Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA


TERHADAP KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH :
M. ALVILAYALIN
SYAHRUR RAMADHAN
KHALIFAH TUL MUSLIMIN
CAHAYA RAMADHANTI
MUTIARA
MURTISARI DWI UTAMI

GURU PEMBIMBING GEOGRAFI : NURAINI , SPd

SMAN 1 BOLO
TAHUN PEMBELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Rasa syukur ,penyusun panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat yang dilimpahkan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini . Makalah ini berjudul ‘’Dinamika
Atmosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan”

Geografi lahir sebagai ilmu yg senantiasa mengalami perkembangan dari


waktu kewaktu.geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena geosfer ditinjau dari sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan. Melalui kajian geografi, peserta didik
diharapkan mempelajari tentang bentang alam yang meliputi fenomena geosfer,
litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Adapun kajian mengenai manusia yang meliputi
aspek social dan budaya dipelajari secara khusus dalam antroposfer.

Kelompok kami mengucapkan kepada ibu NURAENI SP,d selaku guru


pembibing kami, yang telah menuntun dan mendidik kami sehingga bisa
menambah wawasan kami tentang lmu geografi, serta dapat menyusun atau
menyelesaikan makalah ini tepat waktu, anggota kelompok, dan kedua orang tua
yang telah mendukung kami.

Semoga makalah ini dapat menjadi bagian penting dalam proses


pembelajaran dan dapat mengembangkan daya, wawasan, dan imajinasi untuk
meningkatkan pemahaman mengenai konsep dan kajian dalam disiplin ilmu
geografi.

BIMA, MARET 2019

PENYUSUN

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 2


DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………2
Daftar Isi…………………………………………………………………………..3
Lapisan Atmosfer……………………………………………………………..4
Cuaca dan Iklim………………………………………………………………..5
Klasifikasi Tipe Iklim……………………………………………………….11
Karakteristik Iklim di Indonesia………………………………………12
Perubahan Iklim Global……………………………………………………13
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika…………………13
Penutup……………………………………………………………………………16
Daftar Pustaka………………………………………………………………….17

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 3


A. LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan.
Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi Bumi. Ketebalan atmosfer yang
mengelilingi Bumi diperkirakan lebih dari 1.000 km. Beberapa gas utama yang terdapat
pada lapisan atmosfer adalah nitrogen/N2 (78,088%), oksigen/O2 (20,049%),
argon/Ar (0,930%), dan karbon dioksida/CO2 (0,030%).
1. Lapisan-Lapisan Atmosfer
a. Lapisan Troposfer
Lapisan troposfer di daerah kutub memiliki ketebalan 0–8 km, di daerah
khatulistiwa memiliki ketebalan 0–16 km, dan di daerah lintang tinggi memiliki
ketebalan kurang dari 12 km. Pada lapisan ini terjadi proses-proses cuaca dan iklim
yang dapat diamati, seperti hujan, angin, dan awan. Setiap kenaikan ketinggian 100 m,
kondisi suhu mengalami penurunan sekitar 0,6°C. Penurunan suhu ini sering disebut
dengan gradien geothermis. Antara lapisan troposfer dan stratosfer dibatasi oleh
lapisan tropopause.
b. Lapisan Stratosfer
Lapisan stratosfer memiliki ketebalan antara 15–55 km. Pada lapisan ini
terdapat lapisan ozon yang terbentuk pada ketinggian 20 km. Ozon diproduksi saat
radiasi sinar ultraviolet gelombang pendek memanaskan molekul oksigen. Akibatnya,
molekul oksigen (O2) terpecah menjadi dua atom oksigen. Selanjutnya, satu atom
oksigen bergabung dengan molekul oksigen lain membentuk ozon (O3). Lapisan ozon
berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet sehingga melindungi Bumi dari bahaya
radiasi sinar ultraviolet (UV) matahari. Antara lapisan stratosfer dan mesosfer terdapat
lapisan stratopause.
c. Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 55–80 km di atas permukaan laut.
Batu-batu meteorit yang bergerak menembus atmosfer saat melewati lapisan mesosfer
diimpit oleh massa udara dingin sehingga terbakar hancur sebelum menyentuh
permukaan Bumi. Lapisan ini dapat disebut sebagai lapisan pelindung Bumi terhadap
benturan benda atau batu meteor. Pada lapisan mesosfer terdapat lapisan D
yang bermuatan listrik pada ketinggian 70 km. Hal ini menyebabkan sering terjadinya
fenomena awan pijar yang berasal dari uap air atau debu meteor. Antara lapisan
mesosfer dengan termosfer terdapat lapisan mesopause.
d. Lapisan Termosfer
Lapisan termosfer disebut juga lapisan ionosfer karena terjadi proses ionisasi
gas-gas oleh radiasi matahari. Lapisan ini terletak pada ketinggian 85–500 km. Pada
lapisan termosfer, gelombang radio dipantulkan sehingga gelombang radio pendek yang
dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di belahan Bumi yang lain. Lapisan
peralihan antara termosfer dan eksosfer disebut lapisan termopause.
e. Lapisan Eksosfer
Lapisan eksosfer merupakan lapisan terluar. Gas utama yang ada, yaitu hidrogen
yang kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di luar angkasa. Pada lapisan ini
terdapat fenomena zodiakal dan gegenschein yang merupakan pantulan sinar matahari
oleh debu meteorit yang terdapat di angkasa.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 4


2. Manfaat Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan.
a. Melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari yang sangat berbahaya bagi kehidupan.
b. Melindungi Bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa yang akan memasuki Bumi.
c. Untuk kepentingan penelitian di bidang meteorologi dan klimatologi, khususnya
prakiraan cuaca, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
d. Cuaca sangat penting di bidang pertanian, perhubungan, pelayaran, penerbangan,
dan lain sebagainya.
e. Lapisan ionosfer memiliki peranan yang penting dalam proses komunikasi karena
dapat memantulkan gelombang radio.

B. CUACA DAN IKLIM


Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu. Cuaca terbentuk dari gabungan
unsur cuaca di wilayah yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.Jangka
waktu cuaca adalah 24 jam.Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi.
Iklim adalah rata-rata dari pergantian atau keadaan cuaca dalam wilayah yang luas
dan dalam jangka waktu yang lebih lama (Lebih kurang 30 tahun). Ilmu yang
mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.
Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi suhu udara,tekanan udara,angin,kelembapan
udara,perawanan dan curah hujan.
1. Suhu Udara
Matahari merupakan sumber panas utama bagi bumi dan atmosfernya.Namun,panas
matahari yang sampai ke permukaan bumi berbeda-beda di setiap tempat.Hal itu
menyebabkan suhu udara disetiap tempat berbeda-beda pula.
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan suhu udara, antara lain sebagai berikut
:
a. Sudut datang sinar matahari
yaitu sudut yang dibentuk oleh arah datangnya sinar Matahari dengan permukaan
bumi. Semakin tegak sudut datang sinar, semakin kuat intensitas penyinaran Matahari
dan semakin tinggi pula suhu udara di daerah tersebut. Sebaliknya, semakin miring
sudut datang sinar, semakin lemah intensitas penyinarannya dan semakin rendah suhu
udaranya. Oleh karena itu pada tengah hari suhu udara kita rasakan sangat panas terik,
sedangkan pada pagi dan sore hari suhu udara kita rasakan sejuk.

b. Lamanya penyinaran matahari


Lamanya penyinaran matahari di khatulistiwa sebenarnya diukur selama 12 jam
sejak matahari terbit hingga terbenam. Namun, dengan adanya faktor penghalang
misalnya pohon dan bangunan tinggi, pengukuran tersebut sulit untuk dilakukan. Oleh
karena itu, di Indonesia lamanya penyinaran matahari diukur selama 8 jam mulai dari
pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00. Lamanya penyinaran matahari diukur dengan
menggunakan alat Heliograf. Heliograf dipasang dengan ketinggian 2 meter di atas
permukaan tanah.

c. Ketinggian tempat
Kita tentu pernah merasakan perbedaan suhu udara di daerah dataran rendah
dengan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Suhu udara di daerah dataran rendah
lebih tinggi daripada di daerah dataran tinggi atau pegunungan. Keadaan tersebut

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 5


sesuai dengan karakteristik atmosfer, terutama pada lapisan troposfer, yaitu setiap
kenaikan 100 meter suhu udaranya turun 0,5 °C.

d. Kejernihan atmosfer
Kejernihan atmosfer mempengaruhi besarnya panas matahari yang sampai ke
permukaan bumi. Hal ini disebabkan gas-gas di dalam atmosfer berpengaruh terhadap
pemantulan dan penghamburan sinar matahari. Di daerah yang atmosfernya kotor
hanya menerima panas secara langsung dalam jumlah sedikit, sedangkan di daerah
yang tidak berawan akan menerima panas secara langsung dalam jumlah yang banyak.

e.Jarak ke laut
Suatu tempat yang dekat dengan laut atau danau suhu udara rata-rata hariannya
tinggi, sedangkan tempat yang jauh dngan laut atau danau suhu udara rata-rata
hariannya rendah keadaan tersebut dipengaruhi oleh sifat air dan tanah (daratan)
dalam menerima panas. Air lebih lambat menerima dan melepaskan panas, sedangkan
daratan lebih cepat dalam menerimadan melepaskan panas panas.

