Anda di halaman 1dari 12

Prinsip Manajemen

1. Pembagian Kerja (Division of Work)

Division of Work atau spesialisasi pekerjaan kepada individu individu dalam lingkaran manajemen
untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya sehingga pada akhirnya
individu individu tersebut bisa menjadi lebih produktif dan menguntungkan.

Terlebih lagi dengan kemampuan manusia yang memiliki banyak keterbatasan mengenai
pengetahuan, kebutuhan waktu, dan perhatian sehingga keterbatasan keterbatasan ini bisa
dijalankan oleh individu individu yang memiliki kemampuan untuk itu

2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)

Wewenang dan pertanggung jawaban adalah kunci didalam melakukan kerjasama usaha. Bukan
tanpa sebab. Tanpa prinsip ini para manajer tidak akan bisa mengadakan suatu hubungan ke atas
maupun kebawah.

Manajer tingkat yang lebih atas harus punya kekuasaan. Dengan begitu dia bisa memberi perintah.
Dan bisa ditaati.

Adanya kekuasaan tersebut, akan timbul pertanggungjawaban. Keduanya harus dalam kondisi yang
seimbang. Tidak ada kekuasaan tanpa tanggungjawab. Dan begitu juga sebaliknya. Tanggung jawab
terbesar ada pada manajemen puncak.

Apabila perusahaan mengalami kegagalan. Yang gagal adalah manajemen puncak. Pucuk Pimpinan.
Bukan karyawan. Karena manajemen puncak yang punya wewenang. Yang berhak menyuruh. Yang
berhak memberi perintah. Dan yang harus bertanggungjawab.

Karyawan hanya menerima perintah. Karyawan hanya menjalankan amanah. Mereka hanya disuruh.
Tidak ikut bertanggungjawab sepenuhnya.

Maka dari itu, apabila seorang pucuk pimpinan tidak memiliki keahlian dan sifat kepemimpinan,
maka wewenang yang ada bisa menjadi boomerang yang merugikan

3. Disiplin

Ddisiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Apabila wewenang tidak bisa berjalan
dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang.

Maka, pemegang wewenang setidaknya harus bisa menanamkan rasa disiplin terhadap diri
sendiri sehinggan nantinya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang sesuai dengan
wewenang yang dimiliki.
Disiplin meliputi:

1. Kesungguhan hati
2. Kerajinan
3. Ketaatan
4. Kesiapan
5. Persetujuan
6. Kebiasaan
7. Dan tata krama antara organisasi tersebut dengan warganya

4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)

Kesatuan perintah adalah sebuah prinsip dimana perintah yang diterima bawahan tidak
diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang petugas yang ada di atasnya.

Dalam melaksanakan pekerjaan, para karyawan harusnya memperhatikan prinsip prinsip kesatuan
perintah supaya pekerjaan bisa dilaksanakan secara baik.

Setiap karyawan harus mengetahui kepada siapa dia harus bertanggungjawab yang sesuai dengan
kewenangan yang didapatnya. Perintah yang diterima dari manajer yang lain kepada karyawan yang
sama bisa mengakibatkan rusaknya wewenang dan tanggungjawab serta pembagian kerja.

Untuk itu, pekerja harus memiliki hanya satu atasan tanpa ada perintah dari yang lain yang bisa jadi
sangat bertentangan

5. Unity of Direction | Kesatuan Pengarahan

Kesatuan Pengarahan merupakan prinsip manajemen yang mengatakan setiap golongan pekerjaan
yang memiliki tujuan yang sama, harus memiliki satu rencana dan dipimpin oleh satu manajer saja.

Bisa dibedakan, dengan "unity of command" yang berhubungan dengan jalannya fungsi personalia
sedangkan unity of direction berhubungan dengan struktur

Didalam melakukan tugas dan tanggung jawab, pekerja perlu diarahkan pada sasarannya. Kesatuan
pengarahan ini sangat berhubungan erat dengan pembagian kerja.
Prinsip kesatuan pengarahan juga bergantung pada kesatuan perintah.
6. Subordinasi Kepentingan Perseorangan terhadap Kepentingan Umum

Prinsip manajemen yang ini menyatakan bahwa tiap karyawan harus mengabdi kepentingan pribadi
kepada kepentingan perusahaan atau organisasi.

Prinsip ini seperti berupa syarat yang penting supaya aktivitas berjalan dengan baik dan lancar.
Prinsip ini terjadi jika karyawan mempunyai kesadaran bahwa kepentingan pribadinya sebenarnya
bergantung pada keberhasilan atau tidaknya kepentingan organisasi.

Prinsip manajemen ini bisa terwujud jika karyawan merasa senang dan nyaman dalam bekerja.
Dalam prinsip ini intinya kepentingan kelompok harus bisa mengatasi kepentingan individu, Jika
subordinasi ini mengalami gangguan, maka disini diperlukan manajemen untuk mendamaikan

7. Penggajian Pegawai (Remunerasi)

Prinsip remunerasi adalah tentang pembayaran upah. Dan cara pembayaran yang adil. Dan yang
lebih penting: Pegawai merasa puas. Merasa senang.

Logika sederhana: Harapannya jika pegawai puas: Mereka akan kerja lebih giat lagi. Kerja lebih rajin
lagi. Tidak telat lagi. Tidak bolos lagi. Tidak menuntut macam macam lagi.

Intinya: Produktivitas meningkat. Maka perusahaan untung.

8. Centralization | Pemusatan

Pemusatan adalah prinsip manajemen yang menyatakan seluruh organisasi harus bisa berpusat,
harus memiliki pusat.

Prinsip ini harus bisa menunjukkan hingga batas mana kewenangan itu dipusatkan ataupun dibagi
pada suatu organisasi. Pemusatan kewenangan bisa menimbulkan pemusatan tanggung jawan pada
sebuah aktivitas.

Tanggung jawab yang terakhir dan terbesar berada pada orang yang memegang kewenangan
tertinggi atau pucuk pimpinan manajer. Prinsip pemusatan bukan berarti ada kekuasaan untuk
mempergunakan kewenangan, tapi untuk menghindari adanya simpang siur kewenangan dan
tanggung jawab.

Prinsip manajemen pemusatan ini juga tidak bisa menghilangkan asal pelimpahan kewenangan.
9. Rangkaian Perintah/Hierarki (Chain of Command)

Rangkaian perintah merupakan prinsip manajemen yang mengharuskan perintah dari atas kebawah
harus selalu mengambil jarak yang terdekat.

Hierarki ini dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah. Rantai perintah ini mengacu kepada jumlah
tingkatan yang ada pada hierarki dari otoritas tertinggi sampai tingkat yang paling rendah pada
sebuah organisasi.

Garis otoritas jaraknya tidak boleh terlalu jauh.

10. Order | Ketertiban

Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada umumnya tidak ada orang
yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau.

Ketertiban pada suatu pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki disiplin dan ketertiban
yang tinggi.

11. Equity | Keadilan

Prinsip keadilan menurut Henry Fayol dianggap sesuatu yang bisa memunculkan kesetiaan dan
ketaatan karyawan dengan cara mengkoordinasikan keadilan dan kebaikan para manajer didalam
memimpin para bawahan dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan dari atasan.

Menurut Atmosudirdjo, Keadilan merupakan realisasi dari sesuatu yang telah tetap.

Kewajaran membutuhkan banyak pikiran sehat, pengalaman dan kebaikan hati.

Umumnya, karyawan menuntuk diperlakukan dengan wajar, mendapat apa yang telah menjadi
haknya. Prinsip ini mutlak diperlukan karena menuntut manajemen untuk memperlakukan bawahan
dengan baik.

12. Stability of Tenur of Personel | Stabilitas Masa jabatan dalam


Kepegawaian

Perputaran karyawan yang tinggi bisa menyebabkan ongkos yang tinggi dalam produksi, untuk itulah
prinsip ini dijalankan.

Karyawan akan bekerja dengan lebih baik apabila mendapat stimulus keamanan pekerjaan dan
jenjang karir yang pasti.
Butuh waktu untuk seorang pekerja agar bisa menyesuaikan diri terhadap jabatan atau fungsinya
yang baru serta untuk menunaikan tugas dengan baik.

13. Inisiative | Prakarsa

Inisiatif merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala harus pintar dalam
memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang mempergunakan daya pikir.
Inisiatif memunculkan kehendak untuk mewujudkann sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian
pekerjaan dengan cara yang sebaik baiknya.

Pada Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran, keahlian serta pengalaman seseorang
yang nantinya akan di realisasi.

Setiap prakarsa atau inisiatif yang datang hendaknya harus dihargai setinggi tingginya bila inisiatif
tersebut memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi organisasi sehingga karyawan yang memberi
inisiatif tersebut dan juga manajemen akan mendapatkan kepuasan serta materi yang setimpal.

14. Esprit de Corps | Semangat Kesatuan

Esprit de Corps atau kesetiaan kelompok merupakan prinsip manajemen dimana setiap pegawai
harus mempunyai rasa kesatuan senasib sepenanggungan yang bisa menciptakan semangat kerja
sama yang lebih baik.

Semangat kesatuan ini bisa muncul jika tiap tiap karyawan memiliki kesadaran bahwa tiap pekerja
berarti bagi pekerja yang lain dan pekerja lain sangat diperlukan oleh dirinya.
Fungsi Manajemen Dalam Bisnis
Fungsi Manajemen adalah sebagai elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen
sebagai acuan manajer (seseorang yang mengelola manajemen) dalam melaksanakan tugas
untuk mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir, mengordinasi dan
mengendalikan.

Mengacu pada pengertian Manajemen di atas, terdapat 5 fungsi utama manajemen dalam
bisnis, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah yang paling penting dalam sebuah manajemen bisnis. Seorang manajer
yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan merencanakan dan
mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum ditindaklanjuti dalam bisnis.

Perencanaan penting untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan dan upaya
untuk memenuhi tujuan tersebut. Manajer selalu bertindak sebagai seseorang yang mencari
alternatif dalam mencapai tujuan akhir, mencakup rencana jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang.

Tanpa perencanaan yang tepat dalam bisnis yang sedang berkembang bisa membuat bisnis
tidak berjalan sesuai dengan jalurnya. Penyimpangan ini bisa berakibat pada ketidakteraturan
hingga kebangkrutan.
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang memberikan prestasi.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi manajemen dalam bisnis yang kedua adalah sebagai pengorganisasian dengan
membagi kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan kecil atau serangkaian kegiatan.
Tujuannya adalah untuk mempermudah manajer melakukan pengawasan yang lebih
efektif dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah
dibagi menjadi lebih efisien.

Pengorganisasian secara lebih gampang dapat dilaksanakan dengan menentukan apa tugas
yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana harus dikerjakan. Hal ini bertujuan
untuk mencapai tujuan bisnis melalui proses yang lebih terstruktur atau terorganisasi. Dalam
hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).

Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan
tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

Fungsi pengorganisasian:
a. Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b. Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telahditetapkan.
c. Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:


a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalammelaksanakan tugas.

3. Penempatan (Staffing)

Mirip dengan organizing, namun penggunaannya lebih luas. Bila organizing lebih
memperhatikan manajemen sumber daya manusia, maka staffing lebih memperhatikan
sumber daya secara umum. Beberapa sumber daya tersebut diantaranya; peralatan,
perlengkapan, dan inventaris yang ada pada sebuah organisasi.
4. Pengarahan (Directing)

Fungsi manajamen dalam bisnis yang terakhir adalah sebagai suatu tindakan yang
mengupayakan agar setiap anggota bisnis atau kelompok mampu mencapai sasaran dan target
sesuai prosedur manajerial yang sudah direncanakan. Seorang manajer akan melakukan
pengarahan jikalau terjadi masalah atau jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang
direncanakan.

Karena tidak semua hal yang direncanakan dalam bisnis bisa diwujudkan secara nyata dalam
tindakan, mengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga sebelumnya. Sehingga disinilah
fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa yang dikerjakan sumber daya masih berada
pada jalur yang semestinya.

5. Pengawasan (Controlling)

Dari serangkaian rencana dan tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya pengawasan atau
controlling. Fungsi manajemen bisnis dalam hal ini adalah melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan.

Manajer secara aktif akan melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang sudah
diorganisasi sebelumnya dan memastikan apa yang dikerjakan sesuai dengan yang
direncanakan. Adanya kesalahan atau penyimpangan dalam menjalankan tugas dapat
dikoreksi untuk menjadi pembelajaran pada perencanaan tahap berikutnya.

Klasifikasi dari masing-masing sumber daya juga penting untuk menjadi bahan klasifikasi
supaya tidak menimbulkan dominansi dari manajer saja. Bisnis yang baik adalah bisnis yang
anggotanya mampu bekerjasama sacara tim dan berjalan secara simultan. Beberapa hal yang
harus terpenuhi untuk melakukan pengawasan yaitu:

 Jalur (routing): manajer harus menetapkan jalur untuk memperkecil resiko


kesalahan yang terjadi
 Penetapan waktu (scheduling): manajer harus memiliki waktu rutin untuk
melakukan pengawasan, misalnya saja satu bulan satu kali atau dua kali
 Perintah pelaksanaan (dispatching): manajer memiliki sikap untuk mendorong dan
memerintah agar setiap sumber daya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan
 Tindak lanjut (follow up): manajer melakukan evaluasi dan memberikan solusi dari
segala yang permasalahan yang terjadi selama proses mencapai tujuan untuk
meminimalisisr terjadinya kesalahan yang sama.

Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:

 o Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.


 o Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
 o Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi
kerja.

Bidang Manajemen
Selanjutnya kita akan membahas secara detail mengenai lima bidang manajemen tersebut.

1. Manajemen Produksi

Kita tahu sendiri bahwa manajemen adalah kegiatan untuk mengkoordinasi. Sedangkan
produksi seneiri adalah proses menghasilkan suatu barang atau jasa. Sehingga manajemen
produksi sini berperan sebagai bagaimana kita mengkoordinasi, mengatur atau memenajemen
dari factor produksi itu sendiri mulai dari pembuatan dan proses produksi termasuk di
dalamnya adalah factor – factor produksi nya seperti:

 Bahan baku, bahan yang menjadi dasar pembuatan suatu bahan produksi
 Bahan pembantu, bahan yang menjadi pelengkapa bahan baku
 Tenaga kerja, mulai dari manajer hingga pekerja pengangkut barang
 Penyusutan peralatan produksi, tidak selamanya peralatan produksi itu bisa digunakan
selamanya maka suatu ketika akan rusak sehingga perlu diperbaikai ataupun diganti
baru
 Modal beserta bunga modalnya
 Sewa (gedung atau peralatan lain), jika sekiranya ada yang tidak bisa kita miliki
sendiri sehingga kita mmerlukan sewa
 Transportasi
 Administrasi
 Biaya listrik, telepon dan air
 Pemeliharaan perlatan produksi, hal ini dilakukan agar peralatan produksi ikita tidka
cepat rusak ataupun apabila bermasalaha tidka menghambat pengerjaan produksi
 Biaya keamanan
 Asuransi bagi segala peralatan dan semua tenaga kerja
 Pemasaran barang produksi
 Pajak perusahaan

Kesemuanya adalah factor produksi meliputi factor sumber daya alam, sumber daya
manusianya, dan sumber daya modal dan bagaimana menciptakan pekerjaannya agar
mencapai tujuan yaitu lebh efisien dan lebih menambah nilai guna dari suatu barang tersebut.

Manajeman produksi juga berperan penting dalam proses perencanaan dari proses produksi
tersebut. Diantaranya yaitu merencanakan system produksi, yang digunakan sebagai acuan
dalam kegiatan produksi mulai dari lokasi hingga sarana dan prasrananya penentuan jenis
jumlah dan bahna baku desain hingga pengolahannya. Selanjutnya yaitu pengendalian
produksi, dimana mengendalikan komponennya seperti bahna baku, tenaga kerjanya,
prosesnya yang bertujuan untuk meminimalisir ongkos namun dapat memproduksi dnegan
cepat. Dan yang terkahir yaitu pengawasan produksi. Pengawasan ini bertujuan untuk
mengevaluasi apakah proses produksi berjalan dengan baik, mungkin ada kendala atau
maslaha yang diberikan solusi agar yang tidak sesuai dengan prosedur perencanaan bisa di
cegah dan dapat ditanggulangi apabila terjadi masalah.
2. Manejemen Pemasaran

Manajemen pemasaran disini berperan penting dlama proses distribusi atau proses dari
penyaluran barang samapi ke tangan konsumen. Bertujuan untuk meningkatkan penjialan dari
produk yang dihasilkan. Hal- hal yang dilakukan diantaranya adlah dnegan meriset pasar,
bertujuan untuk mengetahui apa keinginan konsumen, sesuai dengan selera yang diinginkan
konsumen

Selanjutnya yaitu perencanaan yang meliputi menentukan bagian pasar yang mana yang akan
di biddik, setelah itu di target kemungkinan yang akan di jual, metode yang digunakan.
Setelah ita mneegtahui metode pemasaran yang mana yang akan kita pakai, maka kita akan
mengetahui alat pemasaran mana yanag akan kita pakai. Setelah kita mengetahui dan kita
akan terjun ke pasaran sebainya kita mengetahui peluang, serta tantangan yang dihadapi pasti
nantinya produk kita bukan hanya satu melainkan banyak yanga akan memasarkan produk
yang smaa sehingga kita harus mengetahui apa saja peluang, tantangan dan anceman dari
lawan saing produk kita nanti.

Setelah itu perlu adanya promosi produk, hal ini dilakukan agar nantinya masyarakat tertarik
dengan produk yang akan dipasarkan nantinya, promosi bukan hanya melalui lisan
namun juga bisa scara tertulis seperti pamphlet, brosur atau selebaran, iklan dan lain – lain.
Dari proosi produk ini nantinya diharapkan akan memberikan stimulus dan rangsangan
kepada konsumen agar meningkatkan permintaan terhadap produk

3. Manajemen Keuangan

Manajemen keunagna berarti, mengatur masuk dan keluarnya dana, berarti bersangkutan
dengan pendapatan dan pengeluaran dalam suatu perusahaan atau organisasi. Bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir serendah rendahnya kerugian. Kegiatan yang
dilakukan diantaranya, bekerjasaman dengan pihak – pihak pencari dana agar tidka terjadi
kesalahpahaman, mengatur keuangan yang bersangkutan dengan investasi sumber dan
investasi penggunaaan, mengatur dan menentukan pembagian dari laba perusahaan yang
diperoleh, dan yang terkahir dan mesti ada dalam keuangan adlaah laporan keuangan yang
rinci dan detail agar menegtahui masuk keluarnya dana yang digunakan.

Dengan manajemen keuangan yang ada diharapkan sebuah perusahaan atau organisasi
mampu mrealisasikan tujuan yang telah mereka sepakati sebelumnya. Karena dengan
manajemen dan pengolahan keuangan yang baik maka pelaksanaan kegiatan dari awal hingga
akhir bisa terlaksana dengan baik dan tujuan pun bisa tercapai dengan mudah. bisa kita
bayangkan ketika manajemen keuangan amboradol maka perusahaanpun akan terkena
imbasnya bahkan perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan.

4. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manusia juga perlu dikoordinasi dan diatur agar dalam mencapai tujuan perusahaan mereka
dapat bekerja sama dan berada dibawah naungan dalam satu visi dan misi perusahaan.
Dengan memanajemen sumber daya manusia nnatinya akan memperlancar proses tercapainya
tujuan dari perusahaan itu sendiri dan tentunya akan mengahsilkan karyawan yang
berkualitas dalam bekerja. Sehingga dnegan kualitas yang bagus dalam segala proses
manajeman ini dalam perusahaan nnatinya akan berimbas pada konsumen. Konsumen akan
meningkatkan permintaan akan barang dari hasil karyawan yang berkualitas ini sehingga
menaikkan pula laba dari perusahaan. Apablia laba dari suatu perusahaan itu naik, maka akan
beimbas kepada karyawan nya kembali yaitu pembagian laba perusahaan.

Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen perusahaan diantaranya adalah pembukaan


lapangan kerja , setelah melewati tahap ini dan sesuia dnegan persyaratan maka akan ada
pengembangan mutu, pengembangan mutu ni diharapkan dapat meningkatkan kualitas
karyawan agar dalam bekerja nantinya tidak menemui kendala yang berarti dan dapat di
selsaikan secara mandiri.

Dalam pengembangan mutu ini juga nantinya akan memberikan keuntungan bagi karyawan
itu sendiri. Hal ini akan menaikkan upah pekerja juga apabila mutu yang diberikan pekerja
mndapat progrees yang baik. Pemberian upah itu sendiri merupaan salah satu juag kegiatan
dari manajemen sumber daya manusia. Selanjutnya yaitu penyatuan dari para pekerja secara
vertical dan horizontal, karena mereka bekerja pada satu perusahaan, untuk mencapai tujuan
perusahaan maka mereka harus bekerja sama agar pekerjaan slesai secara efisien dan dapat
meningkatkan laba.

Pemeliharaan terhadap sumber daya manusiaya juga begitu penting. Untuk mengahsilkan barang
yang bagus dna mutu yang berkualitas, maka dibutuhkan tenaga kerja yan bagus pula. Hal ini bagus
dalam hal hal upah, pemeliharaannya seperti asuransi kesehatan dalam bekerja dan pemeliharaan
kesejahteraan dari karyawan. Karyawan yang memeiliki mutu yang berkualitas dihasilkan dari
pemeliharaan simber daya manusianya yang berkualitas

5. Manajemen Akutansi dan Administrasi

Yang terakhir atau yang kelima adalah manajemen akutansi dan administrasi. Fokus dari
manajemen akuntasi dan adminitrais adlaha pada informasi layanan dalam bidang
administrasi dan akuntasi itu snediri hal ini bertujuan untuk menentukan menetapkan
kebijakan dalam operasional. Data- data yang digunakan dirasa pentinh apabila ada yang
memebutuhkan informasi, atau digunakan sebagai rangkuman adlama penentuan kebijakan.
Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen akuntasi atau adminitarsi disingkat menjadi 5P (
pengumpulan, pencatatn, pengelompokan, pelaporan, dan penafsiran ) hal ini dilakuakn pda
data-data perusahaa. Agar data – data tersebut tetap ada maka hala ini dilakukan dngan caa
analisis laporan sebagai bahan pengambilan keputusan. Bukan hal mudah apabila kita
mengambil keputusna untuk emnentukan kebijakan operasional tanpa menganalisis laporan
akuntasi ini.

Sebenarnya akutansi dan administrasi hampir mirip dengan manajemen keuangan namun
perbedaan utama terletak pada konten dari masing-masing. Bila manajemen keuangan hanya
fokus pada perjalanan uang tersebut, maka manajemn akutansi ini lebih kompleks dan
lengkap dimana mereka mengurusi dan mengelola keuangan, bagaimana keuangan itu
didiapat, penggunaan uang tersebut serta berbagai macam strategi untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwasannya ada 5 pokok bidang manajemen yakni
meliputi manajemn produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen
sumber daya manusia, serta manajemen akutansi dan administrasi. Semuanya saling
bersangkutan dan berhubungan satu sama lain demi menciptakan iklim perekonomian yang
bagus dan lancar. Dengan keserasian lima bidang ini akan membentuk dan menciptakan
sebuah manajemen yang baik dan kompleks. Tidak ada yang lebih penting, tidak ada satu
yang lebih baik diantara bidang-biodang tersebut, namun kesemuanyan menjadi satu
rangkaian yang utuh dimana saling mengisi dan membantu untuk mengasilkan sebuah hasil
yang maksimal

Anda mungkin juga menyukai