TEKNIK RESERVOIR
Dosen Pengampu :
Tomi Erfando ST.MT
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERMINYAKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T/A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, tanpa pertolongannya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam sehingga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi
muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya,
baikitu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai pelengkap tugas mata kuliah Teknik
Reservoir dengan judul makalah ” Persamaan Difuisivitas dan Persamaan Aliran”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada penulisannya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada anggota kelompok serta dosen pengampu mata kuliah Teknik Reservoir yang
telah membimbing dalam menulis makalah ini.
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv
BAB 1............................................................................................................................1
PERSAMAAN DIFUSIVITAS & PERSAMAAN ALIRAN.......................................1
1.1.Persamaan Difusivitas.........................................................................................1
1.1.1 Aquifer Influx...............................................................................................2
1.1.2 Water & Gas Coning....................................................................................4
1.2.Persamaan Aliran.................................................................................................9
1.2.1 Hukum kekekalan massa............................................................................11
Contoh soal..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1...................................................................................................................7
Gambar 1. 2...................................................................................................................8
Gambar 1. 3...................................................................................................................9
BAB 1
Meyer dan Garder mengkorelasikan laju minyak kritis yang diperlukan untuk
mencapai kerucut gas yang stabil dengan parameter penetrasi dan cairan sumur
berikut:
• Perbedaan dalam kepadatan minyak dan gas
• Kedalaman Dt dari kontak gas-oli asli ke bagian atas perforasi
• Ketebalan kolom minyak h
Water coning
Meyer dan Garder mengusulkan ekspresi yang sama untuk menentukan laju
minyak kritis dalam sistem coning air yang ditunjukkan secara skematis pada Gambar
berikut.
Gambar 1. 2
Jika ketebalan upah minyak efektif h terdiri antara tutup gas dan zona
air(gambar berikut), interval penyelesaian hp harus sedemikian rupa sehingga
memungkinkan laju produksi minyak maksimum tanpa gas dan air secara bersamaan
diproduksi oleh coning, gas menerobos di bagian atas interval dan air di bagian
bawah.
Kasus ini sangat menarik dalam produksi dari kolom tipis yang dilapisi oleh
air bawah dan dilapisi oleh gas.
Gambar 1. 3