5 dan
Dampaknya
terhadap Kehidupan
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa
udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri betapa
pentingnya udara yang terdapat dalam atmosfer bagi kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan di
bumi.
Atmosfer sekaligus berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi dari radiasi
matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
Selain itu atmosfer juga merupakan penghambat bagi benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya
sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer akan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
MANFAAT ATMOSFER
Atmosfer melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa
A. Pengertian atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap atau gas dan sphaira atau sphere yang
berarti bola atau lingkungan. Jadi, atmosfer ialah massa udara yang menyelimuti bu¬latan Bumi.
Atmosfer ini penting untuk melindungi Bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan, dari
meteor-meteor, dan sebagainya. Dalam mempelajari atmosfer ada dua , ilmu pengetahuan yang
perlu dipahami, yaitu klimatologi dan meteorologi. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
karakteristik dari kondisi atmosfer (Strahler,1983). Meteo- I rologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang terjadi pada fenomena atmosfer pada suatu saat
tertentu (Miller,1983).
Perbedaan antara klimatologi dan meteorologi adalah klimatologi mempelajari.perseba-ran dari
keadaan atau kondisi atmosfer, sebagai contoh persebaran hujan di Jawa, frekuensi terjadinya banjir
dan kekeringan, baik tahunan bulanan, atau waktu tertentu. Sebaliknya, meteorologi menekankan
pada proses yang berlangsung pada atmosfer, terutama sampai beberapa ratus meter di atas
permukaan tanah (batas tropopause).
Pertukaran-pertukaran informasi tentang cuaca dan iklim sekarang dikoordinasi oleh WMO
(World Meteorological Organization), yaitu suatu badan khusus milik PBB yang berkedudukan di
Jenewa, Swiss, berdiri tahun 1951. WMO merupakan perkembangan dari IMO (International
Meteorological Organization) yang diriirikan tahun 1878. Di Indonesia, persebaran informasi cuaca
dan iklim ditangani oleh BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) yang dahulunya bernama Lembaga
Meteorologi dan Geofisika. Dalam melaksanakan tugasnya, BMG yang berkedudukan di Jakarta
bekerja lama dengan beberapa badan, baik swasta maupun pemerintah
Atmosfer terdiri dan gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi makin renggang. Empat gas utama
yang terkandung dalam udara kering meliputi (lihat tabel).
Sedangkan unsur-unsur gas lain dengan jumlah yang kecil antara lain adalah; Neon (Ne),
Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe), metana (CI--14).
Dinitrogen oksida (N2O), radon (Rn), uap air (Id2O), ozon (O3), sulfur dioksida(SO2) nitrogen dioksida
(NO2), amonia (NH3), dan karbon monoksida (CO), atmosfer memiliki sifat yang meliputi ; tidak
berwarna, tidak berbau, dan elastis serta dinamis, Sementara itu, oksigen (O2) merupakan unsur
yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan
oksidasi pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernapas oleh makhluk hidup.
Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses slam. Karbon dioksida (CO 2)
meskipun sedikit merupakan unsur yang sangat penting karena dapat menyerap panas matahari
yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis, yaitu mengubah zat hara menjadi
karbohidrat:
Massa udara terdiri atas empat lapisan utama, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan
termosfer.
Atmosfer mempunyai beberapa lapisan udara yang ketebalan dan karakteristiknya berbeda-beda.:
Gambar . Pembagian lapisan atmosfer
1. Troposfer ( 0 – 11 km )
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0-18 km di atas
permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian
lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Di daerah sedang ketinggian
lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub
ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 56 o C. Suhu permukaan bumi pada
lapisan troposfer akan mengalami penurunan rata-rata antara 0,6 ⁰C - 1⁰C setiap kenaikan
tempat setinggi 100 m.
Lapisan troposfer ini berpengaruh sangat baser terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka
bumi. Karena pada lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga
terdapat kira-kira 80% dan seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada
lapisan ini.
Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun
sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi suhu
(temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°G.
Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer den
stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada
pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan
tropopause ± 2 km.
2. Stratosfer ( 15 – 50 km )
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara
18-49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya
suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian. Kenaikan, suhu udara
berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer
den mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50-60 km dari permukaan bumi.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap.
Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah
dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur)
hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya
lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. Perlu diketahui
pula bahwa pada lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, swan ataupun debu atmosfer, dan
biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan motor jet terbang pada lapisan ini. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
3. Mesosfer ( 50 – 80 km )
Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49-
82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor
atau benda-benda angkasa luar lainnya. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu
(temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini
disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur
terendah di mesosfer kurang dari -81 °C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause,
yaitu lapisan batas antara mesosfer dan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai
sekitar -100°C.
4. Termosfer/lonosfer ( 80 – 500 km )
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82-800 km dari permukaan bumi. Lapisan
termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya
ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/ refleksi gelombang
radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
Pada termosfer, kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari -100°C hingga ratusan
bahkan ribuan derajat Celcius. Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause.
Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena
pengaruh osilasi. Temperatur pada malam hari berosilasi antara 300°C dan 1200°C, sedangkan
pada siang hari berosilasi antara 700°C dan 1700°C.
5. Eksosfer ( > 500 km )
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan
ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini
merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai
ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang
antarplanet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.
TUGAS 1
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan ini dengan jawaban yang singkat dan tepat.!
1. Identifikasi manfaat atmosfer bagi kehidupan!
2. Sebutkan gas utama dalam udara!
3. Identifikasi gejala-gejala cuaca yang terdapat di lapisan troposfer!
B. Cuaca dan lklirn
CuacaApa
4. yangsuatu
adalah menyebabkan lapisan
keadaan udara isothermis
pada mengalami
suatu saat di suatukenaikan
tempat, suhu?
yaitu keadaan ber-
dasarkan gejala suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan. Di samping itu, terdapat
unsur cuaca lainnya yang biasa kita saksikan, yaitu penyinaran matahari, keadaan awan, gejala
halilintar, pelangi, halo, dan lain-lain.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui
prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan.
Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat
akurat (tepat).
Iklim adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang luas. lklim
merupakan kelanjutan dari hasil-hasil pengamatan dan pencatatan unsur cuaca selama 30 tahun.
Oleh karena itu, iklim pada dasarnya merupakan rata-rata dari keadaan cuaca harian secara umum.
Perbedaan lainnya, iklim bersifat relatif tetap dan stabil, sedangkan cuaca selalu berubah setiap
waktu.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi, sedangkan ilmu yang mem-pelajari
tentang keadaan cuaca disebut meteorologi. Pengamatan keadaan cuaca dan atau iklim biasanya
memperhatikan sejumlah persebaran komponen cuaca, yaitu temperatur, tekanan udara,
kelembaban, awan, curah hujan, angin, dan lain-lain.
1. Temperatur Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau
derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C),
Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Termometer yang dapat mencatat sendiri adalah termograph,
sedangkan hasil catatannya disebut termogram.
Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian
bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara
berkurang (turun) rata-rata 0,6° C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur
vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1° C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
1. Lama penyinaran matahari.
2. Sudut datang sinar matahari.
3. Relief permukaan bumi.
4. Banyak sedikitnya awan.
5. Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27 o C. Kota X tingginya 1.500 m (di Indonesia), berapa
temperatur rata rata kota X !
Matahari merupakan sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses
pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung
1) Proses absorbsi
adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-X, dan
ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2) Proses refleksi
adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh
butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3) Proses difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung
berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah
kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-
putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut :
Di Indonesia, keadaan suhu udara relatif bervariasi. Data rata-rata suhu udara di beberapa kota di
Indonesia, dapat Anda lihat pada tabel
RH = e/E x 100%
Contoh :
Daya tampung maksimum udara untuk menyimpan uap air pada suhu 20°C adalah 30 gr/m 3.
Uap air yang terkandung dalam udara saat pengukuran adalah 15 gr/m3.
Berapakah kelembapan relatifnya?
LR = 15/30 x 100%
= 50 %
Jadi kelembapan relatif adalah 50%
2) Kelembapan Udara Absolut atau Mutlak
Merupakan banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan
banyaknya gram uap air dalam 1 m3 udara.
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan tekanan
udara. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan
minimum. Gerakan udara secara vertikal dinamakan konveksi. Gerakan udara secara horizontal
dinamakan adveksi, sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut dengan turbulensi. Alat
untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
1) Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya.
Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar
pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
2) Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
0 °/360° = untuk angin arah dari Utara.
90 ° = untuk angin arah dari Timur.
180 ° = untuk angin arah dari Selatan.
270 ° = untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana angin itu bergerak.
Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke
daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di
belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
a) Gradient barometrik
b) Rotasi bumi
c) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya.
Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi
yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan
0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai
90º sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di
daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah
angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan
atau ke atas.
3). Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke
arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier.
Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat ke arah
kutub.Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer.
Tabel . Hubungan antara lintang tempat dan kecepatan linier
Pada dasarnya jenis angin dapat dibedakan menjadi angin tetap, angin periodik, dan angin
lokal.
1) Angin Tetap
1.1) Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan
mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat.
Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan
dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama
pada daerah lintang 60º LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang
oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
1.2) Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan
udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar
(60º LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena
berasal dari daerah kutub.
1.3) Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
• Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
• Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah
tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal
(konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu
tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin
topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
1.4) Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah
maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat
Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20° - 30° LU dan LS, angin anti passat
kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap
uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi,
misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di
daerah Subtropik (30º – 40º LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya
tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10°
LU – 10° LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau
“daerah doldrum”
2) Angin Periodik
2.1) Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah
tahun. Angin muson laut adalah angin yang terjadi pada musim panas, di antara
tekanan udara minimum dan di laut maksimum.
Angin muson darat adalah angin yang terjadi pada musim dingin, tekanan udara di
daratan maksimum dan di laut minimum, bersifat kering.
Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan,
sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua
Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi)
sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara
dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga
pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan.
Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua
Asia lebih panas daripada benua Australia.
Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di
Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya
angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan
bumi Selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi Utara.
Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung
uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali
pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya.
Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba
(Peralihan), yaitu: Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim
penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan musim
kemarau ke musim penghujan.
Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur
dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Gambar. Arah angin musim barat dan angin musim timur di Indonesia.
Atmosfer ; lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300km terdiri atas
campuran berbagai gas.
Iklim : keadaan hawa pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas
Cuaca : keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.