Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BIODIVERSITAS EKOLOGI
BIOMA GURUN (GURUN PASIR)

DISUSUN OLEH
LALU ALDI PRATAMA RIZKI
G1A016025

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bioma Merupakan ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan
fauna yang khas. Bioma merupakan kumpilan ekosistem yang terbentuk karena
perbedaan letak geografis dan astronomisnya. Ekosistem merupakan kesatuan dari
suatu komunitas dengan lingkungan dimana terjadi hubungan. Ada beberapa jenis
ekosistem, dimulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan diantaranya
ekosistem laut, pantai, sungai, hutan, mangrove, gunung dan lain-lainnya. Salah
satu ekosistem darat adalah padang pasir atau yang biasa di sebut gurun(Irawan,
1992).

Gurun Pasir merupakan suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil
yaitu kurang dari 250mm/tahun. Gurun Pasir merupakan daerah yang mempunyai
ciri suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur,
curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat
signifikan. Panas yang tinggi mencapai suhu 50◦c hingga 60◦c di siang hari,
dingin yang membekukan di malam hari, kekeringan yang berlangsung selama
bertahun- tahun dan makanan yang jumlahnya sangat sedikit. Di gurun Pasir
panas, suhu tinggi menyebabkan hilangnya cepat air karena berkeringat dan tidak
adanya sumber air yang terdapat di gurun pasir tersebut, sehingga dapat
mengakibatkan dehidrasi dan kematian dalam beberapa hari.

Gurun Pasir dianggap mempunyai kemampuan kecil untuk mendukung


kehidupan. Tentunya kebanyakan orang berpikir bahwa tidak mungkin ada
kehidupan dengan kondisi gurun Pasir yang seperti itu. Kalaupun ada tentunya
hanya flora dan fauna yang mampu bertahan dengan temperature yang sangat
panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari, seperti kaktus dan unta. Oleh
karena itu, hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk/ membuat makalah
tentang Gurun Pasir. Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
mengetahui keanekaragaman yang ada pada Gurun Pasir.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu gurun pasir?
b. Bagaimana proses terjadinya gurun pasir?
c. Apa saja flora dan fauna yang hidup di gurun pasir?
d. Bagaimana ekosistem dan komponen abiotik dan biotic pada gurun pasir?
e. Apa saja jenis-jenis gurun pasir?
f. Bagaimana fungsi gurun pasir?
g. Bagaimana sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi pada ekosistem
gurun pasir?

C. Tujuan
a. mengetahui pengertian dari gurun pasir
b. mempelajari bagaimana proses terjadinya gurun pasir
c. mengetahui flora dan fauna yang hidup di gurun pasir
d. mengetahui ekosistem dan komponen abiotik dan biotic gurun pasir
e. mengetahui jenis-jenis gurun pasir
f. mengetahui fungsi dari gurun pasir
g. mengetahui bagaimana sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi pada
ekosistem gurun pasir

D. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari tentang gurun pasir,
keanekaragaman flora dan fauna serta interaksi ekosistem yang terjadi di
daerah gurun pasir.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gurun Pasir


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan padang
luas yang tandus atau padang pasir. Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun
pasir yaitu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari
250mm/tahun. Sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan
yang hidup. Gurun pasir disebut juga dataran kering. Karena klasifikasi gurun
berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir seperempat permukaan
bumi dataran merupakan daerah gurun dengan temperature yang dapat melebihi
55 derajat celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari.

B. Proses Terbentuknya Gurun Pasir


Berdasarkan proses terjandinya, ekosistem gurun pasir merupakan
ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjasi secara alami tanpa campur tangan
manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang
dikenal sebagai daerah tropis.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah tropis, udara akan naik
dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabanya berupa hujan. Pada
saat mencapai daerah tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi.
Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah dibawahnya, sehingga
menjadi kering dan terjadilah gurun kering.
Selain itu, banyak pembentukan permukaan gurun pasir disebabkan oleh
air. Hujan yang turun di daerah gurun pasir biasanya sangat deras, sehingga tanah
yang sering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus
mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng
lembah curam yang di kenal dengan nama”Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu
kali hanyut dari lembah ke dataran gurun pasir. batuan yang berada dipermukaan
terkesan panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan
pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya menjadi
pasir-pasir.

