Anda di halaman 1dari 14

TUGAS FISIKA

Laporan Praktikum Fluida Statis

Disusun oleh :

Jeffrey

SMA MAHA BODHI


TA 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dwi Astuti,
S.Pd pada pelajaran Fisika. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Astuti, S.Pd selaku Guru Fisika yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
membuat laporan ini sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan ini.

TBK, 20 November 2020

Penulis

Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit | 2


Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit | 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................2

A. Latar Belakang .................................................................................................2


B. Rumusan Masalah ............................................................................................3
C. Tujuan ..............................................................................................................3

BAB II DASAR TEORI .....................................................................................................4

A. Tekanan Udara ..................................................................................................4


B. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara ............................................4
C. Hukum Archimedes ..........................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................................7

A. Praktikum Fluida Statis 1 .................................................................................7


B. Praktikum Fluida Statis 2 .................................................................................8

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................10

A. Kesimpulan .......................................................................................................10
B. Saran .................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................11

Praktikum Fluida Statis | 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oksigen sangat berpengaruh dalam proses kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya.
Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk bernafas. Tumbuhan membutuhkan
oksigen untuk proses fotosintesis. Makhluk hidup bisa mati tanpa adanya oksigen, karena
sumber utama makhluk hidup mampu bertahan hidup adalah oksigen.
Begitu juga dengan proses pembakaran pada lilin. Lilin akan tetap menyala jika lilin
berada pada tempat terbuka dan cukup udara. Jika lilin yang menyala itu kita tutup
menggunakan gelas (misalnya), dalam waktu 4 detik, api itu akan padam.
Sejarah perkembangan lampu lava dimulai ketika kredit untuk menciptakan lampu
lava diberikan kepada insinyur Inggris, Craven Walker yang pada akhir tahun 1940an,
melihat prototipe lampu di sebuah pub di Hampshire, Inggris. Efek lava ini disebabkan oleh
interaksi antara cairan yang digunakan dalam lampu. Cairan ini dipilih berdasarkan
kepadatan mereka sehingga satu cenderung nyaris melayang di tangan lainnya. Selain itu,
mereka dipilih berdasarkan koefisien ekspansi mereka, sehingga mereka dipanaskan satu
cenderung naik atau tenggelam lebih cepat dari yang lain.
Ketika panas dari bola lampu menghangatkan cairan lebih berat duduk di bagian
bawah, itu akan lebih panas dan karena kepadatan lebih rendah, naik ke permukaan. Pada
saat “lava” mencapai bagian atas lampu, ia mulai menjadi dingin, menjadi lebih padat, dan
tenggelam ke bawah. Sebagai sink lava, hal itu akan lebih dekat dengan bola lampu,
memanas lagi, dan proses ini diulang berulang-ulang. Oleh karena itu, kunci untuk desain
lampu lava sukses adalah pemilihan cairan bercampur yang tepat.
Komposisi yang tepat digunakan dalam lampu lava merupakan rahasia berpemilik,
tapi secara umum, salah satu cairan berbasis air dan yang lainnya adalah minyak berbasis.
Fase air mungkin air yang dicampur dengan alkohol atau yang larut dalam air pelarut. Cairan
kedua harus memenuhi sejumlah kriteria desain : itu harus larut dalam air, lebih berat dan
lebih kental, tidak reaktif dan tidak mudah terbakar, dan cukup murah. Hal ini juga harus non
beracun, unchlorinated, bukan emulsi dalam air, dan harus memiliki koefisien lebih besar

lektrolit dan Non-elektrolit | 2


dari ekspansi dari air. Sementara pemilihan fluida tidak berubah dari lampu ke lampu, ada
perubahan desain yang harus dipertimbangkan karena lampu yang tersedia dalam berbagai
warna, ukuran, dan gaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengaruh gelas yang menutup lilin terhadap nyala api?
2. Mengapa air dapat tersedot ke dalam gelas?
3. Bagaimana cara membuat lampu lava?
4. Mengapa minyak jika dicampurkan dengan air, posisi minyak berada diatas?
5. Mengapa ketika redokson dimasukkan ke dalam air akan menghasilkan gelembung?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh gelas yang menutup lilin terhadap nyala api
2. Mengetahui alasan air dapat tersedot ke dalam gelas
3. Mengetahui cara membuat lampu lava sederhana
4. Mengetahui prinsip Archimedes yang bekerja
5. Mengetahui cara kerja lampu lava

lektrolit dan Non-elektrolit | 3


BAB II
DASAR TEORI

A. Tekanan Udara
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas
tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm), millimeter kolom air
raksa (mmHg) atau milibar (mbar).
Tekanan udara patokan (tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi
lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 45℃ dan suhu 0℃. besarnya tekanan udara tersebut
dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberikan
oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm atau mmHg juga
dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2.
Konversi antara satuan tekanan udara tersebut adalah sebagai berikut :
1 atm = 760 mmHg = 14,7 Psi = 1,013 mbar. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut
barometer. Tekanan udara berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat (elevasi atau
altitude). Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian dapat dilihat pada persamaan
laplace sebagai berikut : H = k (1+¥t) log (β0/βh)
Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian tempat itu dimanfaatkan dalam
merancang alat untuk pengukuran ketinggian tempat yang disebut altimeter. Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu atau temperature.

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi tekanan udara


1. Tinggi rendahnya tempat
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin tipis dan semakin renggang,
akibatnya tekanan udara semakin rendah. Tekanan udara di suatu tempat pada umumnya
dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang banyak mendapat sinar matahari
mempunyai tekanan udara rendah dan daerah yang sedikit mendapat sinar matahari
mempunyai tekanan udara tinggi.
Tekanan udara pada suatu tempat berubah sepanjang hari. Alat pencatat tekanan udara
dinamakan barograf. Pada barograf tekanan udara sepanjang hari tergores pada kertas yang
dinamakan barogram. Bila hasilnya dibaca secara teliti, maka tekanan udara tertinggi terjadi

lektrolit dan Non-elektrolit | 4


pada pukul 10.00 (pagi) dan pukul 22.00 (malam) dan tekanan rendah terjadi pada pukul
04.00 (pagi) dan pukul 16.00 (sore).
2. Temperatur
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara berkembang, sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika temperatur udara menjadi kecil, maka tekanan
udara menjadi tinggi.

C. Hukum Archimedes
Bunyi hukum Archimedes yaitu “Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.” (Anonimous,2016)
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan
terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya
keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum
archimedes yang berbunyi:
1. Benda akan terapung jika masa jenis benda yang dimasukan ke dalam air lebih kecil dari
massa jenis zat cairnya.
2. Benda akan tengelam jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam air lebih besar
dari pada massa jenis zat cairnya.
3. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam air sama dengan
massa jenis zat cairnya (Anonimous, 2013)
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang
diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah
jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu
karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian
maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air.
Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena
benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS. (Anonimous, 2016)
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (F a) dan berat semu (Ws)
adalah :
Ws = W - Fa

lektrolit dan Non-elektrolit | 5


Dengan keterangan:
Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)

Besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :


Fa = ρcair Vb g
Dengan keterangan:
ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Syarat benda mengapung :


Syarat benda melayang :
Syarat benda tenggelam :

Perbedaan massa jenis dapat menyebabkan cairan dengan massa jenis yang berbeda
tidak dapat bercampur atau larut dan massa jenis sangat berpengaruh pada posisi cairan
tersebut, semakin cairan tersebut bermassa jenis tinggi, semakin cairan tersebut akan
mengendap permukaan begitu pula sebaliknya. Selain perbedaan massa jenis, kerapatan
cairan akan sangat berpengaruh pada letak dimanakah cairan tersebut akan mengendap.

lektrolit dan Non-elektrolit | 6


BAB III
METODE PENELITIAN

1. Praktikum Fluida Statis 1

Judul Kegiatan : Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit

Jenis Kegiatan : Percobaan individu

Tujuan Kegiatan: 1. Mengetahui pengaruh gelas yang menutup lilin terhadap nyala api

2. Mengetahui alasan air dapat tersedot ke dalam gelas

A. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Lilin
Gelas bening
Air

Korek api
Piring
Pewarna

B. Langkah Kerja
1. Nyalakan lilin dan letakkan diatas piring kecil.
2. Ambil gelas kemudian tutup lilin tersebut dengan gelas. Apa yang terjadi?
3. Masih dengan lilin serta piring yang sama, masukkan air yang telah diberi pewarna
kedalam piring tersebut. Air berwarna disini bertujuan untuk memudahkan dalam
pengamatan.
4. Hidupkan lilin kemudian tutup lilin dengan gelas. Sekarang coba diamati, kini apa yang
terjadi?

lektrolit dan Non-elektrolit | 7


C. Pembahasan

Jika lilin ditutup dengan gelas, maka semakin lama akan semakin redup. Hal ini
disebabkan kadar oksigen yang diperlukan tidak mencukupi dalam proses pembakaran.
Sehingga menyebabkan nyala lilin semakin lama semakin redup hingga akhirnya padam.
Molekul oksigen yang hilang karena proses pembakaran, mengakibatkan tekanan udara
didalam gelas lebih kecil jika dibandingkan dengan tekanan udara yang ada diluar gelas.
Selanjutnya tekanan udara mengalir dari luar ke dalam. Karena tekanan udara diluar lebih
besar dari dalam gelas, maka hal tersebut mengakibatkan air yang ada disekitar gelas tersebut
tersedot masuk kedalam gelas dan air didalam gelas cenderung naik melebihi tinggi daripada
air yang ada diluar gelas.

2. Praktikum Fluida Statis 2


Judul Kegiatan : Membuat lampu lava sederhana

Jenis Kegiatan : Percobaan individu

Tujuan Kegiatan: 1. Mengetahui cara membuat lampu lava sederhana

2. Mengetahui prinsip kerja Archimedes

A. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Tablet redokson
Botol sedang
Minyak goreng

Air
Corong
Pewarna makanan

B. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Isi ¾ bagian botol dengan minyak dan isi sisanya dengan air.
3. Masukkan 5-10 tetes pewarna makanan dan biarkan terlarut dalam lapisan air.

lektrolit dan Non-elektrolit | 8


4. Masukkan pecahan tablet redokson perlahan-lahan, kemudian tambahkan yang lebih
banyak.
5. Lihat dan amati reaksi yang terjadi didalam botol.
6. Agar terlihat jelas, sinari botol tersebut dengan senter secara menyeluruh diruangan yang
gelap

C. Pembahasan
Ketika tablet redokson bereksi dengan air, maka akan bereaksi dan menghasilkan
gelembung karbon dioksida sama halnya ketika kita mencampur cuka dengan baking soda.
Gelembung karbon dioksida tersebut membuat air pada dasar botol terangkat ke atas. Ketika
sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan menyebabkan air yang tadinya
berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar botol.
Jika dikaitkan dengan hukum Archimedes (gaya tekan keatas), hukum Archimedes
menyatakan bahwa suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya ke dalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
oleh benda tersebut. Salah satu prinsip lampu lava cukup berhubungan dengan hokum
Archimedes, yang mana ketika sebelum tablet redokson dimasukan ke dalam botol, minyak
dan cairan dalam kondisi tenang / diam dan tidak bercampur. Ketika tablet redokson
dimasukan ke dalam botol, tablet akan larut pada cairan pewarna dan akan menimbulkan
gaya yang mengakibatkan timbulnya gelembung dan minyak dan air akan bercampur walau
tidak seluruhnya. Pencampuran air dan minyak juga bergantung dari media penyampurnya.

lektrolit dan Non-elektrolit | 9


BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan, dapat kita simpulkan bahwa udara berpengaruh terhadap
pembakaran lilin, dibuktikan dengan padamnya lilin saat ditutup dengan gelas. Hal ini
disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, oksigen di dalam gelas akan
terus berkurang sampai kehabisan oksigen di dalam gelas tersebut, sehingga hasil
pembakaran karbon dioksida mengumpul di gelas, dan lilin padam.
2. Dari hasil percobaan, juga dapat dilihat air yang semula berada di sekitar gelas kemudian
diserap ke dalam gelas. Hal ini disebabkan karena tekanan udara di dalam gelas menyusut
sehingga tekanan mengalir dari luar ke dalam, maka air tersedot ke dalam gelas.
3. Dengan bantuan air, minyak dan redokson, kita bisa membuat redokson. Sesuai dengan
hokum Archimedes, minyak yang memiliki massa jenis lebih kecil dari air akan berada di
atas permukaan air, dalam keadaan tidak bercampur.
4. Ketika tablet redokson dimasukkan ke dalam botol, tablet itu akan larut dalam air dan
melepaskan gas CO2 yang dimana menyebabkan air pada dasar botol terangkat ke atas
dan saat sampai ke permukaan atas, gas CO2 akan terlepas dan air yang tadinya diatas
akan turun ke dasar botol.

b. Saran
1. Periksa alat dan bahan yang digunakan.
2. Lebih baik percobaan dilakukan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk memastikan atau
meyakinkan terhadap hasilnya.

lektrolit dan Non-elektrolit | 10


DAFTAR PUSTAKA

Fisikazone.com. (2016). Hukum Archimedes. Diakses pada 20 November 2020, dari


http://fisikazone.com/hukum-archimedes/

Academia.edu. (2014). LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA – lampu lava. Diakses pada 20


November 2020, dari
https://www.academia.edu/8921168/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_lampu_lava

Blog.elevenia.co.id. (2020, 10 Februari). Cara membuat Lampu Lava dengan Langkah Paling
Mudah. Diakses pada 20 November 2020, dari https://blog.elevenia.co.id/cara-membuat-lampu-
lava-dengan-langkah-paling-mudah/

khana-istiana.blogspot.com. (2017, 20 Oktober). PERCOBAAN LAMPU LAVA SEDERHANA.


Diakses pada 20 November 2020, dari http://khana-istiana.blogspot.com/2017/10/percobaan-
lampu-lava-sederhana.html

Rombonganmakalah.blogspot.com. (2013, 1 November). MAKALAH “Tekanan Udara dalam


Gelas”. Diakses pada 20 November 2020, dari
http://rombonganmakalah.blogspot.com/2013/11/makalah-tekanan-udara-dalam-gelas.html

Duniabelajaranak.id. (2017, 11 Mei). Tutup Lilin di atas Air dengan Gelas, lalu Lihat Apa Yang
Terjadi? Diakses pada 20 November 2020, dari https://www.duniabelajaranak.id/tutup-lilin-di-
atas-air-dengan-gelas-lalu-lihat-apa-yang-terjadi/

lektrolit dan Non-elektrolit | 11

Anda mungkin juga menyukai