Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ATMOSFER BUMI. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Geofisika.
Makalah ini berisi tentang atmosfer bumi, dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah
dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan
latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan Atmosfer Bumi.
Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah kami. Makalah ini
juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam
penyusunan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Kelompok 4
1|Atmosfer
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar......................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang..................................................................................................... 3
2. Rumusan Masalah................................................................................................ 3
3. Tujuan ................................................................................................................. 3
Bab II Atmosfer
A. Pengertian Atmosfer........................................................................................... 4
B. Komposisi Atmosfer............................................................................................ 4
C. Struktur Vertikal Atmosfer................................................................................ 6
D. Lapisan-Lapisan Atmosfer................................................................................. 8
E. Jumlah Debu di Atmosfer................................................................................... 11
Bab III Penutup
Kesimpulan............................................................................................................... 12
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 13
2|Atmosfer
BAB I
PENDAHULAN
1. LATAR BELAKANG
Bumi merupakan tempat tinggal segala jenis makhluk hidup. Bumi juga memiliki seluruh
sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang
berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya. Oleh karena itu mengingat
pentingnya pengetahuan mengenai atmosfer maka penulis menyusun makalah yang diberi judul
ATMOSFER.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian atmosfer?
2. Apa saja komposisi dari atmosfer?
3. Apa saja struktur susunan atmosfer?
4. Pengaruh debu terhadap atmosfer?
3. TUJUAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dan peranan atmosfer
2. Untuk mengetahui komposisi dari atmosfer
3. Untuk memahami struktur vertikal atmosfer
3|Atmosfer
BAB II
ATMOSFER
A. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer berasal dari kata Yunani yaitu Atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berati bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer
bertindak sebagai pelindung bagi kehidupan di bumi dari energi matahari yang sangat kuat pada
siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
. Atmosfer bumi melapisi dari ketinggian 0 km sampai dengan sekitar 800 km di atas
permukaan bumi. Atmosfer berfungsi sebagai pelindung kehidupan manusia di bumi dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mencegah perbedaan suhu ekstrim antara
siang dan malam. Selain itu atmosfer juga berperan sebagai media cuaca yang mempengaruhi
berbagai fenomena geografi seperti angin, awan, salju, hujan, topan, badai, dll.
Laut meliputi bumi hanya merupakan bagian kedua terbesar , sedang atmosfer luasnya
lebih besar lagi. Laut mendominasi kehidupan ikan dan atmosfer mendominasi kehidupan
manusia. Tanpa oksigen dan atmosfer maka sesuatu yang hidup akan mati. Tanpa lapisan ozon
yang meneyerap sinat ultra violet dari matahari , maka kehidupan manusia terancam mati.
B. KOMPOSISI ATMOSFER
Atmosfer bumi mengandung campuran gas-gas yang lebih dikenal dengan sebutan udara
yang menyelubungi seluruh permukaan bumi. Secara umum udara mengandung pengertian
sebagai kumpulan gas-gas pembentuk atmosfer bumi. Campuran gas-gas ini merupakan
representasi dari komposisi atmosfer bumi. Komposisi atmosfer ini dijabarkan dalam kondisi
normal saat ini, tanpa keterlibatan adanya zat-zat pencemar udara. Dalam sejarahnya, komposisi
atmosfer diketahui berfluktuasi, sampai terbentuk kesetimbangan seperti sekarang.
Lapisan atmosfer terdiri dari berbagai macam unsur gas, yang di dalamnya dapat
menghasilkan pembentukan ataupun perubahan cuaca maupun iklim di bumi. Gas yang
membentuk atmosfer disebut udara, udara terdiri dari unsur-unsur dari senyawa kimia yang dapat
dibagi dalam dua kelompok yaitu:
Gas yang jumlahnya tetap yaitu nitrogen, oksigen, hydrogen, helium dan gas yang
jumlahnya kecil seperti argon, neon, krypton dan xenon. Gas-gas ini mempunyai proporsi
relative konstan dari permukaan bumi sampai ketinggian kira-kira 25 km. campuran dari
gas-gas tersebut dinamakan udara kering, helium dan hydrogen sangat kecil jumlahnya
kecuali pada paras yang tinggi karena merupakan gas yang paling ringan.
Gas yang jumlahnya berubah yaitu uap air, karbondioksida dan ozon. Ketiga gas ini
penting didalam pertukaran panas oleh penyinaran antara atmosfer, bumi, matahari dan
antara bagian-bagian di atmosfer sendiri.
4|Atmosfer
Perbandingan volumik adalah Vx/V, dimana V menyatakan volume udara Dan Vx adalah
volume udara yang terisi oleh unsur x yang ditinjau dalam volume udara V, dibawah tekanan
udara total P Dan temperature T, sehingga :
P Vx = RT
Dimana :
Mx = Massa unsur x dalam volume yang ditinjau
Mx = massa molekuler unsur x
R = Konstanta umum gas ideal
T = Temperature udara
Komposisi gas pembentuk atmosfer dapat pula dilihat pada tabel berikut :
Sebagian besar atmosfer bumi merupakan nitrogen (78,08%), oksigen (20,95%), argon
(0,9%), air(7%), Ozon (0-0.01%), Karbondioksida 0,01-0,1%). Sebelumnya kami telah
menyinggung bahwa atmosfer berfungsi untuk menyerap sinar matahari, nah sekitar 34% dari
panas matahari dipantulkan kembali ke luar angkasa, lalu sekitar 19%nya diserap atmosfer dan
awan, sehingga hanya 47% yang mencapai permukaan bumi. Nah yang memegang peranan
utama untuk menyerap sinar matahari ini adalah ozon.
Tekanan udara di atmosfer bumi semakin ke atas semakin berkurang. Tekanan udara
berkurang karena kepadatan gas di atmosfer semakin ke atas juga semakin kecil. Tekanan udara
standar pada muka laut adalah 1013,25 hPa. Secara vertikal, suhu udara di atmosfer tidak
berubah secara konstan. Pada troposfer, suhu udara menurun sesuai ketinggian. Namun pada
stratosfer, semakin ke atas suhu semakin naik, lalu kemudian menurun lagi di mesosfer. Pada
termosfer, suhu udara kembali naik sesuai ketinggiannya.
Perubahan Tekanan Udara
Tekanan udara di atmosfer berkurang secara eksponensial seiring bertambahnya ketinggian.
Tekanan udara diukur dengan menggunakan barometer. Lebih dari 90% udara di atmosfer
terkandung pada ketinggian 0 20 km di atas permukaan Bumi. Pengetahuan akan sifat-sifat
atmosfer pada lapisan tekanan udara tertentu penting dalam kegiatan peramalan cuaca.
6|Atmosfer
Perubahan Kerapatan Udara
Sebagaimana tekanan udara, kerapatan udara juga mengecil secara eksponensial seiring
bertambahnya ketinggian.
D. LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER
Berdasarkan suhu udara, atmosfer bumi terbagi atas troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer,
dan eksosfer. Setiap lapisan-lapisan tersebut dibatasi lapisan antara (tropopause, stratopause,
mesopause, dan termopause).
Berdasarkan bahan penyusun, atmosfer bumi terbagi atas heterosfer dan homosfer. Heterosfer
adalah bagian atmosfer yang bahan penyusunnya memiliki komposisi berbeda-beda satu sama
lain (termosfer dan eksosfer). Homosfer adalah bagian atmosfer yang komposisinya serupa
(troposfer, stratosfer, troposfer). Ionosfer adalah lapisan atmosfer yang memiliki jumlah ion yang
besar; letaknya > 60 km dari muka bumi (sebagian mesosfer, termosfer, dan eksosfer ).
1. Lapisan Troposfer Bumi (0-12 km)
Lapisan troposfer merupakan lapisan terendah yang memiliki campuran gas paling ideal dalam
mendukung kehidupan di bumi. Lapisan ini juga merupakan lapisan yang paling tipis, dengan
ketebalan sampai 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Pada lapisan inilah
banyak terjadi fenomena geografi seperti angin, hujan, awan, badai, dll. Seperti yang kita
ketahui, semakin tinggi (semakin jauh) dari bumi, maka suhu akan semakin dingin, nah setiap
kenaikan 100 m pada lapisan troposfer, suhu akan berkurang sekitar 0,61 derajat Celcius.
Troposfer dibagi lagi menjadi beberapa lapisam, yaitu :
Lapisan Planetair (0-1 km)
Lapisan Konveksi (1-8 km)
Lapisan Tropopause (8-12 km), Lapisan tropopause adalah lapisan pembatas troposfer
dengan stratosfer.
8|Atmosfer
2. Lapisan Stratosfer Bumi (12-60 km)
Lapisan ini biasanya merupakan lapisan tempat terbangnya pesawat. Suhu pada lapisanbawah
stratosfer relatif stabil dan sangat dingin, yaitu sekitar -57 derajat Celcius. Pada lapisanini
anginnya cukup kencang dan bergerak berdasarkan pola tertentu. Kemudian pada lapisantengah
sampai dengan atas stratosfer, cuacanya akan bertambah panas seiring dengan pertambahan
ketinggian. Hal ini dikarenakan lapisan dengan konsentrasi ozon bertambah, lapisan ozon
menyerap radiasi sinar ultraviolet matahari sehingga suhunya dapat mencapai 18 derajat celcius
pada ketinggian 40 km.
6. Ionosfer
Pada atmosfer diatas ketinggian sekitar 60 km sampai diatas 500 km, beberapa molekul udara
terionisasi oleh radiasi ultraviolet (UV) dari matahari yang menghasilkan gas terionisasi. Sebuah
gas terionisasi juga disebut plasma, dan daerah ini disebut ionosfer. Ionisasi adalah proses
dimana elektron-elektron yang bermuatan listrik negatif terkelupas (stripped) dari atom atau
molekul netral untuk membentuk ion-ion bermuatan positif dan elektron-elektron bebas. Ion-ion
ini yang memberi nama lapisan atmosfer sebagai ionosfer, tetapi lapisan ini sangat ringan dan
elektron-elektron bergerak lebih bebas yang sangat penting dalam hubungannya dengan
penjalaran gelombang radio frekuensi tinggi (hyperfrequency-HF).
9|Atmosfer
6. Lapisan Eksosfer (800km-3260 km)
Lapisan eksosfer merupakan lapisan terluar tempat terjadinya berbagai interaksi antara gas di
luar angkasa. Kekuatan gravitasi bumi pada lapisan ini rendah karena jaraknya cukup jauh, inilah
yang menyebabkan gaya berat tidak terlalu berpengaruh pada lapisan ini. Pada lapisanini
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik, pantulan
cahaya matahari ini dikenal dengan cahaya Zodiakal.
7. Ionosfer
Pada atmosfer diatas ketinggian sekitar 60 km sampai diatas 500 km, beberapa molekul udara
terionisasi oleh radiasi ultraviolet (UV) dari matahari yang menghasilkan gas terionisasi. Sebuah
gas terionisasi juga disebut plasma, dan daerah ini disebut ionosfer. Ionisasi adalah proses
dimana elektron-elektron yang bermuatan listrik negatif terkelupas (stripped) dari atom atau
molekul netral untuk membentuk ion-ion bermuatan positif dan elektron-elektron bebas. Ion-ion
ini yang memberi nama lapisan atmosfer sebagai ionosfer, tetapi lapisan ini sangat ringan dan
elektron-elektron bergerak lebih bebas yang sangat penting dalam hubungannya dengan
penjalaran gelombang radio frekuensi tinggi (hyperfrequency-HF).
10 | A t m o s f e r
data dari pengeboran inti es, sedimen danau, dan terumbu karang, yang masing-masing
menyimpan informasi tentang konsentrasi debu gurun di kawasan itu pada masa lampau.
Data setiap sampel itu kemudian dihubungkan dengan daerah asal debu. Dari informasi
tersebut, para ilmuwan menghitung tingkat pengendapan debu selama itu.
Dengan mengaplikasikan komponen sistem pemodelan komputer yang disebut
sebagai Community Climate System Model, tim Mahowald merekonstruksi pengaruh debu
gurun terhadap temperatur, kuantitas (jumlah) air yang jatuh kembali ke bumi, endapan zat
besi laut, dan penangkapan karbon terrestrial selama satu abad.
Di antara hasil yang mereka peroleh, para ilmuwan menemukan bahwa perubahan
temperatur dan presipitasi regional menyebabkan penurunan penangkapan karbon terrestrial
global sebesar 6 parts per million (ppm) selama abad ke-20. Simulasi itu juga memperlihatkan
bahwa debu yang mengendap di laut meningkatkan penangkapan karbon dari atmosfer sekitar 6
persen, atau 4 ppm, selama periode yang sama.
Berbeda dengan mayoritas riset lain tentang dampak partikel aerosol terhadap iklim yang
hanya difokuskan pada aerosol anthropogenic, yang dilepaskan kegiatan manusia lewat
pembakaran.
11 | A t m o s f e r
medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang
hanya ada pada Bumi.
G. SIFAT ATMOSFER BUMI
1. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian
560 km dari permukaan bumi.
2. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
3. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak
sebagai angin).
4. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5. Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya
berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
6. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan
(misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk
kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi
terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas
pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3C dan pada malam
hari -148,9C. F.
H. CUACA DAN IKLIM
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para
petani dapat menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu,
kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan
untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-
sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim merupakan
akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer yang menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda beda untuk setiap tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena
adanya:
1. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan
tahunan.
2. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis.
12 | A t m o s f e r
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa unsur yang
mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur
udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Atmosfer berasal dari kata Yunani yaitu Atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berati bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi.. Atmosfer
bumi melapisi dari ketinggian 0 km sampai dengan sekitar 800 km di atas permukaan bumi.
13 | A t m o s f e r
Atmosfer berfungsi sebagai pelindung kehidupan manusia di bumi dengan menyerap radiasi
sinar ultraviolet dari matahari dan mencegah perbedaan suhu ekstrim antara siang dan malam.
Selain itu atmosfer juga berperan sebagai media cuaca yang mempengaruhi berbagai fenomena
geografi seperti angin, awan, salju, hujan, topan, badai, dll.
Gas yang membentuk atmosfer disebut udara, udara terdiri dari unsur-unsur dari senyawa
kimia yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu:
Gas yang jumlahnya tetap yaitu nitrogen, oksigen, hydrogen, helium dan gas yang
jumlahnya kecil seperti argon, neon, krypton dan xenon.
Gas yang jumlahnya berubah yaitu uap air, karbondioksida dan ozon.
Berdasarkan suhu udara, atmosfer bumi terbagi atas troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer. Setiap lapisan-lapisan tersebut dibatasi lapisan antara (tropopause,
stratopause, mesopause, dan termopause). Berdasarkan bahan penyusun, atmosfer bumi terbagi
atas heterosfer dan homosfer..
Debu yang mengendap di laut meningkatkan penangkapan karbon dari atmosfer sekitar 6
persen, atau 4 ppm, selama periode yang sama.
14 | A t m o s f e r
Daftar Pustaka
Aha, 2017. Atmosfer Bumi : Pengertian, Struktur, Lapisan, Komposisi. http://www.ilmudasar
.com/2017/07/Pengertian-Struktur-Fungsi-Lapisan-Komposisi-Atmosfer-Bumi-
adalah.html (diakses pada 24 Sep. 17 pukul 12.00).
Anonim, 2009. Atmosfer Bumi. https://aas07.files.wordpress.com/2009/05/atmosfer-
bumi1.pdf
(diakses pada 24 sep. 2017 pukul 17.39).
Elisa, 2017. Diktat Atmosfer Bumi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Geost, F., 2016. Komposisi Unsur-unsur Gas Penyusun Atmosfer Bumi. http://www.geologine
sia.com/2016/03/komposisi-unsur-unsur-gas-penyusun-atmosfer-bumi.html(diakses pada
24 Sep. 17 pukul 12.00).
Juniarti, R., 2013. Struktur Vertikal Atmosfer. http://diaryofforecaster.blogspot.co.id/2013/11
/struktur-vertikal-atmosfer.html(diakses pada 24 Sep. 17 pukul 12.30).
Sutopo dkk., 2017. Pengantar Geofisika. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Wahyudi, R., 2013. Makalah Tentang Atmosfer dan Debu. http://www.mentari-
dunia.com/2013
/03/makalah-tentang-atmosfer-dan-debu_8.html(diakses pada 24 Sep. 17 pukul 13.30).
15 | A t m o s f e r