Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ADAPTASI dan SELEKSI ALAM

OLEH KELOMPOK 5

SIMRI BAKSUNI (1706050014)

SEILA L.W.S. HANING (1906050037)

LENY L.R. ULLY (1906050046)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Adaptasi dan Seleksi Alam ini. Adapun maksud
dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi nilai tugas untuk mata kuliah Evolusi dan
Paleontologi. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang kami buat
pada penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen pengasuh dan para pembaca.

Penyusun,

Kupang, Januari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
...........................................................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Bentuk-bentuk Adaptasi...........................................................................


B. Unit-unit Seleksi...............................................................................................................
C. Adaptasi dalam Reproduksi Seksual.................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu biologi banyak dasar-dasar kajian biologi yang telah dipakai
terapannya pada kehidupan dan di dunia pendidikan. Salah satu kajian ilmu biologi yang telah
banyak dipelajari adalah makhluk hidup. Berbicara tentang makhluk hidup sudah tidak asing lagi
di dalam dunia pendidikan. Kajian-kajian dasar dari ilmu biologi melalui cabang-cabang ilmu
biologi juga sering dipakai untuk penerapan praktik dalam kehidupan sehari-hari. Banyak contoh
dari teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli sebelumnya untuk perkembangan ilmu
biologi yang juga dibuktikan dengan penemuan-penemuan ilmiahnya. Salah satunya adalah teori
evolusi yang juga erat mengkaji adaptasi yang dilakukan oleh setiap makhluk hidup untuk dapat
melangsungkan kehidupan selanjutnya, memiliki keturunan, melewati seleksi dari alam, dan
tujuan lainnya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa itu adaptasi dan apa saja bentuk-
bentuk dari adaptasi, unit-unit seleksi mengenai seleksi alam, dan juga tentang bagaimana
makhluk hidup melakukan adaptasi dalam reproduksi seksualnya.

B.Rumusan Masalah

1. Jelaskan mengenai adaptasi dan apa saja bentuk dari adaptasi!


2. Jelaskan mengenai unit-unit seleksi!
3. Bagaimana adaptasi yang dilakukan dalam reproduksi seksual!

C.Tujuan

1. Mengetahui serta mampu menjelaskan tentang adaptasi dan juga bentuk-bentuknya


2. Memahami unit-unit seleksi yang ada
3. Mampu memahami dan menjelaskan adaptasi yang dilakukan dalam reproduksi seksual
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian dan Bentuk-bentuk Adaptasi

Adaptasi merupakan suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk bisa menyesuaikan diri


terhadap lingkungannya, dengan suatu tujuan untuk bertahan hidup. Selain itu adaptasi juga
adalah suatu cara yang dilakukan organisme (makhluk hidup) agar bisa mengatasi tekanan dari
lingkungannya dengan suatu tujuan agar mempertahankan hidup. Organisme yang dapat
beradaptasi terhadap lingkungannya bisa untuk: mendapatkan air, udara serta juga nutrisi
(makanan), menguasai keadaan fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya serta juga panas.
Dengan demikian ditempat itu makhluk hidupnya mempunyai wujud serta juga karakteristik
berbeda-beda tergantung daerah untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pengertian adaptasi menurut para ahli:

 Soemarwoto (1983): menjelaskan bahwa makhluk hidup dalam batas tertentu mempunyai
kelenturan. Kelenturan ini memungkinkan makhluk hidup itu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri itu secara umum disebut adaptasi. Kemampuan adaptasi
mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup. Makin besar kemampuan adaptasi, makin
besar kementakan (kebolehjadian) kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup.
Dengan kemampuan adaptasi yang besar, suatu jenis makhluk hidup dapat menempati
suatu habitat yang beraneka ragam.
 Wallace dan Srb (1963) serta Ismail (1984): suatu organisme akan bereaksi terhadap
perubahan lingkungan alam yang diterimanya. Usaha untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan disebut adaptasi. Dengan demikian, adaptasi dapat dimaknai
sebagai suatu perubahan dalam populasi akibat kegiatan masing – masing individu yang
menyusunnya, untuk menyesuaikan diri terhadap setiap tambahan dan perubahan
lingkungan yang diberikan. Dalam rangka menyesuaikan diri tersebut biasanya terjadi
perubahan dalam kegiatan fisiologis dan juga dapat dilihat pada penyesuaian organ-
organnya.
 Daubenmire (1959) dan Wilsie (1962): menyatakan bahwa keistimewaan suatu
organisme atau organ – organnya dalam menyesuaikan diri dengan habitatnya disebut
adaptasi . Lebih lanjut Wilsie (1962) mengemukakan bahwa adaptasi merupakan sifat
yang dimiliki setiap organisme yang berguna untuk kelanjutan kehidupannya dalam
kondisi lingkungan di habitatnya .