Pengukuran suhu udara pada saat tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan
termometer, sedangkan suhu rata-rata haarian diukur selama satu hari (siang dan
malam) dengan termograf. Jasil pencatatannya disebut termogram.

2. Tekanan udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas bidang datar
dari oermukaan bumi sampai batas atmosfer. Makin tingi suatu tempat makin rendak
kerapatan udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin ke atas makin rendah.
Sebaran tekanan udara suatu daerah dapat digambarkan dala peta yang ditunjukan
oleh isobar. Isobar adakah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
tekanan udara sama pada saat yang sama pula.
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara antara
satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun penyebab perbedaan tekanan udara
adalah intensitas panas matahari. Udara yng terkena panas matahari akan mengembang
sehingga tekanan udaran menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar
matahari tekanan udaranya tinggi
Di permukaan bumi daerah yang mempunyai tekanan udara rendah adalah di
daerah khatulitiwa karena selalu mendapatkan sinar matahari. Adapun di daerah kutub
utara dan kutub selatan tekanan udaranya lebih tinggi. Oleh karena itu, aliran udara
bergerak dari daerah kutub menuju khatulistiwa. Hubungan antara tekanan udara
dengan arah angin dinyatakan dalam bahwa udara mengalir dari daerah bertekanan
maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.

1) Kecepatan Angin
Besar kecilnya kecepatan angin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Besar kecilnya gaya gradien barometrik.
Gaya gradien barometrik adalah besarnya perbedaan tekanan udara antara 2 isobar
yang bejarak 11 km dan dinyatakasn dalam milibar (mb). Makin besar perbedaan
tekanan udara tersebut, makin cepat angin bergerak.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 6


b. Banyak sedikinya hambatan.
Faktor yang dapat menjadi hambatan gerakan angin antara lain relief permukaan
bumi, gedung-gedung (bangunan), dan pohon-pohon. Makin banyak rintangnan yang
menghalangi laju gerakan angin, makin lambat gerakan angin tersebut.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Ada
beberapa jenis anemometer, salah satu jenis adalah anemometer mangkok. Pada
anemometer terdapat peralatan elektronik yang berfungsi mencatat gerakan angin.
Pembacaan alat itu harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya harian.
2) Jenis Angin
Tekanan udara berbeda-beda antar tempat dan pada tempat tertentu dapat
berubah secara dinamis. Perbedaan tekanan udara itu menyebabkan terjadinya angin.
Oleh karena itu, angin sangat beragam bergantung tempatnya. Angin selalu diberi nama
sesuai dengan arah asalnnya. Ragam angin di bumi antara lain sebagai berikut.
a. Angin Barat
Angin barat bertiup dari lintang 35° LU/LS menuju 60° LU/LS. Karena pengaruh
rotasi bumi (gaya coriolis), angin barat mengalami pembelokan arah. Di belahan bumi
utara angin itu menjadi angin barat daya, sedangkan di belahan bumi selatan menjadi
angin barat laut.
b. Angin Kutub
Angin kutub berembus dari daerah bertekanan tinggi di sekitar kurub ke arah daerah
sedang. Di belahan bumi utara, angin tersebut berembus dari arah timur laut menjadi
angin timur kaut, sedangkan di belahan bumi selatan angin tersebut berembus dari arah
arah tenggara menjadi angin tenggara.
c. Angin Pasat
Angin pasat berembus dari daerah sub tropik (30° LU/LS) menuju daerah
khatulistiwa. Angin itu terbentuk karena adanya ruang kosong di daerah khatulistiwa
akibat pengembangan udara oleh sinar matahari. Ruang kosong itu kemudia diisi udara
yang bertekanan tinggi dari daerah sibtropik. Karena pengaruh gaya coriolis, udara
yang bergerak dari belahan bumi utara dibelokkan ke kiri sehingga disebut angin pasat
timur laut.
d. Angin Siklon
Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan rendah dikelilingi oleh suatu
daerah yang bertekanan tinggi. Akibatnya,udara akan mengalir dari daerah bertekanan
udara tinggi menuju daerah yang bertekanan udara rendah. Karena pengaruh gaya
coriolis, arah angin mengalami pembelokan. Jika angin siklon berada di belahan bumi
utara, arah angin berputar searah dengan putaran jarum jam. Jika angin siklon terjadi di
belahan bumi selatan, arah perputarannya berlawanan dengan putaran jarum jam.
e. Angin Anti Siklon
Angin anti siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara tinggi dikelilingi
oleh darah yang bertekanan udara rendah. Di permukaan bumi daerah anti siklon
terutama berada di atas laut atau lautan pada lintang 30° LU/LS. Karena pengaruh gaya
coriolis, putaran angi ati siklon di belahan bumi utara searah dengan putaran jarum jam,
sedangkan di belahan bumi selatan putaran angin anti siklon berlawanan dengan
putaran jarum jam.
f. Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin
musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan
lautan.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 7


Pada periode April – Oktober, saat matahari di belahan bumi utara, Benua Asia
mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Asia mempunyai tekanan udara
rendah. Adapun di belahan bumi selatan (Benua Australia) mempunyai tekanan udara
yang lebih tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia dan
disebut angin muson tenggara. Angin itu hanya membawa sedikit uap air sehinga pada
periode itu di Indonesia mengalami musim kemarau.

Pada periode Oktober – April, saat matahari berada di belahan bumi selatan,
Benua Australia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Australia
mempunyai tekanan udara rendah. Adapun di belahan bumi utara (Benua Asia)
mempunyai tekanan udara yang lebih tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Asia
menuju Benua Autralia dan disebut angin muson timur.
Karena bertiup melalui Samudera Hindia, angin ini banyak mengandung uap air
sehingga pada periode tersebut di Indonesia mengalami musim hujan.
g. Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat pemanasan antara
daratan dan lautan. Pada malam hari karena temperatur laut lebih tinggi daripada
daratan, tekanan udara di laut lebih rendah daripada tekanan udara di darat. Oleh
karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat menuju ke laut yang disebut angin darat.
Pada siang hari karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan, tekanan udara
di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Oleh karena itu, terjadi
pergerakan udara dari laut menuju ke darat yang disebut angin laut.
h. Angin Lembah dan Angin Gunung
Angin lembah dan angin gunung terjadi karena adanya perbedaan pemanasan di
daerah pegunungan. Perbedaan pemanasan itu disebabkan oleh perbedaan luas lereng
gunung dan lembah sehingga terdapat perbedaan jumlah panas yang diterima pada satu
satuan waktu.

Siang hari pemanasan lebih cepat terjaadi pada lereng gunung sehingga
temperaturnya lebi tinggi daripada di lembah. Oleh karena itu, tekanan udara di lereng
gunung menjadi lebih rendah daripada di lembah sehingga terjadi pergerakan udara
dari lembah menuju ke lereng gunung. Pergerakan udara itu disebut angin lembah.
Malam hari terjadi keadaan sebaliknya, yaitu suhu udara di lereng gunung lebih rendah
daripada di lembah sehingga tekanan udara di gunung lebih besar daripada di lembah.
Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari lereng dari gunung menuju lembah.
Pergerakan udara itu disebut angin gunung.
i. Angin Fohn
Angin fohn terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan
dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter.Massa udara yang sampai ke puncak gunung
akan mengalami kondensasi dan akibatnya timbul hujan pada satu sisi lereng. Adapun
pada lereng yang lain tidak menjadi hujan karena terhalang tingginya pengunungan.
Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.

Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak
menuruni lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Halitu menyebabkan naiknya
suhu udara karena setiap turun 100 meter udara naik 1° C. Dengan demikian angin yang
turun bersifat panas dan kering. Angin itulah yang disebut angin lokal atau angin fohn
atau angin terjun.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 8


4. Kelembapan Udara (Humidity)

Kelembapan udara digunakan untuk menyatakan banyaknya kandungan uap air di


dalam udara.
Uap air merupakan komponen utama yang sangat penting dari segi cuaca dan iklim.
Hal itu disebabkan sebagai berikut :
1. Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan (presipitasi).
2. Uap air mempunyai sifat meresap radiasi sehingga menentukan cepatnya
kehilangan panas. Dengan demikian uap air ikut mengatur temperatur.
3. Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah energi potensial yang
tersedia di dalam atmosfer dan merupakan sumber atau awal terjadinya hujan
angin (storm = badai).

