Anda di halaman 1dari 16

KOMPUTASI FLUIDA DINAMIS

“FLUIDA DINAMIS”

Oleh :

Muhammad Syafiq Anshori

0616 4041 1909


6 EGC

Dosen Pengampuh:
Agus Manggala,S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah Komputasi Dinamika Fluida yang berjudul “Fluida Dinamis”.

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian fluida Dinamis, atau


yang lebih khususnya membahas besaran-besaran yang terdapat didalam fluida
dinamis, penerapan asas bernoulli dan lainnya yang berkaitan dengan hal
tersebut..

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Palembang, Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2


2.1 Pengertian Fluida Dinamis ................................................................................ 2

2.2 Besaran Dalam Fluida Dinamis ......................................................................... 2

2.2.1.Debit(Q).................................................................................................... 2

2.2.2.Persamaan Kontinuitas ............................................................................. 3

2.2.3.Persamaan Bernoulli................................................................................. 4

2.3 Penerapan Asas Bernoulli.................................................................................. 5

2.3.1.Toricelli .................................................................................................. 5

2.3.2.Gaya Angkat Pesawat ............................................................................ 6

2.3.3.Venturimeter .......................................................................................... 7

2.3.4.Tabung Pitot ........................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 11


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.persamaan kontinuitas .......................................................................... 4
Gambar 2. Persamaan Bernoulli ........................................................................... 4
Gambar 3.Toricelli ................................................................................................ 5
Gambar 4. Gaya Angkat Pesawat ......................................................................... 6
Gambar 5. Tabung Venturi ................................................................................... 8
Gambar 6. Tabung Pitot ........................................................................................ 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan
adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat.
Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya
lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat lemah
sehingga diabaikan.

fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah
sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida
mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati
fluida dinamis misalnya pada semprotan parfum. Berdasarkan uraian diatas,
maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida dinamis.

1.2.Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini kami mencoba mengidentifikasi beberapa
pertanyaan yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian
makalah. Diantaranya yaitu :

1. Apa pengertian fluida dinamis ?

2. Apa saja besaran-besaran pada fluida dinamis ?

3. Apa saja penerapan hukum Bernoulli ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah konsep dasar Fisika SD II, juga bertujuan antara lain :

1. Mengetahui pengertian dari Fluida Dinamis

2. Mengetahui besaran-besaran pada fluida dinamis

3. Mengetahui penerapandari hukum Bernoulli

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fluida Dinamis


Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap :

Tidak kompresibel artinya bahwa dengan adanya perubhana tekanan


,volume fluida tidak berubah.

Tidak memngalami gesekan, artinya bahwa pada saat fluida


mengalir,gesekan antara fluida dengan dinding tempat mengalir dapat
diabaikan.

Aliran stasioner, artinya tiap partikel fluida mempunyai garis alir tertentu
dan untuk luas penampang yang sama mempunyai laju aliran yang sama.

2.2 Besaran Dalam Fluida Dinamis

Debit (Q)
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:

∆𝑉 𝐴𝑣∆t
𝑄= = = 𝐴𝑣
∆𝑇 ∆𝑡
Dimana :

Q = debit aliran (m3/s)


A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran

𝑉
𝑄=
𝑡

2
Dimana :

Q = debit aliran (m3/s)


V = volume (m3)
t = selang waktu (s)

Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan
fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain. Sebelum menurunkan hubungan,
Anda harus memahami beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis aliran
(stream line) diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis
singgung di suatu titik pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran fluida.
Garis alir tidak berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari
garis-garis aliran.

Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung. Untuk
itu, semua fluida tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat
menyebabkan persimpangan/perpotongan garis-garis aliran. Hal ini akan
menyebabkan aliran tidak tunak lagi.