Bentuk-bentuk adaptasi diantaranya sebagai berikut :

 Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi ini memiliki penyesuaian wujud atau juga struktur organ
tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Sifat-sifat morfologi pada tumbuhan
contohnya, wujud serta ukuran daun, wujud dan juga struktur akar, struktur jaringan
daun, wujud dan juga struktur batang dan juga alat bentuk alat perkembangbiakan. Sifat-
sifat morfologi pada hewan contohnya seperti, ukuran tubuh, warna tubuh, bentuk paruh,
bentuk kaki serta juga alat gerak lainnya. Contoh adaptasi morfologi:

1. Teratai dan Eceng Gondok


Teratai serta eceng gondok merupakan tumbuhan yang hidup diatas air. Keduanya
ini memiliki daun yang tipis serta lebar. Teratai jugaa memiliki akar yang berada di
dasar perairan, sedangkan untuk daunnya mengapung di permukaan air, tangkainya
berongga. Berbeda dengan teratai, seluruh badan tumbuhan eceng gondok ini dapat
terapung diatas air. Eceng gondok ini bisa terapung disebabkan memiliki tangkai
daun menggembung yang berisi udara. Selain untuk mengapung, rongga udaranyaa
juga bertujuan untuk dapat bernapas atau pertukaran gas.
2. Kaktus
Kaktus mempunyai bentuk akar yang panjang serta tumbuh meluas sehingga
menyerap air dari daerah yang luas. Batang kaktus ini juga dapat menyimpan sistem
air (sukulen). Bentuk daun demikian bertujuan dapat mengurangi penguapan untuk
menghemat air.
3. Kaki Burung
Bentuk kaki berbagai golongan burung berbeda-beda, tergantung dari cara
hidupnya. Contohnya, kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari
kakinya. Kaki selaput seperti ini difungsikan untuk berenang serta berjalan di tanah
dan juga berlumpur.
4. Paruh Burung
Bentuk paruh burung berbeda-beda tergantung cara hidup serta juga jenis
makanannya. Contohnya burung elang mempunyai paruh yang besar, kuat, serta
ujung yang runcing untuk merobek daging mangsanya.
5. Mulut Serangga
Bentuk mulut serangga berbeda-beda. Berbagai bentuk mulut serangga ini ialah
hasil adaptasi terhadap jenis makanannya. Contohnya seperti serangga pemakan daun
mempunyai rahang atas serta bawah yang kuat. Serangga penghisap juga tidak
memiliki rahang akan namun memiliki alat penghisap kayak nyamuk.
 Adaptasi Fisiologi
Seperti halnya bentuk morfologi organ tubuh, proses fisiologi di dalam tubuh
makhluk hidup juga disesuaikan dengan lingkungannya, Kemampuan menyesuaikan diri
tersebut ini merupakan hasil metamorfosis perlahan-lahan dalam jangka waktu yang
lama. Proses penyesuaian diri itu sendiri dapat berlangsung secara cepat.

