Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

PERCOBAAN
KEHILANGAN ENERGI PADA BELOKAN DAN SAMBUNGAN PIPA

A. Maksud & Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengamati kerugian tekanan aliran melalui elbow dan sambungan

2. Membandingkan perbedaan antara kerugian tekanan pada elbow dan sambungan.

3. Menjelaskan pengaruh jari-jari belokan terhadap perubahan tekanan

4. Menjelaskan Karakteristik katup terhadap perubahan tekanan.

5. Menjelaskan pengaruh angka Reynolds terhadap perubahan tekanan.

B. Alat & Bahan


Berikut alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:

1. Instalasi Losses in Bends and Fitting

2. Stopwatch

3. Basic Hydraulics Bench

4. Air

5. Lap Kain/Kanebo Kering

C. Dasar Teori

1. Aliran Viskos di Dalam Pipa

Aliran fluida dalam sebuah pipa mungkin merupakan aliran laminar atau aliran
turbulen. Untuk aliran pipa parameter tak berdimensi yang paling penting adalah
bilangan Reynolds, Re yaitu perbandingan antara efek inersia dan viscous dalam
aliran. Sehingga istilah laju aliran digantikan dengan bilangan Reynold Setiap fluida
yang mengalir dalam sebuah pipa harus memasuki pipa pada suatu lokasi. Daerah

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

aliran di dekat lokasi fluida memasuki pipa disebut sebagai daerah masuk (entrance
region) seperti diilustrasikan pada Gambar 1. Sebagaimana diperlihatkan pada
Gambar 1 fluida biasanya memasuki pipa dengan profil kecepatan yang hampir
seragam pada bagian (1). Sewaktu fluida bergerak melewati pipa, efek viskos
menyebabkannya tetap menempel pada dinding pipa (kondisi lapisan batas tanpa slip)

Gambar 1. Daerah masuk aliran sedang berkembang dan aliran berkembang penuh
di dalam sebuah sistem pipa. (Munson,et al, 2003)

Hal ini berlaku baik jika fluidanya adalah udara yang relatif inviscid ataupun minyak yang
sangat viskos. Jadi, sebuah lapisan batas (boundary layer) di mana efek viskos menjadi
penting timbul di sepanjang dinding pipa sedemikian hingga profil kecepatan awal
berubah menurut jarak sepanjang pipa, x, sampai fluida mencapai ujung akhir dari
panjang daerah masuk, bagian (2), di mana setelah di luar itu profil kecepatan tidak berubah
lagi menurut x. Lapisan batas telah tumbuh ketebalannya sehingga memenuhi pipa secara
menyeluruh. Efek viskos sangat penting di dalam lapisan batas. Untuk fluida di luar lapisan.

Hal ini berlaku baik jika fluidanya adalah udara yang relatif inviscid ataupun minyak yang
sangat viskos. Jadi, sebuah lapisan batas (boundary layer) di mana efek viskos menjadi

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

penting timbul di sepanjang dinding pipa sedemikian hingga profil kecepatan awal
berubah menurut jarak sepanjang pipa, x, sampai fluida mencapai ujung akhir dari
panjang daerah masuk, bagian (2), di mana setelah di luar itu profil kecepatan tidak berubah
lagi menurut x. Lapisan batas telah tumbuh ketebalannya sehingga memenuhi pipa secara
menyeluruh. Efek viskos sangat penting di dalam lapisan batas. Untuk fluida di luar lapisan
batas [di dalam inti inviscid (inviscid core) yang mengelilingi garis sumbu dari (1) ke (2)], efek
viskos dapat diabaikan. Medan aliran di mana tegangan geser diasumsikan dapat diabaikan
dikatakan sebagai inviscid, nonviskos atau tanpa gesekan. Panjang masuk tak berdimensi, le/D,
berkorelasi cukup baik dengan bilangan Reynolds. Panjang masuk pada umumnya diberikan
oleh hubungan :

Le / D = 0,06 x Re (untuk aliran laminar)

Le / D = 4,4 x (Re)1/6 ( untuk aliran turbulen)


2. Head Loss
Istilah Head Loss muncul sejak diawalinya percobaan-percobaan hidrolika abad ke
sembilan belas, yang sama dengan energi persatuan berat fluida. Namun perlu diingat
bahwa arti fisik dari head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida.
Sehingga satuan head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi
yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan panjang
yang bersesuaian. Head loss adalah suatu nilai untuk mengetahui seberapa besarnya reduksi
tekanan total (total head) yang diakibatkan oleh fluida saat melewati sistem pengaliran.
Total head, seperti kita ketahui merupakan kombinasi dari elevation head (tekanan
karena ketinggian suatu fluida), Velocity head (tekanan karena Kecepatan alir suatu
fluida) dan pressure head (tekanan normal dari fluida itu sendiri) . Head loss tidak dapat
dihindarkan pada penerapan sistem pengaliran fluida dilapangan. Head loss dapat terjadi
karena:

1. Gesekan antara fluida dengan dinding pipa


2. Gesekan antara sesama partikel pembentuk fluida
3. Turbulensi yang diakibatkan saat aliran di belokkan arahnya atau hal lain seperti
misalnya perubahan akibat komponen perpipaan (valve, flow reducer, atau kran).

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Kehilangan karena friksi/gesekan adalah bagian dari total headloss yang terjadi saat
aliran fluida melewati suatu pipa lurus. Head loss pada suatu fluida pada umumnya
berbanding lurus dengan panjang pipa , nilai kuadrat dari kecepatan fluida dan nilai friksi
fluida yang disebut faktor friksi. dan juga nilai headloss berbandng terbalik dengan
diameter pipa. Aliran fluida riil akan mengalami kehilangan energi (head, h l), yang terdiri
dari kehilangan head karena gesekan pipa (h f) dah kehilangan head minor (h i). Kehilangan
Head Minor disebabkan oleh hambatan karena adanya perubahan diameter pipa,
sambungan, katup (valve), belokan (elbow), percabangan dan sebagainya. Persamaan
energi untuk aliran tak mampu mampat , tunak diantara dua lokasi adalah :

Dimana hL adalah kerugian head antara bagian 1 dan 2 . Dengan asumsi D 1 = D2 sehingga V1 =
V2, z1 = z2 dengan aliran berkembang penuh Kerugian tekanan dapat dihitung
dengan rumus :
Kerugian tekanan dapat dihitung dengan rumus :

Sedangkan Head Loss dapat dihitung dengan :

(Persamaan Darcy – Weisbach)

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Gambar 2 Koefisien Gesekan Pipa


D. Prosedur Percobaan
1. Dudukkan intalasi uji di atas tangki (Basic Hydraulics bench).
2. Hubungkan instalasi uji dengan tangki menggunakan selang yang telah disediakan.
3. Semua katup pada instalasi uji dalam keadaan tertutup.
4. Hubungkan manometer ke titik pengukuran yang dikehendaki.
5. Jalankan pompa kemudian perlahan-lahan buka katup pada tangki untuk mengatur laju
aliran.
6. Buka katup pada alat uji hingga air mengisi manometer.
7. Secara serempak atur fluida yang masuk ke dalam manometer dengan
menggunakan katup angin dan katup buang.

8. Catat waktu yang dibutuhkan untuk volume 10 liter, 20 liter, atau 30 liter pada
masing- masing perubahan kecepatan.

9. Catat penunjukan alat ukur tekanan air h1 dan h2.


10. Ulangi Prosedur 4 – 9 dengan belokan yang perbeda

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

E. Sketsa Alat

Keterangan :

1. Base Frame with Rear Wall 8. Reducer


2. Hose Connection, Water Inlet 9. Enlarger
3. Hose Connection, Water Outlet 10. Spherical Valve
4. Pipe Elbow 11. Channel Manometer
5. Rounded Pipe Elbow 12. Spring-Tube Manometer
6.Tight Radius Pipe Bend 13. Circular Chamber with Measuring Gland
7. Large Radius Pipe Bend 14. PVC Hose with Plug-In Connection

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KEAIRAN & TEKNIK LINGKU NGAN
GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK TELP. +624013198256 EMAIL : lktlftuho@uho.ac.id
JL.HEA MOKODOMPIT ANDUONOHU FAX . +624013198256
KENDARI 93232

Mengukur perbedaan tekanan

Gambar 6. Manometer

Vent Valve dalam keadaan tertutup. Untuk


mengukur tekanan P1 dan P2 :

P1 = PL + h1 ρ g P2 = PL + h2 ρ g Perbedaan
tekanan :

ΔP = P1 – P2

= Δh ρ g

= (h1 – h2 ) ρ g

Laboratorium Keairan & Teknik Lingkungan


Universitas Halu Oleo

Anda mungkin juga menyukai