Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FLUIDA DINAMIS

DISUSUN OLEH:
1. SANIYYAH OESMAN (12)
2. TARISYA CHAIRANA M (29)

SMA NEGERI 1 PASURUAN


Jln. Soekarno Hatta No.40, Kode pos: 67131
Telp: (0343) 421446
Thn. Pelajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang “Fluida Dinamis” ini dengan
lancar. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan guru kami. Selain itu, dapat
menambah wawasan kami tentang “Fluida Dinamis”.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru
kami, yakni Bapak Khoirul Affandi S.Pd yang telah memberikan dukungan kasih dan
kepercayaannya yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua
ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Kami berharap isi dari laporan ini bebas dari kekurangan dan kesalahn, namun pasti
ada kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini fisika ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasid semoga laporan ini dapat meberikan
banyak manfaat.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................... 5
1.4 MANFAAT ................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
2.1 LANDASAN TEORI .................................................................................................... 6
2.1 ALAT DAN BAHAN ................................................................................................... 9
2.3 LANGKAH KERJA ..................................................................................................... 9
2.4 HITUNGAN DENGAN TEORI ................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 11
3.2 SARAN ......................................................................................................................... 11
LAMPIRAN....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu zat yang mempunyai kemamampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah
salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya jauh
lebih merenggang dari zat padat. Hal ini dikarenakan gaya interaksi antarpartikelnya lemah.

Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan dapat ditelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanika partikel. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida
dianggap steady (mempunyai kecepata yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak
mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.
Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir.

Dalam kehiduppan sehari-hari, asas Bernoulli diterapkan pada karburator mobil,


venturimeter, pipa pitot, botol penyemprot parfum, dan alat semprot seranhgga. Asas bernoulli
juga dapat digunakan untuk melakukan kalkulasi kebocoran pada tangki air.

Untuk memudahkan dalam pembelajaran akan dipraktekkan menggunakan alat sederhana.


Sebuah botol yang diisi air sampai kedalaman h1. Pada dinding botol juga terdapat lubang
kebocoran yang terletak pada ketinggian h2yang diukur dari tanah.

Persamaan-persamaan yang dipakai untuk menghitung jarak jatuh fluida yang keluar dari
lubang pada dinding botol adalah:

a. Kecepatan fluida yang mancur melewati dinding botol.


b. Lama fluida melayang di udara.
c. Jarak jatuh fluida yang keluar dari lubang pada dinding botol.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengukur kecepatan air yang keluar dari botol pada tiap lubang
dengan ketinggian tertentu terhadap permukaan?
2. Apa yang dimaksud Fluida?
3. Apa yang dimaksud hukum bernaulli?

4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kecepatan air yang keluar dari botol pada tiap lubang dengan
ketinggian tertentu terhadap permukaan.
2. Mengetahui pengertian fluida.
3. Mengetahui pengertian hikim bernaulli

1.4 Manfaat
 Dapat dijadikan sebagai informasi terkait pemahaman mengenai fluida dinamis.
 Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
A. Pengertian Fluida

Fluida merupakan suatu zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus
bila terkena tekanan. Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul;molekul dengan jarak
pisah yang cukup besar untuk gas dan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul-
molekul tersebut tidak dapat terikat pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak
bebas terhadap satu dengan yang lainnya.

Fluida dapat mengalir karena mempunyai partikel-partikel kecil yang tak kasat mata dan
bergerak dengan mudah serta berubah-ubah bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan Fluida
terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk
ruang.

B. Pengertian hukum Bernoulli

Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada
suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan
pada aliran tersebut. Bernoulli merupakan pernyataan bahwa jumlah energi pada suatu titik di
dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama.

o Asumsi yang Digunakan dalam Hukum Bernoulli

Agar hukum bernoulli dapat dipakai dan diterapkan, maka diperlukan asumsi-asumsi yang
mengenai fluida kerjanya, diantaranya yaitu:

 Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible)


 Fluida tidak memiliki viskositas (inviscid)
 Aliran fluida tidak berubah terhadap waktu (steady)
 Aliran fluida laminar (bersifat tetap, tidak ada pusaran).
 Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding.
 Tidak ada kehilangan energi akibat turbulen.
 Tidak ada energi panas yang ditransfer pada fluida baik sebagai keuntungan
ataupun kerugian panas.

o Prinsip Bernoulli

Sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut.
Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang

6
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama
ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli

Asas Bernoulli adalah “tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil
daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah”. Jadi semakin besar kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya.

o Persamaan Azas Bernoulli

Jika m adalah massa zat cair yang berpindah. ρ ( rho) adalah massa jenis zat cair dan
m/ρ adalah volume zat cair yang berpindah. Maka jumlah semua usaha yang menggerakkan
zat cair adalah sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi potensial.

Wtot = Ek + Ep

P1 . A1 . v1 . t – P2 . A2 . v2.t = ½ m (v22 – v12) + m.g (h2 – h1)

A1 . v1 . t = A2 . v2 . t

P1 . V –P2 . V = ½ m (v22 – v12) + m.g (h2 – h1)

V = m/ρ

P1 . m / ρ-P2 . m / ρ = ½ m (v22 – v12) + m.g (h2 – h1)

P1 / ρ-P2 / ρ = ½ (v22 – v12) + g (h2 – h1)

P1-P2 = ½ ρ v22- ½ ρ v12+ρ g h2-ρgh

P1 + 1/2 ρVt2 + ρgh1 = P2+1/2ρVt2 + ρgh2


Atau
P1 + /2 ρVt + ρgh1 = Konstan
1 2

A1 = luas penampang 1 (m2)

P1 = tekanan pada penampang 1 (N/m2)

v1 = kecepatan pada penampang 1 (m/s)

g = percepatan graviasi bumi (m/s2)

h1 = tinggi penampang 1 (m)

P2 = tekanan pada penampang 2 (N/m2)

v2 = kecepatan pada penampang 2 (m/s)

h2 = tinggi penampang 2 (m)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

7
Persamaan diatas disebut juga sebagai Persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli sangat
berguna untuk penggambaran kualitatif berbagai jenis aliran fluida. Persamaan Bernoulli diatas
dikenal sebagai persamaan untuk aliran lunak, fluida inkompresibel, dan nonfiskos.
o Aplikasi/penerapan azas bernoulli :
a. Azas bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai.
b. Azas Bernoulli dipakai pada penggunaan mesin karburator yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk. Salah
satu pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.
c. Azas Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung menuju bak-
bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.
d. Azas Bernoulli juga digunakan pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.
e. Azas Bernoulli pada praktikum ini diterapkan pada tangki atau botol berlubang, lebih
jelasnya akan dijelaskan dibawah ini.

o Penerapan Azas Bernoulli pada Botol Berlubang

Skema persamaan Bernoulli untuk fluida dalam tangki / botol dan


terdapat kebocoran dalam ketinggian tertentu pada percobaan
ini.
Perhatikan gambar diatas, P1 = P2 = tekab=nan udara luar (Po), karena lubang
kebocoran kecil, makapermukaan air pada bejana turun sangat lambat drhingga v1 dapat
diabaikan atau v1 = 0 dan v2 = v, maka persamaan Bernoulli menjadi :
Po+½ ρ 02+ρ g h = Po+½ ρ v2+ρ g h2
0+0+ρ g h = 0+½ ρ v2+ρ g h2
ρgh = ½ ρ v2+ρ g h2
½ ρ v2 = ρ g (h - h2)
V = 1
/2 √g(h1-h2)
Jika kebocorannya didasar tangki / botol h2 = 0 maka persamaannya menjadi :

P1 + 1/2 ρVt2 + ρgh1 = P2+1/2ρVt2 + ρgh2


Atau
P1 + /2 ρVt2 + ρgh1 = Kons
1

v = kecepatan air pada l


g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h1 = jarak lubang ke permukaan air (m)

8
t = waktu yang diperlukan air untuk jatuh ke tanah (s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h2 = jarak lubang ke dasar tangki / botol (m)

Untuk mencari lintasan air (fluida) yang jatuh ke tanah pada tangki berlubang

X = V2.t
= √2g(h1-h2). 1/g√2h2
= 2√(h1-h2).h2

x = jarak atau lintasan air yang jatuh ke tanah pada tangki yang berlubang (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h1 = jarak lubang ke permukaan air (m)
h2 = jarak lubang ke dasar tangki / botol(m)

2.2 Alat dan bahan


Alat :
1. Jarum
2. Penggaris
3. Selotip
4. Botol Air Mineral (1,5l)
Bahan :
1. Air

2.3 Langkah Kerja


1. Siapkan 1 botol air mineral berukuran 1,5 liter.
2. Buatlah 3 lubang dengan jarak 6 cm.
3. Tutup ke-3 lubang dengan selotip agar air tidak keluar saat proses pengisian.
4. Isi botol tersebuthingga penuh.
5. Setelah itu, buka tutup botol agar air bisa keluar.
6. Letakkan penggaris dibawah untuk mengukur panjang air saat keluar.
7. Buka selotip satu persatu diawali pada bagian atas-bawah.
8. Kemudian ukur jarak air yang keluar dari setiap lubang.

9
2.4 Hitungan Berdasarkan Teori
Lubang Jarak Teori Hitungan
1 8 cm  V=√2gh V = √2.10.8
= √160
= 4√10

 X=V/t 8 = 12,64911/t
= 1,58113875

2 14 cm  V=√2gh V = √2.10.14
= √280
= 2√70

 X=V/t 6 = 16,7332/t
= 2,7887

3 20 cm  V=√2gh V = √2.10.20
= √400
= 20

 X=V/t 6 = 20 / t
= 3,33333

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fluida ideal adalah fluida yang tidak dapat ditempatkan dan bagian-bagiannya
tidak mengalami gaya gesekan. Fluida ideal disebut juga fluida yang tidak kompersibel
yaitu tidak dapat mengalami perubahan volume karena tekanan, mengalir tanpa
gesekan dan alirannya stationer.
Dari praktikum ini, didapati bahwa lubang ketiga atau lubang paling rendah
memiliki laju air yang paling cepat dibandingkan dengan yang lain. Hal ini
dikarenakan pada posisi yang paling rendah, tekanan yang dialaminya lebih besar
daripada posisi yang paling atas. Sehingga, dengan tekanan yang besar membuat aliran
fluida mengalir lebih cepat.
Dalam menentukan kecepatan air yang jatuh, waktu dan lintasan air yang jatuh
didaptkan dari persamaan:

P1 + 1/2 ρVt2 + ρgh1 = P2+1/2ρVt2 + ρgh2

Atau
P1 + 1/2 ρVt2 + ρgh1 = Konstan

3.2 Saran
Untuk memahami lebih dalam mengenai berbagai macam penerapan hukum
Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari maka disamping pembaca membaca makalah
ini, penulis juga menyarankan agar kiranya pembaca mencari informasi-informasi
baru yang berkaitan dengan materi ini. Karena pada dasarnya disiplin ilmu sains tidak
berhenti sampai disini saja. Dan bahkan

11
LAMPIRAN

1.ALAT DAN BAHAN

2.SEBELUM DI BUKA

12
3.LUBANG 1

4.LUBANG 2

13
5. LUBANG 3

DAFTAR PUSTAKA

14
1. Kinarya Sagufindo, Buku Pintar Belajar Fisika.
2. Hilman Setiawan, Fisika SMA, Piranti Jakarta.
3. Intanid.blogspot.com
4. https://www.academia.education
5. Irma-teknikkimia.blogspot.com
6. http://yunan057.blogspot.co,id/2013/12/laporan-praktikum-fisika-dasar-
teorema.html.

15

Anda mungkin juga menyukai