Anda di halaman 1dari 26

Lapisan Atmosfer

By ilham234Posted on September 7, 2019


Lapisan Atmosfer dan Penjelasannya – Apa itu Atmosfer? Apa fungsi lapisan Atmosfer?
Apa ciri ciri lapisan Atmosfer? Apa manfaat Atmosfer ? Jika ini yang menjadi
pertanyaan sobat Yuksinau.co.id. Maka simaklah penjelasan kami mengenai Materi
Makalah Lapisan Atmosfer dan Penjelasannya, meliputi Pengertian, Lingkup Atmosfer,
Ciri Ciri, Fungsi, Struktur dan Gambar di Bawah ini.

Daftar Isi :
 Pengertian Atmosfer
 Lingkup Atmosfer
 Lapisan Atmosfer dan Penjelasannya
o 1. Troposper (9-12 km)
o 2. Stratosfer (12-50 km)
o 3. Mesosfer (50-80 km)
o 4. Termosfer (50-80 km)
o 5. Lapisan Eksosfer
 Ciri Ciri Lapisan Atmosfer
o 1. Troposfer
o 2. Stratosfer
o 3. Mesosfer
o 4. Termosfer
o 5. Eksosfer
o Share this:
o Related posts:

Pengertian Atmosfer

Lapis
an Atmosfer
Secara etimologi, atmosfer berasal dari kata “atmo,” yang artinya udara, dan “sfera,”
yang artinya lapisan.

Jadi atmosfer adalah lapisan udara atau gas yang menyelubungi bumi, sedangkan
udara berarti semua gas yang terdiri dari berbagai zat yang tidak berbau, tidak memiliki
warna, dan tidak terlihat. Atmosfer adalah lapisan terluar kerak bumi di bawah litosfer
(Sardiman et al, 2004: 20).

Pengertian lain, atmosfer adalah lapisan gas yang meliputi/melingkupi sebuah planet
dari permukaannya ke ruang angkasa. Di Bumi, atmosfer mulai dari 0 km di atas
permukaan tanah hingga 560 km.

Atmosfer bumi terdiri dari berbagai gas dengan komposisi berbeda. Gas nitrogen
(78,08%) dan gas oksigen (20,95%) adalah dua jenis gas dengan komposisi terbesar.

Atmosfer tidak hanya terdiri dari gas yang berbeda, tetapi juga dari beberapa lapisan
dengan fungsi yang berbeda.

Baca Juga : Fenomena Biosfer

Lingkup Atmosfer
Atmosfer bumi terdiri dari 20 jenis gas. Dua gas utama adalah oksigen dan nitrogen.
Atmosfer mengandung beberapa partikel air dan debu karena atmosfer bumi
merupakan daerah udara yang sangat luas, yang secara alami tentunya memiliki berat.

Jika atmosfer dapat digunakan dengan menempatkannya dalam skala, maka beratnya
sekitar 5.700.000.000.000.000 (5.700 triliun) ton.

1. Udara terdiri dari berbagai zat pembentuk, dan memiliki jumlah tersendiri, adapun zat
pembentuk tersebut yaitu :

 Nitrogen 78%
 Oksigen 21%
 Argon 0,9%
 Karbon dioksida 0,03%
 Karbon, hidrogen, neon, xenon, helium, dan ozon sebesar 0,07%.

2. Sifat fisik atmosfer, atmosfer yang mengelilingi bumi, memiliki karakteristik sebagai
berikut:

 Transparan terhadap beberapa jenis radiasi


 Elastis dan dinamis, sehingga dapat mengembang dan juga mengerut
 Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak bisa dirasakan
 Berat, sehingga bisa menimbulkan tekanan
 Terdiri dari beberapa gas
 Terdiri dari beberapa lapisan

Lapisan Atmosfer dan Penjelasannya


L
apisan Atmosfer
Atmosfer memiliki struktur lapisan udara mulai dari yang terdekat hingga yang paling
jauh, lapisan tersebut adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, eksosfer, dan
termosfer.Lalu apa yang di maksud dengan lapisan lapisan tersebut. Nah, berikut
adalah Lapisan Atmosfer dan Penjelasannya :

1. Troposper (9-12 km)


Lapisan troposfer, merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan
bumi namun dengan ketebalan yang berbeda, yaitu adalah 9 km di wilayah kutub dan
12 km di wilayah khatulistiwa (Katino, 2006: 31).

Karajkteristik dari lapisan ini adalah bahwa setiap kali kita naik 100 meter, suhu udara
turun dari 0,5 menjadi 0,64 ° C.

Lapisan udara yang tebal di troposfer akan melindungi bumi dari sinar matahari,
sehingga suhu Bumi tidak terlalu tinggi di siang hari dan tidak terlalu rendah di malam
hari.

Pada lapisan ini, proses pergerakan udara (angin) berlangsung, pembentukan awan
dan terjadinya hujan, yang merupakan ciri unsur/elemen cuaca. Cuaca memiliki
dampak besar pada kehidupan di bumi.