Kandungan uap air di udara dapat dinyatakan delam dua cara, yaitu kelembapan
relatif dan kelembapan absolut.
1) Kelembapan Relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung
udara dan jumlah uap air maksimum (jenuh) di dalam udara pada temperatur dan
tekanan udara yang sama. Kelembapan relatif dinyatakan dalam persen.

2) Kelembapan Mutlak
Kelembapan mutlak adalah jumlah uap air per satuan volume udara dan dinyatakan
dalam g/m³ udaara. Kelembapan absolut tidak umum dipakai dalam perhitungan
karena dapat berubah-ubah akibat perubahan suhu udara.

5. Perawanan (Cloudness)
Awan terbentuk sebagai akibat adanya kondensasi, yaitu proses perubahan wujud
dari uap air menjadi titik-titik air. Jadi, awan merupakan kumpulan titik-titik air atau
kristal-kristal es yang melayang-layang di atmosfer. Titik-titk air atau kristal-kristal es
itu bukanlah air murni, melainkan titik-titik air yang mengumpul di sekeliling
kondensasi. Inti kondesasi berupa kristal-kristal garam yang berkumpul 0,1 – 1 mikron
yang berasal dari deburan ombak pantai (surf), debu, serta asap pabrik dan kendaraan
bermotor.
Awan dibagi menjadi 4 kelompok utama,yaitu awan tinggi,awan sedang,awan
rendah dan awan dengan perkembangan vertical.
1) Awan Tinggi (6 -12 km) ditandai dengan kata siro atau sirus.
a. Sirus
Awan yang berwarna putih tipis pada siang hari dan mengkilat karena banyak
mengandung Kristal es.Awan ini sering berwarna merah atau kuning cerah menjelang
dan saat matahari terbit atau setelah matahari terbenam
b. Awan Sirokumulus
Awan ini berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dan tampak seperti sisik ikan.Awan ini
relatif jarang muncul dan selalu bergabung dengan sirus atau sirostratus.

c. Sirostratus.
Awan ini berwarna putih tipis dan tampak seperti tirai kelambu yang sangat
halus.Oleh karena itu,awan ini dapat membuat langit kelihatan seperti susu atau
memperlihatkan susunan berserat.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 9


2) Awan Sedang (2-6 km) ditandai dengan kata alto.
a. Altokumulus
b. Altostratus
3) Awan Rendah (0,8 – 2 km) ditandai dengan kata strato.
a. Stratokumulus
b. Stratus
c. Nimbostratus
4) Awan dengan Perkembangan Vertikal (<2 km).
a. Kumulus
b. Kumulonimbus

6. Curah Hujan (Presipitasi)


Hujan adalah curahan butiran air dari atmosfer sampai ke permukaan bumi, baik
berbentuk cair maupun padat (es dan salju). Butiran air tersebut berasal dari uap air
yang mengalami penggabungan antara partikelnya melalui inti kondensasi dan
mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik beku.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dikelompokkan menjadi 5, yaitu hujan
konveksi (Zenitkal),hujan orografis,hujan frontal,hujan siklonal dan hujan muson.
1) Hujan Orografis
Hujan ini terjadi apabila udara yang mengandung uap air didorong oleh angin
naik ke lereng pegunungan, yang makin ke atas suhu semakin dingin. Kondisi ini
membuat uap air membentuk awan dan terjadilah kondensasi. Hujan yang jatuh pada
lereng yang
dilalui oleh awan ini disebut hujan orografis. Pada lereng sebelahnya (lereng yang tidak
dilalui awan) bertiup angin yang kering dan disebut sebagai daerah bayangan hujan.
2) Hujan Frontal
Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi di daerah front atau daerah yang
terbentuk oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperatur (suhu). Massa
udara panas bertemu dengan massa udara dingin sehingga massa udara terkondensasi
dan terjadilah hujan.
3) Hujan Zenithal
Tipe hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan oleh pemanasan pada suhu
yang tinggi. Udara panas ini naik terus-menerus dan akhirnya terjadilah kondensasi
yang mengakibatkan hujan. Hujan tipe ini sering terjadi di daerah tropis sehingga juga
sering disebut sebagai hujan naik tropis.
Selain itu, hujan tipe ini sering disebut hujan konveksi atau ekuatorial karena adanya
arus konveksi menyebabkan uap air di ekuatorial naik secara vertikal sebagai akibat
pemanasan air laut secara terus-menerus. Masih ada sebutan lain bagi hujan tipe ini,
yaitu hujan zenithal. Disebut hujan zenithal karena biasanya hujan ini terjadi ketika
matahari melalui zenith daerah ini. Hampir semua wilayah di daerah tropis mendapat
dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
4) Hujan Cyclonal/Siklonal
Hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai angin berputar (cyclon).
Karena di atas dingin,udara menjadi jenuh.Kemudian terjadi kondensasi,lalu timbul
awan dan turunlah hujan cyclnal.
5) Hujan Muson
Hujan yang terjadi karena angin muson, udara yang lembab naik ke
daratan/pegunungan sehingga terjadi hujan.Di indonesia,hujan muson terjadi pada
bulam oktober sampai april.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 10


C. KLASIFIKASI TIPE IKLIM
1.Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah
banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin
jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit
jumlah sinar matahariyang diterima oleh permukaan bumi.

Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sbg berikut :
a. Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5 derajat LS
b. Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-90 derajat
LS
c. Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat LS
Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatir
udara makin rendah jika letaknya makin jauh dari khatulistiwa. Maka dari itu, ada ahli
yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya, temperatur
beberapa tempat menyimpang dari teori tersebut.

2.Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.
Berikut adalah pembagian Iklim fisis :

 Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas,
sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat
yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan pada malam
hari terasa sangat dingin. Curah hujannya sangat rendah, sehingga kadang-
kadang terbentuk gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari,
Australia Tengah, dan Nevada.
 Iklim Laut, iklim ini terdapat di daerah eropa tropis dan subtropis. Angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Ciri-ciri
iklim laut adalah curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan harian
yang hampir sama, sifatnya banyak hujan.
 Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan,
takanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
 Iklim Pegunungan, iklim initerdapat di daerah pegunungan. Di daerah
pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan
yang naik ke lereng pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan.
Hujan seperti ini disebut hujan orografis.

3.Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan Benua
Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim. Iklim
musim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April-
Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya ketika
bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 11


4.Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat
dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya dilakukan di pulau Jawa.

5.Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan hujan.
Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi
bebberapa daerah iklim.

D. KARAKTERISTIK IKLIM INDONESIA


Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu
iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut
adalah seperti berikut.

1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode
waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga
banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.

Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia.
Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500
mm/tahun. Secara umum, keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak
merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya.

Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup
membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi
kebutuhan penduduk akan pangan.
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok
tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal
pertumbuhannya, contohnya padi.Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi
kegiatan melaut karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan
gelombang lautcukup besar sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit
ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih
mahal daripada biasanya.
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak
ditanami karena tidak ada pasokan air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam
dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber
buatan.
Pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu
oleh cuaca buruk. Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan
hasil tangkapan pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 12


E. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Kondisi iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu.
Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang) yaitu perubahan
iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk
siklus, baik secara harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim
adalah suatu perubahan unsur-unsur iklim yang memiliki kecenderungan naik atau
turun secara nyata.
Perubahan iklim secara global disebabkan oleh karena menungkatnya
konsentrasi gasi di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun
sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas, yang membuang
limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), Metana (CH4), dan Nitrous Oksida
(N2O). Matahari yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap
oleh atmosfer sehingga udara bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian
atmosfer bumi dijejali gas, terjadilah efek selimut seperti yang terjadi pada rumah kaca,
yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu
mengalami kenaikan dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin
tebal selimut bumi, semakin panas pula suhu bumi.
Berikut adalah beberapa dampak perubahan iklim global :

 Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik.


 Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air
sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
 Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air
menjadi langka.
 Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
 Mengakibatkan El Nino dan La Nina. El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu
permukaan air laut di pantai barat peru – Ekuador(Amerika selatan) yang
mengakibatkan gangguan iklim secara global. La Nina adalah kondisi cuaca yang
normal kembali setelah terjadinya El Nino.

F. BADAN METEOROLOGI , KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


(BMKG)
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) ialah lembaga pemerintah non departemen Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi
dan geofisika.

Sejarah BMKG

pengamatan Sejarah meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun


1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen,
Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun, kegiatannya berkembang seiring
dengan semakin diperlakukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.

Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah


Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 13


Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorilogi ) yang
dipimpin oleh Dr. Bergsma.

Dalam sejarah perkembangannya, BMKG mengalami beberapa pergantian nama.


Pada tahun 1942-1945 nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho
Kauso Kusho (pada masa pendudukan jepang). Setelah merdeka, kemudian instansi ini
dipecah menjadi dua, yakni Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas
Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia dan Jawatan Meteorologi dan Geofisika, di bawah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Hingga akhirnya pada tahun 1950
Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia.

Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga


Meteorologi dan Geofisika pada tahun 1955. Instansi ini berada di bawah Departemen
Pertahanan. tetapi pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan
Meteorologi dan Geofisika yang berada di bawah Departemen Perhubungan Udara.

Tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika dan
tahun 1972 menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika yang berada dibawah Departemen
Perhubungan. Pada tahun 1980 diganti kembali dengan nama Badan Meteorologi dan
Geofisika.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika
berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan status
tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Kedudukan dan Tugas BMKG

Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II ditetapkan dengan


keputusan Kapal Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor: KEP 005 Tahun 2004 tanggal
5 Oktober 2004.

 Kedudukan Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II ialah Unit Pelaksana Teknis
di lingkungan Badan Meteorologi dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala Badan Meteorologi dan Geofisika.
 Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II mempunyai tugas melaksanakan
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan analisis dan prakiraan
serta riset dan kerja sama, kalibrasi dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika.
 Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika
wilayah II secara administratif dibina oleh Sekretariat Utama dan secara teknis
operasional dibina oleh masing-masing deputi sesuai dengan bidang tugasnya.
 Susunan Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II Ciputat terdiri atas
Bagian Tata Usaha, Bidang Observasi, Bidang Data dan Informasi dan Kelompok Jabatan
Fungsional. Dalam sehari-hari, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II yang
meliputi 11 provinsi dan sebagai koordinator stasiun di Provinsi Banten.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 14


Kegiatan Umum BMKG

Berikut ini kegiatan umum Balai Besar Meteorologi dan Geofisika wilayah II dalam
menyelenggarakan tugasnya antara lain sebagai berikut:

 Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan


prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang BMKG.
 Penyusunan rencana dan program kegiatan Balai Besar.
 Pelaksanaan riset dan kerja sama, serta pengamatan di bidang BMKG.
 Pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah, serta penyebaran data dan
informasi di bidan BMKG. Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan
BMKG serta komunikasi stasiun-stasiun di wilayhnya.
 Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Balai.
 Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumah tanggapan Balai.
 Pelaksanaan tugas dan kegiatan umum tersebut diimplementasikan melalui penyediaan
jasa guna mendukung keselamatan penerbangan dan pelayaran, penanggulangan
bencana alam, pengendalian pencemaran udara, pembangunan pertanian dan
pengadaan pangan.

Layanan Terhadap Masyarakat

1. Mengamani dan memahami fenomena BMKG artinya melaksanakan operasional


pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai
untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur BMKG guna membuat
prakiraan dan informasi yang akurat kepada masyarakat.
2. Menyediakan data, informasi dan jasa BMKG kepada masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu.
3. Mengoordinasi dan memfasilitasi kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka
BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pendoman teknis, serta
berwenang untuk mengalibrasi peralatan BMKG sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan internasional, artinya BMKG dalam melaksanakan
kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat
bahwa fenemena BMKG tidak terbatas dan tidak terkait pada batas-batas wilayah suatu
negara mana pun.

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 15


PENUTUP

Dari isi makalah “Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap


Kehidupan”, bahwa atmosfer berpengaruh penting bagi kehidupan umat manusia
, mengetahui keadaan atmosfer kita dapat memprediksi cuaca yang akan terjadi
di suatu daerah dan memudahkan dalam beraktifitas setiap hari .

Banyak pengaruh baik yang didapatkan dari pengetahuan akan dinamika


atmosfer. Demikian isi makalah “Dinamika Atmosfer dan Pengaruhnya Terhadap
Kehidupan “ yang telah kami susun . Tentunya banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca .

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 16


DAFTAR PUSTAKA

Buku Siswa GEOGRAFI PEMINATAN Ilmu-ilmu Sosial untuk SMA /MA X


Kurikulum 2013 EDISI REVISI//Agung Budi Raharjo .
Penerbit dan pencetak MEDIATAMA

DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 17


DINAMIKA ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN 18

Anda mungkin juga menyukai