yang telah memberikan dukungan, cinta, semangat
dan doa dari awal kuliah hingga saat ini kepada penyusun.
3. Bapak Ir. Ujang Wiraharja, MT, selaku Ka. Prodi Fakultas Teknik Elektro
UNKRIS dan selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan, saran dan kritik.
4. Bapak Slamet Purwo Santoso, ST, MT dan Bapak Teten Dian Hakim ST,
MT, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan banyak
masukan kepada penyusun.
5. Segenap dosen pengajar pada Fakultas Teknik khususnya Teknik Elektro
atas ilmu, pendidikan, dan pengetahuan yang telah diberikan kepada
penyusun.
6. Sugeng Hindarjo, A.md selaku pemilik perusahaan PT. Indo Dayasurya
Persada tempat dimana penyusun bekerja, juga yang telah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kuliah di UNKRIS.

v
7. Sahabat dan rekan-rekan UNKRIS khususnya Fikri, Azis, Mario, Irhamni
dan teman prodi Teknik Elektro Energi (angakatan 2014) yang telah
menempuh perkuliahan bersama penyusun maupun sama-sama berjuang
mengikuti ujian Skripsi.
8. Pimpinan dan Sahabat juga rekan-rekan PT. Indo Dayasurya Persada yang
telah memberikan ilmu, doa dan dukungan selama proses perkuliahan dan
proses kerja.
9. Serta Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per-satu yang telah
memberikan dukungannya kepada penyusun.

Semoga dengan skripsi ini dapat bermanfaat, Terutama bagi penyusun pada
khususnya, dan bagi pembaca pada umunya. Tentunya laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun, demi tercapainya kesempurnaan laporan ini.

Jakarta, 23 Februari 2019

Risky Eko Fitriyanto

vi
Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air Otomatis Dengan Sensor
Ultrasonic Hc-sr04 Dan Berbasis Arduino ATMega328P

Abstrak - Perkembangan teknologi mendorong manusia untuk semakin berkreasi


guna menghasilkan inovasi-inovasi sebuah karya teknologi terbaru seperti halnya
perkembangan peralatan listrik dan elektronik, namun dibalik itu ada beberapa
masalah dalam seiring kemajuan teknologi seperti dalam hal memafaatkan air
yang tidak sesuai porsi guna ekomonis atau pemborosan dalam pengunaan air
dalam aktivitas sehari-hari, Kran umumnya digerakan manual selama ini oleh
setiap aktifitas manusia sistem kran secara manual ini memiliki kelemahan yaitu
pemborosan air dan kran yang mudah rusak.
Pembuatan rancang bangun mengunakan sensor jarak ultrasonic hc-sr04
dan pompa aquarium di proses oleh mikrokontroler Arduino dengan
ATMega328P, Pembuatan rancang bangun menghasilkan sistem kran air otomatis
yang berjalan sesuai percobaan yang telah dilakukan yakni saat sensor hc-sr04
membaca adanya benda maka akan mengirimkan data ke Arduino kemudian
arduino melalui relay memerintah pompa air guna mengalirkan air. Dan
diharpakan dengan penelitian pengembangan rancang bangun ini bisa meciptakan
alat guna menghemat air dalam kegunaan sehari-hari.

Kata kunci – Kran Air, Sistem Otomatis, Arduino ATMega328P.

vii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.2 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ 2
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 5
2.1 Kran Air dengan Mikrokontroler ................................................................... 5
2.2. Arduino .......................................................................................................... 7
2.2.1 Arduino Uno ......................................................................................... 10
2.2.2 Arduino Program ......................................................................................... 11
2.3 Sensor .......................................................................................................... 24
2.3.1 Sensor Ultrasonic HC-SR04 ................................................................. 25
2.4 Relay ............................................................................................................ 26
2.5 Project Board............................................................................................... 29
2.6 Pompa Air .................................................................................................... 32
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT ............. 35
3.1 Diagram Alur Penelitian .............................................................................. 35
3.1.1 Urain Diagram Alur Penelitian ............................................................. 36
3.2 Perancangan ................................................................................................. 38
3.2.1 Perancangan Hardware ........................................................................ 40
3.2.2 Perancangan Software........................................................................... 45
3.3 Waktu Lokasi PembuatanAlat .................................................................... 46
3.3.1 Proses Pembuatan Alat ......................................................................... 47

viii
3.3.2 Pembuatan Hardware ........................................................................... 48
3.3.3 Pembuatan Software ............................................................................. 51
3.4 Realisasi Alat ............................................................................................... 56
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 58
4.1 Pengujian Tegangan Adaptor Catu Daya .................................................... 58
4.2 Pengujian Secara Keseluruhan Alat Kran Air Otomatis.............................. 62
4.2.1 Pengujian Rangkaian Sensor HCSR-04 ............................................... 62
4.2.2 Pengujian Pompa Mini Aquarium ........................................................ 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 73
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 73
5.2 Saran ............................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 75

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Arduino............................................................................................... 8


Gambar 2.2. Arduino Pin Mapping ....................................................................... 10
Gambar 2.3. Stuktur Program ............................................................................... 12
Gambar 2.4. Setup() Program................................................................................ 12
Gambar 2.5. Loop() Program ................................................................................ 13
Gambar 2.6. Single line Commnet......................................................................... 13
Gambar 2.7. Block Comment ................................................................................ 13
Gambar 2.8. Kurung Kurawal ............................................................................... 14
Gambar 2.9. Semicolon ......................................................................................... 14
Gambar 2.10. VariableInteger............................................................................... 14
Gambar 2.11. Variable Long ................................................................................. 15
Gambar 2.12. Variable Boolean ............................................................................ 15
Gambar 2.13. VariableFloat ................................................................................. 15
Gambar 2.14. VariableKarakter ............................................................................ 16
Gambar 2.15. Operasi Penjumlahan...................................................................... 16
Gambar 2.16. Operasi Pengurangan...................................................................... 16
Gambar 2.17. Operasi Perkalian ........................................................................... 17
Gambar 2.18. Operasi Pembagian ......................................................................... 17
Gambar 2.19. Operasi Modulo .............................................................................. 18
Gambar 2.20. Operasi Penugasan (=) ................................................................... 18
Gambar 2.21. Operasi Perbandingan .................................................................... 18
Gambar 2.22. Operasi Logika ............................................................................... 19
Gambar 2.23. TRUE /FALSE ................................................................................ 19
Gambar 2.24. HIGH / LOW .................................................................................. 20
Gambar 2.25. INPUT / OUTPUT.......................................................................... 20
Gambar 2.26. Pernyataan if ................................................................................... 20
Gambar 2.27. Pernyataan else ............................................................................... 21
Gambar 2.28. Pernyataan for ................................................................................ 21
Gambar 2.29. Penggunaan for............................................................................... 21
Gambar 2.30. Pernyataan while ............................................................................ 22
Gambar 2.31. Pernyataan Do...while..................................................................... 22
Gambar 2.32. PinMode ......................................................................................... 23
Gambar 2.33. Penggunaan analogRead dan analogWrite .................................... 23
Gambar 2.34. Penggunaan digitalRead dan digitalWrite...................................... 24
Gambar 2.35. Tampilan Sensor HC-SR04. ........................................................... 25
Gambar 2.36. Relay dan Simbol Relay. ................................................................ 27
Gambar 2.37. Bagian-bagian Relay. ..................................................................... 28
Gambar 2.38. Project Board. ................................................................................. 30

x
Gambar 2.39. Bagian dalam Project Board. .......................................................... 30
Gambar 2.40. Pompa Air Celup mini.................................................................... 33
Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian................................................................... 35
Gambar 3.2. Diagram Alur Perancangan. ............................................................. 39
Gambar 3.3. Arduino Uno..................................................................................... 41
Gambar 3.4. Sensor HC-SR04 .............................................................................. 43
Gambar 3.5. Pompa Air Mini ................................................................................ 44
Gambar 3.6. Catu Daya Power Pompa ................................................................. 45
Gambar 3.7. Software Arduino IDE ..................................................................... 46
Gambar 3.8. Diagram Blok Rangkain ................................................................... 49
Gambar 3.9. Rangkain Sensor HC-SR04 .............................................................. 50
Gambar 3.10. Rangakain Pompa........................................................................... 51
Gambar 3.11. Inisialiasi pin sensor ultrasonic ..................................................... 53
Gambar 3.12. void setup........................................................................................ 53
Gambar 3.13. void loop() ...................................................................................... 54
Gambar 3.14. if ...................................................................................................... 55
Gambar 3.15 Else if ............................................................................................... 56
Gambar 3.16. Realisasi Alat Kran Air Otomatis Berbasis Arduino Uno.............. 57
Gambar 4.1. Pengujian tegangan input adaptor .................................................... 60
Gambar 4.2. Pengujian tegangan output adaptor .................................................. 60
Gambar 4.3. Pengujian rangkaian Sensor HCSR-04 jarak jauh............................ 63
Gambar 4.4. Pengujian rangkaian Sensor HCSR-04 jarak dekat .......................... 64
Gambar 4.5. Pengujian Pompa .............................................................................. 67
Gambar 4.6. Hasil Pengujian pompa selama 10 detik .......................................... 68
Gambar 4.7 Grafik hasil pengukuran kubikasi pompa Mini Aquarium................ 70
Gambar 4.8. Pengujian Pompa 10 Detik ............................................................... 70
Gambar 4.9. Pengujian Pompa 50 Detik ............................................................... 71
Gambar 4.10 Grafik hasil pengukuran kubikasi pompa Mini Aquarium.............. 72

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Arduino Uno Datasheet .................................................................................... 11


Tabel 2.1 HC-SR04 .......................................................................................................... 26
Tabel 2.3 Data Pompa Mini ............................................................................................. 34
Tabel 4.1 Pengujian Adaptor ........................................................................................... 61
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Sensor HCSR-04 Sudut 0º ................................................... 64
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Sensor HCSR-04 Sudut 45º ................................................. 65
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Sensor HCSR-04 Sudut 90º ................................................. 65
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Kubikasi Pompa Mini Aquarium ........................................ 68

xii
DAFTAR SINGKATAN

TV : Televisi
PDAMTM : Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangkaluku
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PIR : Passife Infrared
IDE : Integrated Development Environment
AMD : Advanced Micro Devices
RAM : Random Acces Memory
AC / DC : Alternating Current / Direct Current
PLN : Perusahan Listrik Negara
PC : Personal Computer
RFID : Radio Frequency Identification
NO / NC : Normaly Open / Normaly Close
HP : Hand Phone
CPU : Central Processing Unit
USB : Universal Serial Bus
LED : Light Emitting Diode
12C : Inter Integrated Circuit
PWM : Pulse Width Modulation

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengujian Tegangan Input Adaptor ................................................... 78


Lampiran 2 Pengujian Tegangan Output Adaptor ................................................ 79
Lampiran 3 Pengujian Sensor Ultrasonik ............................................................. 80
Lampiran 4 Pengujian Pompa Melalui Sensor ...................................................... 81
Lampiran 5 Pengujian n Pompa Tanpa Melalui Sensor ........................................ 82

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Air memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, peran tersebut dapat terlihat dari tingkat kebutuhan manusia dalam

penggunaan dikegiatan sehari-harinya, tingginya tingkat kebutuhan manusia

terhadap air tidaklah sebanding dengan ketersediaan air bersih dibumi, seperti

pada laporan kontributor kompas tv luwu Palopo, Amran Amir bahwa Debit air

baku Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangkaluku (PDAMTM) Palopo, su-

lawesi selatan, terus menyusut dalam sebulan terakhir, penyusutan terjadi hingga

80% akibat musim kemarau, maka warga menjadi krisis air bersih.