C. Flora dan Fauna di Gurun Pasir

a. Flora Gurun Pasir


Jumlah dan jenis tanaman bervariasi sesuai dengan tempat gurun
berada. Rumput pendek dapat ditemukan di hampir semua gurun. Tanaman gurun
termasuk semak-semak, semak-semak creosote dan kaktus. Para Saguaro
(katakanlah Suh-hwah-roe) kaktus hanya ditemukan di gurun Sonora Amerika
Utara dan spinifex ditemukan di gurun Australia.
Tanaman gurun harus mengembangkan cara-cara yang berbeda dalam
pengambilan air untuk bertahan hidup di habitatnya. Perubahan ini disebut
adaptasi. Sebuah adaptasi umum pengembangan cara untuk menyimpan air dalam
akar, batang, daun atau buah. Tanaman yang menyimpan air dengan cara ini
disebut sukulen, salah satunya adalah kaktus. Beberapa tanaman telah
mengembangkan akar yang sangat panjang yang pergi jauh ke dalam tanah untuk
mencapai air bawah tanah. Lainnya telah mengembangkan penyebaran sistem
akar berbaring tepat di bawah permukaan dan peregangan secara luas. Hal ini
memberikan banyak akar tanaman kecil yang menangkap air saat hujan.
Tumbuh – tumbuhan tersebut yang dapat tumbuh didaerah padang gurun
diantarannya kaktus dan kutikula. Kaktus dapat hidup didaerah kering
dikarenakan dapat menyimpan banyak air didalam batangnya dan daunnya yang
menyempit menjadi duri. Lalu, kutikula ialah tumbuhan yang tebal dan
mempunyai akar yang panjang. Sedangkan hewan yang mampu tumbuh diarea
padang gurun seperti unta yang dapat menyimpan air dalam tubuhnya. Tikus, ular,
dan kalajengking juga dapat hidup didaerah ini tetapi hanya aktif pada pagi hari,
dan bila pada siang hari mereka akan berlindung dari panas terik matahari di
lubang-lubang yang telah mereka buat.

Berikut beberapa jenis Flora yang ada di gurun pasir :

Ciri-ciri tumbuhan gurun biasanya mempunyai akar panjang yang turun ke bawah
tanah. Hal ini berfungsi untuk menyerap air tanah di kedalaman. Selain itu,
tumbuhan gurun juga berdaun kecil untuk mengurangi penguapan.

a. Pohon kurma.
Kurma jika ditanam di tanah berpasir akan menghasilkan buah
yang manis dan hasilnya melimpah.

b. Thyme
Tumbuhan ini mengeluarkan bau harum dari seluruh tubuhnya. Jika
dikeringkan bau harumnya justru bertambah kuat. Walau dipanaskan pun,
harumnya tidak akan hilang.
c. Mugwort
Tumbuhan ini mengandung bahan yang dapat meredakan rasa sakit.
Sangat baik untuk obat datang bulan wanita.

d. Akasia padang gurun


Akasia ini ternyata mempunyai akar yang mampu menembus hingga 50
meter ke dalam tanah untuk menyerap air. Akar ini dipenuhi duri,
sehingga bisa digunakan sebagai perangkap hewan buruan.

e. Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga
famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak
untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk
mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang
diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki
daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi
penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada
waktu yang lama tanpa air.
f. Semak Creosote
Semak creosote dinamai demikian karena aromanya. Tumbuhan ini
tumbuh ketika mendapat area yang lapang di sekitarnya. Akarnya
menyebar dan menyerap air yang dikumpulkan beberapa sentimeter di
bawah permukaan tanah. Tumbuhan ini sangat efektif mengumpulakn air
sehingga tidak ada tumbuhan lain yang dapat hidup di dekatnya. Lapisan
lilin pada daunnya membantu mengurangi penguapan air.

