Estananto, M Sc
PELAKSANA
Koordinator Asisten
Clara Amanda
Andi Aswin
Divisi Administrasi
Rizka Fadhilla
Nirmala Amiruddin
Divisi Praktikum
Fujitson Simamora
Ridwan Pratama
Fathurahman Burhani
Divisi Hardware
Dwi Kurniawan
Ida Fitriana
2. Praktikum
a. Praktikum dimulai pada waktu yang telah ditentukan.
b. Praktikan diharapkan tiba di tempat praktikum 15 menit sebelum praktikum dimulai.
c. Keterlambatan di atas 20 menit tanpa alasan yang jelas, maka praktikan tidak diperkenankan
mengikuti praktikum. Kelengkapan praktikum meliputi kartu praktikum.
d. Kartu praktikum wajib dibawa oleh praktikan dimana diserahkan dan ditanda tangani oleh
asisten yang menjaga pada saat itu.
e. Praktikum diselanggarakan selama 2,5 jam.
f. Praktikan dapat melaksanakan praktikum setelah mendapat instruksi dari asisten.
g. Selama praktikum berlangsung praktikan dilarang:
Mengubah konfigurasi software dan hardware
Menggunakan software yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan praktikum
Meninggalkan ruangan tanpa seizin asisten
Makan, minum atau melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan
praktikum
Tidak tertib
SMS maupun telepon tanpa seizin asisten.
h. Praktikan susulan hanya dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektro
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
3. KEHADIRAN
a. Praktikan berkewajiban mengikuti semua modul praktikum. Ketidak ikutsertaan pada satu
modul, maka modul tersebut mendapatkan nilai nol.
b. Maksimal hanya satu kali tidak mengikuti praktikum, nilai modul yang tidak diikuti sama
dengan NOL.
c. Praktikan yang sakit harus memberikan surat keterangan sakit dari Rumah Sakit dan
ditandatangani oleh dokter yang memeriksa dan dibawa ke Laboran (Maksimal 1 modul
praktikum).
5. PENILAIAN PRAKTIKUM
Tugas Pendahuluan
a. Tugas pendahuluan dikeluarkan dua minggu sekali oleh Fakultas.
b. Tugas pendahuluan dikerjakan di buku TP sesuai ketentuan.
c. Penulisan Tugas Pendahuluan menggunakan bolpoint (pensil tidak boleh), termasuk gambar
dan hitungan.
d. Tugas Pendahuluan dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektro pada H-4 pelaksanaan
praktikum.
e. Tugas Pendahuluan dikumpulkan di Laboratorium Teknik Digital maksimal setiap hari senin
pukul 07.00-09.00 WILTD. Jika melebihi waktu yang ditentukan nilai TP sama dengan NOL
f. Praktikan yang tidak mengerjakan TP hanya menulis soal maka nilai TP sama dengan NOL.
TP bersifat optional, tapi jika tidak mengerjakan TP sama dengan NOL
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
g. Tugas Pendahuluan dikumpulkan tiap-tiap kelompok secara bersamaan dalam sebuah amplop
coklat yang telah diberi nomor kelompok, nama anggota kelompok dan stempel Laboratorium
Teknik Digital.
h. Praktikan yang tidak mengumpulkan TP kedalam amplop masing-masing maka nilai TP
mendapatkan diskon 50%.
i. Pengumpulan TP dapat diwakilkan dengan ketentuan apabila TP yang dititipkan ternyata tidak
ada maka praktikan yang menitip mendapatkan nilai TP sama dengan NOL.
Tes Awal
a. Tes Awal diberikan di awal praktikum.
b. Waktu pengerjaan tes awal berkisar 15-20 menit.
c. Asisten berhak menentukan sifat Tes Awal (lisan atau tulisan) tanpa memberikan
pemberitahuan terlebih dahulu.
d. Tidak ada penambahan waktu pengerjaan tes awal bagi praktikan yang datang terlambat pada
saat praktikum.
JurnalPraktikum
a. Jurnal diberikan sebelum praktikum berlangsung.
b. Jurnal harus dikerjakan semua dan dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan.
c. Praktikan dianggap gugur pada modul yang bersangkutan apabila tidak mengerjakan jurnal
praktikum.