Direktur operasional pdam tirta mangkaluku palopo, Hamid mengatakan, ji-

ka dalam dua pekan ke depan tidak ada hujan, maka warga akan mengalami krisis

air bersih. "Jika dalam 10 hingga 14 hari ke depan tidak ada hujan maka debit air

akan semakin turun, maka krisis air bersih terjadi," katanya, Jumat (12/10/2018).

Artikel tersebut telah tayang di kompas.com dengan judul "Debit air menyusut 80

persen warga terancam krisis air bersih" mengingat hal yang telah terjadi tersebut,

penghematan dalam penggunaan air bukanlah hal yang dapat ditawar lagi karena

apabila hal demikian bisa saja terjadi bukan hanya di palopo saja tapi mungkin

juga di daerah lain di indonesia bahkan dunia.[1]

Salah satu kegiatan yang juga banyak membutuhkan air terutama bagi

seorang muslim adalah berwudhu, kegiatan ini dilakukan minimal 5 kali dalam

1
2

sehari dengan rata-rata penggunaan setiap hari saat berwudhu menghabiskan

banyak literan air, penggunaan air dalam jumlah yang banyak ini tidak sesuai

dengan ketersediaan air, pengendalian penggunaan air ini adalah dengan membuat

sistem yang dapat membuat kran mengalirkan air hanya saat digunakan untuk

berwudhu juga aktifitas lainya, dan akan berhenti saat tidak digunakan, sistem ini

sangat sulit dilakukan ditengah proses berwudhu dan dalam sehari-hari dengan

kran manual.

Dengan demikian sistem ini akan membuat fungsi kran bekerja secara

otomatis, yaitu keran sebagai katup saklar akan mengalirkan dan menghentikan

aliran air secara otomatis tanpa ada campur tangan manusia secara langsung untuk

membuka dan menutupnya dengan demikian penggunaan air agar lebih efisien.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan urain latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan suatu

permasalahan yaitu :

Bagaimana cara membuat “Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air

Otomatis Dengan Sensor Ultrasonic Hc-sr04 Dan Berbasis Arduino

ATMega328P.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada penelitian ini maka penyusun

membatasi tentang beberapa hal adalah sebagai berikut ini:


3

1. Rancang bangun ini mengunakan sensor gerak atau Sensor Ultrasonic

Hc-sr04 yang di hubungkan dengan arduino.

2. Sistem kontrol mikrokontroler dan kendali ini menggunakan Arduino

Atmega 328 P.

3. Data Sensor diproses mengunakan Arduino Uno.

4. Bahasa program tidak di bahasa dalam tugas akhir ini.

5. Power supply pompa air mengunakan kabel charger handphone biasa.

1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Membuat suatu perangkatyang berguna mengatasi pemborosan dalam

pengunaan air dalam aktifitas sehari-hari.

2. Membuat pengunaa air lebih terkontrol dalam sehari-hari.

3. Menjaga ketersediaan jumlah air bersih.

4. Merelisasikan rancang bangun berbasis Arduino Uno untuk

pengehematan air.

5. Mengetahui seberapa efektif kinerja rancang bangun alat penghemat air

tersebut.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran mengenai

permasalahan yang dibahas, maka pada penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam

lima bab. Isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut :


4

BAB I PENDAHULUAN

Secara garis besar Bab ini berisi penguraian tentang latar belakang masalah

yang dikaji, rumusan masalah, batasan masalah pada penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan laporan

penelitian.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas perangkat serta alat yang digunakan pada rancang

bangun teknologi - teknologi dasar maupun sejenis yang menjadi acuan dil-

akukannya pengembangan dan inovasi dalam penelitian ini.

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Pada bab ini akan disajikan langkah-langkah pengujian, hasil pengujian, ser-

ta analisa hasil pengujian.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pengujian sistem secara keseluruhan, yang meliputi pen-

gecekan hardware, kalibrasi dan pengiriman data hasil deteksi dari sensor

dan modul yang digunakan.Pengujian sistem kemudian dibahas dan diana-

lisis hasil dan kinerjanya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya berisi kesimpulan atas penelitian

yang telah dilakukan oleh penyusun untuk tahap pengembangan lebih lanjut.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Kran Air dengan Mikrokontroler

Teknologi otomatis merupakan teknologi yang dapat bekerja sendiri dalam

melaksanakan tugas pokok yang dimiliki tanpa bantuan operator atau manusia.

Kran air otomatis dengan mikrokontroler berarti sebuah alat kran air yang akan

otomatis langsung mengeluarkan air tanpa proses buka tutup manusia didalam

proses tersebut dengan parameter yang sudah ditentukan oleh sensor dan

mikrokontroler. Dengan kemajuan teknologi tentu untuk menciptakan sistem kran

air otomatis dengan mikrokontroler akan lebih mudah. Penelitian yang berkaitan

dengan penggunaan teknologi yang terkait dengan kran air dengan mikrokontroler

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kran Air Wudhu Otomatis Berbasis Arduino Atmega 328 P. Sistem yang

dibuat adalah memanfaatkan sensor Passife Infrared (PIR) sebagai pendeteksi

objek berupa anggota tubuh manusia dan mengirimkan sinyal tersebut ke

Arduino sebagai pusat pengendalinya Arduino ini akan mengirimkan instruksi

ke relay untuk mengaktifkan saklar maka Selenoid Valve yang berfungsi

sebagai katup aliran air akan aktif.[2]

2. Membuat Stop Keran Otomatis Berbasis Arduino Atmega 328 P. Sistem yang

dibuat memanfaatkan Sinar infrared yang dipancarkan saat tidak ada tangan

dihadapannya tentunya akan terpancar jauh disana sehingga sensor infrared

yang ada disebelahnya yang posisinya sejajar tentunya akan mendapatkan

5
6

refleksi pantulan sinar infrared yang minim namun saat ada benda atau tangan

di hadapan sensor dan pemancar itu maka nilai refleksi sinar infared yang di

dapatkan oleh sensor akan menjadi lebih banyak. Sinyal tersebut kemudian

digunakan untuk mentrigger rangkaian penguat berikutnya yang selanjutnya

menyalakan Relay. Fungsi Relay sebagai saklar elektrik.[3]

3. Perancangan Prototype Kran Wudhu Otomatis Berbasis Arduino Uno untuk

Menghemat Air Menggunakan Sensor Ping. Pengunaan perangkat lunak Code

Vision AVR untuk proses pemrograman pada Arduino Uno. Input Arduino Uno

adalah sensor dan outputnya Arduino Uno sebagai pengendali dari kran wudhu

Tujuan dari pengujian sensor ping adalah untuk mengetahui karakteristik dari

sensor ping dan menganalisa dari data jarak yang dihasilkan oleh sensor ping,

Code Vision AVR adalah sebuah compiler C yang telah dilengkapi dengan

fasilitas Integrated Development Environment (IDE) dan didesain agar dapat

menghasilkan kode program secara otomatis untuk mikrokontroler Atmel

AVR[4]

4. Rancang Bangun Kran Air Wudhu Otomatis Dan Kontrol. Pengunaan Bak Air

Berbasis Arduino sensor ultrasonik mengirimkan lama jeda pantulan

gelombang suara terhadap permukaan air dan sensor PIR mengirimkan

pancaran inframerah selanjutnya system memproses dan mengirimkan hasil

proses, seperti membunyikan Buzzer, menyalakan led atau mengaktifkan relay

diketahui bahwa letak sensor ultrasonic berada di dalam tandon bagian dalam,

sensor PIR berada di tempat wudhu berdekatan dengan selenoid valve dan

mikrokontroler berada di tempat yang terlindungi.[5]


7

Hasil dari beberapa penelitian tersebut merupakan prototype kran air

otomatis yang dapat bekerja namun tentu masih memiliki beberapa kekurangan

yang paling menonjol adalah outpout dari hasil deteksi sensor dan mikrokontroler

tersebut, kemungkinan sistem pendeteksi tersebut tidak akan bekerja secara

maksimal.

2.2. Arduino

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang

bersifat open source. Arduino adalah sebuah platform prototipe elektronik open-

source yang berbasis pada perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan.

Arduino dapat menerima masukan dari berbagai sensor dan kemudian mengen-

dalikan lampu motor dan lainnya.[6][16]

Platform ini disusun pada sebuah software yang diberi nama Arduino IDE.

Software inilah yang paling utama, membantu menjembatani antara bahasa mesin

yang begitu rumit sehingga menjadi bahasa dan logic yang lebih mudah di-

mengerti manusia, Software Arduino IDE bisa di download gratis di arduino.cc

dan tersedia untuk Windows, Mac OSX dan Linux. Tujuan utama software ini

adalah untuk memprogram mikrokontroler untuk melakukan tugas yang kita ten-

tukan.

Secara sederhana, mikrokontroler adalah chip yang menjadi otak dari satu

rangkaian elektronika. Analoginya, jika pada komputer anda otak utama adalah

chip processor Intel Core i7 (atau AMD) yang mengatur semua hardware dari

mulai motherboard, RAM, hardisk, monitor, keyboard, dan lain sebagainya, maka
8

pada rangkaian mikrokontroler Arduino, chip ATmega328 adalah sebuah otak

yang mengatur komponen lain yang terhubung dengan (misal led, sensor2, mo-

tor).

Jika pada komputer software di install dengan Operating System Windows

(atau Mac OSX / Linux) sebagai tuan rumah, pada microkontroler software ber-

bentuk program yang langsung di 'bakar' langsung pada chip mikrokontroler yang

bersangkutan, dengan bootloader sebagai tuan rumahnya berikut adalah gambaran

perangkat arduino :

Gambar 2.1. Arduino


Pada platform Arduino sekarang, chip yang populer digunakan adalah AT-

mega 328. Platform Arduino, yang dibantu dengan board-board Arduino, memu-

dahkan anda melakukan memrograman chip ATmega328 untuk melakukan tugas

yang anda tentukan.


9

ATmega328 adalah chip mikrokontroler 8-bit berbasis AVR-RISC buatan

Atmel. Chip ini memiliki 32 KB memori ISP flash dengan kemampuan baca-tulis,

1 kB EEPROM, dan 2 KB SRAM. Dari kapasitas memori Flash nya yang sebesar

32 KB itulah chip ini diberi nama ATmega328. Chip lain yang memiliki memori 8

KB diberi nama ATmega8, dan ATmega16 untuk yang memiliki memori 16 KB.

Chip ATmega328 memiliki banyak fasilitas dan kemewahan untuk sebuah

chip mikrokontroler. Chip tersebut memiliki 23 jalur general purpose I/O (in-

put/output), 32 buah register, 3 buah timer/counter dengan mode perbandingan,

interupt internal dan external, serial programmable USART, 2-wire interface se-

rial, serial port SPI, 6 buah channel 10-bit A/D converter, programmable watch-

dogtimer dengan oscilator internal, dan lima power saving mode.

Chip bekerja pada tegangan antara 1.8V ~ 5.5V. Output komputasi bisa

mencapai 1 MIPS per Mhz. Maximum operating frequency adalah 20 Mhz, AT-

mega328 menjadi cukup populer setelah chip ini dipergunakan dalam board Ar-

duino, dengan adanya Arduino yang didukung oleh software Arduino IDE, pem-

rograman chip ATmega328 menjadi jauh lebih sederhana dan mudah. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada gambar 2.2 pada halaman selanjutnya untuk pin Mapping

Arduino.
10

Gambar 2.2. Arduino Pin Mapping

2.2.1 Arduino Uno

Arduino Uno Adalah sebuah platform prototype elektronik papan

mikrokontroler berdasarkan Atmega 328 P. Ini memiliki 14 pin input / output

digital (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, kristal

kuarsa 16 MHz, Koneksi USB, colokan listrik, header ICSP dan tombol reset. Ini

berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler; cukup

hubungkan ke komputer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adapator AC-

ke-DC atau baterai untuk memulai. “Uno berarti satu bahasa Italia dan dipilih

untuk menandai perisilan Arduino Software (IDE) 1.0 Uno board dan versi 1.0

dari Arduino Software (IDE) adalah versi referensi Arduino, sekarang berevolusi

ke rilis yang lebih baru papan Uno adalah yang pertama dalam rangkain papan

Arduino USB [7][17]


11

Sedangkan untuk Tabel datasheet Arduino Uno dapat dilihat pada

halaman selanjutnya Berikut adalah tabel datasheet Arduino Uno :

Table 2.1 Arduino Uno Datasheet

Microcontroller Atmega328P
Operating Voltage
5V
(recommended)
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 Ma
DC Current for 3.3V Pin 50 Ma
Flash Memory 32 KB (Atmega328P) of which 0.5 KB
SRAM 2 KB (Atmega328p)
EEPROM 1 KB (Atmega328p)
Clock Speed 16 MHz
LED_BUILTIN 13
Lenghth 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25 g

2.2.2 Arduino Program

a. Struktur

Struktur dasar bahasa programing Arduino terbilang sederhana dan

berlangsung setidaknya dua bagian. Kedua bagian, atau fungsi yang dibutuhkan

ini, menyertakan blok pernyataan. Dimana setup() adalah persiapan, loop() adalah

eksekusi. Kedua fungsi tersebut diperlukan agar program dapat berjalan [8][9].
12

Gambar 2.3. Stuktur Program


b. Setup()

Fungsi setup()dipanggil sekali saat program dijalankan. Digunakan untuk

menginisialisasi mode pin, atau mulai serial. Setup() harus dimasukan dalam

sebuah program bahkan jika tidak ada pernyataan untuk dijalankan.

Gambar 2.4. Setup() Program

c. Loop

Setelah memangil fungsi setup() menjalakan yang telah di definisi sebelumnya,

dan melakukan loop program secara berurutan, yang memungkinkan program

untuk mengubah, merespon dan mengendalikan papan arduino, untuk perumusan

Loop dapat dilihat pada halaman selanjutnya.


13

Gambar 2.5. Loop() Program

d. // (Single line Commnet)

Kode ini digunakan untuk membuat catatan pada program. Jika pada program

kita ketikan // maka apapun yang diketik pada baris setelah tanda // tersebut tidak

akan dibaca oleh program.

Gambar 2.6. Single line Commnet


e. /*...*/ (Block Comment)

Jika kita ingin membuat catatan pada program dan kata-katanya cukup banyak

maka kita bisa mengunakan /*...*/ . Apapun yang diketikan diantara dua tanda ini

tidak akan dijalankan oleh program.

Gambar 2.7. Block Comment


f. {} (Kurung Kurawal)

Digunakan untuk mendifinisikan awal dan akhir dari kode program.


14

Gambar 2.8. Kurung Kurawal


g. ; (Semicolon)

Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda ; (biasanya tanda ini yang sering

terlupakan sehingga program tidak bisa di comiple)

Gambar 2.9. Semicolon


h. Variable

Variable adalah tempat untuk menyimpan data. Variable memiliki nama, dan

tipe data. Statement-nya biasa disebut deklarasi. Berikut beberapa contoh variable

yang sering digunakan :

 int (Integer)

Tipe data yang paling sering sekali digunakan, menyimpan data sebesar 2

bytes (16 bits). Menyimpan nilai dari -32,768 sampai 32,768.

Gambar 2.10. VariableInteger


 long (Long)

Digunakan jika datanya lebih besar dari data integer. Menggunakan 4 bytes

(32 bits) memori RAM dan memiliki range -2,147,483,648 dan 2,147,483,648.
15

Gambar 2.11. Variable Long


 boolean (Boolean)

Variable sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai True atau False.

Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit memori RAM.

Gambar 2.12. Variable Boolean


 Float (Float)

Digunakan untuk floating point math (desimal). Memori yang digunakan 4

bytes (32 bits) RAM rentang nilai antara -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.

Gambar 2.13. VariableFloat


 Char (Karakter)

Menyimpan sebuah karakter mengunakan kode ASCII (contoh:’A’ = 65).

Memori 1 byte (8 bits) RAM. Arduino menggunakan strings sebagai sebuah

array dari pihak char.


16

Gambar 2.14. VariableKarakter


i. Arithmetic Operators

Arduino dapat melaksanakan operasi aritmetika seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, modulo dan sama dengan berikut

penjabaranya:

 Penjumlahan ( +

Penambahan adalah salah satu dari empat operasi aritmatika primer.

Operator + (plus) beroperasi pada dua operan untuk menghasilkan jumlah.

Gambar 2.15. Operasi Penjumlahan


 Pengurangan ( - )

Pengurangan adalah salah satu dari empat operasi aritmatika primer.

Operator – (minus) beroprasi pada dua operan untuk menghasilkan

perbedaan yang kedua dari pertama.

Gambar 2.16. Operasi Pengurangan


17

 Perkalian ( * )

Perkalian adalah salah satu dari empat operasi aritmatika primer

Operator * (asterisk) beroprasi pada dua operan untuk menghasilkan produk.

Gambar 2.17. Operasi Perkalian


 Pembagian

Pembagian adalah satu dari empat operasi aritmatika utama. Operator

(slash) beroperasi pada dua operan untuk menhasilkan hasilnya.

Gambar 2.18. Operasi Pembagian


 Modulo ( % )

Operasi modulo menghitung sisa saat satu bilangan bulat dibagi oleh yang

lain. Hal ini berguna untuk menjaga varible dalam rentang tertentu

(misalnya ukuran array). Simbol % (persen) digunakan untuk melakukan

operasi modulo.
18

Gambar 2.19. Operasi Modulo


 Penugasan ( = )

Tanda sama dengan ( = ) dalam bahasa pemrograman C disebut operator

penugasan. Ini memiliki arti yang berbeda daripada kelas aljabar di mana

dia menunjukan sebuah persamaan atau persamaan. Operator penugasan

memberi tahu mikrokontroler untuk mengevaluasi nilai atau ungkapan

manapun di sisi kanan tanda sama, dan menyimpannya di varibel di sebelah

kiri tanda sama.

Gambar 2.20. Operasi Penugasan (=)


j. Comparison Operators

Operasi yang digunakan untuk perbadingan suatu variable dan keluaran

program. Sering digunakan pada pernyataan “if”

Gambar 2.21. Operasi Perbandingan


k. Logical Operators
19

Operasi logika ini biasanya digunakan untuk membadingkan dalam TRUE atau

FALSE dua ungkapan dan mengeluarkan hasil tergantung dari operator logika

yang dijalankan. Ada tiga operasi yang sering digunakan AND, OR, dan NOT.

Gambar 2.22. Operasi Logika

l. TRUE / FALSE

TRUE / FALSE termasuk dalam konstanta boolean yang menetukan tingkat

logika. FALSE mudah di definiskan sebagai 0 (nol) sedangkan TRUE sering

didefiniskan sebagai 1. Dalam konstanta boolean, -1, 2, dan -200 juga difenisikan

sebagai TRUE.

Gambar 2.23. TRUE /FALSE


m. HIGH/LOW

Konstanta ini menentukan level pin sebagai HIGH atau LOW dan digunakan

saat read atau write ke pin digital. HIGH didefiniskikan sebagai level logika 1,

ON,
20

Gambar 2.24. HIGH / LOW


n. INPUT / OUTPUT

Konstanta ini digunakan dengan fungsi pin Mode() untuk menentukan mode

pin digital sebagai INPUT atau OUTPUT.

Gambar 2.25. INPUT / OUTPUT


o. If

Pernyataan if digunakan untuk memeriksa suatu kondisi dan mengeksekusi

penyataan selanjutnya jika kondisi pada program bernilai ‘True’ atau benar.

Gambar 2.26. Pernyataan if


p. Else

Pernyataan else selalu digunakan bersama penyataan if pernyataan else akan

diekseskusi bila pernyataaan if dinyatakan ‘false’ atau salah dan bisa dilanjutkan

dengan pernyataan if selanjutnya sehingga program dapat melaksanakan beberapa

tes secara bersamaan, Tes akan terus dilakukan sampai kondisi bernilai ‘true’ atau

benar. Jika tidak ada kondisi sampai if...else selesai maka akan dijalan program

secara default.
21

Gambar 2.27. Pernyataan else

q. For
Pernyataan for digunakan untuk mengulangi satu blok peryataan dalam satu

kurung kurawal {}. Pernyataan ini berguna untuk operasi berulang, dan sering

digunakan dalam kombinasi dengan array untuk dioperasikan pada pengumpulan

data / pin.

Gambar 2.28. Pernyataan for

Pertama dilakukan proses inisialisasi dan hanya dilakukan sekali setiap melalui

loop pernyataan kondisi akan diuji, jika ‘true’ atau benar maka proses increment

akan berjalan dan kondisi tersebut akan diuji lagi. Dan hasilnya ‘false’ atau salah,

maka loop tersebut akan berakhir.

Gambar 2.29. Penggunaan for


22

r. While

Whileloop akan berputar terus menerus, dan tak terbatas, sampai ekspresi di

dalam kurung() menjadi ‘flase’ atau salah. Selama variable yang diuji hasilnya

‘true’ atau benar, maka while akan terus di eksekusi sampai variable yang

dihasilkan menjadi ‘false’ atau salah. seperti contohnya variable incremented, atau

kondisi eksternal, seperti menguji sensor.

