Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL

PRAKTIKUM HIDROLIKA &

SALURAN TERBUKA
* PEMODELAN SALURAN TERBUKA *

ASISTEN

* ARDIANSYAH, ST *

1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi hidayah-Nya sehingga
Modul Praktikum Pemodelan Saluran Terbuka ini dapat terwujud. Modul ini dimaksudkan untuk
membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum sehingga dapat memahami terori yang
telah diberikan di kelas.
Modul praktikum ini terdiri dari 8 topik meliputi : aliran seragam pada saluran licin, aliran
tidak seragam akibat pembendungan, aliran di bawah pintu sorong, gaya yang bekerja pada pintu
sorong, pengaruh kedalaman kritis terhadap energi spesifik, hydraulic jump, aliran melalui syphon
spillway, dan aliran melalui parshall flume. Topik-topik tersebut diuraikan dalam bentuk Laporan
Hasil Praktikum. Dengan demikian, setelah melaksanakan praktikum diharapkan mahasiswa
tidak saja dapat melaksanakan pengujian-pengujian tersebut, tetapi juga dapat mengetahui dan
menerapkan prinsip – prinsip dari praktikum yang telah dilaksanakan.
Sudah menjadi hal tentu, Modul Praktikum sebagai langkah perbaikan proses belajar
mengajar ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, penyusun sangat berterimakasih bila
pembaca berkenan memberi masukan, kritik, maupun saran untuk sempurnanya Modul
Praktikum ini yang pada gilirannya akan semakin meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Akhir kata, penulis berharap agar Modul Praktikum ini dapat bermanfaat dalam
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan membantu mahasiswa dalam melaksanakan
praktikum.

Kendari Agustus 2020,


Asisten Praktikum Pemodelan Saluran Terbuka

Ardiansyah, ST

2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

PERCOBAAN
PEMODELAN SALURAN TERBUKA

Teknis Pelaksanaan Praktikum

1. Setiap penyelenggaraan praktikum akan memiliki komponen pokok sebagai berikut :


 Technical Meeting : Dilakukan sebelum penyelenggaraan kegiatan laboratorium
 Tes Pendahuluan (TP) : Dilakukan sebelum praktikum tiap modul
 Penjelasan Praktikum : Dilakukan sebelum aktivitas praktikum
 Kegiatan Praktikum : Dilakukan selama penyelenggaraan praktikum
 Penjelasan Laporan : Dilakukan setelah penyelenggaraan praktikum
 Laporan Praktikum (Laprak) : Dilakukan setelah proses – proses diatas selesai
 Persetujuan Laporan : Dilakukan setelah laporan praktikum diselesaikan
 Responsi Akhir (RA) : Dilakukan diakhir penyelenggaraan kegiatan laboratorium
NB : Komponen yang memiliki kode di dalam kurung merupakan komponen yang diberikan nilai sebagai
parameter evaluasi pelaksanaan praktikum.

2. Teknis Pelaksanaan Technical Meeting :


 Technical Meeting wajib diikuti oleh seluruh anggota kelompok, atau dalam keadaan
terpaksa diperbolehkan dengan izin asisten hanya perwakilan tiap kelompok.
 Materi technical meeting meliputi : peraturan pelaksanaan praktikum berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP), komponen pelaksanaan praktikum, proporsi penilaian,
pengenalan asisten laboratorium dan alat – alat praktikum, hak dan kewajiban praktikan
dan asisten, serta tambahan lain jika ada kebijaksanaan asisten yang sifatnya spesifik.
 Sifat technical meeting tidak resmi namun harus dilaksanakan sebelum
penyelenggaraan praktikum dimulai.

3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

3. Teknis Pelaksanaan Tes Pendahuluan (TP) :


 Dilakukan sebelum praktikum tiap modul dan wajib dikerjakan oleh seluruh praktikan
tanpa terkecuali.
 Tes pendahuluan berupa tugas yang akan dikirimkan oleh asisten paling cepat 1 hari
sebelum praktikum pada forum diskusi WhatsApp, Facebook Group, maupun forum –
forum diskusi lainnya.
 Tes pendahuluan terdiri dari 1 – 5 soal dengan sifat open book.
 Tes pendahuluan dikumpul kepada asisten praktikum 15 menit sebelum praktikum
dimulai.
 Jika ada salah satu anggota kelompok yang tidak mengumpulkan tes pendahuluan,
maka seluruh anggota kelompok tersebut tidak diizinkan untuk melakukan praktikum.

4. Teknis Pelaksanaan Penjelasan Praktikum :


 Dilakukan sebelum memulai praktikum setelah tes pendahuluan dikumpulkan kepada
asisten laboratorium.
 Diberikan oleh asisten penanggung jawab pelaksanaan praktikum untuk kelompok
tersebut berupa pengenalan alat dan bahan, prosedur praktikum, proses pengambilan
data, dan hal – hal lain yang dianggap perlu.