2. Stratosfer (12-50 km)


Stratosfer adalah lapisan udara sekitar 18 hingga 60 km di atas permukaan bumi
(Katino, 2006: 31).
Pada lapisan ini, pada ketinggian sekitar 22 km, konsentrasi ozon digunakan untuk
melindungi troposfer dari radiasi matahari / ultraviolet.

Di stratosfer, proses persenyawaan dan pemindahan panas terjadi sehingga stratosfer


memiliki lapisan mesosfer. Batas antara trapososphere dan stratosfer disebut suhu
maksimum tropopause, sedangkan batas stratosfer dan mesosfer disebut stratopause,
yang berimpit dengan bagian-bagian ozon pada suhu maksimum.

3. Mesosfer (50-80 km)


Lapisan mesosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan stratosfer (Katino, 2006:
31).

Lapisan ini beperan dalam memantulkan gelombang radio dan televisi (VHF & UHF).
Lapisan ini melindungi bumi dari hujan meteor.

Di bagian atas, suhu udara di mesosfer menjadi lebih dingin. Pada lapisan mesopause
(lapisan tengah antara mesosfer dan termosfer) suhu bisa mencapai 140˚C di bawah
nol (-140˚C)

4. Termosfer (50-80 km)


Lapisan termosfer merupakan lapisan atmosfer yang terpanas dibandingkan dengan
lapisan atmosfer yang lainnya (Katino, 2006: 31).

Lapisan ini terletak pada ketinggian 80 km hingga batas antara atmosfer luar angkasa.
Temperatur hingga 1.500 ° C dapat terjadi di termosfer ini. Pada lapisan ini adalah
lapisan ionosfer (ketinggian 80-450 km).

Partikel ion yang dihasilkan dalam lapisan ini mencerminkan gelombang radio
gelombang panjang dan gelombang pendek.

5. Lapisan Eksosfer
Disebut eksosfer, karena merupakan lapisan terluar atmosfer, di mana pengaruh
gravitasi sangat rendah sehingga benturan udara akan kecil kemungkinan terjadi.
Ketinggian lapisan ini adalah antara 500 km dan 1.000 km.

Butir gas di lapisan ini secara bertahap melarikan diri ke ruang angkasa. Lapisan ini
juga disebut Dissipasisfer.

Baca Juga : Peta Persebaran Flora dan Fauna

Fungsi Atmosfer
Segala sesuatu yang ada di dunia ini tentunya memiliki peran ataupun fungsi tersendiri,
sama halnya dengan Atmosfer, yang mana Atmosfer memiliki fungsi atau peran yang
sangat penting bagi bumi. Apa fungsi Atmosfer?
1. Atmosfer adalah sumber gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan
makhluk hidup di Bumi. Oksigen, misalnya, adalah gas yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di Bumi. Demikian pula, karbon
dioksida (CO 2) dan nitrogen (N 2) yang terkandung di atmosfer sangat
diperlukan untuk proses kehidupan tanaman di Bumi.
2. Atmosfer bertindak sebagai filter radiasi matahari. Lapisan ozon (O3) di atmosfer
menahan sinar matahari, yang dapat merusak organ-organ tubuh atau bahkan
membunuh makhluk hidup di bumi.
3. Atmosfer sebagai suhu penyangga suhu di bumi. Gas di atmosfer dan uap air
menyerap dan memantulkan radiasi yang diterima. Proses penyanggaan oleh
atmosfer menyangga stabilitas suhu di bumi sehingga suhu di bumi tidak menjadi
terlalu panas di siang hari dan tidak terlalu dingin di malam hari.
4. Atmosfer mengatur pemeliharaan proses cuaca dan iklim di Bumi. Bagian dari
siklus hidrologi (pembentukan awan dan hujan), yang merupakan faktor yang
sangat berpengaruh untuk cuaca dan iklim di Bumi, terjadi di atmosfer bumi.

Jika bumi tidak memiliki atmosfer, banyak proses kehidupan yang akan terganggu.
Tanpa oksigen di atmosfer, makhluk hidup tidak bisa bertahan.

Tanpa penyaringan radiasi matahari di atmosfer, dataran di bumi akan tenggelam,


karena semua es di kutub bumi akan mencair.

Tanpa proses penyanggaan oleh atmosfer, suhu bumi bisa mencapai 93 ° C di siang
hari dan -184 ° C di malam hari.

Ciri Ciri Lapisan Atmosfer


Atmosfer memiliki lapisan lapisan tertentu yang tentunya memiliki ciri atau memiliki sifat
tersendiri. Lalu apa ciri ciri dari setiap lapisan Atmosfer? Nah, berikut ini adalah ciri-ciri
lapisan Atmosfer :

1. Troposfer
 Secara umum, lapisan ini adalah yang tertipis dengan ketebalan sekitar 12 km
dari permukaan tanah
 Ketinggian troposfer bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di daerah kutub
ketinggian sekitar 8 km dan daerah khatulistiwa atau daerah khatulistiwa dapat
mencapai 16 km.
 Merupakan lapisan yang langsung berhubungan dengan permukaan bumi dan
sebagai tempat tinggal bagi spesies makhluk hidup.
 Tempat kejadian cuaca dan iklim terjadi, misalnya hujan, angin, kilat, dan awan.
 Ada lapisan tropopause, yang merupakan lapisan antara troposfer dan stratosfer.
 Untuk setiap kenaikan 100 meter, suhu turun 0,5 hingga 0,6 ° C.