Fauna Gurun Pasir :


Binatang gurun telah berkembang secara mengesankan untuk mengatasi
panas serta kekeringan hebat pada lingkungannya. Dekat permukaan gurun, suhu
siang dan malam hari berubah sangat drastis.
a. Unta (Camelus sp.)
Dromedari, anggota suku unta, sanggup menahan perubahan suhu
tubuh yang lebih besar daripada kebanyakan binatang berdarah panas
lainnya; suhu tubuhnya dapat berkisar antara 34-41 derajat C. Karena
suhunya turun sangat drastis pada malam hari, unta tersebut tetap
merasa dingin untuk jangka waktu yang lebih lama pada siang hari
berikutnya. Dengan demikian, uap air yang hilang melalui keringat
unta hanya sedikit.

b. Kadal gurun (Uromastyx aegyptia)


Selama siang hari, kadal gurun menggali lubang dengan kakinya yang
berjumbai. Lubang di bawah permukaan relatif dingin. Penutup di atas
mata dan lubang hidungnya menahan butir-butir pasir.
c. Kalajengking (Buthus tamulus)
Pada siang hari, beberapa kalajengking masuk ke dalam lubang agar
tetap dingin dan muncul untuk berburu setelah matahari terbenam.

d. Celepuk Kaktus
Di barat daya Amerika Serikat, celepuk kaktus yang kecil bersarang di
kaktus saguaro atau pohon gurun pada siang hari dan keluar terbang
tinggi untuk berburu serangga dan larva serangga dalam lindungan
kegelapan.

e. Rubah Fennec (Vulpes zerda)


Rubah fennec kecil Afrika Utara menunggu datangnya senja di bawah
naungan batu. Telinga sepanjang 15 cm itu membantu mendinginkan
tubuh dengan membuat permukaan luas untuk menyebarkan panas.
f. Jerboa
Jerboa Afrika Utara tidur di lubangnya selama siang hari. Binatang ini
tidak minum air karena dapat memproses sedikit air yang
diperlukannya dari biji-bijian yang dikumpulkannya.

g. Tikus Kangguru
Tikus kangguru berekor cemeti terdapat di gurun Amerika Utara;
hidupnya dalam lubang bawah tanah yang dalam. Tikus ini dapat
melompat seperti kangguru dan menggunakan ekornya untuk
keseimbangan. Binatang ini menjadi giat pada malam hari ketika gurun
menjadi dingin. Tikus ini tidak minum air karena memperoleh air yang
dibutuhkannya dari biji-bijian.

h. Arabian oryx (Oryx leucoryx)


Herbivora ini memiliki bulu putih untuk memantulkan sinar matahari
hari, sementara bulu kakinya yang gelap membantu menyerap panas
selama suhu gurun dingin. Oryx ini dapat mengetahui hujan dari jarak
jauh sehingga dapat menemukan rumput segar dan tanaman, dan
bahkan akan makan akar ketika tidak ada vegetasi hijau lain yang
tersedia. Mereka makan saat fajar dan sore hari, beristirahat di daerah
berbayang selama panas tengah hari. Adapun air, Arabian oryx bisa
hidup berhari-hari, dan kadang-kadang bahkan berminggu-minggu
tanpa minum air dengan jumlah yang signifikan, mereka mendapat air
yang cukup dari embun yang terbentuk pada tanaman yang mereka
makan atau dari kadar air tanaman itu sendiri.

i. Kura-kura
Kura-kura darat membawa air dalam cadangan di bawah cangkangnya.
Reptilia ini sangat cocok dengan iklim gurun. Binatang ini
memperoleh sebagian besar airnya melalui makanan dan hampir tidak
melepaskan air sedikit pun melalui kulit. Seperti halnya tikus
kangguru, reptilia mampu mengeluarkan sisa makanannya dalam
bentuk sangat pekat dengan cairan sedikit saja.

j. Ular (Cerastes Vipera)