Gambar 2.30. Pernyataan while


s. Do...While

Do...While loop bekerja dengan cara yang sama seperti while loop, dengan

pengecualian bahwa kondisi diuji pada akhir loop. Jadi do loop akan selalu

berjalan setidaknya satu kali.

Gambar 2.31. Pernyataan Do...while


t. PinMode(pin,mode)

Digunakan untuk menyeting mode pin, Pin adalah nomer pin adalah nomer pin

yang ingin digunakan antara digunakan antara pin 0 sampai pin 19. Mode bisa

berupa INPUT atau OUTPUT.


23

Gambar 2.32. PinMode

u. analogRead(pin) dan analogWrite(pin, value)

analogRead membaca nilai dari pin analog yang telah ditentukan. Papan

Arduino berisi 6 saluran dan konverter analog ke digital 10 bit. Ini berarti akan

memtakan tegangan input antara resolusi antara pembacaan: 5 volt / 1024 unit

atau .0049 volt (4,9 Mv) per unit. Rentang masukan dan resolusi dapat diubah

menggunakan analogReference().

Dapat digunakan untuk menyalakan LED dengan berbagai kecerahan atau

menggerakan motor pada berbagai kecepatan. Setelah panggilan ke analogWrite()

selesai atau mengekseskusi program selanjutnya seperti digitalRead() atau

digitalWrite() pada pin yang sama. Frekuensi sinyal PWM pada kebanyakan pin

kira - kira 490 Hz[8][9]

Gambar 2.33. Penggunaan analogRead dan analogWrite


24

v. digitalRead(pin) dan digitalWrite(pin,value)

digitalRead (pin) digunakan untuk membaca nilai dari satu pin digital, antara

HIGH atau LOW. DigitalRead (pin, value) digunakan untuk memberi nilai dari

satu pin digital, antara HIGH atau LOW.

Gambar 2.34. Penggunaan digitalRead dan digitalWrite

2.3 Sensor

Sensor adalah detektor yang memiliki kemampuan untuk mengukur

beberapa jenis kualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau cahaya. Sensor

kemudian akan dapat mengkonversi pengukuran menjadi sinyal bahwa sesorang

akan dapat membaca. Sebagian besar sensor yang digunakan saat ini benar-benar

akan dapat berkomunikasi dengan perangkat elektronik yang akan melakukan

pengukuran dan perekaman. Kunci utama yang sama untuk semua sensor adalah

konversi: sensor, (atau “detektor”), mendekati dan mengukur benda-benda fisik

atau kuantitas, yang dapat beragam seperti kode identifikasi elektronik pada label
25

yang dirancang khusus dikenal sebagai chip RFID, (dimana RFID kepanjangan

dari Radio Frequency Identification), kuantitas panas dalam suatu objek, cairan

atau orang, pergerakan suatu objek, orang atau hewan ke bidang elektronik

dipantau visi, atau jenis percepatan suatu benda mengalami, seperti free-fall atau

rotasi. Setelah pengukuran, sensor mengkonversi data yang telah diterima ke

dalam sinyal atau tampilan visual yang kemudian dapat bermakna ditafsirkan oleh

salah satu agen manusia atau oleh perangkat elektronik lain [10].

2.3.1 Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor HC-SR04 merupakan sebuah sensor ultrasonik yang dapat membaca

jarak kurang lebih 2 cm hingga 4 meter. Sensor ini sangat mudah digunakan pada

mikrokontroler karena menggunakan empat buah pin yang terdapat pada sensor

tersebut, yaitu dua buah pin suplay daya untuk sensor ultrasonik dan dua buah pin

trigger dan echo sebagai input dan output data dari sensor ke arduino. [11]

Gambar 2.35. Tampilan Sensor HC-SR04.


26

Sensor ultrasonik bekerja dengan cara memancarkan gelombang suara ultrasonik

sesaat dan kemudian akan menghasilkan output berupa pulsa yang sesuai dengan

waktu pantulan dari gelombang suara ultrasonik yang dipancarkan sesaat

kemudian kembali menuju sensor.

Spesifikasi:

 Tegangan sumber operasi 5.0 V

 Konsumsi arus 15 mA

 Frekuensi operasi 40 kHz

 Minimum jarak membaca 2 cm

 Maksimum jarak 4 m

 Sudut pantulan gelombang pengukuran 15º

Table 2.1 HC-SR04

VCC 5V Power Supply. Pin sumber tegangan positif sensor


Trigger/Penyulut, Pin ini yang digunakan untuk membangkitkan
Trig
sinyal ultrasonic
Receiver/Indikator. Pin ini yang digunakan untuk mendeteksi
Echo
sinyal pantulan ultrasonic
GND Ground/0V Power Supply. Pin sumber tegangan negatif sensor.

2.4 Relay

Relay merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang banyak diap-

likasi di berbagai macam rangkaian elektronika mulai dari yang sederhana sampai

dengan yang rumit.[13]


27

Perlu diketahui bahwa relay sebenarnya adalah sebuah saklar elektrik yang

digerakkan oleh listrik, Cara kerja relay sebenarnya tak berbeda dibanding dengan

saklar biasa, Cara kerja relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai

penggerak kontak saklar jadi tanpa listrik komponen relay tidak dapat digunakan.

Gambar 2.36. Relay dan Simbol Relay.

Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik

yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai kompo-

nen electromechanical yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektro-

magnet dan kontak saklar atau mekanikal, Komponen relay menggunakan prinsip

elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan

arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang

memiliki tegangan lebih tinggi. Pada halaman selanjutnya pada gambar 2.37 ada-

lah gambar dan juga simbol dari komponen relay.


28

Dalam sebuah relay terdapat 4 buah bagian penting yakni Electromagnet

(Coil), Armature, Switch Contact Point (Saklar), dan Spring, Untuk lebih jelasnya

bias dilihat dibawah ini.

Gambar 2.37. Bagian-bagian Relay.

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebuah Besi (Iron Core) yang

dililit oleh kumparan Coil, berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila

Kumparan Coil dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik yang

dapat menarik Armature sehingga dapat berpindah dari posisi sebelumnya tertutup

(NC) menjadi posisi baru yakni terbuka (NO).

Dalam posisi (NO) saklar dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat tidak

dialiri arus listrik, Armature akan kembali ke posisi awal (NC). Sedangkan Coil

yang digunakan oleh relay untuk menarik Contact Poin ke posisi close hanya

membutuhkan arus listrik yang relatif cukup kecil. Dan mengenai NO dan NC,

untuk lebih detail mengenai penjelasannya dapat dilihat pada halaman

selanjutnya.
29

a) NC atau Normally Close adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan

selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)

b) NO atau Normally Open adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan-

selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Ada beberapa jenis relay yaitu relay AC dan relay DC, dalam penelitian ini

menggunakan relay AC yang bertegangan 220 Volt dan relay DC yang bertegan-

gan 12 Volt. Relay AC 220 Volt digunakan sebagai pemutus arus listrik PLN di

gedung tersebut, dan relay DC 12 Volt digunakan sebagai pengendali pompa air.

2.5 Project Board

Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar

konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian

elektronik. Breadboard banyak digunakan untuk merangkai komponen, karena

dengan menggunakan breadboard, pembuatan prototipe tidak memerlukan proses

menyolder (langsung tancap). Karena sifatnya yang solderless alias tidak memer-

lukan solder sehingga dapat digunakan kembali dan dengan demikian sangat co-

cok digunakan pada tahapan proses pembuatan prototipe serta membantu dalam

berkreasi dalam desain sirkuit elektronika.[14]

Berbagai macam sistem perangkat elektronik dapat di modelkan dengan

menggunakan breadboard, mulai dari sirkuit analog dan digital kecil sampai

membuat unit pengolahan terpusat (CPU), breadboard memiliki lima klip

pengunci pada setiap setengah barisnya. Ini berlaku untuk semua jenis dan ukuran

breadboard. Kita hanya bisa menghubungkan lima komponen dalam satu bagian
30

atau setengah dari satu baris pada breadboard, Setiap barisnya ada sepuluh

lubang, dengan setiap strip memiliki lima lubang. Itulah mengapa kita hanya bisa

menghubungkan lima komponen dalam setiap stripnya.

Secara umum breadboard memiliki jalur seperti berikut ini :

Gambar 2.38. Project Board.

Berikut akan ditunjukan mengenai di dalam breadboard beberapa baris

logam yang disusun horisontal.

Gambar 2.39. Bagian dalam Project Board.


31

Bagian atas dari baris logam memiliki klip pengunci kecil yang tersembunyi

dibalik lubang plastik. Klip ini memungkinkan kabel atau kaki komponen yang

masuk melalui lubang plastik atas breadboard akan terkunci dengan kuat pada

bagian dalam breadboard, Setiap komponen yang dimasukan maka komponen

akan tersambung secara elektrik ke titik lain pada baris tersebut. Hal ini karena

logam konduktif mengalirkan arus di setiap titik pada jalur tersebut.

Setiap satu baris horisontal dipisahkan oleh ngarai atau selokan ditengah-

tengah breadboard. Selokan ini memisahkan atau mengisolasi setiap baris menjadi

dua strip dan tidak terhubung secara elektrik satu strip kiri dengan satu strip sebe-

lah kanannya. Ini berarti kita hanya bisa memasangkan lima komponen dalam se-

tiap strip yang saling terhubung, namun setiap lima lubang pada strip tidak ter-

hubung dengan lima lubang pada strip lainnya.

Jika diperhatikan pada breadboard akan kita lihat banyak sekali angka dan

huruf yang tertera pada kolom dan barisnya. Ini sebenarnya tidak memiliki tujuan

apapun, hanya untuk memandu saat membuat rangkaian, hal ini jelas mempermu-

dah dalam membuat rangkaian elektronika. Sirkuit yang dibuat mungkin saja ru-

mit dan kompleks dan bisa saja terjadi kesalahan rangkaian yang bisa berpengaruh

secara total atau bahkan kerusakan fatal pada komponen.

Jika menelusuri rangkaian dengan mengikuti koneksi nomor baris dan huruf

kolom mungkin kesalahan tersebut akan dengan cepat ditemukan. Penomoran ba-

ris dan huruf kolom juga akan membantu untuk membuat rangkaian dengan
32

melihatnya langsung dari skema, banyak buku dan panduan yang menyertakan

diagram sirkuit sebagai acuan pada saat kita membuat rangkain pada breadboard.

2.6 Pompa Air

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan

dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan,

perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.

Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi

aliran fluida, Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan

tekanan dan mengatasi tahanan - tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui,

Pompa memiliki dua kegunaan utama yaitu :

a. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari

bawah tanah ke tangki penyimpan air)

b. Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas

yang melewati mesin - mesin dan peralatan)

Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan

tekanan hidraulik yang besar, Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan -

peralatan berat, dalam operasi mesin - mesin peralatan berat membutuhkan

tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah, akibat tekanan yang

rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu,
33

sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida

untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.[15]

Gambar 2.40. Pompa Air Celup mini.


Sedangkan untuk tugas akhir kali ini penyusun mengunakan pompa air

celup mini / water pump mini, merupakan sebuah motor pompa air mini yang

bentuknya kecil dan kompak juga hemat energi karena hanya membutuhkan

tegangan 2,5 - 6 V saja untuk mengaktifkannya, pompa dapat dicelupkan ke

dalam air dan cocok sekali untuk project berbasis Arduino, Raspberry Pi, atau

microkontroller lainnya.
34

Sedangkan untuk spesifikasinya lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Table 2.3 Data Pompa Mini

DC Voltage: 2.5 - 6V
Maximum lift: 40 - 110cm / 15.75" - 43.4"
Flow rate: 80 - 120L/H
Outside diameter of water outlet: 7.5mm / 0.3"
Inside diameter of water outlet: 4.7mm / 0.18"
Diameter: Approx. 24mm / 0.95"
Length: Approx. 45mm / 1.8"
Height: Approx. 33mm / 1.30"
Material: engineering plastic
Driving mode: brushless dc design, magnetic driving
BAB III

METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.1 Diagram Alur Penelitian

Berikut dijelaskan proses pembuatan alat kran air otomatis pada diagram

pada diagram alur penelitian dibawah ini.

Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian.

35
36

3.1.1 Urain Diagram Alur Penelitian

1. Menentukan Tema Perancangan

Hal yang paling awal harus ditentukan adalah tema dari rancangan yang

akan dibuat. Tema ini akan mewakili pikiran utama ke arah mana alat ini

akan dibuat. Dalam perancangan kali ini tema yang akan diambil yaitu kran

air otomatis.

2. Pembatasan masalah

Alat yang akan dibuat dibatasi hanya untuk simulasi kran air otomatis,

dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dan sensor-sensor yang

mendukung.

3. Study Literature

Study Literature digunakan untuk memahami dasar-dasar teori yang

berhubungan dengan Arduino. Sehingga di harapkan mampu memberikan

gambaran dalam pembutan desain alat uji.

4. Merancang Konsep Awal

Segala pemikiran ataupun ide - ide yang ada dituangkan dalam suatu desain

awal yang disebut juga dengan sketsa gambar.

5. Analisa Desain Awal

Dari desain awal yang telah dibuat, dianalisa untuk mengetahui berbagai

kemungkinan dalam pengerjaanya, apakah bisa digunakan apa saja

kendalanya, bagaiamana cara mengatasinya, kemudian alternatif yang dapat

digunakan.

6. Membuat Desain Akhir


37

Setelah desain awal dianalisa kemudian ditentukan model seperti apa yang

akan dibuat, maka dibuatlah desain akhir yang digunakan sebagai acuan

dalam pembuatan alat.

7. Membuat Urutan Pekerjaan

Urutan pengerjaan perlu dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan alat,

sehingga proses pengerjaanya bisa dilakukan secara sistematis.

8. Proses Pengadaan Komponen

Komponen yang belum ada perlu disedikan sebelumnya karena ini

menyangkut kesiapan alat. Apabila ada satu komponen yang belum tersedia

maka akan menggangu terselesainya alat tepat pada waktunya.

9. Proses Pembuatan Alat

Setelah semuanya tersedia, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan

alat. Proses ini mengcangkup pembuatan program dan merangkai setiap

komponenya.

10. Pengujian Alat

Proses ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan alat uji yang telah

dibuat, apakah sudah memenuhi keinginan atau belum. Pengujian alat dapat

dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang baik.

11. Analisa Kegagalan dan Tindakan Perbaikan

Tidak selamanya pengujian alat bisa langsung mendapatkan hasil yang

memuaskan. Oleh karena itu apabila ditemui hasil yang tidak sesuai perlu

dilakukan analisa kegagalan dan tindakan perbaikanya.

12. Analisa Kerja Alat


38

Dalam pengambilan data kita bisa mengetahui apakah alat uji bisa berfungsi

dengan baik dengan melihat hasil / data yang diambil. Apakah terjadi

penyimpanan yang cukup signifikan diantara data-data yang sama, atau hasil

yang diambil merupakan data yang relatif sama.

13. Kesimpulan

Setelah data diambil kemudian dilakukan analisa terhadap hasil pengujian,

maka akan didapatkan suatu kesimpulan yang bisa diambil dengan

berdasarkan atas data-data yang telah ada.

3.2 Perancangan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan terkait tentang masalah

keterbatasan sumber air bersih dan mengatasinya dengan cara penghematan

penggunaan air bersih dengan mengunakan kran air otomatis yang berbasis

arduino. Memang penggunaan air jika di lakukan secara bijak dan efektif sudah

cukup baik untuk menghemat air tapi kali ini penyusun mempunyai solusi yang

lebih efektif dengan merancang prototype sistem kran air otomatis berbais arduino

yang ketika sensor Hc-sr04 membaca pergerakan maka kran air akan mengalirkan

air, dengan cara yang demikian penghematan air akan lebih efektif.

Prototyping merupakan proses perancangan sistem yang dibentuk dari 2

bagian, yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

Hardware yang digunakan pada perancangan sistem kran air otomatis adalah

mikrokontroler arduino uno, sensor hc-sr04, relay, project board dan pompa air.

Sedangkan software (perangkan lunak) yang dimaksus adalah pemrogaman dari


39

mikrokontroler arduino uno. Cara kerja prototype tersebut adalah pada saat sensor

mendeteksi adanya pergerakan atau adanya suatu benda yang berada didepan

sensor maka mikrokontroler arduino uno akan memproses mengolah lalu

mengolah data tersebut. Kemudian mikrokontroler arduino akan mengirim data

tersebut ke sensor hc-sr04 dan setelah itu pompa air akan bekerja untuk memompa

air dari selang menuju ke kran air otomatis, berikut diagram perancangan

pembuatan alat :

Gambar 3.2. Diagram Alur Perancangan.


40

Sistem-sistem yang terdapat pada percangan ini secara umum terdiri dari:

a. Sistem kran air otomatis; berisi sensor Hc-sr04 yang mendeteksi adanya

pergerakan atau disebut juga input sistem.

b. Sistem pengolahan input; berisi mikrokontroler Arduino Uno yang

mengolah input dari sensor Hc-sr04.

c. Sistem output; berisi tetang kran air yang akan mengelurkan air karena

proses Hc-sr04 yang mengirimkan perintah ke pompa untuk memompa air

ke kran.

3.2.1 Perancangan Hardware

1. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah alat yang bekerja sebagai pengolahan program

alogaritma untuk sistem ini mengunakan kit dari arduino yaitu arduino uno.

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler yang mengunakan Atmega 328 P.

Arduino Uno memiliki 14 pin input / output digital (dimana 6 dapat digunakan

sebagai output PWM), 6 input analog, kristal osilator 16 MHz, koneksi USB,

power adapter, header ICSP dan tombol reset. Pemrogaman Arduino dilakukan

dengan cara menghubungkan ke komputer melalui kabel USB atau power yang

berasalah dari adaptor atau baterai dengan tegangan antara 7 – 12 VDC untuk

mulai menyalakan Arduino Uno.

Ada beberapa pin memiliki fungsi khusus pada Arduino :

 Serial : Pin 0 (RX) dan Pin 1 (TX) dapat di gunakan untuk mengirim (TX) dan

menerima (RX) data serial.


41

 External Interrupts : INT0 adalah Pin 2 dan Pin 3.

 PWM (Pulse Width Modulation) : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11, Pin ini menyediakan

output PWM 8 bit.

 SPI (Serial Pheriperal Interface) : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 12 (SCK).

Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI Library.

 LED (Light Emitting Diode) : 13. Built-in LED terhubung dengan Pin Digital

13.

 12C (Inter Integrated Circuit) : A4 adalah pin SDA dan A5 adalah pin SCL.

Komunikasi 12C menggunakan Wire Library.

Gambar 3.3. Arduino Uno.

Dan sisanya adalah pin analog dan digital. Semua pin pada Arduino, baik pin

digital maupun pin analog, dapat digunakan sebagai pin digital. Digital berarti

sinyal yang dikirimkan/diterima bernilai 1 atau 0, on atau off, high atau low, ada

atau tidak ada sinyal. Pin digital hanya dapat mengenali sinyal 0 volt sebagai nilai
42

low dan 5 volt sebagai nilai ligh. Sedangkan Pin analog dapat mengenali sinyal

pada rentang nilai voltase tersebut. Pin analog memiliki fitur untuk dapat

mengubah sinyal analog yang masuk menjadi nilai digital yang mudah diukur. Hal

ini sangat berguna ketika kita hendak mengukur sesuatu dari sensor dan

menggunakan nilai masukan tersebut untuk keperluan lain.

Pin analog ini terhubung dengan converter pada mikrokontroler yang dikenal

dengan istilah analog-to-digital-converter (disingkat ADC atau A/D). Converter

ini mengubah nilai analog berbentuk sinyal voltase ke dalam bentuk digital/angka

agar nilai analog ini dapat digunakan dengan lebih mudah dan aplikatif. Pada

Arduino (mikrokontroler Atmega) converter ini memiliki resolusi 10 bit, artinya

nilai hasil konversi berkisar dari 0 hingga 1023. Pada Arduino Uno, pin analog di

tandai dengan label A0 samapai A5.

1. Sensor Ultrasonic HC-SR04

Sensor ini adalah pengukur jarak berbasis gelombang ultrasonic yang peka

terhadap jarak benda bekerja pada kisaran antara jangkauan maksimal 400 -

500cm jangkauan deteksi 2cm sampai kisaran 400 - 500cm, hc-sr04 memerlukan

sinyal logika ‘1’ pada pin Trig dengan durasi waktu 10 mikrodetik (us) untuk

mengaktifkan rentetan (burst) 8 x 40 KHz gelombang ultrasonik pada elemen

Pembangkitnya. Selanjutnya pin Echo akan berlogika ‘1’ setelah rentetan 8 x 40

KHz tadi, dan otomatis akan berlogika ‘0’ saat gelombang pantulan diterima oleh

elemen pendeteksi gelombang ultrasonik. Prinsip kerja sensor ini mirip dengan
43

radar ultrasonic gelombang ultrasonik di pancarkan kemudian di terima balik oleh

receiver ultrasonic sedangkan sudut pendeteksi terbaik adalah 15 derajat.

Gambar 3.4. Sensor HC-SR04

selain itu sensor ini memiliki tegangan kerja 5V DC juga memiliki resolusi

1cm berfrekuensi Ultrasonik 40 kHz.

2. Pompa Air Mini

Pada prinsipnya pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran

fluida, energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan

dan mengatasi tahanan - tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.

Pada perancangan penyusunan alat tugas akhir kali ini pompa yang digunakan

adalah pompa kecil yang biasanya digunakan untuk aquarium rumahan yang debit

pemompaan airnya kecil merupakan sebuah motor pompa air mini yang

bentuknya kecil dan kompak juga hemat energi karena hanya membutuhkan
44

tegangan 2,5 - 6V saja untuk mengaktifkannya, pompa dapat dicelupkan ke dalam

air dan untuk power dapat menggunakan batuan dari power supplay.

Karena ukuranya yang kecil dengan flow rate rentang antara 80 – 120 L/H

menjadikan penyusun untuk mengunakan pompa ini, berikut seperti terlihat pada

gambar 3.5

Gambar 3.5. Pompa Air Mini


3. Catu Daya

Sumber tegangan yang digunakan untuk pompa dan arduino memiliki sumber

power supply yang berbeda untuk pompa rangkain dapat diperoleh melalui alat

power supply, adapator maupun rangkain elektronika lainya. Sumber tengangan

pada rangkain kali ini diperoleh dari charger handphone android yang

dihubungkan langsung ke power motor pompa dan memiliki keluaran tegangan

5V.

Kemudian untuk power supply arduino uno dapat diperoleh dari port USB

(Universal Serial Bus) atau bisa juga mengunakan power bank yang biasa

digunakan pada android yang jelas power yang digunakan dengan keluaran 5V,
45

berikut gambar power supplay yang digunakan pada pompa untuk tugas akhir

penyusun seperti terlihat pada gambar 3.6 dibawah ini.

Gambar 3.6. Catu Daya Power Pompa

3.2.2 Perancangan Software

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, mikrokontroler yang digunakan

adalah kit Arduino yaitu jenis Arduino Uno, maka software yang akan dibutuhkan

dalam pengolahan alogaritma programnya juga merupakan software bawaan

Arduino yang dinamakan Arduino IDE (Integrated Develoment Enviroment).

Tidak seperti software yang lain yang mengunakan bahasa C atau C++, Arduino

memiliki bahasa pemrogramannya sendiri yang tergolong lebih mudah dan karena

bersifat open - source, library dapat didapatkan dengan mudah dan lengkap

melalui situs-situs internet. Kode programnya bukan dinamakan “source code”

seperti pada software pengolahan mikrokontroler lainya, tapi disebut dengan

istilah “sketch”. Interface Arduino IDE tampak seperti gambar sebagai berikut.
46

Gambar 3.7. Software Arduino IDE

3.3 Waktu Lokasi Pembuatan Alat

Sesudah perancangan sistem, pembuatan sistem untuk merealisasikan alat

tersebut akan di lakukan sesuai dengan bagian-bagian yang sudah ditetapkan.

Kemudian setelah itu maka dilakukan pembuatan alat yaitu pada:

1. Waktu pembuatan : Pada Tanggal 5 Desember 2018 – 3 Januari 2019.

2. Lokasi pembuatan 1 : Desa Dayu Rt01/11, Tawang, Weru, Sukoharjo, Jawa

Tengah.

3. Lokasi pembuatan 2 : Komplek Perumahan Cahaya Garuda Residence, Ke-

lurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Sawangan, Kota Depok, Ja-

wa Barat

Pembuatan alat meliputi bagian hardware yaitu perangkat mekanik dan

elektronik, sedangkan bagian software meliputi aplikasi Arduino Uno. Kemudian

untuk kebutuhan alat dan bahanya secara rinci akan dibahas pada subbab

berikutnya.
47

3.3.1 Proses Pembuatan Alat

Untuk proses pembuatan alat keseluruhan sistem kran air otomatis ini

dibutuhkan alat dan bahan berupa:

a. Komponen – komponen utamanya yang berupa:

1. IC ATMega 328 P. Yang terintegrasi dalam Arduino R3

2. Sensor Ultrasonic Hc-sr04

3. Relay

4. Project Board

5. Pompa Air

6. Power Supply atau Catu Daya

b. Komponen pembantunya berupa:

1. Kabel Jumper male-female

2. Project Board

3. Akrilik Papan

4. Siler karet putih

c. Alat – alat yang membantu untuk memasang komponen pada tempatnya;

1. Tang

2. Solder

3. Timah kawat gulung

4. Kater

5. Solasi

d. Alat bantu tambahan untuk mengatur dan mengukur komponen yang

digunakan berupa :
48

1. PC (Personal Computer). PC digunakan sebagai media instalasi Arduino

IDE, mengolah, menulis, maupun mengedit sketch pada software Arduino

IDE serta meng-upload sketch tersebut.

2. Multimeter. Merupakan alat untuk mengukur dan mengecek jalur tegangan

dan arus yang mengalir pada catu daya sehingga apabila terjadi kerusakan

komponen dapat terdeteksi.

3.3.2 Pembuatan Hardware

Hal yang perlu dilakukan pertama setelah menganilisis alat dan bahan ada-

lah melakukan proses pembuatan hardware, yang teridiri dari pembuatan

rangkaian elektronik dan mekanik, adapaun proses dan tahapan pembuatan adalah

sebagai berikut:

1. Diagram Blok Rangkain

Rancang bangun sistem kran air otomatis dibangun mengunakan alat - alat dan

bahan yang telah dijabarkan sebelumnya. Kemudian komponen - kompenen

tersebut kemudian disusun dan dirangkai sesuai dengan letak dan fungsinya

masing-masing setelah itu membuat software untuk sebagai program alat, Secara

garis besar, diagram blok rangkain elektronik rancang bangun kran air otomatis

dapat dilihat pada gambar 3.8 yang terdapat pada halaman selanjutnya.
49

Gambar 3.8. Diagram Blok Rangkain

Skema rangkaian yaitu ketika sensor HC-SR04 mendeteksi adanya benda atau

barang maka data akan dikirimkan ke Arduino Uno kemudian dari hasil pendetek-

sian tersbut atau data tadi maka arduino akan memerintahkan untuk relay bekerja

mengatur kondisi motor pompa untuk menyala, sementara itu ketika sinyal HC-

SR04 tidak menerima data atau dalam kondisi menyala namun sudah tidak ada

lagi benda atau pergerakan maka Arduino akan memerintahkan power pompa un-

tuk berhenti atau hanya dalam kondisi On atau standby saja.

2. Skema Rangkaian

Berdasarkan diagram blok sebelumnya maka akan terbentuk skema rangkaian

rancang bangun kran air otomatis seperti :

a. Rangakain Sensor HC-SR04

Rangkaian sensor merupakan salah satu rangkaian yang termasuk dalam sys-

tem rangkaian input yang bertugas memberikan data jika sensor mendeteksi adan-
50

ya gerakan yaitu sensor yang digunakan adalah sensor hc-sr04 dan memiliki 4 pin

yaitu VCC, Trig, Echo, GND, Untuk pin VCC di hubungan ke pin 5V dari ar-

duino dan relay untuk pin Trig dihubungkan ke pin 2 arduino kemudian untuk

Echo dihubungkan ke ~3 sedangkan untuk pin GND dihubungkan ke GND dari

relay dan arduino berikutnya yang terakhir pin In dari relay di hubungkan dengan

pin 4 arduino.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar halamanya beri-

kutnya yaitu rangkaian sensor pada gambar 3.9

Gambar 3.9. Rangkain Sensor HC-SR04

b. Rangkaian Pompa Air

Rangkaian ini adalah salah satu rangkaian intput yang berarti berfungsi sebagai

penyaluran air menuju ke titik air dimana akan dituju. Merupakan sebuah motor
51

pompa air mini yang bentuknya kecil dan kompak juga hemat energi karena hanya

membutuhkan tegangan 2,5 - 6V saja untuk mengaktifkannya. Untuk rangkaian

pinya pada pin 5V dibungkan ke VCC dari relay kemudian untuk pin GND relay

dihubungkan ke GND milik arduino, lalu pin In dari relay dibungkan ke pin 4 ar-

duino sedangkan daya power motor dinyalakan dengan bantuan catu daya atau

mikro USB atau bias juga dengan mengunakan Power bank sebagai daya

alternatif untuk pompa, berikut adalah rangkaianya.

Gambar 3.10. Rangakain Pompa


3.3.3 Pembuatan Software

Pembuatan perangkat lunak yaitu pembuatan program pada Arduino Uno

yang bertujuan dalam mengolah data yang diterima dari sensor. Pembuatan
52

software di lakukan mulai 5 Desember 2018 – 9 Januari 2019. Ada beberapa taha-

pan yang dilakukan dalam proses pembuatan perangkat lunak.

Adapun langkah-langkah yang ada dalam pembuatan program tersebut ada-

lah sebagai berikut:

1. Mendeteksi Variable Global

Variable adalah sebuah penyimpanan nilai yang dapat digunakan dalam

program. Variable dapat diubah sesuai dengan perintah yang akan dibuat.

Terdapat dua varibale yang dideklarasikan dalam sebuah program, yaitu variable

global dan varibale lokal. Variable global dideklarasikan pada awal program

sebelum setup() function dan dapat digunakan pada semua blok function dan

statement di dalam program. Sedangkan variable lokal dideklarasikan di setiap

blok function atau di setiap blok statement pengulangan dan hanya dapat

digunakan pada blok yang bersangkutan saja, tahapan untuk variable global antara

lain adalah sebagai berikut :

a. Menambahkan Inisialiasi pin sensor ultrasonic

Tahap awal pembuatan script program arduino dengan inisialisasi pin ultra-

sonic untuk sensor hc-sr04 seperti pada gambar 3.11 penambahan library pada

Arduino untuk mempermudah dalam menyusun program, karena library

merupakan kumpulan fungsi-fungsi yang bisa melakukan suatu pekerjaan tertentu,

seperti Inisilisasi sensor pin ultrasonic seperti const int pintrigger 2 dan const int

pin Echo 3 const int pin Pompa 4 yang berisi fungsi yang digunakan untuk

mengontrol pembacaan jarak pada sensor hc-sr04 melalui Arduino.


53

Gambar 3.11. Inisialiasi pin sensor ultrasonic


b. Membuat void setup

Adalah membuat program pengaturan awal dari sensor dan modul yang

digunakan. Definisi ini berguna untuk menjadi acuan input output yang digunakan

oleh sensor maupun dalam menentukan keadaan dimana air nanti akan mengalir

dan air akan berhenti semua tertuju pada pengatuan void setup.