∆𝑚1 = ∆𝑚2

𝜌1 𝐴2 𝑣1 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2

𝜌1 𝐴2 𝑣1 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2

Persamaan di atas adalah persamaan kontinuitas. Karena sifat fluida yang


inkonpresibel atau massa jenisnya tetap, maka persamaa itu menjadi:

𝐴1 . 𝑣1 = 𝐴2 . 𝑣2

Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas penampang dan


kecepatan fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan.
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika
melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit. Karena itulah

3
ketika kita sedang berperahu disebuah aliran sungai, perahu akan melaju
semakin cepat ketika celah hujan semakin menyempit

Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama
di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:

Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :

Gambar 1.persamaan kontinuitas

Persamaan Bernoulli

Gambar 2. Persamaan Bernoulli

Hukum Bernoulli merupakan hukum yang berlandaskan kekekalan energi


per unit volume pada aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa fluida pada
keadaan tunak, ideal, dan inkompresibel; jumlah tekanan, energi kinetik per
volume, dan energi potensial per volume memiliki nilai yang sama (konstan) di
sepanjang aliran. Jika ditinjau dari dua tempat, maka hukum Bernoulli dapat
dinyatakan dengan:

Em1 = Em2

P1 + Ek1/V + Ep1/V = P2 + Ek2/V + Ep2/V

P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2

4
2.3 Penerapan Asas Bernoulli
2.3.1. Toricelli

Laju air yang menyembur dfari lubang sama dengan air yang jatuh bebas
dari ketinggianh. Laju air yang menyembur dari lubang dinamakan laju effluk.
Fenomena ini dinamakan dengan teorema Toricelli.

Gambar 3.Toricelli

Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan


titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah
jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan
wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran
terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan
demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah :

𝑃1 + 1⁄2 𝜌𝑣1 2 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 1⁄2 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2

𝜌𝑔ℎ1 = 1⁄2 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2

Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar
wadah, maka persamaan ini kita oprek lagi menjadi :

𝜌𝑔ℎ1 = (1⁄2 𝑣2 2 + 𝑔ℎ2 )𝜌

Massa jenis zat cair sama sehingga  kita lenyapkan

𝑔ℎ1 = 1⁄2 𝑣2 2 + 𝑔ℎ2

5
1⁄ 𝑣 2 = 𝑔ℎ − 𝑔ℎ
2 2 1 2

𝑣2 2 = 2𝑔(ℎ1 − ℎ2 )

𝑣2 = √2𝑔(ℎ1 − ℎ2 )

𝑣2 = √2𝑔ℎ

Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang
berjarak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas
sejauh h (bandingkan Gerak jatuh Bebas) Ini dikenal dengan Teorema
Torricceli.

2.3.2. Gaya Angkat Pesawat

Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa
terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara
tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka
mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan pesawat di
bawah.

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih


tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Perhatikan gambar dibawah. Garis arus pada sisi bagian atas lebih
rapat daripada sisi bagian bawahnya.

Gambar 4. Gaya Angkat Pesawat

6
Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar
daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan
pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian bawah p1 karena
kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas penampang pesawat,
maka besarnya gaya angkat dapat kita ketahui melalui persamaan berikut.

𝐹1 − 𝐹2 = (𝑝1 − 𝑝2 ) 𝐴

1
𝐹1 − 𝐹2 = 𝜌 (𝑣𝑎2 − 𝑣𝑏2 ) 𝐴
2

Keterangan :

ρ = massa jenis udara (kg/m3)

va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)

vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)

F= Gaya angkat pesawat (N)

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung
dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar
kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya angkat
sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin
besar pula gaya angkatnya. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus
lebih besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada
pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya
(melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa
sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.

2.3.3. Venturimeter

Venturimeter merupakan alat untuk mengukur laju suatu fluida. Kalian


akan mempelajarinya pada Bab Fluida Dinamis. Terdapat dua jenis

7
venturimeter, yaitu venturimeter tanpa manometer (berisi air) dan venturimeter
dengan manometer (berisi air (bisa juga udara) dan raksa).

