Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM HIDROLIKA

“Menghitung Debit Air"

DOSEN PEMBIMBING

IKKO BAGUS ISMANTO, ST


MATA KULIAH
PRAKTIKUM HIDROLIKA

NAMA KELOMPOK 9 :
1. Achmad Fairuza Arbachun Najach ( 21222011123 )
2. Eliza Yulia Anjeli Firnanda ( 21222011135 )
3. Wisnu Rafi Setyawan (21222011150 )

KELAS A SEMESTER 2

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS BOJONEGORO

2021/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2. Tujuan .....................................................................................................................1

1.3 Manfaat ....................................................................................................................1

BAB 2 KAJIAN TEORI

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan............................................................................. 6

3.2 Alat dan Bahan .........................................................................................................6

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

A.Kesimpulan .................................................................................................................8

B.Saran ...........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................9


Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Praktikum Hidrolika” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Praktikum Hidrolika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dikehidupan
sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Ikko Bagus Ismanto, ST yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.Kami
menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bojonegoro, 29 Maret 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam keilmuan hidrologi terdapat dua macam saluran jika dilihat dari
jenisnya, yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Perbedaan mendasar dari dua
jenis saluran tersebut adalah adanya permukaan bebas pada saluran terbuka,
sedangkan pada saluran tertutup seluruh penampang dilewati cairan sehingga tidak
ada permukaan bebas. Dengan demikian saluran terbuka pada umumnya mempunyai
permukaan bebas yang terhubung langsung dengan atmosfer, sehingga memiliki
karakteristik aliran yang lebih kompleks karena banyaknya variabel yang terlibat.
Meskipun demikian, model saluran terbuka lebih banyak digunakan dalam kehidupan
seharihari mulai dari selokan rumah tangga hingga kanal sungai, baik yang alami
maupun buatan. Pemilihan saluran terbuka seringkali didasarkan pada proses
pembangunannya yang sederhana dan biaya yang relatif murah dibandingkan saluran
tertutup.

Salah satu parameter pengukuran hidrologi yang penting adalah debit aliran.
Dalam sebuah saluran tertutup dengan distribusi kecepatan yang seragam, misalnya
pada pipa, maka cukup mudah untuk memperhitungkan debit alirannya. Namun tidak
demikian halnya dengan saluran terbuka, salah satunya akibat distribusi kecepatan
yang tidak seragam. Kerumitan akan bertambah jika saluran terbuka tersebut
terbentuk secara alami, misalnya sungai dengan struktur yang berkelok, kemiringan
yang berubah dan faktor penghambat yang beraneka ragam. Saluran terbuka
merupakan saluran dimana suatu saluran yang mengalirkan air dengan permukaan
bebas. Saluran terbuka mempunyai aliran air yang sejajar tergantung dari jumlah debit
air dan bentuk dimensi pada saluran terbuka. Banyak sekali macam-macam saluran
terbuka seperti drainase, sungai, gorong-gorong dan lain sebagainya.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum hidrolika pada saluran terbuka adalah untuk :
 Mengetahui debit air pada saluran terbuka
 Menganalisis tentang saluran air terbuka dalam ember
 Menjabarkan tentanng teori dari saluran air terbuka dalam ember

1.3 MANFAAT
 Menjadikan penulis paham bagaimana cara menghitung debit air pada saluran
terbuka
 Menjadikan pembaca mengerti tentang apa itu saluran air terbuka
 Menjadikan pembaca paham cara menghitung debit air pada ember
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Aliran saluran terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi cukup besar, mulai
dari aliran di atas permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan, sampai aliran dengan
kedalaman air konstan dalam saluran prismatis.
Masalah aliran saluran terbuka banyak dijumpai dalam aliran sungai, aliran saluran-saluran
irigasi, aliran saluran pembuangan dan saluran-saluran lain yang bentuk dan kondisi
geometrinya bermacam-macam.

Mekanika aliran saluran terbuka lebih sulit dibanding dengan mekanika saluran
tertutup. Pada aliran saluran tertutup tidak terdapat permukaan bebas sehingga tidak terdapat
pengaruh langsung dari tekanan atmosfer, pengaruh yang ada hanyalah tekanan hidraulik
yang besarnya dapat lebih besar atau lebih kecil daripada tekanan atmosfer.
Sedangkan pada aliran saluran terbuka terdapat permukaan bebas yang berhubungan dengan
atmosfer dimana permukaan bebas tersebut merupakan suatu batas antara dua fluida yang
berbeda kerapatannya yaitu cairan dan udara, dan pada permukaan ini terdapat tekanan
atmosfer. Dalam hal ini hubungannya dengan atmosfer perlu adanya pertimbangan bahwa
kerapatan udara jauh lebih rendah daripada kerapatan air.

