Anda di halaman 1dari 9

Materi Pembelajaran

Penyusunan tabel periodik unsur senantiasa mengalami perkembangan untuk


menyempurnakan kekurangannya. Perkembangan penyusunan tabel periodik melalui tahap-
tahap berikut :

1. Logam dan Nonlogam


Para ahli kimia Arab dan Persia mengelompokan unsur-unsur menjadi dua yaitu
Lugham dan Lisia Lugham.

Lugham (Logam) Laisa Lugham (Nonlogam)


Besi Arsen
Emas Hidrogen
Perak Nitrogen
Seng Oksigen
Nikel Karbon
Tembaga Belerang

2. Tabel Periodik Lavoisier


Lavoisier mengelompokan unsur-unsur kedalam empat golongan seperti berikut :

Menurut Lavoisier keempat golongan tersebut terdri dari, gas, logam, nonlogam, dan
logam oksida. Namun tabel periodik ini memiliki kekurangan karena tidak semua unsur
dimasukan kedalam tabel. Selain itu unsur-unsur yang dalam golongan sama tidak
memiliki sifat kimia yang sama.

3. Triade Doberainer
Johann W. Dobereiner (1817) adalah orang pertama yang menemukan adanya
hubungan antara sifat unsur dan massa atom relatifnya. Temuan Dobereiner adalah:
Jika tiga unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya
massa atom relatifnya, maka:
 Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom
relatif unsur pertama dan ketiga.
 Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama
dan ketiga.
Selanjutnya kelompok tiga unsur ini disebut “triade”.

4. Oktaf Newlands
Usaha selanjutnya dilakukan oleh seorang ahli kimia asal Inggris bernama A. R.
Newlands, yang pada tahun 1864 mengumumkan penemuannya yang disebut hukum
oktaf. Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Unsur-
unsur kimia diurutkan dari kiri ke kanan. Ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur
ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9), menunjukkan kemiripan sifat atau kelompok
unsur-unsur yang mirip terulang setiap 8 unsur. HukumOktaf menyatakan “jika usnur-
unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, sifat usnur tersebut akan berulang
pada unsur kedelapan”.
Kelebihan Hukum Oktaf Newlands :
Newlands merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur-unsur
kimia bersifat periodik.
Kelemahan Hukum Oktaf Newlands :
1. Hukum oktaf ini juga mempunyai kelemahan karena hanya berlaku untuk
unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu
dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be,
Mg, dan Ca.
2. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom
yang rendah.
5. Sistem Periodik Mendeleev
Pada 1869, ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovic Mendeleev mempublikasikan hasil
penelitiannya mengenai pengelompokan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia
dikelompokkan Mendeleev ke dalam 12 kelompok menurut kenaikan massa atom
relatifnya. Berikut ini adalah tabel periodik Mendeleev.

Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Mendeleev dikelompokkan ke dalam 8 kolom


dan 12 baris. Unsur-unsur satu kolom dan satu baris memiliki sifat kimia yang mirip.
Pada tabel tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk unsur-unsur yang
menurut dugaannya akan ditemukan pada masa mendatang. Mendeleev memberi nama
unsur-unsur tersebut dengan istilah eka-aluminium (nomor atom 44), eka-boron (nomor
atom 68), dan eka-silikon (nomor atom 72).
Dugaan Mendeleev terbukti. Pada bulan November 1875, ilmuwan Prancis Lecoq de
Boisbaudran menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-aluminium, ia
menamakan unsur tersebut galium. Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui
persamaan antara prediksi Mendeleev dan penemuan de Boisbaudran.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev :
1. Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.
2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.
3. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah
mempunyai tempat yang kosong.

Kelemahan sistem periodik Mendeleev:


1. Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan.
2. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, contoh : Te
(128) sebelum I (127).
3. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4
sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.
4. Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.
5. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan

6. Lothar Meyer
Hampir mirip dengan sistem periodik yang dikemukakan Mendeleev, Lothar Meyer
mengusulkan sistem periodik berdasarkan massa atom. Menurut Meyer, volume atom
suatu unsur yang diplotkan dengan massa atom tersebut akan membentuk grafik yang
berperiodik secara teratur. Perhatikan grafik antara volume atom dan massa atom
berikut.
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa unsur-unsur yang sifatnya mirip membentuk
suatu keteraturan. Misalnya, unsur logam alkali, yaitu Na, K, dan Rb, berada di puncak.
Kemudian, Meyer mengembangkan penemuannya ke dalam bentuk tabel seperti
berikut.

Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Meyer disusun berdasarkan kenaikan massa
atom secara vertikal. Unsur-unsur yang sifatnya mirip ditempatkan dalam baris yang
sama.
Kelebihan Sistem Periodik Meyer :
1. Tabel sistem Sistem Periodik Meyer lebih sederhana dan mudah dimengerti
dibandingkan Mendeleev, namun golongannya lebih banyak.
2. Meyer mengklasifikasikan elemen bukan dengan berat atom, namun valensi saja.

Kelemahan Sistem Periodik Meyer :


1. Hampir sama dengan sistem periodik Mendeleev.

7. Sistem Periodik Modern


Henry G. J. Moseley yang merupakan penemu cara menentukan nomor atom
pada tahun 1914 kembali menemukan bahwa sifat-sifat
unsur merupakan fungsi periodik nomor atomnya. Pengelompokan
yang disusun oleh Mendeleev merupakan susunan yang berdasarkan kenaikan
nomor atomnya. Penyusunan telurium dan iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan
massa atom relatifnya ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor
atom dan kemiripan sifat. Lajur horisontal yang disebut periode, tersusun
berdasarkan kenaikan nomor atom sedangkan lajur vertikal
yang disebut golongan tersusun berdasarkan kemiripan sifat. Unsur
golongan A disebut golongan utama sedangkan golongan B disebut
golongan transisi. Golongan dapat dieri tanda nomor 1 sampai 18
berurutan dari kiri ke kanan. Berdasarkan penomoran ini, golongan transisi
mempunyai nomor 3 sampai 12. Sistem periodik modern tersusun atas 7 periode dan
18 golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama atau golongan A dan 8 golongan
transisi atau golongan B.

Golongan dan Periode


Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat
tersebut ternyata memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Dalam
tabel periodik panjang unsur-unsur diletakan dalam suatu golongan dan periode tertentu.
1. Menentukan Letak Golongan
Golongan dalam sistem periodik adalah kolom vertikal dalam SPU. Ada 2 golongan
besar yaitu :

a. Golongan A (utama) : 1A (1) sampai dengan 7A (17)


b. Golongan B (transisi) : 1B (3) sampai dengna 8B (12)

Golongan transisi dibagi menjadi lantanida dan aktinida yang disebut transisi dalam.
Nomor golongan ditunjukkan oleh banyaknya elektron di kulit terluar (elektron
valensi). Unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan memiliki elektron valensi
sama. Letak golongan suatu unsur dalam sistem periodik dapat diramalkan dari subkulit
terakhir yang terisi elektron.
2. Menentukan periode

Dalam sistem periodik unsur periode adalah baris horizontal, dalam SPU ada 7 periode.
Nomor periode ini ditentukan oleh jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom. Unsur-unsur
yang terletak dalam satu periode akan memiliki jumlah kulit yang sama.

Anda mungkin juga menyukai