Gambar 5. Tabung Venturi

Persamaan Bernoulli:

P1 + 1/2 ρV12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρV22 + ρgh2

ρgh1 - ρgh2 = 1/2 ρV22 - 1/2 ρV12

ρg∆h = 1/2 ρ (V22 - V12)

(V22 - V12) = 2g∆h

Persamaan Kontinuitas :

Q1 = Q2

A1 x V1 = A2 x V2

Turunan Rumus :

Untuk menentukan v1

(𝑉2 2 − 𝑉1 2 ) = 2𝑔∆ℎ , 𝐴1 × 𝑉1 = 𝐴2 × 𝑉2

𝐴1
𝑉2 = × 𝑉1
𝐴2

𝐴1 2
( 2 × 𝑉1 2 ) − 𝑉2 2 = 2𝑔∆ℎ
𝐴2

8
2 𝐴1 2
𝑉1 ( − 1) = 2𝑔∆ℎ
𝐴2 3

2𝑔∆ℎ
𝑉1 =
√𝐴1 2
−1
𝐴2 2

Untuk menentukan v2

(𝑉2 2 − 𝑉1 2 ) = 2𝑔∆ℎ , 𝐴1 × 𝑉1 = 𝐴2 × 𝑉2

𝐴2
𝑉1 = × 𝑉2
𝐴1

2 𝐴1 2
𝑉2 − ( × 𝑉1 2 ) = 2𝑔∆ℎ
𝐴2 3

2 𝐴1 2
𝑉2 (1 − ) = 2𝑔∆ℎ
𝐴2 3

2𝑔∆ℎ
𝑉2 =
√ 𝐴2 2
1−
𝐴1 2

2.3.4. Tabung Pitot

Gambar 6. Tabung Pitot

𝑃1 + 1⁄2 𝜌𝑣1 2 = 𝑃2 + 1⁄2 𝜌𝑣2 2 → 𝑣2 = 0

9
𝑃1 + 1⁄2 𝜌𝑣1 2 = 𝑃2

𝑃2 − 𝑃1 = 1⁄2 𝜌𝑣1 2 ----- Pers 1

Perbedaan tekanan (P2-P1)= tekanan hidrostatis zat cair dalam manometer


(warna hitam dalam manometer adalah zat cair,air raksa misalnya) dapat ditulis
sebagai berikut :

𝑃2 − 𝑃1 = 𝜌′𝑔ℎ ----- Pers 2

′ =massa jenis zat cair dalammanometer

Perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2,ruas kirinya sama (P2-P1). Jadi


persamaan 1 dan persamaan 2 dapat diturunkan lagi menjadi :

1⁄ 𝜌𝑣 2 = 𝜌′ 𝑔ℎ
2 1

𝜌𝑣1 2 = 2 𝜌′ 𝑔ℎ

2
2𝜌′ 𝑔ℎ
𝑣1 =
𝜌

2𝜌′ 𝑔ℎ
𝑣1 = √
𝜌

2𝜌′ 𝑔ℎ
𝑣=√
𝜌

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
2. Besaran dalam fluida dinamis yaitu :
 Debit
V
Q Atau Q= A x v
t

 Persamaan Kontinuitas
A1 x v1 = A2 x v2

 Persamaan Bernoulli
P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2

3. Penerapan Hukum Bernoulli yaitu pada :


a. Toricelli
b. Gaya angkat pesawat
c. Venturimeter
d. Tabung Pitot

11
DAFTAR PUSTAKA

http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/38-fluida-dinamis

https://www.studiobelajar.com/fluida-dinamis/

http://rclchristi.blogspot.com/2014/04/fluida-dinamis.html

https://www.youtube.com/watch?v=f5LokG9CGmw&list=PLbqPkavOOLFur
hIm5h4AWzQyKpa_SMsKS

https://istanafisika.wordpress.com/2017/04/20/konsep-dasar-venturimeter/

12

Anda mungkin juga menyukai