SISTEM PERIODIK
UNSUR
Kelompok 3
Kelompok 3
2. PENGGOLONGAN UNSUR
01 02 03
Antoine-Laurent de Johann Wolfgang John Alexander
Lavoisier Döbereiner Reina Newlands
SISTEM PENGELOMPOKAN TRIADE DÖBEREINER OKTAF NEWLANDS
SEDERHANA
04 05 06
Dmitri Mendeleev & Henry Glenn Theodore
Julius Lothar Meyer Moseley Seaborg
SISTEM PERIODIK MENURUT SISTEM PERIODIK DERET LANTANIDA &
KENAIKAN MASSA ATOM MODERN DERET AKTINIDA
Antoine-Laurent de Lavoisier
Kelemahan:
1.Tabel sistem periodiknya terlalu sederhana dan terlalu umum.
Johann Wolfgang Döbereiner
Pada tahun 1817, seorang kimiawan asal
Jerman, Johann Wolfgang Dobereiner, berhasil
mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa dan kesamaan sifatnya. Setiap
kelompok terdiri dari tiga unsur. Itulah
mengapa penemuannya dikenal sebagai Triade
Dobereiner. Ketentuan dari triade ini adalah
massa unsur yang di tengah merupakan rata-
rata unsur awal dan akhirnya.
Contoh :
Kelemahan:
1.Pengelompokan unsur ini kurang efisien dengan adanya
beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triade
padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triade
tersebut.
John Alexander Reina Newlands
Tepatnya pada tahun 1864 seorang
kimiawan asal Inggris, John Newlands,
berhasil mengelompokkan unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Newlands
mendapati bahwa unsur kedelapan sifatnya
mirip dengan unsur pertama, unsur
kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan
seterusnya. Keunikan sifat yang seperti
itulah kemudian disebut hukum oktaf.
Kelebihan :
1.Merupakan sistem periodik unsur pertama kali yang
menunjukkan bahwa unsur-unsur kimia bersifat secara
periodik.
2.Merupakan Sistem Periodik Unsur yang pertama kali disusun
berdasarkan massa atom relatif.
Kelemahan:
3.Pengelompokkan ini ternyata hanya berlaku untuk unsur-
unsur ringan dengan massa atom relatif rendah. Kemudian
apabila diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu
dipaksakan. Seperti Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda
dengan Be, Mg, dan Ca.
Dmitri Ivanovich Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal
Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev,
berdasarkan pengamatannya terhadap 63
unsur yang sudah dikenal ketika itu,
menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur
adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur
disusun menurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat tertentu akan
berulang secara periodik. Mendeleev
meneliti hubungan antara massa atom dan
sifat-sifat kimia
Kelebihan:
1. Munculnya keteraturan sifat unsur-unsur pada satu golongan dan
berubah secara teratur.
2. Sistem Periodik Unsur yang pertama kali disusun dengan bentuk
tabel yaitu terdapat delapan golongan dan dua belas periode.
3. Nilai Elektron Valensi tertinggi sesuai dengan nomor golongan pada
tabel periodik unsur.
4. Dapat memperkirakan sifat unsur yang waktu itu belum dikenal
berdasarkan sisi kosong di tabel Sistem Periodik Unsur Mendeleev.
Kelemahan:
5. Masih banyak unsur yang belum dikenal saat itu sehingga banyak
terdapat ruang kosong pada Sistem Periodik Unsur Mendeleev
Julius Lothar Mayer
Hampir mirip dengan sistem periodik
yang dikemukakan Mendeleev, namun
Mayer meneliti hubungan antara massa
atom dan sifat-sifat fisika. Mayer
mengusulkan sistem periodik
berdasarkan perbandingan massa atom
dan volume atom. Menurut Mayer, volume
atom suatu unsur yang dibandingkan
dengan massa atom tersebut akan
membentuk grafik yang berperiodik
secara teratur.
Kelebihan:
1. Pada sistem periodik unsur Lothar
Meyer pengelompokkan lebih
sederhana dan mudah dimengerti
serta memiliki banyak golongan pada
sistem periodik unsurnya.
2. Klasifikasi elemen unsur bukan dengan
massa atom unsur, namun hanya
menggunakan valensi.
Kelemahan:
3. Pada pola penyusunannya banyak
memiliki kesamaan dengan unsur
periodik mendeleev
Henry Gwyn Jeffreys Moseley
Pada tahun 1914, Henry Moseley
menyatakan bahwa sifat dasar atom itu
terletak pada nomor atomnya, bukan
nomor massanya. Dari serangkaian
penelitian yang ia lakukan, Henry Moseley
berhasil memperbarui tabel periodik
unsur yang digagas oleh Mendeleev.
Tabel periodik unsur milik Moseley terdiri
dari dua lajur, yaitu lajur mendatar
disebut periode dan lajur tegak disebut
golongan.
Kelebihan:
1.Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada
unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai
dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor
atom. Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53.
2.Berhasil menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan
nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang,
disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
Kelemahan:
1. Setelah ditemukannya unsur-unsur baru yaitu Gas Mulia yang ditemukan oleh Sir
William Ramsay yang memenuhi Tabel Periodik Moseley, ditemukan pula Unsur
Transuranium oleh Glenn Seaborg, namun unsur ini ternyata tidak dapat diletakan
pada Tabel Periodik Moseley.
Glenn Theodore Seaborg
Hingga pertengahan abad ke-20, tabel
periodik Moseley diakui sebagai tabel
periodik modern. Pada 1940, Glenn
Seaborg berhasil menemukan unsur
transuranium, yaitu unsur dengan nomor
atom 94–102. Penemuan tersebut
menimbulkan masalah mengenai
penempatan unsur-unsur transuranium
dalam tabel periodik. Masalah itu akhirnya
terpecahkan dengan cara membuat baris
baru sehingga tabel periodik modern
berubah
Kelebihan:
1.Mudah dibaca dan dipahami.
2.Strukturnya jelas dan tertata dengan lebih baik.
3.Menyisakan tempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan
4.Berhasil menyusun golongan transisi dalam yang terdiri
dari Lantanida dan Aktinida, dimana Aktinida diletakkan di
bawah Lantanida
PENGGOLONGAN
UNSUR
1) Golongan A (Golongan Utama) 2) Golongan B (Golongan Transisi)
IA : Alkali (H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) IIIB : Sc, Y, La, Ac
IIA : Alkali Tanah (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) IVB : Ti, Zr, Hf, Rf
IIIA : Aluminium (B, Al, Ga, In, Tl, Nh) VB : V, Nb, Ta, Db
IVA: Karbon (C, Si, Ge, Sn, Pb, Fl) VIB : Cr, Mo, W, Sg
VA : Nitrogen (N, P, As, Sb, Bi, Mc) VIIB : Mn, Tc, Re, Bh
VIA : Kalkogen (O, S, Se, Te, Po, Lv) VIIIB : Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt, Ds
VIIA : Halogen (F, Cl, Br, I, At, Ts) IB : Cu, Ag, Au, Rg
VIIIA : Gas Mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn, Og) IIB : Zn, Cd, Hg, Cn
Deret Lantanida : La, Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb, Lu
Deret Aktinida : Ac, Th, Pa, U, Np, Pu, Am, Cm, Bk, Cf, Es, Fm, Md, No, Lr
1. Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur
2. Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
3. Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
4. Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
5. Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
6. Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur,
pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai
nomor 71 dan diletakkan pada bagian bawah
7. Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan
bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi
24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida,
yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103 dan diletakkan pada bagian
bawah.
BERDASARKAN SUBKULIT ELEKTRON
VALENSI DI TABEL PERIODIK
BERDASARKAN SIFAT UNSUR
BERDASARKAN GOLONGAN
SIFAT
KEPERIODIKAN
UNSUR
JARI-JARI ATOM
Jari-jari atom adalah setengah dari jarak inti atom satu dengan inti atom lain
yang saling berikatan. Jari-jari atom bergantung kepada dua faktor yatu muatan
inti efektif dan efek perisai dari elektron kulit dalam. Muatan inti efektif
adalah jumlah proton dalam inti atom dikurangi jumlah elektron pada kulit
bagian dalam yang memperisai elektron terluar dari tarikan proton dalam inti
atom. Elektron elektron pada kulit dalam ini dikatakan mempunyai efek perisai
bagi elektron terluar.
Sama seperti energi ionisasi, dalam satu golongan dari atas ke bawah
nilai afinitas elektron semakin kecil, dan dalam satu periode dari kiri ke
kanan, nilai afinitas elektron semakin besar
KEELEKTRONEGATIFAN
3. Unsur-unsur gas mulia diketahui merupakan unsur yang inert (tidak reaktif)
dikarenakan unsur-unsur tersebut sudah memenuhi hukum duplet/oktet. Namun,
sekarang ini telah ditemukan adanya senyawa hasil sintesis dari gas mulia, salah satu
contohnya yaitu XeF6 dan KrF2. Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa saja faktor yang
dapat membuat gas mulia seperti Kr, Xe dan Rn dapat membentuk suatu senyawaan
sementara He dan Ne tidak bisa?
TERIMAKASI
H