Gambar 3.12. void setup


2. Membuat Program utama

Merupakan fungsi utama dalam pembuatan program alat yaitu dengan membu-

at void loop, if, else if tujuanya adalah untuk bias menjalakan program utama dari
54

kran air otomatis dari mulai mengaktifkan pin trigger dan non aktifkannya pula

yaitu dengan bantuan digitalWrite juga delayMicroseconds dan mengatur durasi

mengunakan pulseIn berikut adalah tahapan utama membuat program utama ada-

lah sebagai berikut :

a. Membuat Void loop

Yakni Setelah memangil fungsi dari setup() menjalakan yang telah didefinisi

sebelumnya, dan melakukan loop program secara berurutan, yang memungkinkan

program untuk mengubah, merespon dan mengendalikan arduino, untuk

perumusan loop dapat dilihat pada kran air otomatis dapat dilihat seperti pada

gambar 3.13

Gambar 3.13. void loop()

b. If

Merupakan suatu program yakni digunkan untuk memeriksa suatu kondisi dan

mengeksekusi pernyataan selanjutnya jika kondisi pada program bernilai true atau
55

benar maka program arduino akan dapat bekerja untuk pada kran air otomatis kali

ni. Program if dapat dilihat secara jelas pada gambar 3.14

Gambar 3.14 if

c. Else if

else selalu digunakan bersama penyataan if pernyataan else akan diekseskusi

bila pernyataaan if dinyatakan ‘false’ atau salah dan bisa dilanjutkan dengan

pernyataan if selanjutnya sehingga program dapat melaksanakan beberapa tes

secara bersamaan, Tes akan terus dilakukan sampai kondisi bernilai ‘true’ atau

benar. Jika tidak ada kondisi sampai if...else selesai maka akan dijalan program

secara default. Untuk kran air otomatis kali ini fungsinya program Else if adalah

untuk mematika pompa yang tugas utamanya adalah untuk mengalirkan air dan

mengehentikanya apa bila if adalah yang menjalankan maka else if adalah kebali-

kanya yaitu mengetikan pompa. Program else if dapat dilihat secara jelas pada

gambar 3.15
56

Gambar 3.15 Else if

3.4 Realisasi Alat

Prototype rancang bangun kran air otomatis berbasis Arduino Uno dibuat

untuk memberikan penghematan air agar penggunaan air lebih efektif serta

efisien. Sistem ini memanfaatkan Arduino Uno dan Sensor hc-sr04 sehingga apa

bila sensor hc-sr04 mendeteksi adanya suatu benda yang berada didepan sensor

maka akan langsung memberitahu ke arduino untuk memberi sinyal kepada

pompa untuk melakukan pemompaan air. Instalasi sistem hardware terletak pada

arduino, hc-sr04, relay, pompa air. Sedangkan pada sisi software terletak pada

pembuatan program yang dijalankan yaitu mengunakan IDE Arduino.

Realisasi alat dimulai dengan merakit modul – modul yang digunakan

sesuai dengan yang dirancang sebelumnya. Interkoneksi antar seluruh hardware

yang digunakan yaitu, aArduino uno, sensor hc-sr04, relay, pompa air dan bisa

dilihat melalui Gambar 3.16 merupakan hasil dari realisasi alat yang telah

dirancang.
57

Gambar 3.16. Realisasi Alat Kran Air Otomatis Berbasis Arduino Uno.
BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penyusun membahas dan menguraikan mengenai persiapan

komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah – langkah praktek.

Pelaksanaan pendataan dilakukan secara beberapa kali agar menghasilkan data

yang benar – benar tepat. Sebelum melakukan pendataan terlebih dahulu

mempelajari alat tersebut kemudian menetukan titik kerja alat tersebut agar sesuai

dengan data yang dibutuhkan. Pengujian di lakukan pada masing-masing blok alat

untuk mengetahui bagaimana kinerja alat yang di rancang. Pengujian ini meliputi

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Pengujian Tegangan Adaptor Catu Daya.

2. Pengujian Secara Keseluruhan Alat Kran Air Otomatis.

4.1 Pengujian Tegangan Adaptor Catu Daya

Untuk memastikan rangkaian dapat berfungsi dengan baik, maka perlu dil-

akukan pengujian terhadap adaptor sebagai sumber tegangan dari Arduino Uno

dan catu daya sebagai sumber tegangan pada Pompa Mini Aquarium.

Pengujian pertama dilakukan dengan cara mengukur tegangan keluaran dari

adaptor sebanyak 3 kali. Adaptor yang digunakan disini mempunyai spesfifikasi

keluaran 5 VAC 1,5 A. Cara pengujianya adalah dengan menghubungkan adaptor

ke sumber tegangan AC dari PLN sebesar 220 VAC diambil dari stopkontak

misalnya. Adapun table hasil pengukuranya akan dicatat dan dinyatakan hasilnya.

58
59

Untuk proses pengujian Tegangan Adaptor Catu Daya ini dibutuhkan alat

dan langkah pengujian berupa:

a. Alat – alat yang digunakan :

1. Multimeter

2. Kertas (pencatat)

3. Pulpen atau Pensil

4. Tipe X atau Penghapus

5. Kamera atau HP Kamera

b. Langkah – langkah pengujian :

1. Menghubungkan Adaptor dengan Power Stopkontak.

2. Lalu mengupas kabel USB kemudian cek untuk mengukur tegangan input

yang masuk apakah ada dan layak serta berfungsi atau tidak.

3. Langakah berikutnya menghubungkan multimeter pada Stopkontak rumah

untuk memastikan daya yang masuk apakah ada atau tidak.

4. Lakukan pengecekan beberapa kali untuk memastikan apakah dalam kondisi

baik atau tidak.

5. Kemudian mencatat pengukuran pada kertas dengan alat tulis.

6. Setelah proses selesai selanjutnya adalah melakukan ananlisa terhadap hasil

pengukuran.

Adapun hasil setelah melakukan pengukuran akan didapat data yakni

ditunjukan pada gambar 4.1 – 4.2 yakni ketika pengujian tegangan input dan

output pada pengujian tegangan catu daya.


60

Gambar 4.1 Pengujian tegangan input adaptor

Gambar 4.2. Pengujian tegangan output adaptor

Setelah melakukan pengukuran dan pencatatan maka akan didapat tabel -

tabel pengukuran adapun tabelnya adalah yang terlihat pada tabel 4.1.
61

Table 4.1 Pengujian Adaptor.

No Tegangan Input Tegangan Output

1 226,6 VAC 0,003 VAC

2 226,8 VAC 0,004 VAC

3 226,9 VAC 0,004 VAC

4 227,0 VAC 0,005 VAC

5 226,7 VAC 0,004 VAC

X 226,8 VAC 0,004 VAC

Dari hasil pengukuran tegangan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

adapter bekerja dengan baik hanya saja terkendala dengan alat pengukuran yang

harusnya langsung DC hanya saja kali ini masih AC jadi hasil keluaran masih

harus dikali 1000, Dengan hasil keluaran yang tetap stabil dengan masukan tegan-

gan yang berbeda, namun ada simpangan hasil keluaran yang berbeda dari spe-

sifikasi Adapter tersebut, Adapun presentase simpangan dari keluaran adapter 4

VAC 1,5 A maka dipastikan adaptor masih bagus dapat dihitung dengan rumus :

𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Simpangan = x 100%
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡

Maka didapat hasil simpanan sebagai berikut :


4
Simpangan = 5 x 100%

Simpangan = 80%

Berdasarkan nilai simpangan 80% didapat kesimpulan bahwa kondisi

adaptor masih dalam taraf baik belum jauh keluaran dayanya, telah didapat pula

data rata-rata keluaranya adalah 0,004 VAC maka hanya turun sekitar 1 VAC.
62

4.2 Pengujian Secara Keseluruhan Alat Kran Air Otomatis

Pada pengujian secara keseluruhan ini adalah pengujian yang dilakukan ter-

hadap alat bertujuan untuk mengetahui dan memastikan bahwa alat berfungsi

sesuai yang diharapkan atau tidak. Cara pengujian dengan menjalankan alat dan

memastikan sensor membaca jarak berapa saja yang dibaca dan memastikan debit

air dan sesuai yang diharapkan, Lebih detailnya dapat dilhat pada sub – bab 4.2.1

dan 4.2.2 adapun adalah sebagai berikut.

4.2.1 Pengujian Rangkaian Sensor HCSR-04

Pada pengujian rangkaian sensor HCSR-04 ini dilakukan dengan cara

mengambil data pengukuran jarak terhadap sensor. Jadi akan dilakukan penguku-

ran nilai yang terbaca oleh sensor dan juga tegangan sensor saat normal maupun

saat pendeteksian. Jarak pendeteksian dari sensor akan diukur sampai dengan 25

cm.

Untuk proses pengujian keseluruhan sistem kran air otomatis ini dibutuhkan alat

dan langkah pengujian berupa:

Alat – alat yang digunakan :

1. Pengaris atau meteran

2. Multimeter

3. Kertas pencatat

4. Pulpen atau Pensil

5. Kamera atau HP Kamera

6. Stopwatch atau HP Android


63

Langkah – langkah pengujian :

1. Menyiapkan alat – alat yang akan digunakan.

2. Merentangkan pengukur yakni pengaris atau tali meteran.

3. Memastikan ukuran dan data apa saja yang akan diambil.

4. Membuat tanda berapa saja jarak yang akan diukur.

5. Memakai benda padat diam sebagai uji pertama.

6. Memakai benda padat gerak sebagai uji kedua.

7. Atau mengunakan tangan penguji sebagai media uji.

Adapun hasil setelah melakukan pengukuran ditunjukan pada gambar 4.3 – 4.4

yakni ketika pengujian rangkaian sensor.

Gambar 4.3. Pengujian rangkaian Sensor HCSR-04 jarak jauh


64

Gambar 4.4. Pengujian rangkaian Sensor HCSR-04 jarak dekat

Adapun hasil pengukuran pada rangkain input ditunjukan pada hasil tabel

pengukuran tabel 4.1, 4.2, 4.3 tiap tabel menunjukan sudut 0, 45, 90 datanya

adalah sebagai berikut:

Table 4.2 Hasil Pengukuran Sensor HCSR-04 Sudut 0º

No Jarak Benda Diam Benda Gerak Waktu Status

1 ON Standby Standby 0 detik Standby

2 5 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

3 10 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

4 12 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

5 13 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

6 15 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi


65

7 20 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

8 25 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

Table 4.3 Hasil Pengukuran Sensor HCSR-04 Sudut 45º

No Jarak Benda Diam Benda Gerak Waktu Status

1 ON Standby Standby 0 detik Standby

2 5 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

3 10 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

4 12 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

5 13 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

6 15 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

7 20 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

8 25 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

Table 4.4 Hasil Pengukuran Sensor HCSR-04 Sudut 90º

No Jarak Benda Diam Benda Gerak Waktu Status

1 ON Standby Standby 0 detik Standby

2 5 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

3 10 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

4 12 cm Baik Cukup 10 detik Fungsi

5 13 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

6 15 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi


66

7 20 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

8 25 cm Tidak Fungsi Tidak Fungsi 10 detik Tidak Fungsi

Pada tabel 4.1 menunjukan salah satu hasil ukur jarak benda terhadap sensor

dengan sudut 0º sedang pada tabel 4.2 menunjukan pengukuran dengan sudut 45º

lalu untuk tabel yang terakhir 4.3 menunjukan pengukuran pada sudut 90º ber-

dasarkan tabel – tabel tersebut maka didapatkan hasil bahwa pada pengukuran pa-

da kran air otomatis hanya bisa dilakukan sampai jarak 12 cm dikarenakan sudah

dibawah nilai keadaan awal sensor sehingga tidak terdeteksi.

4.2.2 Pengujian Pompa Mini Aquarium

Pada pengujian pompa mini aquarium ini adalah pengujian yang dilakukan

terhadap pompa mini aquarium bertujuan untuk mengetahui dan memastikan

bahwa pompa berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak. Dalam hasil pengujian

menunjukan atau membuktikan data – data yang masuk akan membuktikan

bagaimana kelayakan pompa tersebut. Cara pengujian dengan menjalankan pompa

berfungsi atau tidak dan pastikan keluaran pompa tersebut.

Untuk proses pengujian rangkaian pompa ini dibutuhkan alat dan langkah

pengujian berupa :

Alat – alat yang digunakan :

1. Tali Meteran atau Pengaris

2. Kertas (pencatat)

3. Pulpen atau Pensil


67

4. Kamera atau HP Kamera

5. Stopwatch atau HP Android

Langkah – langkah pengujian :

1. Menyiapakan alat.

2. Menyiapkan Stopwatch dan Handphone

3. Menghidupakan pompa dan penghitung waktu pada stopwatch secara ber-

samaan

4. Pastikan pompa berjalan dan air mengalir dengan baik atau tidak.

5. Lakukan beberapa kali pengujian dengan jangka waktu yang berbeda dan

catat hasil waktu tersebut.

Adapun hasil setelah melakukan pengujian rangkaian pompa didapat data dan

ditunjukan pada gambar 4.5 – 4.6

Gambar 4.5. Pengujian Pompa


68

Gambar 4.6. Hasil Pengujian pompa selama 10 detik

Berdasarkan hasil pengujian pada pompa maka didapatkan data yang terdapat

pada table 4.5

Table 5.5 Hasil Pengukuran Kubikasi Pompa Mini Aquarium

No Durasi Pompa (Detik) Debit Air (Liter)

1 10 0,176

2 20 0,353

3 30 0,529

4 40 0, 706

5 50 0,883

6 60 1,059

7 70 1,23
69

Pengujian pada gambar 4.5 dan gambar 4.6 didapat hasil pengukuran dari

keluaran pompa yakni yang ditampung dengan panci dan dikalkulasikan dengan

rumus Volume tabung lalu adapun perhitunganya untuk mencari volume penuh

adalah sebagai berikut :

Diketahui : Volume tabung (Panci) = 𝜋 𝑟 2 𝑡

𝜋 = 3,14
r = 15 cm = 0,15 m

t = 10 cm = 0,1 m

V = 3,14 x 0,075² x 0,1 m

V = 0,00176 m³ lalu dirubah menjadi Liter x 1000

Maka volume penuh untuk panci adalah = 1,776 Liter

Setelah diketahui volume penuh untuk panci adalah = 1,776 Liter

Maka data untuk volume setiap 10 detik keluaran pompa yakni telah didapat
untuk 10 detik = 1cm tinggi air dalam panci dengan perhitungan :

V = 𝜋 𝑟2 𝑡

𝜋 = 3,14
r = 15 cm = 0,15 m

t = 1 cm = 00,1 m

V = 3,14 x 0,075² x 00,1 m

V = 0,000176 m³ lalu dirubah menjadi Liter x 1000

Maka volume 10 detik untuk panci adalah = 0,1766 Liter

Hasil pengujian yang dilakukan dan analisa perhitungan maka dinyatakan

bahwa pompa tersebut layak fungsi dan berfungsi dengan baik sebagai mana

yang diharapkan, Karena kinerja pompa menujukan hasil yang baik.


70

Berikut adalah untuk gambar hasil grafik pegukuran pengujian pompa :

80
70
60
Waktu (Detik)

50
40
30
20
10
0
0,176 0,353 0,529 0,706 0,883 1,,059 1,23
Debit Air (Liter)

Gambar 4.7 Hasil pengukuran kubikasi pompa Mini Aquarium

Adapun cara pengujian lain terhadap pompa untuk melakukan pengecekan

terhadap kubikasinya adalah dengan mengunakan tabung ukur atau gelas ukur

yang telah jelas ukuran yang tertera pada tabung tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 4.8. Pengujian Pompa 10 Detik


71

Gambar 4.9. Pengujian Pompa 50 Detik

Hasil pada pengujian yang dilakukan dengan mengunakan wadah ukur dan

secara langsung dari pompa tanpa melalui sensor setelah melalui analisa

perhitungan maka didapat tabel dan grafik adapun adalah sebagai berikut:

Table 6.7 Hasil Pengukuran dengan wadah ukur

No Durasi Pompa (Detik) Debit Air (Liter)

10 0,23

20 0,56

30 0,85

40 1,14
72

50 1.45

60 1,76

70 2,07

Berikut adalah untuk gambar hasil grafik pegukuran pengujian pompa :

70

60
Waktu (Detik)

50
40
30
20
10
0
0.23 0.56 0.85 1.14 1.45 1.76 2.07
Debit Air (Liter)

Gambar 4.10 Hasil pengukuran kubikasi pompa Mini Aquarium


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pembutan Tugas Akhir dengan judul “Rancang

Bangun Kran Air Otomatis Sensor Ultrasonic Hc-sr04 dengan Water Pump

Berbasis Arduino Uno” dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut :

1. Sensor Ultrasonic Hc-sr04 mampu membaca adanya benda secara tegak

lurus dan dalam sudut-sudut tertentu seperti yang telah diujikan, Hanya

saja pendeteksianya Cuma sampai pada 12 Cm saja.

2. Semakin sering melakukan pergerakan pada saat pembacaan sensor

menyebabkan kurang lancarnya aliran pengiriman air karena proses

sensor membaca benda.

3. Pompa mampu mengalirkan debit air setiap 10 detik adalah 0,1766 Liter.

4. Pemilihan sensor jarak sangat penting terhadap efektifitas alat.

5. Respon alat baik apabila tidak banyak melakukan pergerakan yang

mendadak atau gerakan secara acak.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian sistem kran air otomatis dapat

diambil saran sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan pengujian cari tau spesifikasi awal dari apa yang

akan diuji.

73
74

2. Pada saat pengujian sensor benda pastikan betul jarak berapa saja yang

mampu terbaca dan tidak.

3. Pemilihan alat bantu pengukuran yang baik agar hasil pengukuran baik.

4. Pemilihan Sensor jarak yang jangkaunya lebih jauh agar lebih maksimal

kinerja alat.

5. Pemilihan pompa yang baik dan debit air sesuai kebutuhan agar tidak

terjadi pemborosan air.


75

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Amran Amir, kontributor kompas TV luwu Palopo. “Debit Air Menyusut 80
Persen, Warga Terancam krisis Air Bersih”
https://regional.kompas.com/read/2018/10/12/16553951/debit-air-
menyusut-80-persen-warga-terancam-krisis-air-bersih diakses pada tanggal
09 Desember 2018 pukul 10:12 WIB

[2]. Sutris Astari, “Kran Air Wudhu’ Otomatis Berbasis Arduino Atmega 328”
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji. 2013.

[3]. Anak Agung Duwi Arsana, “Membuat Stop Keran Otomatis Berbasis
Arduino Atmega 328 P” https://duwiarsana.com/membuat-stop-keran-
otomatis/ Diakses pada tanggal 03 November 2018 pukul 09:49 WIB

[4] Jufrizel, Muhhamad Zakir, “Perancangan Prototype Kran Wudhu Otomatis


Berbasis Arduino Uno untuk Menghemat Air Menggunakan Sensor Ping”
Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau. 2015.

[5] Budi Eko Sulistiyono, Hugo Aprilianto, Panca Anitasari W.H. “Rancang
Bangun Kran Air Wudhu Otomatis Dan Kontrol” Banjarbaru, Kalimatan
Selatan,STMIK Banjarbaru. 2015.

[6] Kendall, Brad. 2013. Make Use Of Getting Started With arduino A Begin-
ner’s Guide.

[7] Ecadio ”Belajar Dasar Program Arduino“”. https://ecadio.com/belajar-


dasar-program-arduino/ Diakses pada tanggal 18 Januari 2019 pukul 19:37
WIB

[8] Evan Brian W. 2007 “Arduino Programing Notebook”. San Fransisco: Cre-
ative Commons.

[9] Arduino. 2019 “Language Reference” http://www.arduino.cc/reference/en/


Diakses pada tanggal 08 Januari 2019 pukul 20:01 WIB
76

[10]. Syam, Rafiudin. 2013. “Dasar – Dasar Teknik Sensor”. Makasar: Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.

[11] Iksan Maulana. “Mendeteksi Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik HC-


SR04 Pada Arduino” http://proyekrumahan.id/2017/12/mendeteksi-jarak-
menggunakan-sensor-ultrasonik-hc-sr04-pada-arduino/ Diakses pada
tanggal 05 Februari 2018. Pukul 09:00 WIB

[13] Dickson Kho. “Pengertian Relay dan Fungsinya”.


http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ Diakses pada
tanggal 05 Februari 2018. Pukul 09:31 WIB

[14] Edukasi, Robot. “Mengenal Papan Proyek (Project Board)”


http://www.robotedukasi.com/mengenal-papan-proyek-projectboard/ Di-
akses pada tanggal 31 Desember 2018 Pukul 09:33 WIB

[15] Libratama Group “Fungsi dan Masalah pada Pompa Air”


http://libratama.com/fungsi-dan-masalah-pada-pompa-air/ Diakses pada
tanggal 22 Desember 2018 Pukul 07:58 WIB

[16] Hari Santoso. “Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula V1”


https://www.elangsakti.com/2015/07/ebook-gratis-belajar-arduino-
pemula.html/ Diakses pada tanggal 23 Februari 2019 Pukul 10:20 WIB

[17] Sinar Yuda. “Mengenal Aplikasi Arduino IDE Dan Sketch”


https://www.sinaryuda.web.id/microcontroller/mengenal-aplikasi-arduino-
ide-dan-arduino-sketch.html/ Diakses pada tanggal 23 Februari 2019 Pukul
10:33 WIB
77

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengujian Tegangan Input Adaptor ................................................... 78


Lampiran 2 Pengujian Tegangan Output Adaptor ................................................ 79
Lampiran 3 Pengujian Sensor Ultrasonik ............................................................. 80
Lampiran 4 Pengujian Pompa Melalui Sensor ...................................................... 81
Lampiran 5 Pengujian n Pompa Tanpa Melalui Sensor ........................................ 82
78

LAMPIRAN 1

 Pengujian Tegangan Input Adaptor


79

LAMPIRAN 2

 Pengujian Tegangan Output Adaptor


80

LAMPIRAN 3

 Pengujian Sensor Ultrasonik


81

LAMPIRAN 4

 Pengujian Pompa Melalui sensor


82

LAMPIRAN 5

 Pengujian Debit Pompa Tanpa Melalui sensor


83

Anda mungkin juga menyukai