Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hidrometeorologi yang diampu
oleh:
Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT
Disusun oleh:
Trisia Arfina Nurdi (135060401111024)
Gloria Dihan Utomo (145060400111002)
Faizah Fitriah (145060400111006)
Tami Pratiwi (145060400111007)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENGAIRAN
MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi adalah salah satu benda langit yang sangat kecil yang mengembara di jagad
raya, diantara milyaran benda-benda langit lain. Populasi benda langit ini sangatlah besar
dengan variasi yang sangat kompleks. Sejumlah benda-benda jagad raya terus bergerak
(beragam ukuran dan sifat) dengan orbit yang seringkali bersinggungan atau
berpotongan. Dengan demikian interaksi antar benda-benda jagad raya sangatlah sering
terjadi, dan masing-masing dalam kecepatan yang sangat tinggi. Maka sesungguhnya
setiap benda di jagad raya ini berpotensi dihancurkan atau menghancurkan benda lain,
ketika terjadi tumbukan. Selain itu, radiasi dan emisi foton dari semua bintang, dengan
berbagai tingkat energi, akan bergerak tanpa penghalang dan hanya dilemahkan oleh
jarak. Sehingga energi radiasi (foton) yang bersumber dari bintang yang dekat, akan
berpotensi sangat menghancurkan benda langit tertentu, baik karena jumlahnya
(intensitasnya) maupun karena energinya (panasnya). Termasuk pada bumi kita.
Tumbukan dengan benda langit lain atau radiasi energi dari matahari, merupakan
ancaman bahaya pada eksistensinya dan kehidupan yang dibawanya.
Benda langit yang paling dekat dengan bumi adalah bulan. Satelit planet bumi ini
bergerak bersama bumi, dan mengalami lingkungan dan ancaman yang sama bahayanya
dengan bumi. Nampak dari bumi dengan walau dengan kasat mata, permukaan Bulan
tidaklah rata, banyak kawah terjadi. Para ahli berkeyakinan kawah-kawah di Bulan
merupakan dampak dari masuknya benda-benda dari angkasa yang menumbuk
permukaan Bulan. Atmosfer bulan yang sangat tipis dan tidak bervariatif, menyebabkan
benda-benda angkasa menumbuk permukaan bulan dengan ukuran dan momentum yang
cukup untuk membentuk kawah sampai sedalam beberapa kilometer. Nampaknya sistem
kehidupan cukup sulit bertahan jikapun bisa hidup di Bulan. Bagaimana dengan Bumi
kita?
Atmosfer bumi adalah campuran gas yang secara kimia-fisika relatif homogen pada
setiap stratanya, yang membungkus permukaan bumi, dan tetap bertahan karena gravitasi
bumi. Dibandingkan dengan diameter bumi (sekitar 12.000 km), atmosfer merupakan
lapisan tipis (ketebalan 200-500 km) larutan udara sangat mudah dikompresi maupun
diekspansi, dan mengelilingi bumi. Karena pengaruh gravitasi bumi, maka sebagian
besar gas-gas penyusun atmosfer terkompresi di bagian bawah dekat permukaan bumi.
Makin jauh jarak dari permukaan bumi, maka makin renggang struktur gas-gas penyusun
atmosfer, sehingga densitas dan tekanan udara akan semakin rendah.
PEMBAHASAN
2.1. Umum
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung
yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut
dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya
terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi
manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya
atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi
di atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin
terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua
ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan
cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh berates-ratus kilometer, dan
akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem
tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer sebagai benteng udara yang melindungi bumi ini terdiri atas lima lapisan,
yakni lapisan troposfer, lapisan statosfer, lapisan mesosfer, lapisan termosfer, dan
lapisan eksosfer.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas lebih detail mengenai salah satu
lapisan atmosfer. Salah satu lapisan atmosfer yang akan kami bahas adalah lapisan
termosfer.
Lapisan termosfer atau thermosphere merupakan lapisan atmosfer bumi yang berada
di urutan nomer empat dari bawah atau urutan dari atas nomer dua. Bisa dikatakan,
lapisan termosfer ini merupakan lapisan yang kedua dari puncak setelah eksosfer. Letak
lapisan termosfer ini adalah di atas lapisan mesosfer dan dibawah lapisan eksosfer. Nama
termosfer sendiri diambil dari Bahasa Yunani yaitu temos yang berarti panas.
Lapisan termosfer terletak pada ketinggian antara 80-800 kilometer dari permukaan
bumi. Karena lapisan-lapisan atmosfer ini terdiri dari berlapis-lapis, maka antara lapisan
satu dengan yang lainnya mempunyai keadaan transisi atau keadaan peralihan. Transisi
terjadi dari lapisan mesosfer ke lapisan termosfer ini mulai terjadi pada ketinggian 81
kilometer. Transisi ini terjadi karena adanya serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini
dapat menyebabakan terjadinya sebuah reaksi kimia sehingga terbentuklah lapisan yang
bermuatan listrik. Lapisan yang bermuatan listrik ini disebut dengan ionosfer. Lapisan
ionosfer ini mempunyai kemampuan untuk memantulkan gelombang radio.
Lapisan yang paling tinggi di dalam lapisan termosfer ini dinamakan lapisan
termopause. Lapisan termopause ini merupakan lapisan yang berada diantara lapisan
termosfer dan eksosfer. Pada lapisan termopause, suhu atau temperature bersifat
konstan terhadap ketinggian, namun berubah terhadap waktu. Pada lapisan
termopause ini terjadi proses ionisasi partikel- partikel udara yang diakibatkan oleh
penyerapan radiasi sinar gamma dan juga sinar ultraviolet. Sehingga hal ini akan
memungkinkan terjadinya pemantulan ataupun perambatan gelombang radio yang
sangat bermanfaat bagi kegiatan komunikasi jarak jauh antar perseorangan ataupun
antar kelompok.
2.6. Fungsi Lapisan Termosfer
Secara umum, lapisan termosfer ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai tempat terjadinya proses ionisasi dari gas-gas yang dilakukan
oleh sinar matahari. Hal ini terjadi dimana molekul oksigen dan juga
beberapa gas lain akan terpecah menjadi bentuk oksigen atomik. Dan
pecahan lainnya yang menimbulkan panas sehingga terjadinya
peningkatan suhu pada udara.
2. Sebagai pemantul gelombang elektromagnetik yang memantulkan
gelombang radio. Gelombang elektromagnetik ini merupakan gelombang
yang sangat bermanfaat bagi manusia dan kehidupan manusia serta ruang
publik untuk kehidupan. Salah satu fungsi dari lapisan termosfer atau
ionosfer ini adalah untuk memantulkan gelombang radio. Kita semua tahu
bahwasannya radio merupakan salah satu hal yang sangat berguna bagi
manusia, terlebih sebagai alat komunikasi antar manusia. Oleh karena itu
lapisan termosfer atau ionosfer ini sangat bermanfaat bagi perkembangan
komunikasi manusai karena dapat memantulkan gelombang radio yang
nantinya bisa menghubungkan orang-orang dan juga menyampaikan
informasi dari radius atau jarak tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Lapisan termosfer atau thermosphere merupakan lapisan atmosfer bumi yang
berada di urutan nomer empat dari bawah atau urutan dari atas nomer dua.
Bisa dikatakan, lapisan termosfer ini merupakan lapisan yang kedua dari
puncak setelah eksosfer. Letak lapisan termosfer ini adalah di atas lapisan
mesosfer dan dibawah lapisan eksosfer. Nama termosfer sendiri diambil dari
Bahasa Yunani yaitu temos yang berarti panas.
2. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh lapisan termosfer atau ionosfer ini
antara lain adalah sebagai berikut:
Sebagain molekul atau atom-atom yang berada di lapisan ini
mengalami proses ionisasi.
Terdapat lapisan inversi, yakni lapisan atmosfer yang menunjukkan
semakin naik maka suhunya semakin tinggi.
Lapisan termosfer dapat kita temukan partikel-partikel ion yang
mempunyai fungsi sebagai pemantul gelombang radio dan ini
merupakan molekul yang sangat berguna bagi manusia, terutama bagi
perkembangan teknologi komunikasi.
3. Proses pemecahan molekul-molekul oksigen serta gas-gas atmosfer yang lain
akan menghasilkan panas, dan kemudian akan menyebabkan meningkatnya
suhu pada lapisan ini. Suhu yang terjadi di lapisan termosfer ini akan semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya ketinggian.
4. Lapisan yang menyusun lapisan termosfer antara lain sebagai berikut :
Lapisan udara E yang terletak di antara ketinggian 80 hingga 150
kilometer. Rata- rata ketinggian lapisan ini adalah 100 kilometer di
atas permukaan air laut. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya
proses ionisasi tertinggi.
Lapisan udara yang kedua adalah lapisan udara F. Lapisan ini terletak
di antara 150 hingga 400 kilometer. Lapisan ini juga dikenal dengan
nama lapisan udara Appleton.
Lapisan udara yang ketiga adalah lapisan udara atom. Pada lapisan ini
mempunyai benda- benda yang berbentuk atom. Lapisan ini terletak
ini diantara 400 kilometer hingga 800 kilometer. Lapisan ini
menerima panas langsung dari matahari, sehingga di lapisan ini suhu
akan terasa lebih panas.
Anonim, 2016, Ciri Ciri Lapisan Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, Eksosfer,
(http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/lapisan-termosfer, diakses tanggal 23
Maret 2017)