B. Debit Air pada Saluran Terbuka


Pengamatan debit saluran terbuka secara sederhana dilakukan dengan mengukur luas
penampang basah dan kecepatan alirannya pada waktu tertentudan tampang tertentu pula
sesuai dengan rencana.
Secara umum dirumuskan sebagai berikut :

QA.v
dimana : Q debit (m 3/ sec)
A = luasan tampang basah (m 2 )
V = kecepatan aliran (m/sec)
Suatu zat cair yang dianggap tidak termampatkan / tak kompresibel(incompressible)
mengalir secara kontinyu melalui pipa atau saluran tcrbuka,dengan tampang aliran konstan
ataupun tidak konstan, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di
semua tampang. Keadaan inilah yang disebut dengan Hukum Kontinyuitas Aliran Zat Cairo
Sesuai dengan hukum kontinyuitas, maka persamaan kontinyuitas untuk zat cair
incompressible pada saluran bercabang, debit aliran yang menuju titik cabang harus sama
dengan debit aliran yang meninggalkan titik cabang tersebut.
Sehingga dapat dirumuskan menjadi :

Q = A. v = konstan.
C. Energi dalam Aliran Saluran Terbuka

Gambar3.1 Penerapan kontinyuitas pada saluran terbuka

QI Qz +Q3 (3.2)
Dalam ilmu hidrolika dasar, diketahui bahwa jumlah energi kaki-pon perpon air dari
setiap aliran yang melalui suatu penampang saluran dapat dinyatakan sebagai jumlah tinggi
air dalam kaki,yang setara dengan jumlah dati ketinggian di atas suatu bidang persamaan,
tinggi tekanan dan tinggi kecepatan.
Jumlah tinggi energi total adalah :
a . v−z
H=z+y+
2. g

Keterangan :
H = tingggi energi total (m)
Z = tinggi dasar elemen saluran (m)
Y = tinggi muka air terhadap tinggi dasar elemen saluran (m)
a = koefisien kecepatan / energi
v = kecepatan rata-rata aliran (m/det)
g = percepatan gravitasi (m/det)

Gambar 3.2 Penerapan Dalil Persamaan energi


Serta setiap pengaliran suatu zat cair dipastikan selalu mengalamikehilangan energi,
dimana keadaan ini lebih dikenal sebagai Kehilangan Tinggi Muka Energi /(The energy
Head loss (hf). Dalam suatu saluran yang terdiri atas beberapa bagian kecil tampang
potongan mclintang pada jarak tcrtcntu, dapat dianalisa / diketahui kehilangan energi yang
terjadi guna perencanaan. Kehilangan Tinggi Muka Energi (hf) antara dua tampang
melintang juga tergantung pada koefisien gesek, koefisien kontraksi, dan koefisien ekspansi
saluran terbuka tersebut.
D. Aliran Melalui Penampang Saluran Non Prismatis
Peralihan dengan perubahan dimensi penampang lintang yang terjadi pada jarak yang
relatif pendek, akan menimbulkan aliran bcrubah-ubah dengan cepat. Peralihan demikian
meliputi konstraksi mendadak dan pelebaran vertikal,horisontal, atau keduanya.

Sesuai dengan jenis aliran yang berubah tiba-tiba, kondisi aliran ini sangat rumit untuk
dilakukan analisis secara teoritis semata. Sehingga perIu dilakukan pendekatan terhadap hasil
perhitungan dengan bantuan hasil pengujian model (studi model) di laboratorium.

E. Klasifikasi Aliran
Menurut Triatmodjo (2015) aliran air dapat dibedakan menjadi beberapa jenis aliran menurut
beberapa tinjauan.
1) Aliran ditinjau dari sisi waktu
a) Aliran permanen yaitu aliran yang sepanjang waktu variable-variabelnya (kedalaman,
kecepatan dan debit aliran) konstan atau tidak mengalami perubahan.
b) Aliran tidak permanen yaitu aliran yang sepanjang waktu variable-variabelnya
(kedalaman, kecepatan dan debit aliran) tidak konstan atau mengalami perubahan.
2) Aliran ditinjau dari sisi arah aliran
a) Aliran seragam yaitu aliran yang sepanjang arah memanjangvariabel-
variabelnya(kedalaman, kecepatan dan debit aliran)konstan atau tidak mengalami perubahan.
b) Aliran tidak seragam yaitu aliran yang sepanjang arahmemanjang variabel-variabelnya
(kedalaman, kecepatan dandebit aliran) tidak konstan atau mengalami perubahan.
3) Aliran ditinjau dari nilai bilangan Reynold (Re)Bilangan Reynold adalah bilangan yang
menyatakanperbandingan antara kecepatan rerata dengan kekentalan kinematik.
F. Pengukuran debit aliran dengan alat ukur ambang tajam
a. Menurut SNI 8137:2015 pengukuran debit merupakan proses mengukur dan menghitung
untuk mengetahui besar debit di saluran terbuka.
b. Menurut SNI 8137:2015 bentuk penampang ambang tajam yaitu pelimpah berbentuk
segitiga. Ambang tajam segitiga merupakan bangunan ukur sederhana yang dapat digunakan
untuk mengukur debit aliran di saluran terbuka dengan mudah dan cukup teliti. Dengan
menerapkan desain bentuk bagian limpasan yang tepat, berdasarkan hasil percobaan dapat
ditentukan rentang besar debit pengukuran, yaitu sebagai berikut:
1) Bentuk ambang dengan sudut celah θ = 90 o atau tan /2 = 1, Mempunyai rentang debit
pengukuran dari 0,802 l/s sampai dengan 122,940 l/s.
2) Bentuk ambang dengan sudut celah θ = 52,12 o atau tan tan /2 = 0,5. Rentang debit
pengukur dari 0,406 l/s ≤ Q ≤ 62,150 l/s.
3) Bentuk ambang dengan sudut celah θ =28,07o atau tan /2 = 0,25. mempunyai rentang
debit pengukur dari 0,215 l/s ≤ Q ≤ 21,477l/s

Gambar 2. Penampang ambang tajam segitiga


BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1Waktu dan tempat :


Bojonegoro, 24 Maret 2022
Kampus Universitas Bojonegoro
3.2Alat dan bahan :
1. Ember

2. Air dari kran

3. Stopwatch dari hp

4. Meteran

3.3 Cara kerja


1) Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan(Ember,stopwatch,air,dan meteran)
2) Letakan ember dibawah kran air yang mengalir
3) Kemudian nyalakan kran air
4) Nyalakan stopwatch saat kran air dibuka sampai ember terisi penuh
5) Setelah itu matikan kran air dan stopwatch saat ember telah terisi penuh
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Diket :
- lebar ember bagian atas = 33 cm
- lebar ember bagian bawah = 24 cm
- tinggi ember = 27 cm
- waktu untuk mengisi ember sampai penuh = 56 detik
a. Menghitung volume ember
Volume ember besar =
1
π t ( R2 + r .R + r 2)
3
1
¿ × 3,14 × 56 (16 , 52 + 12.16,5 + 122)
3
¿ 58,61 (272,25+198+144)
¿ 58,61 (614,25)
¿ 36.001,1925
- lebar ember bagian atas = 30 cm
- lebar ember bagian bawah = 23 cm
- tinggi ember = 26 cm
- waktu untuk mengisi ember sampai penuh = 32 detik

Volume ember kecil=


1
π t ( R2 + r .R + r 2)
3
1
¿ × 3,14 × 32 (152 + 11,5.15+ 11, 52)
3
¿ 33,49 (225+172,5+132,25)
¿ 33,49 (529,75)
¿ 17.741,3275

b. - Debit ember besar


v
Q=
t
36.001,1925
=
56
= 642,87
- Debit ember kecil
v
Q=
t
17.741,3275
=
32
=554,41
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan, menunjukkan bahwa debit
air masih tetap bisa diukur. Saluran terbuka tidak mempengaruhi perubahan debit pada
air. Pemanfaatan debit aliran saluran terbuka salah satunya adalah di bidang pertanian,
yaitu sebagai irigasi, menggerakkan turbin dan digunakan sebagai sarana transportasi.
B. Saran
Bagi penelitian selanjutnya hasil riset kami ini berpotensi untuk dikembangkan
menjadi penelitian yang sesungguhnya berbasis hipotesa dan hasil-hasil penelitian
yang diperoleh oleh peneliti sebelumnya. Oleh karena itulah diharapkan benar-benar
penulis selanjutnya bisa melakukan riset secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unmuhjember.ac.id/3211/4/BAB%20I.pdf
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1131/05.3%20bab
%203.pdf?sequence=8&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai