Disusun oleh :
Kelompok 10
Abdillah Dhafin 2231401
Jaqi Ma’rup 2231035
Pandu Gunawan 2231032
Reza Agus Priyanto 2231109
Rifqi Aulia Ramadan 2231110
Syahrul Ramadhan 2231025
Wildan Muhabudin 2233006
Zamzam Saepul Dani 2231114
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas yang berjudul, “RUMUS-RUMUS
PERMASALAHAN ALIRAN AIR” dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga tugas
laporan ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas laporan ini. Kepada kedua
orang tua saya yang telah memberikan banyak kontribusi bagi saya, dosen pengampu saya
Bapak Mangambit Juliandar Simanjuntak M.T, dan juga kepada teman-teman seperjuangan
yang membantu saya dalam berbagai hal. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian tugas ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan tugas ini,
kami mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat proposal penelitian yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Aliran seragam, dalam lingkup ilmu hidrologi dan hidraulika, menciptakan gambaran tentang
kondisi aliran air yang stabil di dalam saluran terbuka, di mana variabel-variabel seperti kecepatan,
kedalaman, dan bentuk saluran tetap konstan sepanjang waktu. Dalam pemodelannya, konsep ini
tercermin dalam persamaan hidrolika, seperti persamaan kontinuitas dan persamaan energi. Persamaan
kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang masuk ke suatu segmen saluran harus sama dengan debit
air yang keluar dari segmen tersebut, sedangkan persamaan energi menyatakan bahwa total energi per
unit berat air (mencakup energi potensial, kinetik, dan tekanan) adalah konstan sepanjang saluran.
Aliran seragam memiliki peran sentral dalam berbagai aplikasi, terutama dalam desain dan rekayasa
struktur saluran air. Dalam konteks ini, pemahaman tentang kondisi aliran seragam membantu
merancang bendungan, jembatan, dan saluran lainnya dengan mempertimbangkan kestabilan aliran.
Analisis hidrologi juga sering mengambil keuntungan dari konsep aliran seragam untuk mengevaluasi
potensi risiko banjir dan menentukan kapasitas sungai. Selain itu, manajemen sumber daya air, seperti
irigasi pertanian dan penyediaan air minum, memanfaatkan prinsip aliran seragam untuk memastikan
penggunaan air yang efisien dan berkelanjutan. Dengan demikian, aliran seragam bukan hanya suatu
konsep teoretis, tetapi juga membentuk dasar penting dalam pengelolaan dan perencanaan infrastruktur
air yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi sumber daya air. Adapula beberapa orang yang
mempermalahkan tentang air seperti chezy dengan rumus chezynya dan manning dengan rumus
manning nya, dan lain-lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
Persamaan kecepatan rata-rata tampang pada saluran terbuka dengan kondisi aliran seragam,
secara umum berbentuk: V = CRxSy
Keterangan rumus:
x dan y = eksponen.
Terdapat banyak persamaan yang menjelaskan tentang kecepatan rata-rata tampang pada saluran
terbuka dengan kondisi aliran seragam, diantaranya: persamaan Chezy, dan persamaan Manning.
Antoine Chezy adalah seorang insinyur Prancis yang lahir pada tahun 1718 dan meninggal pada
tahun 1798. Ia dikenal karena kontribusinya dalam bidang hidraulika. Salah satu prestasi utamanya
adalah pengembangan Rumus Chezy, yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran dalam
saluran terbuka, seperti sungai atau saluran drainase.
Rumus Chezy, yang ditemukan oleh Chezy pada tahun 1768, menyatakan bahwa kecepatan aliran air
dalam saluran terbuka dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 𝑣 = C. √R. S, di mana v adalah
kecepatan aliran, C adalah koefisien Chezy (konstanta empiris), R adalah jari-jari hidrolika, dan S adalah
kemiringan dasar saluran.
Meskipun Rumus Chezy bersifat empiris dan mendasarkan diri pada pengamatan lapangan, ia telah
menjadi alat yang berguna dalam hidrologi dan hidraulika. Karya Chezy dan kontribusinya dalam
pengembangan rumus ini memberikan landasan untuk pemahaman kita tentang aliran air dalam saluran
terbuka dan memberikan dasar untuk perhitungan teknik yang lebih lanjut dalam bidang ini.
Rumus Chezy adalah salah satu metode empiris yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran
dalam saluran terbuka seperti sungai atau saluran drainase. Rumus ini ditemukan oleh seorang insinyur
Prancis bernama Antoine Chezy. Rumus Chezy umumnya dinyatakan sebagai berikut:
𝑣 = C. √R. S,
di mana:
Koefisien Chezy (C) adalah konstanta empiris yang bergantung pada sifat-sifat permukaan saluran dan
bentuk saluran itu sendiri. Nilai C dapat bervariasi tergantung pada kondisi saluran dan dapat diperoleh
melalui pengukuran lapangan atau referensi dari literatur teknik.
Rumus Chezy memberikan estimasi kecepatan aliran berdasarkan karakteristik geometris dan hidrolika
dari saluran, serta kemiringan permukaan dasarnya. Meskipun lebih sederhana dibandingkan dengan
beberapa metode lainnya, seperti Rumus Manning, Rumus Chezy tetap umum digunakan dalam
hidrologi dan hidraulika untuk perhitungan kecepatan aliran air dalam berbagai konteks teknik.
1.1.1. Kelebihan
Sederhana
Berguna untuk Aliran cepat
Cocok untuk saluran dengan Geometri tertentu
Penggunaan Luas
1.1.2. Kelemahan
Koefisien Empiris
Keterbatasan pada saluran dengan bentuk dan kondisi tertentu
Tidak mempertimbangkan efek transisi aliran
Tidak cocok untuk aliran lambat atau saluran dengan perubahan geometri cepat
Terdapat beberapa rumus empiris untuk menentukan nilai koefisien tahanan pengaliran atau
koefisien Chezy (C), yaitu: rumus Bazin, rumus Ganguillet-Kutter, dan rumus Manning.
2. Rumus Bazin
Auguste Bazin adalah seorang insinyur hidraulika Prancis yang hidup pada abad ke-19 (1811–
1878). Ia dikenal karena kontribusinya dalam studi aliran air, terutama dalam konteks aliran bebas.
Auguste Bazin terkenal karena mengembangkan Rumus Bazin, yang digunakan untuk menghitung
kecepatan aliran air dalam saluran terbuka.
Rumus Bazin, juga dikenal sebagai Rumus Bazin untuk aliran bebas, menjadi dasar penting dalam
hidrologi dan hidraulika. Rumus ini menyediakan cara untuk mengestimasi kecepatan aliran air
berdasarkan parameter-parameter tertentu seperti kemiringan dasar saluran, lebar saluran, dan
kedalaman aliran.
Keberhasilan Auguste Bazin dalam mengembangkan rumus ini memberikan kontribusi penting
terhadap pemahaman kita tentang aliran air, terutama dalam konteks aliran bebas di sungai atau saluran
terbuka. Meskipun hidup pada abad ke-19, karyanya masih memiliki dampak dalam studi hidrologi dan
hidraulika hingga saat ini.
Rumus Bazin, atau dikenal juga sebagai Rumus Bazin untuk aliran bebas, adalah suatu persamaan yang
digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air di dalam saluran terbuka, seperti sungai atau saluran
drainase. Rumus ini dinamai dari ahli hidrologi Prancis, Jules Dupuit, yang juga dikenal sebagai Bazin.
Persamaan umumnya ditulis sebagai berikut:
Q=C.B.H3/2.S1/2
di mana:
Q = debit air (volume aliran per unit waktu, misalnya meter kubik per detik),
C = koefisien empiris (dimensi tidak berdimensi) yang mencerminkan sifat-sifat fisik dan
geometris dari saluran,
B = lebar saluran,
Rumus Bazin ini memiliki asumsi-asumsi tertentu, dan nilai koefisien C tergantung pada karakteristik
fisik dan geometris dari saluran tertentu. Rumus ini digunakan khususnya untuk aliran bebas dengan
beberapa batasan, dan kadang-kadang disebut sebagai "rumus aliran bebas Bazin."
Penting untuk dicatat bahwa rumus ini bersifat empiris, yang berarti bahwa dikembangkan berdasarkan
pengamatan dan pengukuran di lapangan, dan cocok untuk situasi tertentu. Penggunaannya harus sesuai
dengan kondisi dan batasan yang diberikan oleh persamaan tersebut. Jika kondisi aliran lebih kompleks,
bisa jadi perlu menggunakan metode yang lebih canggih atau eksperimen lapangan yang lebih rinci.
2.1.1 Kelebihan
Sederhana
Berlaku untuk aliran bebas
Dapat memberikan estimasi cepat
2.1.2 Kekurangan
Asumsi Terbatas
Terbatas pada lairan bebas
Koefisien Empiris
Terbatas pada geometri dan material saluran tertentu
Tidak cocok untuk situasi terkendali (non-uniform atau transisis)
3. Rumus Manning
Robert Manning adalah seorang insinyur hidraulika dan geomorfolog berkebangsaan Irlandia
yang lahir pada tahun 1816 dan meninggal pada tahun 1897. Ia dikenal karena kontribusinya dalam
pengembangan Rumus Manning, yang merupakan metode empiris untuk menghitung kecepatan aliran
air dalam saluran terbuka.
Rumus Manning, yang ditemukan oleh Manning pada tahun 1889, menyediakan cara untuk menghitung
kecepatan aliran air berdasarkan karakteristik saluran dan sifat-sifat aliran. Persamaan umumnya ditulis
sebagai berikut:
1
v= 𝑅2/3S1/2
2
di mana:
v = kecepatan aliran,
Koefisien kasar Manning (n) adalah konstanta empiris yang mencerminkan karakteristik permukaan
dan bentuk saluran. Rumus Manning digunakan secara luas dalam hidrologi dan hidraulika untuk
perhitungan debit aliran, desain saluran, dan analisis sistem drainase.
Pentingnya kontribusi Robert Manning membuat namanya terkait erat dengan studi tentang aliran air
dalam saluran terbuka, dan Rumus Manning tetap menjadi alat perhitungan yang populer dalam ilmu
hidrologi hingga hari ini.
3.1.2 Kekurangan
4. Rumus Kutter
Johann Gottfried Tulla adalah tokoh utama dalam bidang hidraulika yang memiliki keterkaitan
dengan Rumus Kutter. Tulla adalah insinyur dan ahli hidrologi asal Jerman yang hidup pada abad ke-
18 hingga awal abad ke-19 (1770–1828).
Rumus Kutter adalah suatu formula hidraulika yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran (v)
dalam saluran terbuka. Rumus ini merupakan modifikasi dari Rumus Manning dan memberikan
penyesuaian tambahan terhadap kekasaran saluran. Rumus Kutter umumnya ditulis sebagai berikut:
1 1 𝑅
V=2 𝑅 2/3 𝑆 1/2[1+6.25 ℎ𝑓]-1/2
di mana:
v = kecepatan aliran,
R = jari-jari hidrolika,
Koefisien n dalam Rumus Kutter adalah koefisien kasar, yang mencerminkan sifat kekasaran
permukaan saluran dan dapat diestimasi untuk berbagai jenis saluran dan kondisi saluran tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa Rumus Kutter memiliki batasan dan asumsi tertentu, dan penggunaannya
memerlukan pemahaman yang baik tentang kondisi saluran dan karakteristik aliran yang sedang
diamati. Selalu pastikan untuk memahami asumsi dan batasan rumus sebelum menggunakannya dalam
aplikasi teknis.
4.1.1 Kelebihan
4.1.2 Kekurangan
Kompleksitas
Koefisien kasar (n) yang sulit diestimasi
Batasan pada kondisi aliran tertentu
Penggunaan terbatas pada beberapa wilayah geografis
5. Rumus Strickler
August Strickler adalah seorang insinyur dan ahli hidrologi asal Swiss yang hidup pada abad
ke-19 (1830–1915). Ia dikenal karena kontribusinya dalam bidang hidrologi dan pengembangan Rumus
Strickler, yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran dalam saluran terbuka.
Rumus Strickler adalah salah satu rumus hidraulika yang memperkirakan kecepatan aliran air dalam
saluran terbuka berdasarkan karakteristik saluran dan kondisi hidrolika. Rumus ini memasukkan
koefisien kasar (n) Strickler, yang mencerminkan sifat kekasaran permukaan saluran.
1
𝑣 = 𝑛 𝑅 2/3 𝑆1/2
di mana:
v =kecepatan aliran,
5.1.1 Kelebihan
Sederhana
Menggambarkan hubungan yang penting
Mudah diimplementasikan
5.1.2 Kekurangan
\
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Terdapat beberapa rumus empiris yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air dalam
saluran terbuka. Rumus-rumus tersebut, antara lain, mencakup Rumus Chezy, Rumus Bazin, Rumus
Manning, Rumus Kutter, dan Rumus Strickler.
1. Rumus Chezy: Ditemukan oleh Antoine Chezy, rumus ini menyatakan bahwa kecepatan aliran
air dalam saluran terbuka dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 𝑣 = C. √R. S, Rumus
ini sederhana, berguna untuk aliran cepat, dan cocok untuk saluran dengan geometri tertentu..
2. Rumus Bazin: Auguste Bazin mengembangkan rumus ini untuk menghitung kecepatan aliran
air di saluran terbuka. Persamaan umumnya adalah Q=C.B.H3/2.S1/2. Rumus ini sederhana,
berlaku untuk aliran bebas, dan dapat memberikan estimasi cepat.
3. Rumus Manning: Ditemukan oleh Robert Manning, rumus ini digunakan untuk menghitung
kecepatan aliran berdasarkan karakteristik saluran dan sifat aliran. Persamaan umumnya adalah
1 2/3 1/2
v= 2
𝑅 S . Rumus ini sederhana, dapat diterapkan pada berbagai bentuk saluran, dan
memperhitungkan kondisi hidrolika dan geometri saluran.
4. Rumus Kutter: Johann Gottfried Tulla terkait dengan pengembangan Rumus Kutter, yang
merupakan modifikasi dari Rumus Manning dengan penyesuaian tambahan terhadap kekasaran
saluran. Rumus ini memperhitungkan berbagai jenis saluran, faktor koreksi tambahan, dan
tinggi kehilangan energi.
5. Rumus Strickler: August Strickler berkontribusi pada pengembangan rumus ini, yang juga
memperkirakan kecepatan aliran berdasarkan karakteristik saluran. Persamaan umumnya
1
adalah 𝑣 = 𝑛 𝑅 2/3 𝑆1/2. Rumus ini sederhana, menggambarkan hubungan yang penting, dan
umum digunakan di beberapa wilayah Eropa.