2. Stratosfer
 Lapisan yang memiliki ketinggian sekitar 12-60 km.
 Suhu meningkat seiring dengan meningkatnya ketinggian, yaitu dari -60 ° C (di
tropopause) ke 10 ° C di puncaknya.
 Ada lapisan ozon yang berfungsi melindungi bumi dari paparan/ radiasi
ultraviolet dari matahari dengan cara/sifatnya yang menyerap kelebihan sinar
atau cahaya. Penyerapan radiasi matahari oleh ozon ini menyebabkan suhu
udara meningkat dengan setiap kenaikan ketinggian
 Tidak mengandung uap air, awan atau debu, udaranya kering
 Ada Stratopausenschicht, yang merupakan lapisan antara stratosfer dan
mesosfer

3. Mesosfer
 Tingginya sekitar 60-80 km.
 Suhunya -50 ° C dan -70 ° C.
 Adalah lapisan yang melindungi bumi dari meteor dan benda langit lainnya yang
jatuh ke bumi. Meteor terbakar dan pecah ketika lapisan mencapai lapisan ini
dan menjadi fragmen kecil yang disebut meteorit.
 Ada lapisan mesopause yang merupakan lapisan antara mesosfer dan termosfer

4. Termosfer
 Tingginya sekitar 80-800 km.
 Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan panas.
 Suhu udara di bagian atas lapisan ini dapat mencapai> 1000 ° C.
 Ada juga lapisan ionosfer di lapisan ini.
 Lapisan ionosfer berfungsi untuk menyebarkan gelombang radio

5. Eksosfer
 Ketinggian lebih dari 800 km
 Lapisan terluar atmosfer, sehingga pengaruh gravitasi sangat rendah
 Kandungan gas atmosfer juga sangat rendah

Baca Juga : Manfaat Lingkungan Hidup

Apa itu Atmosfer?

Secara etimologi, atmosfer berasal dari kata “atmo,” yang artinya udara, dan “sfera,”
yang artinya lapisan.

Jadi atmosfer adalah lapisan udara atau gas yang menyelubungi bumi, sedangkan
udara berarti semua gas yang terdiri dari berbagai zat yang tidak berbau, tidak memiliki
warna, dan tidak terlihat. Atmosfer adalah lapisan terluar kerak bumi di bawah litosfer
(Sardiman et al, 2004: 20).

Pengertian lain, atmosfer adalah lapisan gas yang meliputi/melingkupi sebuah planet
dari permukaannya ke ruang angkasa. Di Bumi, atmosfer mulai dari 0 km di atas
permukaan tanah hingga 560 km.

Sebutkan Ciri Ciri Lapisan Troposfer ?

Ciri Ciri Lapisan Troposfer :


1. Secara umum, lapisan ini adalah yang tertipis dengan ketebalan sekitar 12 km dari
permukaan tanah
2. Ketinggian troposfer bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di daerah kutub
ketinggian sekitar 8 km dan daerah khatulistiwa atau daerah khatulistiwa dapat
mencapai 16 km.
3. Merupakan lapisan yang langsung berhubungan dengan permukaan bumi dan
sebagai tempat tinggal bagi spesies makhluk hidup.
4. Tempat kejadian cuaca dan iklim terjadi, misalnya hujan, angin, kilat, dan awan.
5. Ada lapisan tropopause, yang merupakan lapisan antara troposfer dan stratosfer.
Untuk setiap kenaikan 100 meter, suhu turun 0,5 hingga 0,6 ° C.

Sebutkan Ciri Ciri Lapisan Termosfer?

Ciri Ciri Lapisan Termosfer:


Tingginya sekitar 80-800 km.
Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan panas.
Suhu udara di bagian atas lapisan ini dapat mencapai> 1000 ° C.
Ada juga lapisan ionosfer di lapisan ini.
Lapisan ionosfer berfungsi untuk menyebarkan gelombang radio

Bagaimana Bumi jika tidak Atmosfer?


Demikianlah penjelasan kami mengenai Materi Lapisan Atmosfer dan
Penjelasannya. Semoga dengan artikel ini sobat Yuksinau.co.id, bertambah
wawasannya tetntang ilmu Geografi. Baca Juga Peta Indonesia. Terima kasih telah
berkunjung

MAKALAH ATMOSFER
 23 June 2013, 
 Comments Offon makalah atmosfer, 
 Author: anatasia, 
 Categories: Uncategorized
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang
berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya.

Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di atmosfer mengandung
peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia
sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya
dengan mencegah kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan
atmosfer bumi.

Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda. Atmosfer sangat menarik
untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer bumi beserta peranannya bagi kehidupan.
Makalah berjudul “Atmosfer” ini disusun untuk menjelaskan tentang atmosfer secara global.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan agar mahasiswa mengerti dan memahami tentang atmosfer bumi yang meliputi
komposisi dan bagian-bagiannya serta mengerti peranan atmosfer bumi untuk keberlangsungan kehidupan
makhluk hidup di bumi.

 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atmosfer

Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas dan sphaira yang artinya
lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas
yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004).
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas. Lapisan udara yang
menyelubungi bumi disebut atmosfer. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer terutama unsur nitrogen dan
oksigen. Selain berupa gas, di atmosfer juga terdapat air (hidrometeor). Jumlah berat seluruh atmosfer
diperkirakan 5,6 x 1014 ton. Setengah dari berat tersebut berada di bawah ketinggian 6.000 meter dari
permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, udara yang ada dekat
dengan permukaan bumi menjadi lebih mampat (Sugiharyanto, 2007).
 

2.2 Komposisi Atmosfer

2.2.1 Gas

Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian
besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan
kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah
uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer
terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan
bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat
dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).

Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).

Gas Simbol Volume (%)

Nitrogen 78,08
N2
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93

Karbon Dioksida 0,035


CO2
Neon Ne 0,0018

Metana 0,00017
CH4
Helium He 0,0005

Hidrogen 0,00005
H2
Xenon Xe 0,000009

Ozon 0,000004
O3
 

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari 99%. Kedua unsur ini
mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah
ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap
radiasi sinar ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil
(Sugiharyanto, 2007).

2.2.2 Uap Air

Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di atmosfer dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu  udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar.
Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air
rata-rata adalah 3%, artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah
kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir
tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).

Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas daratan karena di daerah
tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau
danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir. Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1
(Mikrajuddin, 2007).

Gambar 1 Perubahan Wujud Zat (Mikrajuddin, 2007).

2.2.3 Aerosol

Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel aerosol antara 0,001-
100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel
yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam,
dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran
tercantum pada Tabel 2 (Mu’in, 2004).

Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan
dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol
yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya
angin atau partikel-partikel asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada
partikel-partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-
komponen gas (Mu’in, 2004).

Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim berperan sebagai inti
kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di
atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan.

Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Mu’in, 2004).

Jenis Aerosol Presentase (%)

Debu 20

Abu 10

Garam 40
Asap 5

Spora, Virus 25

Total 100

2.3 Sifat-Sifat Atmosfer

Lapisan atmosfer sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat, yaitu tidak memiliki warna, tidak
berbau, dan tidak memiliki wujud, serta hanya bisa dirasakan oleh indera perasa manusia dalam bentuk angin.
Atmosfer memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan. Atmosfer memiliki sifat elastis dan dinamis,
sehingga dapat mengembang dan mengerut hingga dapat bergerak dan berpindah (Hartono, 2007).

2.4 Struktur Atmosfer

2.4.1 Troposfer

Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini
mencapai 18 kilometer di daerah equator dan 8 kilometer di daerah kutub. Sebagian besar massa atmosfer
(80%) berada pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap kenaikan tempat 100 meter menyebabkan suhu
udara akan turun ± 0,6 ºC. Hal ini dapat dibuktikan ketika kita pergi ke daerah pegunungan, suhu udara terasa
dingin. Suhu udara di lapisan teratas troposfer mencapai -60 ºC. Sedangkan suhu udara rata-rata di permukaan
air laut untuk daerah tropis sekitar ± 27 ºC (Sugiharyanto, 2007).

Pada lapisan troposfer terjadi fenomena dan gejala cuaca seperti angin, awan, hujan, halilintar, pelangi, dan
sebagainya. Oleh karena itu, lapisan troposfer mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Di atas
lapisan troposfer terdapat lapisan antara yang disebut tropopause (Sugiharyanto, 2007).

2.4.2 Tropopause

Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dan stratosfer. Udara pada troposfer bagian
atas sangat dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan dengan udara yang berada di atas tropopause,
sehingga udara pada troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator
daripada di daerah kutub. Tropopause terletak pada ketinggian 18 kilometer dengan suhu -80 ºC di ekuator,
sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 kilometer dengan suhu -40 ºC (Hartono, 2007).
 

2.4.3 Stratosfer

Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause sampai pada ketinggian ± 50 kilometer. Pada stratosfer terdapat 2
lapisan udara yang sifatnya berbeda, yakni lapisan isothermal, yaitu lapisan udara pada ketinggian 11-22
kilometer yang suhunya seragam (± -60 ºC) dan lapisan inversi, yaitu lapisan yang terletak pada ketinggian 20-
50 kilometer di atas permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin meningkat, namun
pada ketinggian 50 kilometer suhu udara mencapai -5 ºC. Terjadinya peningkatan disertai penurunan suhu
udara disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (O3). Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan stratopause
yang menjadi pembatas antara stratosfer dengan mesosfer (Sugiharyanto, 2007).
 