Penilaian
Prosentase penilaian praktikum adalah sebagai berikut :
- Tugas Pendahuluan : 20%
- TesAwal : 20%
- Pelaksanaan Praktikum : 40%
- Jurnal : 20%
Batas nilai kelulusan minimal 60% per modul
6. Kerapihan
a. Semua praktikan wajib menggunakan seragam mengikuti aturan resmi Universitas Telkom,
yaitu kemeja putih dan celana/rok biru dongker (tidak boleh memakai jeans). Diperbolehkan
menggunakan batik pada hari Jum’at dan Sabtu.
b. Praktikan Perempuan dilarang menggunakan celana.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
c. Rambut harus rapi, tidak boleh panjang (untuk laki-laki, minimal rambut tidak boleh
menyentuh kerah).
d. Wajib memakai sepatu. Sepatu tidak boleh diinjak dan wajib mengenakan kaos kaki saat
praktikum.
e. Jika melanggar peraturan kerapihan, asisten berhak menegur dan atau mengeluarkan praktikan
Praktikan dinyatakan lulus Praktikum Teknik Digital apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Memenuhi semua kelengkapan praktikum
b. Nilai total lebih besar dari standar kelulusan yang ditetapkan oleh Fakultas Teknik Elektro.
c. Nilai akhir suatu mata praktikum dihitung dengan cara :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
NMP=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
d. Bagi praktikan yang tidak memenuhi syarat diatas, dinyatakan tidak lulus Praktikum Teknik
Digital.
7. Lain-lain
a. Selama berlangsungnya praktikum, asisten berhak untuk mengeluarkan praktikan yang
dianggap belum siap mengikuti praktikum.
b. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh asisten.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
MODUL I
PENGENALAN IC DAN GERBANG LOGIKA DASAR
A. Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan memahami macam – macam IC dan alat pendukung lainnya.
2. Mengenal dan memahami karakteristik gerbang logika dasar dan jenis - jenisnya.
3. Memahami metode perancangan rangkaian logika yang dibentuk dari gerbang logika dasar.
B. Peralatan Praktikum
1. Digiboard
2. IC 74LS00 (gerbang NAND), IC 74LS02 (gerbang NOR), IC 74LS04 (gerbang ), IC 74LS08 (gerbang
AND), IC 74LS32 (gerbang OR), IC 74LS86 (gerbang XOR), Datasheet IC
C. Pengenalan IC
Intergrated Circuit (IC) adalah suatu komponen
elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor, dimana IC
merupakan gabungan dari komponen seperti Resistor,
Kapasitor, Dioda, dan Transistor yang telah terintegrasi
menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil. IC digunakan
untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik
agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relative kecil.
Pada umumnya, IC gerbang logika dasar memiliki 14 pin, dengan pin 1 ditandai dengan
tanda dot atau lekukan setengah lingkaran. Untuk gerbang logika dasar pada pin 14 diberi catuan
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
ke VCC dan pin 7 di-ground-kan. Untuk penomoran IC, pin 2,3,4, dan seterusnya berurutan
berlawanan arah jarum jam.
Dalam praktikum, yang akan digunakan adalah IC TTL (Transistor-Transistor Logic). IC TTL
bekerja pada supply tegangan 5V. Berikut adalah teknik penomoran atau penamaan IC untuk tipe
TTL:
Keterangan :
A = SN = Perusahaan atau Pabrik Pembuat IC
B = 74 = Kelompok IC
C = LS = Sub Family IC
D = 08 = Tipe dari chip
E = N = Kemasan (T untuk rangkap dua jalur keramik dan untuk bahan metal datar. N untuk
rangkap dua jalur 6egativ).
D. Perancangan Rangkaian
1. Penyederhanaan
Penyederhanaan dilakukan untuk penghematan ruang kerja dan biaya.
Penyederhanaan dapat dilakukan dengan banyak metode, diantaranya K-Map dan Aljabar
Boolean.
Aljabar Boolean
Penyederhanaan dengan aljabar Boolean dilakukan berdasarkan hokum Aljabar
Boolean. Berikut adalah Hukum Aljabar Boolean:
NOT Law AND Law OR Law
0 = 1̅ x.0=0 x+0=x
x.1=x x+1=1
1 = 0̅
x.x=x x+x=x
X = x̅ x . x = 0̅ x + x = 1̅
Cara membaca:
0 0 0 0 m0 = 𝑥̅ 1𝑥̅ 2𝑥̅ 3
1 0 0 1 m1 = 𝑥̅ 1 𝑥̅ 2 𝑥 3
2 0 1 0 m2 = 𝑥̅ 1 𝑥 2 𝑥̅ 3
3 0 1 1 m3 = 𝑥̅ 1 𝑥 2 𝑥 3
4 1 0 0 m4 = 𝑥 1 𝑥̅ 2 𝑥̅ 3
5 1 0 1 m5 = 𝑥 1 𝑥̅ 2 𝑥 3
6 1 1 0 m6 = 𝑥 1 𝑥 2 𝑥̅ 3
7 1 1 1 m7 = 𝑥 1 𝑥 2 𝑥 3
K – Map
Karnaugh Map (disingkat K-map) adalah sebuah peralatan grafis yang digunakan
untuk menyederhanakan persamaan logika atau mengkonversikan sebuah Tabel
Kebenaran menjadi sebuah rangkaian Logika.Blok diagram sebuah K-map seperti gambar
di bawah ini. AB dan C adalah 8egative input, output-output berupa minterm-minterm
bernilai 1 diisikan pada sel K-map. Jumlah sel K-map adalah 2jumlah variable input.
BC F = ……………………
A 00 01 11 10 Contoh SOP pada K – Map disamping :
0 m0 m1 m3 m2
m1 = A̅ B̅C
1 m4 m5 m7 m6
m2 = A̅ BC̅
BC
A 00 01 11 10
0 1 1 0 0
1 1 0 1 F = B̅ + A̅C̅
1
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Rangkaian Pengganti
Sistem ini dilakukan ini dilakukan karena adanya keterbatasan bahan.Tidak semua IC
tersedia di pasaran. Jadi kita dapat memanfaatkan gerbang-gerbang logika yang ada untuk
membentuk gerbang yang lainnya. Sebagai contoh gerbang NOR dapat dibuat dari gerbang
OR yang outputnya diberi gerbang NOT.
NOT (7404)
A Y A = A̅
0 1
1 0
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
E. Langkah Praktikum
GERBANG AND (74LS08)
GERBANG OR (74LS32)
5. Hubungkan Output (Kaki 3 pada 74LS08) ke salah satu pin LED di Digiboard
B. Peralatan Praktikum
1. Digiboard
2. IC74LS138, 74LS47, 74LS08, 74LS32, 74LS157, 74LS86, 74LS04
C. Rangkaian Kombinasional
Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang terdiri dari rangkain gerbang logika yang
kondisi keluarannya (output) hanya tergantung oleh kondisi masukan (input) saat itu dan tidak
tergantung pada kondisi output sebelumnya.
Rangkaian kombinasional tidak memiliki memori sebagai media penyimpanan, seperti:
decoder, priority encoder, multiplexer, adder, subtractor, multiplier, divider dan lain sebagainya.
N to 2n binary decoder
Logic Circuit
3. Encoder
Encoder memiliki fungsi kebalikan dari decoder, yaitu merubah suatu informasi ke kode
tertentu. Salah satu contohnya Binary Encoder yang merubah satu input yang aktif menjadi kombinasi
output unik untuk setiap input. Binary Encoder hanya bisa melayani 1 input aktif.
Fungsi Output
Dengan prioritas input, saat w2 dan w1 aktif bersamaan, w2 akan di-encoding menjadi y1y0
bernilai “10”. Z adalah sinyal yang menunjukkan bahwa minimal 1 input aktif.
4. Multiplexer
Multiplexer adalah suatu rangkaian kombinasional yang fungsinya untuk memilih salah satu
dari 2n bit sinyal input untuk diteruskan ke satu jalur output. Multiplexer disebut juga sebagai data
selector, karena memiliki bit select sebanyak n yang berfungsi untuk memilih data dan sebagai
pengontrol input. Multiplexer ini banyak digunakan dalam bidang telekomunikasi.
Contoh implementasi multiplexer:
Multiplexer 4-to-1
4) Kaki 4(G2A) dan 5(G2B) di paralel, kemudian dihubungkan dengan input toggle
switch Digiboard
5) Kaki 6(G1) dihubungkan dengan salah satu input toggle switch Digiboard
6) Kaki 15(Y0) sampai kaki 12(Y3) masing-masing dihubungkan ke output LED
Digiboard
74LS47
4) Hubungkan kaki 3(LT) dan 5(RBI) dengan VCC agar selalu bernilai 1
5) Hubungkan kaki 4(RBO) dengan ground atau salah satu input tetapi diberi
masukan 0
6) Kaki 9 sampai 15 dihubungkan ke Seven Segment sesuai dengan huruf nya
masing-masing
10) Ubah input BCD sesuai dengan jurnal, kemudian catat outputnya
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
MODUL III
FLIP-FLOP
A. Tujuan praktikum
1. Memahami dasar rangkaian memori.
2. Memahami karakteristik dan fungsi dari rangkaian flip-flop.
3. Memahami perubahan keluaran terhadap masukan pada rangkaian flip-flop.
B. Peralatan Praktikum
1. Digiboard
2. 74LS74 (D Flip Flop), 74LS76 (JK Flip Flop)
C. Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi
permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan.
Flip-flop bekerja berdasarkan control dari sinyal clock. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu
komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu
gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.
Flip-flop merupakan bentuk dasar dari rangkaian logika sekuensial. Pada dasarnya flip-
flop berasal dari basic cell NAND atau basic cell NOR, yang sering disebut RS-flip-flop (SET RESET
flip-flop). Berikut gambar rangkaian, dan table kebenaran dari RS flip-flop:
INPUT OUTPUT
COMMENT
S R Q Q̅
0 0 NC NC No Chance, Hold
0 1 0 1 Reset
1 0 1 0 Set
1 1 0 0 Invalid Condition
INPUT OUTPUT
COMMENT
S R Q Q̅
1 1 NC NC No Chance, Hold
0 1 1 0 Set
1 0 0 1 Reset
0 0 1 1 Invalid Condition
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Tidak seperti gerbang logika, flip-flop mempunyai dua keluaran komplementer. Keluaran
tersebut diberi lambang Q dan𝑄̅ . Keluaran Q merupakan keluaran normal dan paling sering
digunakan pada kondisi normal dan 𝑄̅ merupakan komplemen dari Q.
MODE OPERASI FLIP – FLOP
Qt → Qt+1 Mode Operasi
0 → 0
Reset
1 → 0
0 → 1
Set
1 → 1
0 → 1
Toggle
1 → 0
0 → 0
Hold
1 → 1
Ket : Qt adalah present state, atau kondisi flip-flop sebelum clock aktif.
Qt+1 adalah next state, atau kondisi flip-flop setelah clock aktif.
b. Universal Flip – Flop (JK – FF)
JK-FF memliki dua input yang mempengaruhi keluaran. Operasi flip-flop JK sama
dengan operasi flip-flop SR, kecuali pada masukkan, JK diperbolehkan kondisi J=K=1. Bila
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
kondisi seperti itu maka keadaan Q akan berubah tanpa memperhatikan keadaan Q sebelum
ada detak. Sifat master slave terlihat pada output table operasi yang selalu sama dengan
masternya (J ).
Blok Diagram
Clock
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Tabel Operasi Tabel Eksitasi
S R Qt+1
0 0 Hold
0 1 Reset
1 0 Set
1 1 Not Available
T Q J K Q Q T J K
0 Hold 0 0 Hold Hold 0 0 0
1 Toggle 0 1 Reset Toggle 1 1 1
1 0 Set
1 1 Toggle
Dari tabel persamaan mode operasi antara T – FF dan JK – FF diatas, didapatkan persamaan
sebagai berikut :
T=J
T=K
d. Buatlah rangkaian penggantinya
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
C. Clock
Clock adalah sinyal pewaktu yang akan memicu rangkaian untuk aktif. Kondisi clock yang
memicu rangkaian dibagi 4, yaitu:
a. Rising Edge Trigger (RET)
Clock akan aktif saat terjadi transisi dari bit 0 ke bit 1 (0 → 1).
b. Falling Edge Trigger (FET)
Clock akan aktif saat terjadi transisi dari bit 1 ke bit 0 (1 → 0).
c. Positive Pulse Trigger (PPT)
Kondisi aktif clock dibaca saat rising (0 → 1), tapi ditulis saat falling (1 → 0).
d. Negative Pulse Trigger (NPT)
Kondisi aktif clock dibaca saat falling (1 → 0), tapi ditulis saat rising (0 → 1).
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
D. Langkah Praktikum
D-FF
A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari karakteristik komponen Counter, Register, dan Detektor Sekuensial
2. Mencoba beberapa jenis Counter dan Register
3. Mempelajari perancangan Counter dan Detektor Sekuensial
B. Peralatan Praktikum
1. Digiboard
2. IC4510, 74LS47, 74LS74
C. Rangkaian Sekuensial
Rangkaian sekuensial adalah rangkaian logika yang outputnya dipengaruhi oleh input saat ini
dan output sebelumnya. Rangkaian sekuensial dapat dikatakan pula sebagai rangkaian logika
yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri dari sistem rangkaian logika sekuensial adalah
adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya. Adapun contoh dari rangkaian
sekuensial yaitu flip flop, counter, register, dan detector
sekuensial.
1. Counter
Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan
karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang penting. Counter digital mempunyai
karakteristik penting yaitu sebagai berikut:
a. Jumlah hitungan maksimum (modulus N-counter).
b. Menghitung ke-atas atau ke-bawah (up atau down - counter).
c. Operasi asinkron atau sinkron.
d. Bergerak bebas atau berhenti sendiri.
Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial yang lain, untuk menyusun counter digunakan
flipflop. Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya clock-pulsa dalam waktu yang
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
tersedia (pengukuran frekuensi), Counter dapat juga digunakan untuk membagi frekuensi dan
menyimpan data.
Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan Sinkronous Counter.
Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter),
karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi dari “0” ke “1” dan
sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung dikendalikan
oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya berasal dari masing-masing flip-
flop sebelumnya. Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian secara
serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut dikendalikan secara serempak
oleh sinyal clock. Oleh karena itu Counter Sinkron dapat pula disebut sebagai Counter paralel (Parallel
Counter).
2. Shift Register
Register merupakan sekelompok flip-flop yang dapat menyimpan dan menggeser
data yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flip-flop mampu menyimpan sebesar n
bit. Ada dua cara untuk menyimpan dan membaca data ke dalam register, yaitu seri dan
paralel. Dalam operasi paralel, penyimpanan atau pembacaan dilakukan secara serentak oleh
semua tingkat register dan hanya membutuhkan 1 clock saja untuk menyimpan atau
membaca semua data. Sedangkan untuk operasi seri, diterapkan secara sequential bit demi
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
bit sampai semua tingkat register terpenuhi dan jumlah clock tergantung pada jumlah data
yang akan disimpan.
Ada 4 mode operasi register :
a. Serial In Serial Out (SISO)
Pada mode ini, data masuk dan keluar secara seri (berurutan).
a. Detektor Sekuensial
Detektor sekuensial merupakan suatu jenis rangkaian sekuensial yang dapat
mendeteksi urutan bit dengan pola tertentu dari rangkaian data yang diinputkan. Jika data
yang dideteksi sesuai dengan pola yang diinginkan, maka output akan mengeluarkan suatu
harga tertentu.
Ada 2 model dalam perancangan rangkaian detector sekuensial, yaitu model moore
dan model mealy. Perbedaan antara keduanya adalah pada jumlah state dan variable
pembentuk outputnya:
a. Model Mealy
Model Mealy → Jumlah State = Jumlah Bit
Contoh : Perancangan detektor sekuensial dengan urutan bit 001 menggunakan model
mealy. Flip – flop yang digunakan adalah D – FF.
Untuk mendeteksi urutan 011 ada 3 state yang dilewati yaitu :
• State A , yaitu ketika detektor belum mendeteksi apa-apa
• State B , yaitu ketika detektor mendeteksi 0
• State C , yaitu ketika detektor mendeteksi 0 0
Lalu nilai keluaran Z akan bernilai 1 ketika detektor berada pada state C dan mendapat
input bernilai 1 sehingga detektor mendeteksi 001, lalu dapat dibuat diagram state nya
seperti dibawah ini :
X=1
Z=0
X=0
Z=0
X=0
Z=0
x
Q1 Q2 0 1
00 0 0
01 0 0
11 0 1
10 X X Z = Q1 . X
Dengan menggunakan persamaan input dan output yang telah didapat, maka akan
didapat gambar rangkaian sekuensialnya.
b. Model Moore
Model Moore → Jumlah State = Jumlah Bit + 1
Contoh : Perancangan detektor sekuensial dengan urutan bit 001 menggunakan model
moore. Flip – flop yang digunakan adalah D – FF.
Untuk mendeteksi urutan 001 ada 4 state yang dilewati yaitu :
• State A , yaitu ketika detektor belum mendeteksi apa-apa
• State B , yaitu ketika detektor mendeteksi 0 dengan nilai output 0
• State C , yaitu ketika detektor mendeteksi 0 0 dengan nilai output 0
• State D , yaitu ketika detektor mendeteksi 0 0 1 dengan nilai output 1
Nilai output telah didefinisikan pada masing – masing state, maka bentuk state diagram-
nya adalah :
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
X=1
X=0
X=0
NS
PS Z
X=0 X=1
00 01 00 0
01 11 00 0
11 11 10 0
10 01 00 1
Untuk mencari nilai input pada rangkaian detector (input masing – masing flip – flop),
dibutuhkan tabel transisi sesuai flip – flop yang digunakan, karena pada contoh ini
memakai D – FF, maka yang digunakan adalah tabel transisi milik D – FF.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Qt → Qt+1 D
0 → 0 0
0 → 1 1
1 → 0 0
1 → 1 1
Dengan melihat kondisi present state (PS) dan next state (NS) lalu dihubungkan dengan
tabel transisi, maka diperoleh tabel eksitasi sebagai berikut :
NS D
PS
X=0 X=1 X=0 X=1 Z
Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2 D1 D2 D1 D2
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1
Dengan melihat tabel eksitasi, kita dapat mencari persamaan input di masing – masing flip
– flop, karena pada rangkaian detektor sekuensial yang kita buat ini menggunakan 2 flip –
flop, maka ada 2 persamaan input dan sebuah persamaan output.
x x
Q1 Q2 0 1 Q1 Q2 0 1
00 0 0 00 1 0
01 1 0 01 1 0
11 1 1 11 1 0
10 0 0 D1 = Q2 . X̅ + Q1 .Q2 10 1 0 D2 = X̅
x
Q1 Q2 0 1
00 0 0
01 0 0
11 0 0
10 1 1 Z = Q1 . Q͞2
Dengan menggunakan persamaan input dan output yang telah didapat, maka akan
didapat gambar rangkaian sekuensialnya.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
D. Langkah Praktikum
SHIFT REGISTER (SISO)
A. Tujuan Praktikum
1. Memperkenalkan penggunaan VHDL dalam perancangan rangkaian digital
2. Melakukan proses sintesis rangkaian digital menggunakan Quartus
3. Mempelajari metode simulasi test bench
B. Peralatan Praktikum
1. Personal Computer
2. Software Quartus 12.0
Library
Entity
Architecture
1. Library
Library merupakan kumpulan parts atau bagian yang sering digunakan pada saat
pengkodean. Parts yang berada dalam satu Library dapat digunakan kembali atau bersamaan dengan
desain yang lain.
Format deklarasi Library:
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
LIBRARY nama_library;
USE nama_library.package_name.package_parts;
2.Entity
Entity adalah daftar spesifikasi dari semua pin (port) input dan output dari sebuh sirkuit
Format deklarasi Entity:
ENTITY nama_entity IS
PORT (
nama_port :mode_sinyaltipe_sinyal;
nama_port :mode_sinyaltipe_sinyal;
…);
END nama_entity;
3.Architecture
Architecture mendeskripsikikan bagaimana pola kerja dari suatu sirkuit
Contoh Deklarasi Architecture:
ARCHITECTURE and_gate OF project_1 IS
BEGIN
Y<=X1 AND X2;
END and_gate;
COMPONENT
Component merupakan salah satu bagian kode yang konvensional (seperti library, entity,
dan architecture). Namun, dengan mendeklarasikan sebagian kode sebagai Component, maka
bagian tersebut dapat digunakan pada rangkaian lainya, sehingga kita bisa mengkontruksi suatu
desain hirarki.
Component juga merupakan suatu cara untuk mempartisi kode dan untuk penggunaan
kembali. Misalnya, rangkaian yang sering digunakan seperti flip-flop, multiplexer, adder, gerbang
dasar dan lainya dapat disimpan di library. Sehingga, projek dapat menggunakanya tanpa harus
menulis ulang kode-nya secara lengkap.
COMPONENT declaration:
COMPONENT component_name IS
PORT (
port_name :signal_modesignal_type;
port_name :signal_modesignal_type;
...);
END COMPONENT;
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
COMPONENT instantiation:
label: component_name PORT MAP (port_list);
TEST BENCH
Test bench adalah proses pengujian suatu rancangan rangkaian. Dalam proses perancangan
rangkaian, test bench akan menguji design rangkaian apakah sudah sesuai atau belum. Test bench
ini dilakukan dengan menggunaan file HDL (berbentuk kode, baik VHDL maupun Verilog). Sehingga
berbeda dengan bentuk diagram yang menggunakan gambar sebagai tampilannya, test bench
menggunakan kode-kode tulisan sebagai tampilannya.
Test bench biasanya ditulis dengan kode bahasa VHDL maupun Verilog. Bentuk test bench ini
terbilanglebih sukar dibandingkan dengan bentuk timing diagram. Hal ini disebabkan karena untuk
melakukan test bench, diperlukan kemampuan untuk menulis dan mengerti kode-kode VHDL
maupun verilog. Sehingga bentuk test bench pada umumnya sering dipakai oleh pengguna FPGA
tingkat mahir.
A. Tujuan Praktikum
1. Dapat memahami arsitektur di dalam FPGA
2. Memperkenalkan FPGA untuk realisasi rangkaian digital yang didesain menggunakan VHDL
B. Peralatan Praktikum
1. Personal Computer
2. Software Quartus 12.0
3. FPGA Cyclone II
FPGA pada dasarnya memiliki 3 komponen dasar dan utama yaitu input/output block (IOB),
configurable logic block (CLB), dan interkoneksi.
1. Configurable Logic Block (CLB)
CLB merupakan bagian FPGA yang dapat diprogram. Terdapat beberapa komponen yang
berada di dalam FPGA. Diantaranya RAM, Flip-Flop, dan Multiplekser
2. Input/Output Block (IOB)
IOB berfungsi sebagai keluar masuknya sinyal input dan sinyal output. IOB akan menyalurkan
sinyal kedala m switch dan mengeluarkanya kembali.
3. Interkoneksi
Interkoneksi merupakan saluran yang menghubungkan CLB dan IOB. Hubungan antar
komponen FPGA ini disebut lines. Terdapat beberapa jenis koneksi yang digunakan pada FPGA yaitu
short lines, routing , dan long lines. Routing merupakan Interkoneksi (Jalur) yang melewati sebuah CLB
sebelum menuju matriks switch. Sedangkan long lines merupakan saluran yang menghubungkan 2 CLB
yang berjauhan dengan menghilangkan matriks switch.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Software Quartus
Pengertian Software Quartus
Quartus merupakan sebuah software yang digunakan untuk membuat simulasi rangkaian
logika secara digital dengan memanfaatkan bahasa deskripsi yaitu VHDL ataupun Verilog. Sebenarnya
tidak hanya Quartus yang dapat digunakan untuk membuat simulasi rangkaian logika digital, namun
ada beberapa software lain yang dapat digunakan, contohnya adalah Xilinx, Multisim, Model-Sim dan
sebagainya.
Quartus sendiri merupakan software yang dibuat oleh sebuah perusahaan yang bernama
Altera (dapat diakses www.altera.com untuk infomasi lebih mendalam). Pada praktikum kali ini,
software Quartus 2 versi 12.1 yang akan digunakan. Melalui Software Quartus ini, nantinya hasil
pengkodean dapat diload ke dalam FPGA agar dapat dilihat hasilnya secara fisik atau real.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Interface Software Quartus
Berikut adalah interface dari quartus versi 12.1
Klik Next
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Pilih direktori dan kemudian tentukan nama project yang akan dibuat.
Klik next
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Pilih Cyclone II pada sub menu device family lalu pada sub menu target device pilih specific
device selected in ‘available device’ list, kemudian pilih device dengan nama EP2C20F484C7, setelah
itu klik next
Klik Finish
Ikuti langkah berikut untuk melihat hasil rangkaian logika menggunakan RTL Viewer.
Pada bagian library, cari sub library work lalu double-click entity file yang sama dengan
program sintesis rangkaian yang di buat.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Pilih ada bagian object pilih semua variabel yang ada pada rangkaian untuk dimasukkan ke
jendela simulasi dengan cara add wave.
Pada variabel input, masukkan nilai yang diinginkan dan ubah selang waktu yang dibutuhkan
sesuai keinginan.
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
0000001001010100010001010100101101000100010010010100011100000011
Lampiran
1. Tabel konfigurasi pin untuk Toogle Switch