Anda di halaman 1dari 21

Kata pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ATMOSFER BUMI”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata
pelajaran GEOGRAFI. Makalah ini berisi tentang atmosfer bumi,dengan bahasa
yang singkat, padat, dan mudah dimengerti.

Makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang


menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang
menjelaskan Atmosfer Bumi. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang
menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga saya lengkapi dengan daftar
pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini
akan saya terima, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik
yang menyusun maupun yang membaca.

Muara enim, 9 mei 2023

1
Daftar isi

KATA PENGANTAR ...................................................................................1


DAFTAR ISI ..................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
1. Latar belakang......................................................................................3
2. Rumusan masalah.................................................................................3
3. Tujuan ..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
1. Pengertian atmosfer..............................................................................4
2. Pengertian troposfer..............................................................................5
3. Sifat atmosfer bumi...............................................................................8
4. Cuaca dan iklim.................................................................................9
5. Kelasifkasi hujan ..............................................................................16

BAB III PENUTUP........................................................................................18


1. Saran.....................................................................................................18
2. Kesimpulan...........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti bumi
disebut dengan Atmosferyang teridiri dari Gas. Atmosfer berdasarkan temperaturnya
terdiri dari beberapa lapisan, yaituTroposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan
Eksosfer.Perubahan Cuaca dan iklim terjadi padalapisan Troposfer yang memiliki
ketinggian lapisan di khatulistiwa mencapai 19 km dan di atas kutubmencapai
ketinggian 8 km, ketinggian rata-rata 11 km dari permukaan bumi.Perubahan cuaca
dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan, Kelembaban, angin,
awan,dan curah hujan. Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di suatu tempat uang
terbatas dan relatifsempit, sedangkan Iklim adalah keadaan rata cuaca di satu daerah
yang cukup luas dan dalam kurunwaktu yang cukup lama. Iklim dunia
dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis lintang dan garisbujur serta suhu.
2. Tujuan
1. Tugas karya ilmiah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran geografi
bab atmosfer dancuaca.
2. Menambah pengetahuan siswa tentang atmosfer dan cuaca.
3. Rumusan masalah
1. Apa pengertian atmosfer dan cuaca ?
2. Bagaiman keadaan cuaca saat ini

3
Bab II
ISI
2. Pengertian Atmosfer
Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna,
tidak terlihat, tidak berbau. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang
menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini
membentang ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya
bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam
sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal
dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran
gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari
atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan
permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah
campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi
beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan
susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering).
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),
dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar
0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Tabel 1. Gas-gas penyusun atmosfer bumi.
Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari
kehidupan sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di
dalam bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang
berlimpah dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan
oksigen (fotosintesis). Oksigen terakumulasi di udara kemudian
berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen. Gas nitrogen
merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau
atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-
sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang cukup banyak
dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara lain
berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau.
Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara
dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari
pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas
karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan
bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat
di dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya

4
sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena
ozon yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar
matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di
permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon,
maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang
ada di bumi. Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup,
memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, antara lai

3. Pengertian Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata
±10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km
dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan
troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di
daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C.
Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan
mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-
peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari
seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan
ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur)
udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100
meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ±
0,5°C.
Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas
antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini
relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu
berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2
km.Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari
terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari
dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas
rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Troposfer terdiri atas:
a. Lapisan planetair : 0-1 km
b. Lapisan konveksi : 1-8 km
c. Lapisan tropopause : 8-12 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer

5
dengan stratosfer yang temperatunya relatif konstan. Pada lapisan
tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti.

4. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai
dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu
udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan
stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer.
Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan
bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan
panas dan lapisan campuran teratas. Umumnya suhu (temperatur) udara
pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini
disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan
paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi
peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan
temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang
menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan
stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan
biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada
lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari
ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah
relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling
bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi
ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu.
Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar
40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan
berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari
matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru
pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang
tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan

6
awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi. Lapisan
ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan
bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang
yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang
adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia
merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B
sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi
bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

5. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat.
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau
benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa
dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter.
Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer
memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di
mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut
mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.

6. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada
ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini
disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya
ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang
cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi
kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan
nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum
munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan
gelombang radio jarak jauh.

7
7. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian
antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan
tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini
merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini
sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor
dari angkasa luar.

8. Fungsi Atmosfer Bumi


Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup
tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang
merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan.
Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya
efek rumah kaca di atmosfer, sinar matahari yang masuk ke bumi dapat
diserap dan menghangatkan udara. Suhu rata-rata di permukaan bumi
naik 33°C lebih tinggi menjadi 15°C dari seandainya tidak ada efek rumah
kaca (-18°C), suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah
kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Atmosfer berguna untuk
melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena
membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi
dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk
bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku
ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah nol. Selain atmosfer,
sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan
magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang
mengancam planet ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan oleh
matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup.
Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang
disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari
akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Bumi memiliki
kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi
yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan
medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan
pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari
pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka
kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya
planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah
Merkurius tetapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil

8
dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar Bumi, tidak memiliki medan
magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan
istimewa yang hanya ada pada Bumi.

9. Sifat Atmosfer Bumi


1) Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi
bumi sampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.
2) Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis
lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara
atmosfer dan angkasa luar.
3) Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat
diraba (kecuali bergerak sebagai angin).
4) Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5) Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan.
99% dari beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya
berada di bawah 6000 m.
6) Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas
akibat pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai
permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media
untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap
tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya
panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang
hari 93,3°C dan pada malam hari -148,9°C.

10. Cuaca dan Iklim


Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan
iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat
menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya
baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan
kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk
menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih
banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi
cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-
proses yang terjadi di atmosfer yang menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca
terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa
hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari,

9
dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah
yang luas. Iklim dapat terbentuk karena adanya:
a) Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian
matahari dan tahunan.
b) Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu
yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada beberapa
unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau
wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara,
angin, dan curah hujan.
1. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya
pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit
(F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar
ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita
mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita
sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara
berkurang (turun) rata-rata 0,6oC. Penurunan suhusemacam ini disebut
gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse
rate adalah 1oC.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu
daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.
b. Sudut datang sinar matahari.
c. Relief permukaan bumi.
d. Banyak sedikitnya awan.
e. Perbedaan letak lintang.
Matahari merupakan sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui
dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak
langsung.
1) Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai
berikut:
a) Proses absorbsi
adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,
sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari
tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.

10
b) Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan
partikel-partikel lain di atmosfer.
c) Proses difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru
dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan
langit berwarna biru.
2) Pemanasan tidak langsung
Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
a) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara
bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas
pada lapisan udara di atasnya.
b) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
c) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
d) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur
dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan
kembali ke atmosfer.
2. Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun
mempunyai berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat
diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur
tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah
barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara
semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran
tekanan udara adalah milibar (mb).
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan
udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya
mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan
perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari,
udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut
bertekanan udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga
terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin.
3. Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber
yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai,
tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak
uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara

11
tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau
psychrometer.
Ada dua macam kelembaban udara:
a) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara
pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1
m³ udara.
b) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara
(kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat
dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan
dalam persen (%).
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut
sifat angin yaitu:

a. Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan
gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak
15 meridian (111 km).
b. Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah
derajat.
- 1 derajat untuk angin arah dari Utara.
- 90 derajat untuk angin arah dari Timur.
- 180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
- 270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana
angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari
daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan
rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan
sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
c. Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara
mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi
bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi
yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin

12
dekat ke arah kutub. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin disebut anemometer.

Jenis-jenis Angin

1. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa), terdiri dari:
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur
di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik
secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut
dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai
dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini,
wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini
dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
2. Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di
daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan
bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi
Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang
20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali
turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini
menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk
gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara
(Afrika), dan gurun di Australia.
3. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan
Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan
sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak
begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan
pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada
daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang
yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
4. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan
tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah
minimum subpolar (60o
LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin
karena berasal dari daerah kutub.

13
5. Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin
darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang
basah.
6. Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal
(setempat) yaitu sebagai berikut:
a) Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat
menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut
ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih
cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan
bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup
dari darat ke laut, disebut angin darat. Lihat gambar 1.3.

Gambar 1.3 Angin darat dan angin laut


b) Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah
lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang
lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak
gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara
mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.

14
Gambar 1.4 angin gunung dan angin lembah

c) Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas


Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas
terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak
terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin
Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan
Angin Brubu di Sulawesi Selatan).

5. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
- bentuk medan/topografi
- arah lereng medan
- arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama
disebut Isohyet.

15
Klasifikasi hujan
a. Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
 hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;
 hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya
berada di bawah titik beku;
 hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca
panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan
 hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7
mm.
b. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1) Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang
disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda
temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa
udara dingin/padat sehingga berkondensasi
dan terjadilah hujan.

2) Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis


Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan
tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh
karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan
uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air
laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah
sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial
atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada
umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenith daerah itu.
Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal
dalam satu tahun.

16
3) Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin
mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin
sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai
hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan
orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang
kering dan disebut daerah bayangan hujan.

Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena
adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang
menempel di permukaan bumi disebut kabut.

1. Menurut morfologinya (bentuknya)


Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a) Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-

17
bundar) dan dasarnya horizontal.
b) Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat
menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah
awan yang rendah dan luas.
c) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat,
berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat
menimbulkan hujan.
2. Berdasarkan ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a) Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri
dari kristal-kristal es.
 Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
 Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
 Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.

b) Awan sedang (2000 m – 6000 m)


 Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
 Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal.
c) Awan rendah (di bawah 200 m)
 Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan bergumpal-
gumpal.
 Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis.
 Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian telah
merupakan hujan.
d) Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500m–
1500 m
 Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
 Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas dan
sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin rebut.

18
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Atmosfer merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna, tidak


terlihat, tidak berbau. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang
menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Atmosfer terdiri atas
bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan
dan perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar
matahari yang berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi
memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di
atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus,
angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah

19
Daftar Pustaka

Bayong Tjasyono, Dr.1999. Klimatologi Umum. Bandung: FMIPA – ITB


Totok Gunawan, Dr, dkk.2004. Fakta dan Konsep Geografi 1.Bandung:
Ganeca Exact.
Tanudidjaja, Moh Ma’mur. 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Jakarta: Perum Balai Pustaka.
Ramalis, Taufik Ramlan. 2000. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Bandung:FMIPAU

20
21

Anda mungkin juga menyukai