Ular berbisa gurun (Cerastes Vipera) hidup dibawah pasir. Ular berbisa
ini masuk kedalam pasir dengan menggeliat bergoyang-goyang
menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan
dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi seluruh tubuhnya dalam
tiga plintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur sepenuhnya, kecuali
satu atau kedua matanya saja.
k. Katak Gurun
Katak gurun, yang hidup diAustralia mirip dengan tangki air. Saat
hujan, katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya dengan air.

l. Costa's Hummingbird
Burung kecil hummingbird costa ini dapat ditemukan di Sonora dan
gurun Mojave. Spesies ini adalah yang spesies hummingbird yang
hidup di habitat padang pasir. Burung kecil ini dapat menghindari
panas di hari-hari terpanas di musim panas dengan bersembunyi ke
semak belukar. Sementara itu, ketika suhu di malam hari menurun,
hummingbird memasuki keadaan mati suri, memperlambat denyut
jantung dari yang biasanya 500-900 denyut per menit menjadi 50
denyut per menit, menghemat energi. Ia mendapat semua air yang
dibutuhkan dari nektar dan serangga yang mereka makan, meskipun
tidak mereka akan minum seteguk juga ketika sumber air tersedia.

m. Sand Cat (Felis margarita)


Kucing kecil ini meskipun terlihat manis dan lucu, namun namun
memiliki kemampuan untuk hidup di padang pasir. Ditemukan di
Afrika utara dan Asia tengah dan barat daya, ini adalah satu-satunya
felid yang hidup di habitat padang pasir. Telinga besarnya dan
ditetapkan rendah, yang membantu melindungi dari pasir yang tertiup
angin serta meningkatkan kemampuannya untuk mencari mangsa yang
bersembunyi di bawah pasir. Kakinya yang berbulu tebal
membantunya mengatasi ekstremnya suhu padang pasir yang panas
pada siang hari dan dingin pada malam hari. Memang, kucing pasir ini
dapat mentolerir suhu dari dibawah titik beku pada 23 derajat
Fereinheit hingga suhu di hari panas yang sekitar 126 derajat Ferinheit.
Untuk menghindari suhu ekstrim, kucing pasir menghuni liang, yang
ditinggalkan oleh rubah atau tikus. Mereka aktif pada siang hari di
musim dingin dan aktif di malam hari selama musim panas.

D. Ekosistem dan Komponen Biotik dan Abiotik pada Gurun Pasir

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan


timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun yaitu suatu daerah dimana
curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering
dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan
kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu
wilayah.Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun
dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan
sangat dingin pada malam hari.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian ekosistem
gurun yaitu hubungan timbal balik yang saling berkaitan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya berupa daerah yang luas, tandus dan kering dengan curuh
hujan yang sangat sedikit.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa ekosistem gurun
pasir memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Didominasi oleh bebatuan dan pasir. Batunya berupa batu karang
dan pasirnya membentuk bukit.
2. Sangat jarang ditumbuhi dengan tumbuhan.
3. Tingkat penguapan jauh lebih tinggi daripada jumlah hujan
4. Jumlah hujan tahunan kurang dari 250mm.
5. Iklim di gurun cenderung ekstrim. Jika panas maka akan menyengat
dan saat dingin menggigil.
6. Temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius

Sedangkan ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat juga dilihat dari
posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya yaitu :
a. Posisi Geografis
Ekosistem ini paling luas terpusat disekitar 20 derajat LU, mulai dari
pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat
kompleks gurun Sahara, gurun Arab, gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta
km persegi. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar
terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan
berbatu merupakan bagian pembentukan lain dari gurun.
Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun pasir memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Tingkat evaporasi(penguapan) yang lebih tinggi daripada curah hujan.
2. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang
panjang. (daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi pengupan,
sedangkan akar panjang berfungsi untuk mengambil air ketempat yang
dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons).
3. Dihuni oleh hewan jenis pengerat, contohnya hamster dan gerbil.
4. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak
cenderung berpisah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
(Pringgoseputro,1998).

b. Iklim
Iklim di gurun pasir luar biasa ekstrim, kalaun panas sangat sekali dan
kalau dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas
(32 ± 40◦c ± sekitar Jun-Jul). Panas sekali (41 ± 50◦c ± sekitar Jul ± Agus
± Sep). Dingin (8 ± 20◦c ± sekitar Nop).
Ciri-ciri:
1. Iklim panas dan kering sepanjang tahun.
2. Perternakan nomad dijalankan.
3. Penduduk hidup berpindah-pindah untuk mencari sumber air.
4. Hujan tahunan kurang daripada 250mm.
5. Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22◦c hingga 32◦c.
Gurun pasir didefinisaikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang
menerima curah hujan kurang dari 250 mm (10 inci) setahun.
Ciri-ciri :
1. Curah hujan sangat rendah, +25cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitas
3. Kelembaban udara sangat rendah
4. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang
dapat mencapai 45◦c, malam dapat turun sampai 0◦c)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan
air((Pringgoseputro,1998).

c. Cuaca di Gurun Pasir


Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa gurun. Atau lebih dikenal
daerah dengan curah hujan yang sangat rendah (<25cm/tahun). Daerah ini
dikenal sebagai daerah beriklim Arid (Kering). Daerah biasanya memiliki
kelembaban udara sangat rendah. Sudah disebutkan diatas bahwa gurun
pasir itu daerah yang sedikit pohon, artinya penyebab utamanya adalah
karena sedikit air yang ada disini.

Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol
kelembaban udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air
di udara inilah yang nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di
suatu temapt atau disuatu daerah (kawasan) tertentu. Salah satu untuk
melihat kandungan air tentu saja melihat pola, angin, awan dan pola hujan
di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang menggambarkan tempat-
tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50 mm/tahun (semi
arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah 25
mm/tahun. Terlihat bahwa tempat yang langka dengan dengan hujan (arid)
berada disekitar daerah tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara
30◦ lintang Utara dan 30◦ lintang selatan. Daerah tropis ini memiliki suhu
rata-rata tahunan sangat tinggi(Kimbal,1992).

Dalam ekosistem gurun terdapat interaksi antara komponen abiotik dan


komponen biotik. Komponen abiotik yang terdapat disana yaitu suhu,tanah, pasir,
batu, Cahaya matahari, Angin maupun air. Sedangkan komponen biotiknya
meliputi kaktus, ular, kalajengking dan seterusnya.
1. Komponen abiotik pada gurun pasir
Lingkungan abiotik adalah komponen mati atau tak hidup yang ikut
mendukung keseimbangan ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini
meliputi :
a. Suhu
Suhu lingkungan merupakan factor penting dalam persebaran
organism karena pengaruhnya pada proses biologis dan
ketidakmampuan sebagian organism untuk mengatur suhu tubuhnya
secara cepat. Suhu internal suatu organism sesungguhnya dipengaruhi
oleh pertukaran panas dengan lingkungannya di sebagian besar
organism tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi
beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu
tumbuhan yang hidup pada suhu ekstrim adalah kaktus.
b. Batu dan Tanah
Struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah akan
membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memekannya.
Sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya POA mengelompok
pada area tertentu yang acak pada ekosistem teristerial yang sering kita
lihat.
c. Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada organism dengan cara
meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan dan konveksi.
Angin juga menyebabkan hilangnya air di organism dengan cara
meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju traspirasi pada
tumbuhan
d. Air
Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organism dan
lingkungannya, air sangat penting bagi lingkungannya tetapi
ketersediaannya bervariasi secara dramatis di berbagai habitat.

2. Komponen Biotik pada Gurun pasir


Komponen biotic pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut
a. Produsen
Semua organism berklorofil tergolong produsen, karena memiliki
klorofil, produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi organic
dengan pertolongan cahaya xat organic yang dioerlukan adalah CO2,
dan H2O yang akan diubah menjadi zat organic, yaitu gula (C6H12O6)
yang selanjutnya diubah menjadi amilum (campbell, 2002).
Karena mampu memproduksi makanan sendiri tumbuhan sebagai
produsen sehingga produsen pada ekosistem gurun pasir yaitu :
1. Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan
berbunga family Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang
lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang
kering (gurun).
Ada lebih 2000 jenis kaktus ada dibelahan bumi. Mereka bisa
tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air,inilah hal unik
dari kaktus. Kaktus memiliki tingkat adaptasi yang tinggi.
Kemudian, batang kaktus juga di lapisi jaringan lilin yang dapat
mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan
tahan terhadap kekeringan skalipun namun, yang namanya
makhluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air
untuk tetap hidup. Oleh karenanya di gurun-gurun, kaktus memiliki
akar yang sangat panjang sampai bermeter-meter kedalam pusat
bumi untuk mencari sumber air (pringgoseputro, 1998).
2. Tumbuhan kurma
Kurma tergolong dalam kategori tanaman palma dalam
genus Phoenix, buahnya bisa dimakan. Meskipun awal mula
asalnya gak diketahui sebab sudah sejak lama dibudidayakan,
kemungkinan besar tanaman ini bermula dari tanah sekitar Teluk
Persia. Pohonya memiliki ukuran yang sedang dengan tinggi anatar
15-25 meter, berkembang membentuk rumpun di sejumlah batang
dari suatu system akar tunggal.daunnya mempunyai panjang 3-5m,
dengan duri di tangkai daun, menyirip dan memiliki kisaran 150
pucuk daun muda mempunyai ukuran panjang 30 cm dan lebar 2
cm. Kisaran penuh mahkotanya anatar dari 6-10m.
Nama sepesies dactylifera bermula dari Yunani kuno,
daktulosa, (juga jari) dan batang dari kata kerja latin, fero, saya
memberi. Kurma telah menjadi makanan utama bagi timur tengah
selama ribuan tahun lamanya. Pohon kurma diyakini asal usulnya
dari sekitar Teluk Persia dan sudah dibudidayakan mulai zaman
kuno dari Mesopotamnia menuju pra sejarah Mesir, mungkin di
awal 4000 SM.
3. Flora lainnya
Hamper tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu bertahan.
Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang mampu
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan xerofit). Sehingga
dapat dikatakan di gurun memiliki biodiversitas dan prokdutivitas
paling rendah dari ekosistem lainnya. Tumbuhan berdaum kecil
seperti duri, dan mempunyai akar yang panjang. Daun yang kecil
berfungsi untuk mengurangi penguapan, akar panjang berfungsi
untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian
disimpan dalam jaringan spons (Campbell, 2002).

b. Konsumen
Konsumen pada ekosistem padang pasir yaitu, makhluk hidup yang
tidak bisa atau mampu memproduksi makanannya sendiri. Karena zat
organic yang diperlukan berasal dari produsen atau hewan lain.
Herbivore merupakan hewan pemakan tumbuhan pada padang pasir
hewan herbivore yaitu unta, sedangkan hewan karnovora yaitu hewan
pemakan daging pada gurun pasir yaitu serigala gurun, ular, kadal, dan
lain-lain.
1. Unta
Unta adalah spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus
(satu terpunuk tunggal kurang lebih Camelus dromedaries, satu
lagi berpunuk ganda kurang lebih Camelus bactrianus) yang hidup
ditemukan di wilayah keing dan gurun pasir di Asia dan Afrika
Utara. Rata –rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai
50 tahun.
Domestikasi unta oelh manusia telah dimulai sejak kurang lebih
5000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta anatar lain untuk diambil
susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi)
serta dagingnya dan juga digunakan sebagai hewan pekerja
(Campbell, 2002).
2. Ular
Ular berbisa gurun (Cerastes Vipera) hidup dibawah pasir.
Ular berbisa ini masuk kedalam pasir dengan menggeliat
bergoyang-goyang menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya
dari kiri ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi
seluruh tubuhnya dalam tiga plintir. Akhirnya sekujur tubuh ular
terkubur sepenuhnya, kecuali satu atau kedua matanya saja.
Dengan cara ini ular berbaring sambil menunggu, memburu
mangsanya. Tetapi startegi seperti ini dapat menimbulkan resiko
bagi mata ular, karena mata ular tetap berada diluar, ditempat yang
dapat didera oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata
ular dirancang khusus, resiko tersebut terhapus seluruhnya. Maka
ular berbisa ini terlindung dari gangguan pasir karena memiliki
“kaca mata” luar yang terbuat dari sisik yang tembus pandang.
(Campbell, 2002).
3. Serigala Gurun
Penghuni gurun yang lain yaitu serigala gurun berwarna
crem, jenis serigala terkecil, memiliki telinga yang sangat besar.
Serigala ini hidup di grueun berpasir di Afrika dan Arab.
Telinganya yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat
mangsanya berada, tetapi juga berfungsi untuk mencegah panas
berlebihan dan membantu hewan ini tetap sejuk.
4. Kadal
Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal digurun, bergerak
seperti menari di pasir untuk mendinginkan ekor dan kakinya.
Kemudian dengan bertumpu pada ekornya, kadal ini bergantian
mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan. Setelah
beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini seolah berenanf
di bukit pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang
aerodinamis, dan telapak kakinya yang besar memungkinkan kadal
berlari di pasir dengan sangat cepat.
5. Katak Gurun
Katak gurun, yang hidup diAustralia mirip dengan tangki
air. Saat hujan, katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya
dengan air. Kemudian dia menguburkan dirinya sendiri di bawah
pasir dan mulai menunggu sampai hujan yang berikutnya turun.
Bila merasa haus, hewan gurun lainya mencari katak ini dan
meminum airnya, dengan cara mengeluarkan katak ini dari pasir.
 Pengurai
Mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup
lainnya yang mati atau sampah disebut pengurai. Sehingga ekosistem
gurun pasir juga ada pengurai karena pengurai akan menghasilkan gar
H2S yang menimbun bau busuk, CO2, air dan mineral-mineral yang
meresap kedalam tanah, mineral, air dan gas karbon dioksida hasil
pengurai dapat diserap oleh tumbuhan (Campbell, 2002).
 Detritivor
Sisa-sisa tumbuhan dan hancuran hewan dapat berupa serpihan-
serpihan kecil, remukan, dan fragmen-fragmen kecil lainnya, hancuran
itu disebut detrifus, hewan-hewan pemakan detrifus disebut detrivor
(Campbell, 2002).
 Peredatir dan Parasit
Pada ekosistem gurun pasir terdapat juga predator yaitu pemangsa
hewan yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan lingkungan. Di
gurun yang merupakan hewan pemangsa yaitu serigala gurun atau
makhluk yang lainnya.

E. JENIS-JENIS GURUN PASIR


Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya,gurun dibagi atas :
1. Gurun sangat kering,yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada
hujan.
Contohnya:gurun Thar, India.
2. Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari
250mm\tahun.
Contohnya: gurun Agatsya Malai,India.
3. Gurun setengah kering,yaitu gurun yang curah hujannya antara 250mm-
500mm/tahun.
Contohnya:gurun Oregon Timur, di Amerika Serikat.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,NA, JB Reece, L.G Mitchell. 2002. Biologi Dasar Edisi ke-5 Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/2241387-pengertian-gurun/
diakses pada tanggal 29 Oktober 2018 20.09.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem. diakses pada tanggal 29 Oktober 2018


jam 13.24.

http://versesofuniverse.blogspot.com/2014/03/14-hewan-yang-beradaptasi-
dengan.html. diakses pada tanggal 29 Oktober 2018 jam 15.30.

Irawan, D.1992. Prinsip-Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan


Pelestariannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Kimball, Johan W. 1992. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Mitchell et al. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Pringgoseputro, S. 1998. Ekologi Umum. Yogyakarta: UGM Press.

Soemarwoto, I. 1990. Biologi Umum 2. Jakarta: Gramedia.

Sumber gambar: http//www.google.com diakses tanggal 29 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai