Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KIMIA

MENCARI ARTIKEL TENTANG PERKEMBANGAN


SISTEM PERIODIK UNSUR DAN SIFAT-SIFAT
PERIODIK UNSUR

Nama Anggota kelompok:


-

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur


dan
Sifat-Sifatnya
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara
berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang definisi bahwa unsur
adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan
cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat
yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat unsur itu.

1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier


Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769
menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur
logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur.
Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non
logam.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote
( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong logam adalah sulfur, fosfor,
karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam
adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa,
molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong
unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan
silikon oksida.
Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan
ini masih sangat sederhana karena antara unsur unsur logam sendiri masih banyak
perbedaan
Perbedaan Logam dan Non Logam
Logam

Non Logam
1.

Ada yang berupa zat padat, cair,


atau gas pada suhu kamar

kamar (250), kecuali raksa (Hg)


2.
Mengkilap jika digosok

2.

Tidak mengkilap jika digosok,


kecuali intan (karbon)

3.
4.

3.
4.

1.

Berwujud padat pada suhu

Merupakan konduktor yang baik


Dapat ditempa atau

direnggangkan
5.
Penghantar panas yang baik

Bukan konduktor yang baik


Umumnya rapuh, terutama yang

berwujud padat
5.
Bukan penghantar panas yang baik

o
o

Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur
yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur
silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan
non-logam masih memiliki kelemahan.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum


o
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada
berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
o

2. Pengelompokan unsur menurut Johann Wolfgang Dobereiner


Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman
mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa ratarata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium dan
juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain.
Dobereiner meyimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompokkelompok tiga unsur yang di sebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifatsifat yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan
massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :

Triade Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)


Triade Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
Triade Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner

Kelebihan dan kekurangan Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang


Dobereiner
Kelebihan : Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang
kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -rata di massa atom unsur pertama dan
ketiga
Kekurangan : Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk
dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam kelompok triade
tersebut.

3. Pengelompokan Unsur Menurut Chancourtois


Pada tahun 1862, ahli geologi Prancis, Alexander Beguyer de Chancourtois,
mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom. Chancourtois,
adalah orang pertama yang berhasil memperoleh suatu penyusunan unsur secara
periodik berdasarkan fakta bahwa jika unsur-unsur disusun menurut penurunan massa
atom, diperoleh secara periodik unsur yang sifatnya mirip
Dia merumuskan bahwa berat atom = 7 + 16n; n = urutan unsur.

4. Hukum Oktaf Newlands


J. Newlands adalah ilmuwan dari Inggris. Triade Debereiner mendorong John Alexander
Reina Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur. Ia merupakan orang
pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa
atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan
ini sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf (law of
octaves). Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama
mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya.
.

Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf


Newlands.

Hukum oktaf newlands berlaku untuk unsur-unsur ringan.


Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan
beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak
cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
o
Kelebihan dari teori ini adalah dapat mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
keanikam massa atom relatif
o

5. Sistem periodik Mendeleev


Pada tahun 1869 seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev,
dalam pengamatan 63 unsur yang sudah dikenalnya, menyimpulkan bahwa sifat-sifat
unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur
disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang
secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan
sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya
Bunyi hukum dari Mendeleev, Sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa
atom relatifnya. Susunan Mendeleyef merupakan sistem periodik pertama, biasanya
disebut dengan sistem periodik unsur bentuk pendek.

Tabel pengelompokan menurut Mendeleev

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN:


(+) KELEBIHAN :
+ Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsurunsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-) KELEMAHAN :
- Masih terdapat unsur unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur
yang massanya lebih kecil.
- Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
- Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.

6. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley


Pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Ia menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative,
melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan adanya unsurunsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau
disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut.
Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan
hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ;
sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan
sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan
dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut
golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai
dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi
terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masingmasing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida
dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur
lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7
golongan IIIB.

7. Pengelompokan unsur menurut Seaborg


Hingga pertengahan abad ke-20, tabel periodik Moseley diakui sebagai tabel periodik
modern. Pada 1940, Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium, yaitu
unsur dengan nomor atom 94102. Penemuan tersebut menimbulkan masalah
mengenai penempatan unsur-unsur transuranium dalam tabel periodik. Masalah itu
akhirnya terpecahkan dengan cara membuat baris baru sehingga tabel periodik modern
berubah menjadi seperti gambar berikut.

Kelebihan Sistem Periodik Seaborg :


1.
Mudah dibaca dan dipahami.
2.
Strukturnya jelas dan tertata dengan lebih baik.
3.
Menyisakan tempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan
4.
Berhasil menyusun golongan transisi dalam yang terdiri dari Lantanida
dan Aktinida, dimana Aktinida diletakkan di bawah Lantanida
Kelemahan Sistem Periodik Seaborg :
1.
Belum ada kekurangan yang baik pada susunan tabel maupun peletakan
setiap unsurnya sehingga tabel periodik terus digunakan sampai sekarang .

Sifat-sifat Periodik Unsur


1. Jari-Jari Atom
Jari-Jari Atom yaitu jarak dari inti atom sampai kulit terluar.
Sifat dalam satu golongan : semakin besar (dari atas ke bawah).
Sifat dalam satu periode : semakin kecil (dari kiri ke kanan).

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari
suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
kedua disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus
maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi pertama.
Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. :
a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan
energi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil.
b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar
sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron tentunya semakin besar.
Energi Ionisasi Pertama Unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur (kJ/mol)

3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam
wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin
kecil.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
Penjelasan:
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda
negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, energi diperlukan/diserap
dinyatakan dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih
bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi.

4. Kelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron
dalam suatu molekul senyawa.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Penjelasan:
Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan
keelektronegatifan unsur-unsur.
Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron.
Semakin besar daya tarik electron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar
(semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai
energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan
yang besar.
Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion
negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion
negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif

5. Sifat Logam
Sifat logam yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion positif.
Sifat dalam satu golongan : sifat logam bertambah sedangkan non logam berkurang.
Sifat dalam satu periode : sifat logam berkurang dan sifat non logam bertambah.
6. Kereaktifan
Kereaktifan yaitu skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur
untuk menarik elektron menuju kepada nya dalam suatu ikatan.
Sidat dalam satu golongan : semakin kecil (dari atas ke bawah).
Sifat dalam satu periode : semakin besar (dari kiri ke kanan).
7. Titik didih dan Titik Leleh
Sifat dalam satu golongan : semakin besar (dari atas ke bawah).
Sifat dalam satu periode : semakin kecil (dari kiri ke kanan).

Anda mungkin juga menyukai