Anda di halaman 1dari 3

Para ahli kimia arab dan persia pertama kall mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua yaitu Logham dan

Latica Logham (logam don non logam), dimana terdapat 16 unsur logam den 7 unsur non logam.
Antoine Lavoiser (1743-1793) adalah ahli kimia prancis yang mengelompokken 33 Unsur Kimia
berdasarkan sifat Fisiknya, yaitu gas, non logam, lagam, dan tanah. Namun memiliki kekurangan. karena masih
terlalu umum dan menganggap cahaya dan kalor Sebagai unsur. Selain itu. Lavoisser menganggap beberapa
sanyawa sebagai unsur
Johan Wolfgong Debereiner adalah ahli kimia Jerman. Pada tahun 1829 ia menemukan kenyataan bahwa
massa atom relatif stronsium (Sr) berdekatan dengan massa atom relatif rata-rata dua, unsur lain yang mirip dengan
stronsium yaitu Kalsium (ca) den hurium (Ba). Penemuan ini memperlihatkan hubungan antara massa atom relatif
dengan sifat unsur. Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok
yang terdiri atas 3 unsur. Dobereiner memiliki kelemahan yaitu Kurang efisien karena adanya beberapa unsur yang
tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok triade. Dan beberapa unsur tidak dapat masuk padahal sifatnya sama
dengan unsur dalam kelompok triade tersebut.
Pada tahun 1865 John Newlands Seorang ahli Kimia Kebangsaan inggris, mengemukakan hukum oktaf.
Menyatakan “jika unsur unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang
pada unsur ke delapan”. Singkatnya Newsland mengelompokkan unsur unsur kimia berdasarkan kenaikan berat
atom, dimana sifat sifatnya berulang tiap kelipatan delapan. Pada saat daftar oktaf newlands disusun, unsur gas
mulia belum ditemukan. Selain itu, ternyata ia hanya sesuai untuk unusr unsur ringan dengan massa relative
rendah. Kelemahan sistem tersebuat adalah masih ada beberapa kotak yang diisi lebih dari dua unsur, karena
sifatnya mirip.
Pada tahun 1868. Lothar Meyer, ahii Kimia Jerman mengamati hubungan kenaikan massa atom dengan sifat
unsur. Meyer menentukan Volume unsur yang dihitung dari massa satu mol unsur di bagi kerapan unsur, kemudian
ia gambarkan ke grafik. Berdasarkan grafik tersebut menielaskann bahwa unsur unsur yang menempati posisi yang
sama menunjukkan sifat kimia mirip. Begitu seterusnya hingga unsur dengan sifat yang sama dengan pertama
(Puncak) membentuk pengulangan sifat. Mayer kemudian menyusun pada tabel berdasarkan atom secara vertikal.
Unsur-unsur dengan pengulangan Sifat ditulis pada kolom Selanjutnya. Sementara itu, unsur-unsur dengan sifat
mirip terletak pada baris yang sama. Meyer mempublikasikan Sistem periodik tersebut tahun 1870 setelah sistem
periodik Mendeleyev.

Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleyev, Kimiawan dari Rusia mengelompokkan unsur-unsur kimia
berdasarkan. massa atomnya. Ia melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang dikenal saat itu dengan
menyimpulkan bahwa Sifat - Sifat unsur merupakan Fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika
unsur unsur disusun menurut kenaikan Massa atom relatifnya, sifat-Sifat tertentu akan berulang secara periodik. Ia
menempakan unsur-unsur yang mirip sifatnya dalam lajur vertikal yang disebut golongan. Sementara lajur
horizontal disebut Perioda. ditempati unsur-unsur berdasarkan kenaikkan massa atom relatif. Memiliki keunggulan
yaitu:
1. Menyediakan tempat kosong bagi unsur yang diramalkan akann ditemukan. Kemudian hari dan diberi nama eka
boron, eka germanium, dan eka Silikon
2- Sistem periodik mendeleyev menyajikan data massa atom beberapa unsur yang lebin akurat.
Pada tahun 1919 Henry G.J. Moseley, ahli kimia dari Inggris menyusun SPU dengan urutan sesuai kenaikan
nomor atom (bukan nomor massa). Sistem ini disebut SP modern atau SP berbentuk Panjang, Sistem ini disusun
menurut kenaikan nomor atom dengan Kemiripan sifat. Dapat dikatakan Sebagai penyempurnaan SP Mendeleyev.
SP modern terdiri atas lajur vertikal (golongen) lajur horizontal (Periode). Yang dimana disusun berdasarkan
Kenaikan nomor atom (Periode) den kemiripan sifatt (golongen). SP modern tersusun atas 7 periode dan 16
golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama (A) & gelongan transisi atau peralihan (B). SP ini digunakan
sampai saat ini dan sering disebut tabel periodik unsur atau TPU. TPU hingga saat ini mengalami banyak
perubahan mengenai unsur yang mengisi kotak-kotak yang masih kosong,
SEBELUM SISTEM PERIODIK MODERN
SISTEM PERIODIK MODERN
A. LOGAM & NON LOGAM
B. TABEL PERIODIK LAVOISIER
C. TRIADE DOBEREINER
D. OKTAF NEWLANDS
E. SISTEM PERIODIK MENDELEYEV
F. LOTHAR MEYER

Anda mungkin juga menyukai