Gambar 2 Pembagian Lapisan Atmosfer Berdasarkan Suhu (Mu’in, 2004).

2.4.4 Stratopause

Stratopause adalah bagian atmosfer yang berada di antara dua lapisan, yakni stratosfer dan mesosfer.
Stratopause adalah bagian dari atmosfer ketika suhu di stratosfer mencapai titik tertingginya. Stratopause tidak
hanya berada di bumi, namun juga di planet lain yang memiliki atmosfer. Stratopause terletak 50-55 kilometer
di atas permukaan bumi dengan tekanan atmosfer sekitar 1/1000 tekanan di permukaan laut (Hartono, 2007).

2.4.5 Mesosfer

Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian ± 50-85 kilometer di atas permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan
ini semakin ke atas semakin rendah. Setiap naik 1.000 meter suhu udara akan turun 2,5-3 ºC dan pada
ketinggian 85 kilometer suhu udara mencapai -90 ºC. Di atas mesosfer terdapat lapisan mesopause yang
membatasi dengan lapisan di atasnya (thermosfer) (Sugiharyanto, 2007).

2.4.6 Mesopause

Mesopause adalah lapisan batas antara mesosfer dan thermosfer yang memiliki temperatur minimum.
Mesopause adalah tempat terdingin di bumi dengan suhu serendah -100 ºC karena kurangnya pemanasan dan
pendinginan radiasi matahari yang sangat kuat dari karbondioksida. Mesopause memiliki ketinggian sekitar
85-100 kilometer dari permukaan bumi (Hartono, 2007).

 
2.4.7 Thermosfer

Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian ± 85-500 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini sering
disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai > 1.000 ºC.
Lapisan bawah dari thermosfer (85-375 kilometer) disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer berfungsi untuk
penyebaran gelombang radio (Sugiharyanto, 2007).

Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan ozon yang terletak antara 80-150 kilometer dengan
rata-rata 100 kilometer diatas permukaan laut. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi
tertinggi. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan ozon yang mempunyai sifat memantulkan gelombang
radio. Suhu udara pada lapisan ini berkisar antara -70 ºC sampai +50ºC. Lapisan kedua adalah lapisan udara F  
yang terletak antara 150-400 kilometer. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan udara appleton. Lapisan
ketiga adalah lapisan udara atom dimana materi-materi berada dalam bentuk atom. Letak lapisan ini antara
400-500 kilometer di atas permukaan laut. Lapisan udara ini menerima panas langsung dari matahari, dan
suhunya dapat mencapai 1200 ºC (Hartono, 2007).
 

2.5 Peranan Atmosfer

Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan tersebut tidak hanya
untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur atau menjaga agar kehidupan di bumi
bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer merupakan pendukung utama
kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan.
Beberapa gas yang diperlukan makhluk hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon
dioksida, dan nitrogen (Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan pada malam hari sangat
dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer
menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi
tidak terlampau panas dan pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh
ke bumi dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah berkurang.
Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung tetap hangat. Kalor yang
dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika memasuki malam hari. Atmosfer
memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang,
bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang
mengalami malam mendapat kalor dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor
(Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi
manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut
sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas
atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa dihantam oleh hujan
meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika
ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-
meteor tersebut akan terbakar habis karena bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi
(Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer bagian atas terdapat
lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini sangat mudah memantulkan
gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai
tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan
oleh lapisan ionosfer. Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi
memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007).

Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat penting bagi dunia
penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling maupun mesin jet, dapat terangkat dan
melayang di udara karena adanya gaya angkat yang dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang
meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket
(Mikrajuddin, 2007).

2.6 Siklus Karbon

Karbon adalah bahan dasar penyusun semua senyawa organik. Pergerakannya melalui suatu ekosistem
berbarengan dengan pergerakan energi, melebihi zat kimia lain; karbohidrat dihasilkan selama fotosintesis, dan
CO2 dibebaskan bersama energi selama respirasi. Dalam siklus karbon, proses timbal balik fotosintesis dan
respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara lingkungan atmosfer dan lingkungan terestrial.
Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO2 dari atmosfer melalui stomata daunnya dan
menggabungkannya ke dalam bahan organik biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahan
organik tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Respirasi oleh semua organisme
mengembalikan CO2 ke atmosfer (Campbell, 2004).
Meskipun CO2 terdapat di atmosfer dengan konsentrasi yang relatif rendah (sekitar 0,03%), karbon bersiklus
ulang dengan laju yang relatif cepat, karena tumbuhan mempunyai kebutuhan yang tinggi akan gas ini. Setiap
tahun, tumbuhan mengeluarkan sekitar sepertujuh dari keseluruhan CO2 yang terdapat di atmosfer,
diseimbangkan melalui proses respirasi. Sejumlah karbon bisa dipindahkan dari siklus tersebut dalam waktu
yang lebih lama. Perombakan metabolik oleh detritivora akhirnya mendaur ulang karbon ke atmosfer sebagai
CO2 (Campbell, 2004).
Jumlah CO2 dalam atmosfer sedikit bervariasi tergantung musim. Konsentrasi CO2 paling rendah terjadi
selama musim panas di belahan bumi utara dan paling tinggi selama musim dingin. Naik turunnya konsentrasi
CO2 secara musiman ini terjadi karena terdapat lebih banyak daratan di belahan bumi utara dibandingkan
dengan di belahan bumi selatan, sehingga juga terdapat lebih banyak vegetasi. Vegetasi tersebut mempunyai
aktivitas fotosintesis maksimum selama musim panas,sehingga mengurangi jumlah CO2 global di atmosfer.
Selama musim dingin, tumbuhan melepaskan lebih banyak CO2 melalui respirasi untuk fotosintesis, sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan global gas CO2 tersebut (Campbell, 2004).
 

