Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM

HIDROLIKA

OLEH :

1. MARGARETHA APOLONIA (022200027)


2. MARIA ELISABETH BOTU (022200030)
3. MARDIANUS NANGA (022200032)
4. EMANUEL KRISTIANUS TETI (022200069)
5. MUHAMAD FAJRUL SIDIQ (022200070)
6. WIHELMUS NGAJI (022200031)

UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE

FAKULTAS TEKNIK PRODI SIPIL

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas laporan Praktikum Hidrolika yang berjudul “ AMBANG
LEBAR DAN AMBANG TAJAM” ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas serta menambah
wawasan tentang cara pengukuran dan perhitungan tentang ambang lebar dan ambang tajam bagi
para pembaca juga bagi penulis.

Dan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah Praktikum Hidrolika, teman-teman serta
keluarga yang sudah mendukung kami dalam menyelesaikan tugas laporan ini.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunanan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.

Maumere, 20 Desember 2021

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1.2.Maksud dan tujuan

1.3.Waktu dan tempat pratikum

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PRATIKUM

BAB 1V PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu hidrolika sudah menjadi sebuah ilmu yang berperan penting dalam kehidupan manusia,
bagai mana tidak, karena sebagaina besar atau sekitar 7,3 % dari belahan bumi terdiri dari air.
Mekanika fluida telah berkembang sebagai salah satu cabang ilmu yang merupakan aplikasi dari
hukum klasik statistika, dinamika dan termodinamika, untuk situasi dimana cairan (zat cair)
dapat dianggap sebagai satu media yang selalu berkesinambungan. Memahami ilmu hidrolika
dengan baik bagi mahasiswa teknik sipil sudah merupakan suatu kewajiban
dimanauntukmerencanakansuatukonstruksipastikita memerlukandatatentang hidro suatu daerah,
demi mencapai angka keamanan yang telah disyaratkan.

Ambang adalah salah satu jenis bangunan air yang dapat digunakan untuk menaikkan tinggi
muka air serta menentukan debit aliran air. Dalam merancang bangunan air, perlu diketahui sifat-
sifat atau karakteristik aliran air yang melewatinya. Pengetahuan ini diperlukan dalam
perencanaan bangunan air untuk pendistribusian air maupun pengaturan sungai.

Dalam percobaan ini akan ditinjau aliran pada ambang yang merupakan aliran berubah tiba-tiba.
Selain itu, dengan memperhatikan aliran pada ambang dapat dipelajari karakteristik dan sifat
aliran secara garis besar. Ambang yang akan digunakan adalah ambang lebar dan ambang tajam.

Fungsi penggunaan ambang lebar dan ambang tajam adalah:

➤ Ambang tersebut menjadi model untuk diaplikasikan dalam perancangan bangunan pelimpah
pada waduk dansebagainya.

Bentuk ambang ini adalah bentuk yang sederhana untuk meninggikan muka air. Sebagai contoh
aplikasi, air yang melewati ambang lebar akan memiliki energi potensial yang lebih besar
sehingga dapat dialirkan ke tempat yang lebih jauh dan dapat mengairi daerah yang lebih luas.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditentukan dalam saluran terbuka ambang lebar yaitu:

a. Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk pratikum?


b. Bagaimana prosedur percobaan?
c. Bagaimana cara menentukan koefisien debit (C’d)?
d. Bagaimana mengetahui profil permukaan air perluapan diatas ambang lebar?
e. Bagaimana menentukan C’d vs Hw/L dan Cw vs Hw/p?
f. Bagaimana menentukan batas modular bendung/ ambang (y3-p)Hw?

Rumusan masalah yang ditentukan dalam saluran terbuka ambang Tajam yaitu:

a. Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum?


b. Bagaimana prosedur percobaan?
c. Menentukaan koefisien debit (Cw) ?

1.3 Tujuan Pratikum

Tujuan dibuatnya laporan ini untuk saluran terbuka Ambang Lebar yaitu:

a. Mengetahui apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk pratikum?
b. Mengetahui bagaimana prosedur percobaan?
c. Mengetahui bagaimana cara menentukan koefisien debit (C’d)
d. Mengetahui bagaimana mengetahui profil permukaan air perluapan diatas ambang lebar?
e. Mengetahui bagaimana menentukan C’d vs Hw/L dan Cw vs Hw/p?
f. Mengetahui bagaimana menentukan batas modular bendung/ ambang (y3-p)Hw?

Tujuan dibuatnya laporan ini untuk saluran terbuka Ambang Tajam yaitu:

a. Mengetahui apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum?
b. Mengetahui bagaimana prosedur percobaan?
c. Dapat menentukaan koefisien debit (Cw) ?

1.4 Waktu & Tempat Praktikum

Praktikum Hidrolika ini dilaksanakan pada sabtu 6 November – 4 Desember pada pukul

12.00 WITA - Selesai di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Nusa Nipa Maumere
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ambang lebar

Alat ukur ambang lebar adalah bangunan yang berfungsi untuk mengukur debit yang dipakai
di saluran dimana kehilangan tinggi cnergi merupakan hal pokok yang menjadi bahan
pertimbangan Bangunan ini biasanya ditempatkan di awal saluran primer, pada titik cabang
saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier. (sumber : KP Irigasi
04)

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ambang lebar :

a) Bentuk hidrolis luwes dan sederhana


b) Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal
c) Benda-benda banyut bisa dilewatkan dengan mudah
d) Eksploitasi mudah

Kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh ambang lebar :

1. Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saja


2. Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam

Pada saat debit besar (banjir) dan muka air hilir menenggelamkan ambang, maka ambang
tersebut tidak lagi berfungsi sebagai alat ukur debit. Batas tinggi aliran diatas mercu yang tidak
lagi memiliki kondisi energi minimum ditentukan oleh perbandingan tinggi muka air hilir dan
hulu, diukur dari bidang datum yang melalui mercu tersebut. Perbandingan ini dikenal sebagai
batas modular bendung. Bila suatu ambang bermercu lebar bekerja sebagai suatu pengendali,
maka debit yang lewat tersebut dapat diperkirakan berdasar keadaan pengaliran kritis dengan
garis aliran sejajar sebagai berikut :

Hw = Emin = 3/2 Yc = 3/2 …………………………………………………1.1


Pada gambar ditas ditunjukkan probl aliran pasta ambang lebar yang digunakan pada saluran
terbuka untuk mengendalikan ling muka ar di bagian hulu dan untuk menguku dcbct all

Dalam praktek asumsi garis aliran sejajar dan distribusi tekanan hidrostatik tidak berlaku,
kedalaman air diatas ambang tidak sama dengan kedalaman kritis walaupun terjadi kondisi
energi minimum. Selain itu terjadi pula kehilangan energi akibat turbulensi dan viskositas
fluidanya. Dengan memasukkan faktor-faktor tersebut kedalam kocfisien Cw, maka persamaan
(1.2) menjadi

Anda mungkin juga menyukai