Adaptasi Fisiologi pada manusia dan hewan:

1. Jumlah untuk sel darah merah manusia yang tinggal didaerah pegunungan lebih banyak
dibandingkan jumlah sel darah merah orang yang berdaerah pantai / dataran rendah.
2. Ukuran jantung para atlet usually larger than others.
3. Pada saat cuaca dingin, manusia juga lebih banyak mengeluarkan urine ( air seni ).
4. Pada saat cuaca panas, manusia juga lebih banyak mengeluarkan air lewat keringat.
5. Rata – rata usus hewan herbivora itu lebih panjang daripada hewan karnivora, serta
berdinding sel yang keras
6. Unta yang mempunyai kantung air di punuknya sehingga mampu untuk bertahan di gurun
pasir.
7. Burung hantu juga memiliki penglihatan yang sangat tajam yang memungkinkannya
untuk bisa melihat di malam hari
8. Ikan air laut mengeluarkan urin yang lebih pekat ketimbang ikan air tawar
9. Musang bisa mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan dengan
melalui sisi lubang dubur.
10. Sekret tersebut berfungsi untuk bisa menghindarkan diri dari musuhnya.

Adaptasi Fisiologi pada tumbuhan:

1. Tumbuhan yang penyerbukannya itu dibantu oleh serangga mempunyai bau khas
tersendiri.
2. Tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat khusus yang bisa melindunginya dari hewan
herbivora.
3. Adanya saluran berkas pembuluh pada tumbuhan higrofit yang bisa meneteskan
kelebihan air itu dengan melalui tepi daun / ujung daun disebut dengan sebutan gutasi.

 Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku ini juga berhubungan langsung dengan perilaku makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Terkadang organisme wajib
dalam melakukan tingkah laku tertentu untuk dapat beradaptasi demi terjaga
kelangsungan hidupnya. Dibawah ini merupakan beberapa dari contoh adaptasi tingkah
laku. Contoh adaptasi tingkah laku :
1. Bunglon ini melakukan mimikri, yakni mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungan
tempat dia tinggal. Hal tersebut diperlihatkan supaya bisa melindungi dirinya dari bahaya
yang mengancam.
2. Cumi – cumi juga mengeluarkan tinta pada saat dia terancam. Cumi – cumi juga mampu
untuk melakukan mimikri.
3. Dalam keadaan bahaya, cicak ini juga mampu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang
terputus itu tetap dapat bergerak guna menipu perhatian predator yang datang
mengancamnya. Peristiwa ini disebut jugaa dengan autotomi.
4. Paus tiap 30 menit sekali muncul ke permukaan untuk menghirup oksigen daan juga
memancarkan air yang merupakan uap air sudah jenuh. Peristiwa ini terjadi disebabkan
karena paus ini memiliki paru – paru yang tidak dapat memanfaatkan oksigen yang
terlarut di dalam air.

B.Unit-unit Seleksi

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang


tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup
akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.Contoh seleksi alam misalnya yang
terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi
industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah
terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat
biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris,
udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam
menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri,
udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston
betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah
ditangkap oleh pemangsanya. Contoh nya:

Sebuah unit seleksi adalah biologis entitas dalam hirarki organisasi biologis (misalnya,


suatu entitas seperti: molekul mereplikasi diri , suatu gen , sebuah sel , sebuah organisme ,
sebuah kelompok , atau spesies ) yang dikenakan alami seleksi. Ada di antara ahli biologi evolusi
sejauh mana evolusi telah dibentuk oleh tekanan selektif yang bekerja pada tingkat yang berbeda
ini. Ada kepentingan tentang kepentingan relatif dari unit itu sendiri. Misalnya, apakah itu
kelompok seleksi atau individu yang telah mendorong evolusi altruisme? Dimana altruisme
mengurangi kesesuaian individu , penjelasan yang berpusat pada individu untuk evolusi
altruisme menjadi kompleks dan penggunaan pada penggunaan teori permainan, misalnya; 
seleksi kerabat dan seleksi kelompok. Ada juga definisi definisi unit itu sendiri, dan peran untuk
seleksi dan replikasi, dan apakah peran ini dapat berubah dalam perjalanan evolusi. 

Model Seleksi Multilevel 1994 David Sloan Wilson dan Elliott Sober, diilustrasikan oleh satu set boneka
matryoshka Rusia . Wilson sendiri membandingkan modelnya dengan set itu.

C.Adaptasi dalam Reproduksi Seksual

Seks meupakan salah satu proses yang dijalani semua jenis makhluk hidup untuk
berkembang biak. Tanpa seks, mungkin banyak spesies makhluk hidup yang punah karena tak
adanya keturunan yang bisa melanjutkan ciri-ciri atau karakteristik tertentu dari spesies yang
dimaksud. Bahkan ilmuan dari Univercity of Auckland telah menemukan manfaat lain dari seks.
Tim peneliti ini mengklaim telah berhasil membuat penjelasan ilmiah pertama tentang
bagaimana reproduksi seksual membantu spesies beradaptasi dengan lingkungan yang
menantang, bahkan memecah teka-teki klasik dalam biologi evolusi.

Menurut teori klasik reproduksi seksual seharusnya menghambat kemampuan spesies


untuk beradaptasi dengan lingkungan yang kompleks dan dalam jangka waktu yang lama
mencegah evolusi spesies baru. Penganut teori ini telah menyiapkan berbagai skenario yang
berbelit-belit seperti munculnya gen ajaib sebagai pilihan pasangan untuk mencegah reproduksi
seksual diantara populasi. Namun studi jauh lebih konsisten dengan apa yang terjadi di dunia
nyata. Studi ini mendukung adanya teori alternatif dimana organisme yang beradaptasi dengan
lingkungan dapat hidup berdampingan satu sama lain dan sesekali akan melakukan kawin silang
namun hal ini tak akan membahayakan evolusi atau perkembangan spesies baru, justru seks
mempercepat proses ini. Untuk menguji teori klasik bahwa gen-gen yang menghasilkan
keturanan akan merugikan bagi keturunan yang lainnya maka peneliti mengembangkan ragi
khusus yang bisa berubah dari bentuk aseksual menjadi seksual. Dua kelompok ragi
ditumbuhkan dilingkungan yang berbeda dan diijinkan untuk bereproduksi secara seksual.
Tujuannya untuk melihat apakah hal ini bisa memperlambat adaptasi berkelanjutan pada kedua
lingkungan seperti yang diprediksi oleh teori klasik.

Dalam kehidupan nyata seks adalah strategi yang sangat sukses untuk tidak mencegah
spesies baru berevolusi. Jadi apa yang kita lihat di alam sana tidak sesuai dengan teorinya.
Ketika beradaptasi dengan lingkungannya, organisme mengakumulasi perubahan genetis yang
membantunya untuk bertahan hidup. Karena reproduksi seksual menghasilkan keturunan dengan
campuran gen dari orang tuanya jadi teori seks antar organisme untuk beradaptasi di lingkungan
yang berbeda harusnya merugikan.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Adaptasi adalah suatu cara yang dilakukan organisme (makhluk hidup) agar


bisa mengatasi tekanan dari lingkungannya dengan suatu tujuan agar mempertahankan hidup.
Bentuk-bentuk adaptasi yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku
yang berlaku pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sebuah unit seleksi adalah
biologis entitas dalam hirarki organisasi biologis (misalnya, suatu entitas seperti: molekul
mereplikasi diri , suatu gen , sebuah sel , sebuah organisme , sebuah kelompok , atau spesies )
yang dikenakan alami seleksi. Seks meupakan salah satu proses yang dijalani semua jenis
makhluk hidup untuk berkembang biak. Tanpa seks, mungkin banyak spesies makhluk hidup
yang punah karena tak adanya keturunan yang bisa melanjutkan ciri-ciri atau karakteristik
tertentu dari spesies yang dimaksud.

B.Saran

Setelah mempelajari tentang adaptasi dan seleksi alam, penyusun maupun pembaca
diharapkan mampu mengembangkan wawasannya dengan referensi-referensi bacaan yang lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://pendidikan.co.id/pengertian-adaptasi-tujuan-jenis-beserta-contohnya/

https://translate.googleusercontent.com/translate_c?
client=srp&depth=1&hl=id&nv=1&prev=search&pto=aue&rurl=translate.google.com&sl=en&s
p=nmt4&tl=id&u=https://en.m.wikipedia.org/wiki/Unit_of_selection&usg=ALkJrhgh_vlIUTO8
YeHd5O6bexP6GDud5g

Anda mungkin juga menyukai