5. Teknis Pelaksanaan Kegiatan Praktikum :


 Dilakukan selama pelaksanaan setiap modul dan wajib diikuti oleh seluruh praktikan
tanpa terkecuali.
 Seluruh prosedur yang dilakukan oleh praktikan harus sepengetahuan dan sesuai
dengan instruksi asisten penanggung jawab modul tersebut.
 Dilakukan pengambilan data selama aktivitas praktikum dengan menggunakan blangko
data yang diberikan asisten.
 Blangko data dibuat 2 rangkap (satu untuk praktikan dan satu untuk asisten).

4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

6. Teknis Pelaksanaan Penjelasan Laporan :


 Dilakukan seusai pelaksanaan praktikum dan wajib diikuti oleh seluruh praktikan tanpa
terkecuali. Penjelasan diberikan oleh asisten penanggung jawab pelaksanaan modul
praktikum.
 Materi penjelasan meliputi tata cara penulisan laporan, proses pengolahan data, tata
letak laporan, butir – butir yang harus dimuat dalam laporan serta pembuatan analisa
dan kesimpulan.

7. Teknis Pelaksanaan Laporan Praktikum (Laprak) :


 Laporan praktikum wajib dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok tanpa terkecuali.
 Disyaratkan untuk melakukan asistensi dalam pembuatan laporan minimal 1 kali dalam
kurun waktu 1 minggu hingga laporan dinyatakan disetujui dan diberi nilai pada kartu
asistensi.
 Pada saat melakukan asistensi tiap kelompok, seluruh anggota dalam kelompok
tersebut wajib hadir dengan membawa laporan dan kartu asistensi.

8. Teknis Pelaksanaan Persetujuan Laporan :


 Diberikan setelah memenuhi seluruh persyaratan dalam penyelesaian laporan
praktikum.
 Tanggal serta nilai persetujuan laporan dicantumkan pada kartu asistensi yang
bersangkutan dan diparaf oleh asisten praktikum.
 Bila laporan telah disetujui maka laporan harus dijilid rapi.

9. Teknis Pelaksanaan Responsi Akhir (RA) :


 Dilaksanakan secara untuk seluruh praktikan setelah seluruh laporan praktikum
diselesaikan.
 Sifat response akhir adalah close book.
 Pertanyaan yang diberikan oleh asisten praktikum merajuk kepada materi praktikum
yang berkaitan dengan materi yang diberikan dalam perkuliahan di kelas.

5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Teknis Pembuatan Laporan

1. Laporan harus dibuat diatas kertas A4 atau A4s.


2. Diketik rapi dengan spasi 1,5 yang sesuai dengan standar pengetikan Microsoft Word.
3. Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial Narrow dengan ukuran
font 12.
4. Sampul depan berisi nama praktikum beserta nama asisten praktikum dengan warna kertas
Hitam – Tinta Emas.
5. Kerangka dan isi laporan setidaknya memuat :
 Halaman Sampul
 Lembar Pengesahan
 Lembar Nilai
 Lembar Asistensi
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 BAB I Pendahuluan
 BAB II Tinjauan Pustaka
 BAB III Metodologi Praktikum
 BAB IV Hasil dan Diskusi
 BAB V Penutup
 Daftar Pustaka
 Lampiran – Lampiran
6. Grafik dan Kurva harus disertai penjelasan – penjelasan yang membahas mengenai grafik
yang ditinjau.
7. Lembar data asli harus dilampirkan dalam pada laporan praktikum.
8. Gambar atau sketsa yang dikerjakan harus dilampirkan.
9. Pengolahan data analisa juga harus diketik rapi sesuai standar diatas.

6
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Peralatan Praktikum Pemodelan Saluran Terbuka

Gambar 1. HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume

Keterangan :
1. Saluran pengaliran 8. Alas tumpuan dengan bantalan tetap,
2. Hulu saluran pompa sentrifugal, dan kotak sakelar
3. Alur untuk pembendungan 9. Garis tekanan
4. Hilir saluran 10. Katup aliran keluar dengan kelenjar
5. Tangki dengan katup aliran keluar pengukur
6. Pengukur aliran 11. Perangkat penyesuaian kemiringan
7. Katup penutup

HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume adalah unit dasar yang menawarkan eksperimen
luas dengan berbagai opsi sehubungan dengan aliran pada saluran terbuka seperti bendung,
luapan dan pintu air. Unit tersebut memiliki saluran pengaliran berbentuk persegi dengan panjang
2500 mm dan lebar 86 mm. Melalui perangkat penyesuaian kemiringan, saluran dapat
dimiringkan secara bertahap dari +3% menjadi -0,5% dalam arah longitudinal menggunakan
handwheel, untuk menyamakan kerugian aliran atau untuk mensimulasikan gradien alami.