Gambar 3 Siklus Karbon (Campbell, 2004).

            Siklus karbon dalam lingkungan akuatik melalui interaksi CO2 dengan air dan batu kapur. Karbon
dioksida yang terlarut bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat selanjutnya
bereaksi dengan batu kapur (CaCO3) yang sangat berlimpah pada kebanyakan perairan, termasuk lautan, untuk
membentuk ion bikarbonat dan karbonat (Campbell, 2004).
Ketika CO2 digunakan dalam fotosintesis di lingkungan akuatik dan laut, bikarbonat berubah menjadi CO2.
Bikarbonat akan berfungsi sebagai reservoir CO2. Autotrof akuatik bisa juga menggunakan bikarbonat terlarut
secara langsung sebagai sumber karbon. Secara keseluruhan, jumlah karbon yang terdapat dalam berbagai
bentuk anorganik di lautan, tidak termasuk sedimen, adalah sekitar 50 kali yang tersedia di atmosfer. Karena
reaksi anorganik CO2 ini di dalam air, dan juga pengambilannya oleh fitoplankton laut, lautan bisa berfungsi
sebagai suatu “penyangga (buffer)” penting yang dapat menyerap sejumlah CO2 yang ditambahkan ke
atmosfer dengan cara pembakaran bahan bakar fosil (Campbell, 2004).
 

2.7 Siklus Nitrogen

Nitrogen adalah salah satu unsur kimia utama lain dalam ekosistem. Nitrogen ditemukan pada semua asam
amino, yang merupakan penyusun protein organisme-organisme. Nitrogen tersedia bagi tumbuhan hanya
dalam bentuk dua mineral: NH4+ (amonium) dan NO3– (nitrat). Meskipun atmosfer bumi hampir 80% terdiri
atas nitrogen, unsur ini sebagian besar terdaat dalam bentuk gas nitrogen (N2), yang tidak tersedia bagi
tumbuhan (Campbell, 2004).
Nitrogen memasuki ekosistem melalui dua jalur alamiah, yang keutamaan relatifnya sangat bervariasi dari satu
ekosistem ke ekosistem yang lain. Yang pertama, deposit pada atmosfer, merupakan sekitar 5% sampai 10%
dari nitrogen yang dapat digunakan, yang memasuki sebagian besar ekosistem. Dalam proses ini, NH4+ dan
NO3–, kedua bentuk nitrogen yang tersedia bagi tumbuhan,ditambahkan ketanah melalui kelarutannya dalam
air hujan atau melalui pengendapan debu-debu halus atau butiran-butiran lainnya (Campbell, 2004).
 

Gambar 4 Siklus Nitrogen (Campbell, 2004).

Jalur lain untuk masuknya nitrogen ke ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen. Hanya prokariota tertentu
yang dapat memfiksasi nitrogen yaitu mengubah N2 menjadi mineral yang dapat digunakan untuk mensintesis
senyawa organik bernitrogen seperti asam amino. Nitrogen difiksasi dalam ekosistem terestrial oleh bakteri
tanah yang hidup bebas dan juga bakteri simbiotik. Beberapa sianobakteri memfiksasi nitrogen, tentunya untuk
memenuhi kebutuhan metaboliknya sendiri, tetapi kelebihan amonia yang dibebaskan oleh organisme tersebut
menjadi tersedia bagi organisme lain. Selain dari sumber alami nitrogen yang dapat digunakan ini, fiksasi
nitrogen secara industri dapat digunakan untuk pembuatan pupuk (Campbell, 2004).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi. Atmosfer terdiri atas
tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai
menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause,
mesosfer, mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di
bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi
kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.
MAKALAH "ATMOSFER"
 Unknown  03.32  Makalah

MAKALAH "ATMOSFER"

PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Setiap kita membahas tentang materi, maka secara tidak langsung kita juga telah ikut membahas
mengenai ilmu kimia. Dalam makalah ini penyusun menyelami lebih jauh tentang kimia beserta
polutannya yang mempengaruhi struktur lapisan atmosfer. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali zat
kimia yang kita gunakan, ternyata tanpa kita sadari telah menjadi polutan yang baik bagi lingkungan
terutama bagi lapisan atmosfer. Mungkin untuk kaar yang relatif sedikit zat-zat kimia yang dilepaskan
sebagai emisi tidaklah terlalu berbahaya. Tapi karena semakin banyaknya penggunaan zat kimia
berbahaya ini, maka tumpukan racun lingkungan menjadi siap santap.
Ketakutan, kecemasan akan akhir dari dunia ini semakin tampak. Para ilmuwan pun mulai
meramalkan kapan bumi ini akan hancur. Tidaklah salah akan intuisi yang disampaikan para ilmuwan ini,
karena dampak dari berbagai polutan ini telah dirasakan oleh manusia.Banyak cara yang telah ditemukan
para ilmuwan, untuk setidaknya memperpanjang usia kehidupan. Tapi pada hakikatnya, kesadaran
masyarakatlah yang harus dibangkitkan. Kita tidak bisa bergantung dari kehebatan para ilmuwan, tetapi
sudah saatnya kita ambil bagian dalam menjaga kehidupan di bumi ini agar tetap berlangsung.
Menurut salah seorang filosofi salah satu ciri manusia hidup adalah dengan adanya masalah.
Bahn-bahan kimiawi selama ini telah mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan manusia tetapi
ternyata penemuan pada dewasa ini telah membuktika adanya beberapa bahan kimia yang berbahaya bagi
manusia dan telah menimbulkan pencemaran. Adapun rumusan masalah yang ingin penyusun sajikan
dalam makalah ini adalah lapisan-lapisan pada Atmosfer.
2.      Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah dan presentasi tentang Lapisan Atmosfer ini antara lain:
a.       Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui pengertian atmosfer dan penyusun dari pada atmosfer,
b.      Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui secara detail karakteristik dan perbedaan-perbedaan di antara
lapisan-lapisan pada atmosfer,
c.       Mahasiswa diharapkan mengetahui manfaat atmosfer bagi kehidupan manusia.

KAJIAN PUSTAKA
1.      PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola. Atmosfer adalah
bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasuk bagian bumi. Karena pengaruh gaya
berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi
matahari setiap tahun (berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi
lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam
atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar
lebih dari 1000 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan. Seperti pada
penamaan sebagian besar benda lainnya, setiap lapisan dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer
mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit
dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap
radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari
atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

No. Unsur kimia Lambang Volume (%)


1 Netrogen / zat lemas N2 78.08
2 Oksigen / zat pembakar O2 20.95
3 Argon Ar 0.93
4 Asam arang CO2 0.03
5 Neon Ne 0.0018
6 Helium He 0.00015
7 Kripton Kr 0.00011
8 Xenon Xe 0.00005
9 Nitrous oksida N2O 0.00005
10 Hidrogen H2 0.00005

2.      LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer adalah rahmat Allah kepada umat manusia. Tanpa atmosfer hampir mustahil ada
kehidupan di dunia ini. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 20 km di atas
permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 13 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan
troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer
sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km
dengan temperatur rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap
kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan
iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada
lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai
dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara
menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara
troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada
pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km.
Pada   lapisan   ini,   hampir   semua   jenis   cuaca,   perubahan   suhu   yang mendadak, angin,
tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi. Ketinggian  yang  paling  rendah 
adalah  bagian  yang  paling  hangat  dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari
matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang
menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Troposfer terdiri atas:
a)         Lapisan  planetair        :  0-1 km
b)         Lapisan  konveksi        :  1-18 km
c)         Lapisan tropopause      :  18-20 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang
temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti. Pada
lapisan ini segala macam bentuk cuaca, suhu, kelembaban, tekanan dan angin yang kita rasakan
berlangsung. Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai berikut:
1)      Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan, hujan, petir, angin.
2)      Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
3)      Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
4)      Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang di sebut tropopause.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya,
jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai
-52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat
menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 20 - 60
km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara
bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara
berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause
dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada
ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan
isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap.
Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari
stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ±
45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar
ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau sekitar -
57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Awan tinggi
jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup
signifikan. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini
menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian
sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan. Ozon
berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna
dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari
permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk
melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang
adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan.
Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
1)      Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O3) adalah lapisan-lapisan yang melindungi
troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang berlebihan (penyaringan sinar
radiasi ultraviolet matahari).
2)      Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan naiknya
ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C.
3)      Terdapat lapisan antara yang di sebut stratopause.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 60 - 85 km
dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-
benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan
objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per
seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki
kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di
puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
1)      Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
2)      Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
3)      Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi (pemantulan)
gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D,
dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.
d.      Thermosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 85 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 85 - 690 km dari permukaan bumi.
Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi
partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang
panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang
dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era
satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
1)      Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang
dipancarkan matahari.
2)      Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh
sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
3)      Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya
matahari banyak mengandung ionitrigen.
4)      Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-
gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun
pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
e.       Eksosfer atau Dissipasisfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 690 - lebih dari 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan
ini terjadi gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan
molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari muka bumi. Lapisan ini
sering disebut lapisan antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan
tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar. Lapisan yang membatasi antara eksosfer dengan
angkasa luar adalah magnetopause.

3.      Komposisi Udara pada Atmosfer Bumi


Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi
seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian
bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas
pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga
udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-
masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan
oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap
air, dan gas lainnya.
Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan sehingga
keseimbangan nitrogen di udara di laut dan di dalam bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup.
Karbondioksida yang berlimpah dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan
oksigen (fotosintesis).
Oksigen terakumulasi di udara kemudian berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen. Gas
nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu
sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang
cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil
proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap
gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari
pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari
asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di dalam atmosfer, yaitu
di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di
bumi, karena ozon yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga
jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak
terserap oleh ozon, maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di
bumi. Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah,
dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Selain unsur pembentuk yang berupa gas, udara juga mengandung partikel padat dan cair, yang
kebanyakan begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat mengimbangi kecenderungan partikel tersebut
jatuh ke tanah. Partikel itu dapat berasal dari debu yang terangkat oleh angin, partikel garam laut, ataupun
hasil pembakaran dan pengolahan dalam industri.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari kita mengetahui bahwa suhu udara berubah-ubah dari waktu
ke waktu; pagi yang sejuk diikuti oleh sore hari yang panas, dan musim dingin yang dingin diikuti musim
panas yang pana dalam suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari tempat ke tempat pada waktu
yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih panas daripada wilayah pada lintang yang lebih tinggi
dan daerah yang rendah lebih panas daripada pegunungan tinggi. Bumi secara keseluruhan selama
setahun penuh, suhu rata-rata di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah 15°C (288°K,
59°F). Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut ketinggian. Namun, kira-kira di atas 12 km
(40.000 kaki) penurunan suhu berhenti.
Lapisan atmosfer dengan suhu yang rata-rata berkurang menurut kentinggian, disebut troposfer,
lapisan diatasnya denagn suhu tetap atau meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara troposfer
dan stratosfer (kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut tropopause. Daerah dimana cuaca terjadi
adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut troposfer (daerah inilah yang menjadi perhatian bagi para
ahli meteorologi). Troposfer memiliki sifat penting, yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang
terhadap ketinggian. Diatas troposfer adalah stratosfer yang dicirikan oleh bertambahnya temperatur
terhadap ketinggian. Diskontinuitas yang membedakan troposfer dengan stratosfer adalah lapisan
tropopause.
Pada troposfer campuran gas-gas terdiri dari 78% nitrogen dan 21% oksigen (prosen dalam
volume). Sisanya sebesar 1% adalah campuran gas yang terdiri dari argon, karbondioksida, dan gas-gas
lainnya. Campuran gas-gas tanpa uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas tanpa
terkecuali disebut sebagai udara lembab.
4.      Fungsi Atmosfer Bumi
Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa udara. Udara
bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungan. Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di
atmosfer, sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu rata-rata di
permukaan bumi naik 33°C lebih tinggi menjadi 15°C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca (-18°C),
suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena
membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang
sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu
dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah nol. Selain atmosfer, sabuk Van
Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai
melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan oleh
matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Apabila sabuk Van Allen
tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada
matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Bumi memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang
terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar.
Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari
pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin
dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan
magnet adalah Merkurius tetapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan
Venus, planet kembar Bumi, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan
sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.
5.      Sifat  Atmosfer  Bumi
a.       Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian 560 km dari
permukaan bumi.
b.      Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
c.       Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin).
d.      Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
e.       Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada sampai
ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya
meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media
untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada
waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari
93,3°C dan pada malam hari -148,9°C.

KESIMPULAN

Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi.
Selubung ini membentang ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium
antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di
atas permukaan tanah sampai dengan sekitar lebih dari 1000 km dari atas permukaan bumi.
Lapisan atmosfer bumi terdiri dari:
1.        Troposfer
2.        Stratosfer
3.        Mesosfer
4.        Termosfer
5.        Eksosfer
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi
seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Atmosfer
berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga
stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi
manusia dan makhluk bumi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arini. 2011. “Atmosfer”. Online. arinifisikauin.wordpress.com/2011/04/09/


atmosfer/. 18 Maret 2014.

Ashari, Abdulrohim. 2013. “Atmosfer dan Hidrosfer”. Online. http://jagoips.


wordpress.com/2013/03/26/atmosfer-dan-hidrosfer/. 18 Maret 2014.

Thok, Tugiono. 2013. “Susunan Atmosfer”. Online. http://mastugino.blogsp


ot.com/2013/10/susunan-atmosfer.html. 18 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai