Ahli Klimatologi
Iklim yang ada di planet bumi sangat bervariasi antara satu kawasan dengan kawasan
lainnya. Penentuan iklim tersebut berdasarkan dari letak geografis dan garis
lintang suatu kawasan, perbedaan lingkungan, dan vegetasi ilmiah suatu kawasan
tertentu. Dalam bidang ilmu geografi, para ahli membuat suatu metode dalam
menentukan pembagian iklim ini dengan menggunakan alat yang disebut dengan
klimografi, yaitu sebuah alat yang menggunakan metode visual untuk mengkaji iklim
dengan menganalisa cuaca dan curah hujan rata-rata sepanjang tahunnya.
Secara garis besar tipe klasifikasi iklim di bumi dapat dikelompokan menjadi dua,
yaitu secara:
Tropika
Mesotermal
Mikrotermal
Taiga
Tundra
Frost (dingin)
3. Sistem Mohr (1933)
Sistem ini berdasarkan pada presipitasi, evaporasi, struktur tanah dan membagi lima g
olongan iklim menurut rata-rata curah hujan setiap bulannya, yaitu
basah, agak basah, agak kering, kering, dan sangat kering.
4. Sistem Klages (1942)
Sistem ini membagi iklim di dunia menjadi lima zona. Pembagian ini berdasarkan
pada suhu dan penerimaan sinar matahari sepanjang tahunnya. Berikut pembagiannya:
5. Sistem Flohn (1950)
Sistem ini membagi iklim berdasarkan aliran angin dan curah hujan secara global
yang meliputi:
Zona ekuatorial, kawasan ini memiliki ciri basah dan hujan tropis yang sifat
hujannya adalah hujan muson.
Zona tropika, kawasan ini mengalami hujan pada musim panas dan memiliki
vegetasi bioma sabana dan hutan kering.
Zona subtropika kering, kawasan ini bersifat kering dan didominasi oleh
padang pasir atau gurun, dan vegetasinya meliputi stepa dan bioma stepa.
Zona hujan bersalju kering, kawasan ini bercirikan turunnya hujan di musim
dingin, dan vegetasinya meliputi pohon berdaun keras.
Zona ekstratropika, kawasan ini mengalami hujan sepanjang tahunnya dan
vegetasinya meliputi hutan heterogen dan pohonnya memiliki daun yang lebar.
Zona subkutub, kawasan ini memiliki hujan yang terbatas di sepanjang
tahunnya dan hutan konifer mendominasi vegetasinya.
alam buku Klimatologi Dasar (2017) karya Abujamin Ahmad Nasir dan kawan-kawan, dijelaskan
bahwa sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan
perkebunan di Indonesia. Dasar klasifikasi ini adalah unsur iklim hujan dan data hujan bulanan
paling sedikit sepuluh tahun.
Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab, dan bulan basah dengan
pengertian sebagai berikut:
Schmidt dan Ferguson menentukan tipe iklim menggunakan nilai Q. Nilai Q didapat dari rata-
rata bulan kering : rata-rata bulan basah x 100 persen. Dari penghitungan nilai Q tersebut
didapatkan delapan tipe iklim yaitu:
7. Sistem Oldeman (1975)
Bulan Basah (BB), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan
lebih dari 200 mm
Bulan Lembab (BL), merupakan buloan dengan rata- rata curah
hujan 100 hingga 200 mm
Bulan Kering (BK), merupakan bulan dengan rata- rata curah
hujan kurang dari 100 mm
https://ustadzklimat.blogspot.com/2009/07/klasifikasi-iklim-oldeman-
teori-dan.html
Kemudian dalam mengklasifikasikan iklim oldeman menggunakan
ketentuan penjang periode bulan basah dan bulan kering berturut- turut.
Tipe pengklasifikasin iklim oldeman ini ada 5 macam (didasarkan pada
bulan basah berturut- turut), sementara sub divisinya dibagi menjadi
empat macam (didasarkan bulan kering berturut- turut).
1. Tipe A, bulan- bulan basah secara berturut- turut lebih dari 9 bulan
2. Tipe B, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 7 sampai 9
bulan
3. Tipe C, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 5 sampai 6
bulan
4. Tipe D, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 3 sampai 4
bulan
5. Tipe E, bulan- bulan basah secara berturut- turut kurang dari 3
bulan
Junghuhn, ahli tanaman asal Jerman membagi iklim berdasarkan ketinggian tempat. Pembagian ini
merupakan hasil temuannya terhadap jenis-jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah dengan
ketinggian berbeda-beda. Lihat Foto Iklim Junghuhn(Kemdikbud)
Zona iklim panas: Ketinggian 0-700 meter, suhu rata-rata tahunan lebih 22 derajat celsius. Jenis
tanaman.
Tanaman padi
Tanaman jagung
Tanaman kopi
Tanaman tembakau
Tanaman tebu
Tanaman karet
Tanaman kelapa
Tanaman cokelat
Dari beberapa jenis tanaman- tanaman ini biasanya temukan di wilayah pulau
Sumatera dan sulawesi.
Zona iklim sedang: Ketinggian 700-1.500 meter, suhu rata-rata tahunan antara 15-22 derajat
celsius. Jenis tanaman kopi, teh, kina dan karet.
Adapun beberapa jenis tanaman yang mampu untuk di jadikan kebutuhan pokok bagi
masyarakat sekitar adalah :
Tanaman padi
Tanaman tembakau
Tanaman the
Tanaman kopi
Tanaman cokelat
Sayuran kol
Sayuran sawi,
Sayuran selada
Zona iklim sejuk: Ketinggian 1.500-2.500 meter, suhu rata-rata tahunan 11-15 derajat celsius (cocok
tanaman holtikultura).
Tanaman the
Tanaman kopi
Tanaman kina
Dan berbagijenis sayuran
Zona iklim dingin: Ketinggian 2.500-4000 meter, suhu rata-rata tahunan 11 derajat celsius. Tanaman
yang tumbuh lumut.
Zona iklim salju tropis: Ketinggian lebih dari 4.000 meter dari permukaan laut, di daerah ini tidak
terdapat tumbuhan.