7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 1
PST-01 : ALIRAN SERAGAM PADA SALURAN LICIN

1.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) Untuk mendemonstrasikan aliran seragam pada saluran licin.
b) Untuk menentukan koefisien kekasaran Chezy pada saluran tersebut.
c) Untuk mengetahui gaya – gaya pada aliran dan momentum pada aliran seragam.

1.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.52 Level Gauge
c) Mistar

1.3. Dasar Teori


Aliran seragam, seperti yang tersirat dari namanya, adalah aliran yang tidak berubah.
Secara khusus, ini adalah aliran yang tidak berubah secara mendalam sepanjang arah aliran di
saluran terbuka. Yang juga tersirat adalah semua karakteristik lain yang mempengaruhi aliran di
saluran terbuka (misalnya, debit, kekasaran, ukuran dan bentuk saluran, serta kemiringan
saluran) juga tidak berubah di sepanjang arah aliran. Pada aliran seragam, garis energi, garis
muka air dan dasar saluran adalah sejajar sehingga kemiringan ketiga garis tersebut adalah
sama. Kedalaman air pada aliran seragam disebut kedalaman normal.
Moglen, (2015) melaporkan bahwa aliran seragam adalah sebuah konsep idealisasi. Di
dunia alami, geometri saluran, kemiringan, ukuran sedimen, dan vegetasi terus berubah. Arus
lateral masuk atau keluar dari saluran juga umumnya ada. Aliran seragam mungkin benar-benar
diwujudkan dalam saluran yang direkayasa dengan panjang yang cukup. Dalam kasus seperti itu,
saluran kemungkinan besar bersifat tertutup rapat (kedap), sehingga debitnya konstan sementara
geometri dan kekasarannya tetap.

8
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Zat cair yang mengalir melalui saluran terbuka akan menimbulkan tegangan geser pada
dinding saluran. Tahanan ini akan diimbangi oleh komponen gaya berat yang bekerja pada zat
cair dalam arah aliran. Didalam aliran seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah
seimbang dengan tegangan geser. Berikut adalah persamaan untuk menghitung tegangan geser.

(1.1)

Keterangan :
τ₀ = Tegangan geser (N/m²)
γ = Berat jenis air (N/m³)
R = Radius hidrolik (m)
Ө = Kemiringan dasar saluran

Persamaan Chezy muncul berdasarkan pernyataan bahwa tegangan geser berbanding lurus
dengan kecepatan aliran. Kecepatan pada suatu saluran terbuka akan terjadi jika kedua
komponen tersebut seimbang, sehingga Chezy merumuskannya sebagai berikut (Subramanya,
2009).

√ (1.2)

Keterangan :
v = Kecepatan aliran (m/s)
C = Koefisien Chezy (m1/2/s)
R = Radius hidrolik (m)
Sf = Kemiringan gesekan

9
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Harga dari koefisien Chezy (C) adalah konstan yang diperlukan agar terjadi keseimbangan
antara tegangan geser dan kecepatan aliran yang terjadi pada aliran seragam. Ada dua jenis
gaya yang terkait dengan aliran saluran terbuka yaitu statis dan dinamis. Gambar 2
menggambarkan dua gaya ini dalam konteks saluran terbuka persegi panjang dengan lebar, w.

Gambar 2. Gaya Statis dan Dinamis pada Aliran

Jumlah dari gaya statis dan dinamis disebut dengan momentum. Berdasarkan Belanger
(1838), momentum dirumuskan sebagai berikut.

(1.3)

Keterangan :
M = Momentum (m²)
y = Kedalaman hidrolik (m)
q = Debit spesifik (m2/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Satuan dari momentum dalam kasus ini yaitu m2 atau jika dinyatakan dalam dimensi adalah
L2. Secara umum, pembaca harus mempertimbangkan satuan fungsi momentum dalam konteks
aliran saluran terbuka menjadi L3, dikurangi menjadi L2 dalam konteks analisis lebar satuan
dalam saluran persegi panjang.

10
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

1.4. Prosedur Percobaan


Berikut prosedur percobaan aliran seragam.
a. Alirkan air kedalam saluran dengan menjalankan pompa.
b. Atur debit yang mengalir melalui saluran sesuai arahan asisten kemudian catat debitnya.
c. Atur kemiringan saluran sesuai arahan asisten, kemudian catat kemiringannya.
d. Ukurlah kedalaman di dua titik yang telah ditentukan jaraknya (L), 1 dibagian hulu, yang lain
di hilir sebagai h1 dan h2.
e. Ukurlah kemiringan muka air yang terjadi yaitu : Sf = S0 + (h1 – h2) / L
f. Amati keadaan aliran yang terjadi.

1.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Hitung luas penampang basah, A
b. Hitung keliling tampang basah, P
c. Hitung radius hidrolik, R
d. Hitung kecepatan aliran, v
e. Hitung tegangan geser, τ₀
f. Hitung koefisien kekasaran Chezy, C
g. Hitung gaya – gaya pada aliran dan momentum yang terjadi
h. Buat grafik berdasarkan parameter yang dianalisis
i. Gambar sketsa aliran yang terjadi menggunakan AutoCAD

11
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 2
PST-02 : ALIRAN TIDAK SERAGAM AKIBAT PEMBENDUNGAN

2.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) Untuk mendemonstrasikan aliran tidak seragam akibat pembendungan.
b) Untuk menunjukkan perbedaan koefisien Chezy pada kedalaman normal dan pada aliran
terbendung.
c) Untuk mengetahui gaya – gaya pada aliran dan momentum pada aliran tidak seragam.

2.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.52 Level Gauge
c) Mistar
d) Instrumen Pembendung

2.3. Dasar Teori


Contoh umum aliran saluran terbuka yang tidak seragam meliputi aliran banjir di sungai dan
aliran pasang di muara sungai, saluran irigasi, saluran air panas dan saluran tailrace dari
pembangkit listrik tenaga air, saluran navigasi, sistem air hujan dan operasi spillway. Pada aliran
terbendung, aliran mengalami gelombang sehingga digolongkan aliran yang tidak seragam.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Weber (2001), dalam aliran saluran terbuka yang
tidak seragam, kecepatan dan kedalaman air berubah dengan waktu dan posisi longitudinal.
Untuk aplikasi satu dimensi, parameter aliran yang relevan (misalnya V dan d) adalah fungsi
waktu dan jarak longitudinal. Solusi analitis dari persamaan dasar hampir tidak mungkin karena
non linieritasnya, tetapi teknik numerik dapat memberikan solusi perkiraan untuk beberapa kasus
tertentu.

12
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Pada aliran tidak seragam, gerakan fluida ditentang oleh tahanan aliran dan tegangan geser
yang diberikan pada permukaan yang dibasahi. Untuk menentukan harga tegangan geser pada
aliran tidak seragam, dapat dihitung dengan rumus pada persamaan (1.1).
Kemiringan gesekan pada aliran tidak seragam dapat dihitung menggunakan persamaan
(1.4) berikut.

(1.4)

Keterangan :
Sf = Kemiringan gesekan
S0 = Kemiringan dasar saluran
hn = Tinggi muka air pada titik tinjauan, n (m)
L = Panjang saluran antar titik tinjauan (m)

Koefisien Chezy pada aliran tidak seragam dapat dihitung menggunakan persamaan (1.2).
Sedangkan untuk menghitung gaya – gaya dan momentum yang terjadi, langkahnya sama
dengan analisa perhitungan pada aliran seragam.

2.4. Prosedur Percobaan


Berikut prosedur percobaan aliran tidak seragam.
a. Alirkan air kedalam saluran dengan menjalankan pompa.
b. Atur debit yang mengalir pada saluran.
c. Apabila dasar saluran dimiringkan, catatlah kemiringannya.
d. Bendunglah pada ujung hilir saluran
e. Ukurlah kedalaman dibeberapa titik yang telah ditentukan jaraknya, disekitar daerah
pembendungan.
f. Ukur debit aliran dan ukur kecepatan aliran dititik-titik tersebut.
g. Amati keadaan aliran yang terjadi.

13
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

2.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Hitung luas penampang basah, A
b. Hitung keliling tampang basah, P
c. Hitung radius hidrolik, R
d. Hitung kecepatan aliran, v
e. Hitung tegangan geser, τ₀
f. Hitung koefisien kekasaran Chezy, C
g. Hitung gaya – gaya pada aliran dan momentum yang terjadi
h. Buat grafik berdasarkan parameter yang dianalisis
i. Gambar sketsa aliran yang terjadi menggunakan AutoCAD

14
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 3
PST-03 : ALIRAN DI BAWAH PINTU SORONG

3.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) Untuk mendemonstrasikan aliran melalui pintu sorong.
b) Untuk menunjukkan bahwa pintu sorong dapat digunakan sebagai alat ukur dan pengatur
debit.

3.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.29 Adjustable Undershot Weir
c) HM 160.52 Level Gauge

3.3. Dasar Teori


Pintu sorong merupakan tiruan pintu air yang banyak dijumpai disaluran-saluran irigasi.
Model ini terbuat dari baja tahan karat (stainless steel). Lebar pintu ini sudah disesuaikan dengan
lebar model saluran yang ada. Pintu sorong ini berfungsi untuk mengatur debit aliran. Besarnya
debit yang dialirkan merupakan fungsi dari kedalaman air di hulu maupun dihilir pintu serta tinggi
bukaan pintu tersebut.

Total head line

H0 y0 H1
Water surface

yg V1 y1

Section 0 Section 1
Gambar 3. Aliran di Bawah Pintu Sorong

15
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Persamaan Bernoulli dapat dipakai untuk menghitung debit dari suatu aliran yang melalui
pintu sorong, tetapi kehilangan dari satu section ke section lainnya diabaikan. Aliran di bawah
pintu sorong adalah contoh dari aliran converging dimana untuk persamaan yang tepat untuk
debit dapat ditentukan dengan persamaan energi antara section 0 dan section 1, yaitu :

(1.5)

Keterangan :
H0 = Tinggi energi di section 0 (m)
H1 = Tinggi energi di section 1 (m)

Sebelum persamaan di atas dikembangkan perlu dicatat bahwa streamlines pada section 1
adalah pararel (permukaan air pararel dengan dasar saluran), sehingga distribusi tekanan adalah
hidrostatik, yaitu y1. Juga akan diperlihatkan, distribusi kecepatan pada section 1 adalah seragam
sehingga total setiap streamline adalah H1. Maka H0 = H1 :

(1.6)

Keterangan :
y0 = Kedalaman air di section 0 (m)
y1 = Kedalaman air di section 1 (m)
v0 = Kecepatan aliran di section 0 (m/s)
v1 = Kecepatan aliran di section 1 (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

16
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Debit aliran yang terjadi pada pintu sorong pada kondisi aliran air bebas dihitung dengan
menggunakan formula sebagai berikut :

Q  C d .b. y g 2 gy0 (1.7)

Keterangan :
Q = Debit (m3/s)
Cd = Koefisien debit
b = Lebar pintu sorong (m)
yg = Tinggi bukaan pintu (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
y0 = Kecepatan aliran di section 0 (m)

3.4. Prosedur Percobaan


Berikut prosedur percobaan aliran dibawah pintu sorong.
a. Atur kedudukan saluran hingga dasar saluran menjadi datar / horizontal.
b. Pasang pintu sorong pada saluran, dan jagalah agar kondisi ini tetap vertikal.
c. Alirkan air kedalam model saluran terbuka dan atur debitnya.
d. Atur harga yg antara 20 mm – 40 mm, misal diambil harga yg = 20 mm, kemudian diukur y0
dan y1.
e. Menaikkan Gate secara bertahap menjadi 5 mm dan seterusnya, dengan tetap menjaga
ketinggian y0 seperti ketinggian semula (dengan cara merubah debit).
f. Catat harga yg, y0, dan y1.
g. Amati pengaliran yang terjadi

17
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

3.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Menghitung luas permukaan aliran dibawah pintu sorong, A
b. Menghitung kecepatan aliran, v
c. Menghitung koefisien debit, Cd
d. Menghitung harga H0 dan H1
e. Buat grafik berdasarkan parameter yang dianalisis
f. Gambar sketsa aliran yang terjadi menggunakan AutoCAD

18
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 4
PST-04 : GAYA YANG BEKERJA PADA PINTU SORONG

4.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) Untuk menentukan gaya yang bekerja pada pintu sorong.
b) Untuk menentukan posisi perlawanan gaya terhadap pintu sorong.

4.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.29 Adjustable Undershot Weir
c) HM 160.52 Level Gauge

4.3. Dasar Teori


Gambar 4 berikut menampilkan gaya yang bekerja pada pintu sorong.

Gambar 4. Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong

19
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Pada Gambar 4 tersebut ditunjukkan bahwa gaya resultan yang terjadi pada pintu sorong
adalah sebagai berikut :

2 h   .Q  s
2
1
Fg   .g.s  2  1 
 1   (1.8)
2 s  b.s  h 

Gaya pada pintu yang melawan gaya hidrostatis adalah :

b..g.h  s 
1
Fhyd 
2
(1.9)
2

Keterangan :
Fg = Resultan gaya dorong pada pintu sorong (N)
Fhyd = Perlawanan gaya terhadap pintu sorong akibat tekanan hidrostatis (N)
b = Lebar pintu sorong (m)
s = Tinggi muka air setelah melalui pintu (m)
ρ = Massa jenis air (kg/m3)
h = Tinggi muka air sebelum memasuki pintu (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Q = Debit (m3/s)

4.4. Prosedur Percobaan


Berikut prosedur percobaan gaya yang bekerja pada pintu sorong.
a. Pasang pintu sorong pada saluran
b. Pasang piont gauge pada saluran (di hulu dan di hilir)
c. Bukalah pintu sorong setinggi 1 cm dari dasar
d. Alirkan air hingga yo mencapai 20 mm
e. Ukurlah aliran yang terjadi dan ukur y1
f. Naikkan pintu setinggi 1 cm dari keadaan semula, lalu ukur y0 dan y1
g. Naikkan debit hingga y0 mencapai ketinggian 20 mm dari dasar
h. Ukur debit aliran
i. Ulangi langkah di atas untuk tinggi bukaan yang lebih besar

20
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

4.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Menghitung resultan gaya dorong pada pintu sorong.
b. Menghitung gaya pada pintu yang melawan gaya hidrostatis.
c. Menghitung posisi perlawanan gaya terhadap pintu sorong.
d. Buat grafik berdasarkan parameter yang dianalisis.
e. Gambar sketsa gaya yang bekerja pada pintu sorong menggunakan AutoCAD.

21
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 5
PST-05 : PENGARUH KEDALAMAN KRITIS TERHADAP ENERGI SPESIFIK

5.1. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menyelidiki hubungan antara energi spesifik
terhadap kedalaman kritis.

5.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.29 Adjustable Undershot Weir
c) HM 160.52 Level Gauge

5.3. Dasar Teori


Pada kondisi aliran konstan, tinggi tenaga pada aliran akan mencapai harga minimum pada
kondisi kedalaman kritik. Parameter ini merupakan dasar dari pemahaman yang menyeluruh
mengenai perilaku aliran bebas, karena respon dari aliran terhadap tinggi tenaga sangat
bergantung pada apakah kedalaman yang terjadi lebih atau kurang dari kedalaman kritik.
Pada saluran terbuka, energi spesifik didefinisikan sebagai jumlah dari energi potensial
(kedalaman aliran) dan energi kinetik (tinggi kecepatan). Gambar 5 berikut menunjukkan kurva
energi spesifik.

Gambar 5. Kurva Energi Spesifik pada Saluran Persegi

22
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

5.4. Prosedur Percobaan


Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
a. Memastikan bahwa flume sudah horizontal.
b. Menempatkan Adjustable Undersot weir pada flume secara vertical dengan tepi bawahnya 5
mm di atas dasar flume.
c. Mengalirkan air ke dalam flume sampai setinggi y0.
d. Mengukur debit (Q) dan y1 dengan air setinggi yo.
e. Menaikkan weir secara bertahap menjadi 5 mm dan seterusnya, dengan tetap menjaga
ketinggian y0 seperti ketinggian semula (dengan cara merubah debit).
f. Mengukur dan mencatat harga-harga Q dan y1 pada masing-masing tinggi bukaan gate.

5.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Menghitung energi spesifik, E
b. Menghitung hubungan antara energi spesifik dan kedalaman
c. Menghitung kedalaman kritis, yc
d. Menghitung kecepatan kritis, vc
e. Menghitung energi spesifik minimum, Emin
f. Menghitung bilangan Froude, Fr
g. Buat grafik terhadap parameter yang dianalisis.

23
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 6
PST-06 : HYDRAULIC JUMP

6.1. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut.
a) Untuk menyelidiki perubahan aliran akibat hydraulic jump.
b) Untuk menghitung head loss yang terjadi akibat hydraulic jump.

6.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.29 Adjustable Undershot Weir
c) HM 160.52 Level Gauge

6.3. Dasar Teori


Transisi dari aliran superkritis ke aliran subkritis disebut lompatan hidrolik. Hal ini ditandai
dengan perkembangan turbulensi skala besar, gelombang permukaan dan semprotan, disipasi
energi dan masuknya udara. Lompatan hidrolik adalah wilayah aliran yang bervariasi dengan
cepat. Menutut Hager (1992b) aliran dalam lompatan hidrolik sangat rumit dan biasanya tidak
perlu mempertimbangkan detailnya. Untuk mengevaluasi sifat aliran dasar dan kehilangan energi
di daerah seperti itu, prinsip momentum dapat digunakan.
Dengan mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja pada fluida di kedua sisi lompatan
hidrolik, dapat ditunjukan bahwa :

va  v 
2 2

H  y a    yb  b  (1.10)
2g  2g 

Karena ya ≈ y1 dan yb ≈ y3, maka persamaan diatas dapat disederhanakan sebagai berikut.

( y 3  y1 ) 3
H  (1.11)
4. y1 . y 3

24
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Keterangan :
ΔH = Total head loss (m)
ya = Kedalaman setelah terjadi hydraulic jump (m)
yb = Kedalaman sebelum terjadi hydraulic jump (m)
va = Kecepatan setelah terjadi hydraulic jump (m/s)
vb = Kecepatan sebelum terjadi hydraulic jump (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

6.4. Prosedur Percobaan


Adapun prosedur dari percobaan hydraulic jump yaitu sebagai berikut.
a. Memastikan bahwa flume sudah horizontal.
b. Menempatkan Adjustable Undersot Weir pada flume secara vertikal dengan tepi bawahnya
5 mm di atas dasar flume.
c. Mengalirkan air kedalam flume sampai setinggi y0.
d. Mengatur tinggi bukaan pintu sehingga terjadi hydraulic jump di tengah flume.
e. Mengukur dan mencatat harga – harga y1, y3, dan Q.

6.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Menghitung head loss, ΔH
b. Menghitung kecepatan aliran sebelum dan setelah hydraulic jump.
c. Buat grafik terhadap parameter yang dianalisis.

25
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 7
PST-07 : ALIRAN MELALUI SYPHON SPILLWAY

7.1. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut.
a) Untuk mendemonstrasikan aliran melalui syphon spillway.
b) Untuk menunjukan bahwa bangunan pelimpah siphon dapat digunakan sebagai alat ukur
debit.

7.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.36 Syphon Spillway
c) HM 160.52 Level Gauge

7.3. Dasar Teori

Gambar 6. Aliran Melaui Syphon Spillway

Siphon ini secara otomatis akan mengatur debit untuk variasi debit yang lebih besar
disamping juga menjaga muka air yang konstan dibagian hulunya. Hal ini dicapai karena siphon
ini melewatkan udara dan air yang bercampur secara kontinu. Debit yang mengalir melalui siphon
dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut.

Qsyphon  . A 2 gh (1.12)

26
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Keterangan :
Qsyphon = Debit melalui syphon (m3/s)
μ = Koefisien arus keluar pada syphon (0,5 – 0,6)
A = Luas persilangan arus keluar pada syphon (m2)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian terjun pada syphon (m)

7.4. Prosedur Percobaan


Adapun prosedur dari percobaan aliran melalui syphon spillway yaitu sebagai berikut.
a. Pasanglah instrumen syphon spillway pada saluran terbuka.
b. Alirkan air kedalam saluran tersebut.
c. Biarkan air naik sedikit demi sedikit hingga mencapai mulut inlet syphon.
d. Biarkan air naik hingga memenuhi seluruh penampang siphon, sambil amati karakter
alirannya.
e. Ukurlah debit yang terjadi.

7.5. Langkah Hasil dan Analisa


a. Menghitung dimensi syphon
b. Menghitung koefisien arus keluar pada syphon, μ
c. Menghitung debit melalui syphon, Qsyphon
d. Membuat sketsa aliran melalui syphon menggunakan AutoCAD

27
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

MODUL 8
PST-08 : ALIRAN MELALUI PARSHALL FLUME

8.1. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut.
a) Untuk mendemonstrasikan aliran melalui parshall flume.
b) Untuk menunjukan bahwa bangunan parshall dapat digunakan sebagai alat ukur debit.

8.2. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) HM 160 Multi-Purpose Teaching Flume
b) HM 160.52 Level Gauge
c) HM 160.35 Parshall Flume for Flow Channel

8.3. Dasar Teori


Parshall flume adalah alat ukur debit dengan cara membuat aliran kritis yang dapat dilihat
dengan terjadinya loncatan air pada bagian tenggorokan (throat section). Bila terjadi aliran
tenggelam yang dapat dilihat dengan mengecilnya loncatan air pada bagian tenggorokan (sub
merged flow) maka perlu diadakan koreksi debit pada debit yang diukur.

Gambar 7. Aliran Melaui Parshall Flume

28
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Untuk menghitung debit yang mengalir melalui bangunan parshall, dapat digunakan
persamaan berikut.
Q parshall  CQ 2 g .W .H 01,5 (1.13)

Keterangan :
Qparshall = Debit melalui parshall (m3/s)
CQ = Koefisien debit parshall (lihat Gambar 8)
W = Lebar tenggorokan parshall (m)
H0 = Tinggi muka air pada penampang bagian dalam (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Gambar 8. Koefisien Debit (CQ) sebagai fungsi dari H0/W

29
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

8.4. Prosedur Percobaan


Adapun prosedur dari percobaan aliran melalui parshall flume yaitu sebagai berikut.
a. Pasanglah instrumen parshall flume pada saluran terbuka.
b. Alirkan air kedalam saluran tersebut.
c. Atur debit yang mengalir pada saluran.
d. Biarkan air mengalir secara konstan pada bangunan parshall.
e. Ukur tinggi H0 menggunakan level gauge.
f. Hitung harga debit yang melalui bangunan parshall (Qparshall)
g. Ubah debit yang mengalir pada saluran dan lakukan kembali prosedur d – f.

8.5. Langkah Hasil dan Diskusi


a. Menghitung Koefisien debit melalui parshall flume, CQ
b. Menghitung debit melalui parshall, Qparshall
c. Membuat sketsa aliran melalui parshall menggunakan AutoCAD

30
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Referensi

Ardiansyah. (2019) Modul Praktikum Pemodelan Saluran Terbuka. Kendari: Laboratorium


Keairan dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
Mangidi, U. (2010) Petunjuk Praktikum Hidrolika. Kendari: Laboratorium Hidrolika dan
Sumber Daya Air Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
Moglen, G. E. (2015) Fundamentals of Open Channel Flow, Fundamentals of Open Channel
Flow. doi: 10.1201/b18359.
Subramanya, K. (2009) Flow In Open Channels Third Edition. 3rd ed. New Delhi: Tata
McGraw-Hill Publishing Company Limited.
Suryawan, W. A. (2013) Panduan Praktikum Hidrolika. Kendari: Laboratorium Hidrolika dan
Sumber Daya Air Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
Weber, L. J. (2001) “The Hydraulics of Open Channel Flow: An Introduction,” Journal of
Hydraulic Engineering, 127(3), hal. 246–247. doi: 10.1061/(ASCE)0733-9429(2001)127:3(246).

31
BLANGKO DATA

Kelompok :
Jurusan :
Tgl Praktikum :
Waktu :

Aliran Seragam Pada Saluran Licin


L h₁ - h₂ = cm
b = cm
Tabel 1. Data Pengamatan Aliran Seragam pada Saluran Licin
No Debit Saluran (m³/h) Kemiringan h₁ (cm) h₂ (cm)
1 2 3 4 5

2
Aliran Tidak Seragam Akibat Pembendungan
b = cm
Tabel 2. Data Pengamatan Aliran Permanen Seragam pada Saluran Licin
No Debit Saluran (m³/h) Kemiringan h₁ (cm) h₂ (cm) h₃ (cm) h₄ (cm) h₅ (cm) Jarak antar Titik (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Aliran Melalui Pintu Sorong


Lebar pintu = cm
Tabel 3. Data Pengamatan Pintu Sorong
No Debit Saluran (m³/h) yg (mm) y₀ (cm) y₁ (cm)
1 2 3 4 5
1 20
2 25
3 30
4 35
5 40
Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong
Lebar pintu = cm
Tabel 4. Data Pengamatan Gaya yang Bekerja pada Pintu Sorong
No Debit Saluran (m³/h) yg (mm) y₀ (cm) y₁ (cm)
1 2 3 4 5
1 10
2 20
3 30
4 40

Pengaruh Kedalaman Kritis Terhadap Energi Spesifik


Lebar pintu = cm
Tabel 5. Data Pengamatan Pengaruh Kedalaman Kritis Terhadap Energi Spesifik
No Debit Saluran (m³/h) yg (mm) y₀ (cm) y₁ (cm)
1 2 3 4 5
1 5
2 10
3 15
4 20
5 25
6 30
Hydraulic Jump
Lebar pintu = cm
Tabel 6. Data Pengamatan Hydraulic Jump
No Debit Saluran (m³/h) yg (mm) y₀ (cm) y₁ (cm)
1 2 3 4 5
1 5
2 10
3 15
4 20
5 25
6 30

Aliran Melalui Syphon Spillway


Tabel 7. Data Pengamatan Aliran Melalui Syphon Spillway
No Debit Saluran (m³/h) y₀ (cm) y₁ (cm)
1 2 3 4
1
2
Aliran Melalui Parshall Flume
Tabel 8. Data Pengamatan Aliran Melalui Parshall Flume
W = cm
No Debit Saluran (m³/h) H₀ (cm)
1 2 3
1
2
3
4
5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

DAFTAR HADIR PRAKTIKAN


LABORATORIUM KEAIRAN DAN TEKNIK LINGKUNGAN

PRAKTIKUM : PEMODELAN SALURAN TERBUKA


KELOMPOK :
HARI, TANGGAL :

NO NAMA TANDA TANGAN KET.

Kendari, …………………2020
Asisten Praktikum,

Ardiansyah, ST

Keterangan :

 Praktikan wajib mengikuti setiap item eksperimen.


 Kehadiran Praktikan < 100% termasuk asistensi laporan praktikum, tidak diperkenankan
mengikuti ujian (Responsi).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKUNGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

DAFTAR PEMINJAMAN ALAT


PRAKTIKUM : PEMODELAN SALURAN TERBUKA
KELOMPOK :
HARI, TANGGAL :
Kondisi Alat saat Kondisi Alat saat
No Nama Alat Jumlah Diambil * Dikembalikan * Ket.
Baik Rusak Baik Rusak

Kendari, …………………2020
Teknisi Laboratorium Peminjam Alat

Ardiansyah, ST (…………………………)

Keterangan :
 *) Diisi oleh teknisi laboratorium.
 Selama masa peminjaman alat diharapkan menjaga dan tidak merusak atau menghilangkan peralatan
yang digunakan.
 Apabila terdapat Alat yang Rusak atau Hilang akibat kelalaian Peminjam pada masa peminjaman maka
penggantiannya akan dibebankan kepada Peminjam yang Merusak atau Menghilangkan.

Anda mungkin juga menyukai