Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1

Susunan Berkala

Disusun Oleh:

1) Mahmud Khairi
2) Ahmad Nur Halim
3) Arsyisyah Adha Dini
4) Gustini Khairani
5) Selmi Tri Nadia
6) Chanes Elisabeth Gultom

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
BAB I

PENDAHULUAN

pada isi makalah ini kami akan membahas susunan berkala sistem periodik
unsur.Pada awal materi kami akan membahas perkembangan sistem periodik melelui
pendapat para ahli.pertama pendapat adri Antonio Lavoisier,Antoni Lavosier berpendapat
bahwa unsur-unsur dalam sistem periodik dikelompokkan menjadi 4 yaitu logam,non
logam,gas,dan tanah.Kedua pendapat dari Dobereiner,ia menyatakan bahwa setiap unsur
dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat kemiripannya,setiap kelompok terdiri dari 3 unsur dan
massa atomunsur ke-2 sama dengan massa rata-rata unsur 2 dan 3.Ketiga,pendapat dari John
Newlands,ia menyatakan bahwa sifat unsur yang mirip akan terulang setiap 8
unsur.keempat,pendapat dari Mandeleev,ia menyatakan bahwa sistem periodik disusun
berdasarkan kenaikan massa atomnya.kelima ,pendapat dari Meyer,ia menyatakan bahwa,
volume atom suatu unsur yang diplotkan dengan massa atom tersebut akan membentuk grafik
yang berperiodik secara teratur.keenam,pendapat dari Henry Mosley,ia menyatakan bahwa
unsur dalam sistem periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.

Selanjutnya poin kedua kami akan membahas penggolongan unsur-unsur ,setelah itu
lalu kami akan membahas bagaiamana cara menentukan priode dan golongan melalui
konfigrasi elektron,dan pada poin terakhir kami aka membahas sifat-sifat kepriodikan unsur
yang terdiri dari jari-jari ataom dan ion,potensial ionisasi,afinitas elektron dan
keelektronegatifan.
BAB II

PEMBAHASAN

II.I Perkembangan sistem periodik

1) Pengelompokkan Unsur Menurut Antoine Lavoisier


Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, sejarah perkembangan
tabel periodik di dunia dimulai ketika Antoine Lavoisier untuk pertama kalinya
melakukan pengelompokkan unsur-unsur. Pada 1789, Lavoisier mengelompokan 33
unsur kimia. Unsur-unsur kimia dibagi menjadi empat kelompok yaitu gas, tanah,
logam, dan nonlogam.
Pada saat selesai melakukan pengelompokkan tersebut, Lavoisier menemukan bahwa
di dalam kelompok unsur logam dalam tabel periodik yang dibuatnya masih memiliki
kelemahan yaitu ada banyak logam yang memiliki sifat yang berbeda walaupun sama-
sama unsur logam.
Kemudian, Lavoisier juga melakukan pengelompokkan terhadap unsur gas di
dalam tabel periodiknya menjadi kalor, cahaya, nitrogen, dan hidrogen. Perbedaan
Logam dan Non Logam

Logam Non Logam


1. Berwujud padat pada suhu kamar 1. Ada yang berupa zat padat, cair, atau
(250), kecuali raksa (Hg) gas pada suhu kamar
2. Mengkilap jika digosok 2. Tidak mengkilap jika digosok, kecuali
3. Merupakan konduktor yang baik intan (karbon)
4. Dapat ditempa atau direnggangkan 3. Bukan konduktor yang baik
5. Penghantar panas yang baik 4. Umumnya rapuh, terutama yang
berwujud padat
5. Bukan penghantar panas yang baik

Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang
memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan
arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki
kelemahan.

 Kelebihan & kekurangan  unsur menurut antoine lavoisier

(+) KELEBIHAN :

 Sudah Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan


referensi bagi ilmuwan     setelahnya

(-) KELEMAHAN :

 Pengelompokannya masih terlalu umum

2) Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur


dengan massa atom relatifnya. Unsu-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan
sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade. Di
dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur ke-1 dan
ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
o Jenis Triade :
Triade Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
Triade Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
Triade Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)

 Kelebihan & Kekurangan Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang


Dobereiner
o (+) KELEBIHAN :
Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur
yang kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -rata di massa atom unsur
pertama dan ketiga
o (-) KEKURANGAN
Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk
dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam
kelompok triade tersebut.
3) Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands
Seorang ahli kimia asal Inggris bernama A. R. Newlands, yang pada tahun
1864 mengumumkan penemuannya yang disebut hukum oktaf. Newlands menyusun
unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Unsur-unsur kimia diurutkan dari kiri ke kanan. Ternyata unsur yang
berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9),
menunjukkan kemiripan sifat atau kelompok unsur-unsur yang mirip terulang
setiap 8 unsur. Jika hitungan diawali dari Li, unsur kedelapan adalah unsur Na dan
unsur keenambelas adalah K. Unsur Li, Na, dan K memiliki sifat yang mirip. Begitu
juga dengan unsur Be, Mg, dan Ca. Pengelompokan unsur yang dilakukan Newlands
pada 1864 tersebut dikenal dengan nama Hukum Oktaf. Akan tetapi, teorinya ini
dianggap hal yang konyol oleh banyak orang. Sampai lima tahun kemudian, Dmitri
Mendeleev memperkenalkan suatu bentuk tabel periodik berdasarkan massa atom.
Gambar 1.menunjukkan susunan unsur-unsur kimia yang
dikelompokkan Newlands.

 Kelebihan Hukum Oktaf Newlands


o Newlands merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahwa unsur-
unsur kimia bersifat periodik.
 Kelemahan Hukum Oktaf Newlands
o Hukum oktaf ini juga mempunyai kelemahan karena hanya berlaku untuk
unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu
dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be,
Mg, dan Ca.
o Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom
yang rendah.

Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr,
Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada
tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas argon.

4) Pengelompokan Unsur Menurut Dimitri Mendeleev

Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik
ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, DmitriIvanovichMendeleev dari Rusia dan
Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan
tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil
kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869, dan tabel periodik
Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.

Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia


dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai
sistem periodik unsur pendek.
Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan
kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal
ilmiah AnnalenderChemie pada tahun 1871.

Hukum mendeleevlebih menekankan persamaan sifat unsur dibandingkan dengan


kenaikan massa atom relatifnya. Akibat cara pengelompokkan ini terdapat tempat-tempat
kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini diramalkan akan diisi unsur-
unsur yang waktu itu belum ditemukan. Dikemudian hari ramalan itu terbukti dengan
ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat. Unsur tersebut yaitu germanium
yang sebelumnya dinamakan ekasilikonoleh Mendeleyev, terletak di bawah silikon dan
galium di bawah aluminium.

Hal penting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev

antara lain sebagai berikut: 

 dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling kurang
dua atau satu satuan;
 terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72, dan
100;
 dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
 dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur,
contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3.

a. Kelebihan sistem periodik Mendeleev

1. Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.
2. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.
3. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah
mempunyai tempat yang kosong.

b. Kekurangan sistem periodik Mendeleev

1. Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan.


2. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, contoh : Te (128)
sebelum I (127).
3. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4
sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.
4. Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.
5. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan

5) Lothar Meyer

Menurut Meyer, volume atom suatu unsur yang diplotkan dengan massa atom
tersebut akan membentuk grafik yang berperiodik secara teratur. Perhatikan grafik
antara volume atom dan massa atom berikut.
Grafik hubungan antara volume atom unsur terhadap massa atom relatifnya.
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa unsur-unsur yang sifatnya mirip
membentuk suatu keteraturan. Misalnya, unsur logam alkali, yaitu Na, K, dan Rb,
berada di puncak. Kemudian, Meyer mengembangkan penemuannya ke dalam bentuk
tabel seperti berikut.

Amati kembali tabel periodik Meyer. Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Meyer
disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal. Unsur-unsur yang sifatnya
mirip ditempatkan dalam baris yang sama.
 Kelebihan Sistem Periodik Meyer

1. Tabel sistem Sistem Periodik Meyer lebih sederhana dan mudah dimengerti
dibandingkan Mendeleev, namun golongannya lebih banyak.
2. Meyer mengklasifikasikan elemen bukan dengan berat atom, namun valensi saja.

 Kekurangan Sistem Periodik Meyer


Hampir sama dengan sistem periodik Mendeleev

6) Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley


Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu
partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan
neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun
atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton
atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai
isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama,
tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.

Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi
ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan
nomor atom. Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom.
Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya.
Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada
tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor
atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.

Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik
sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik
bahwabila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan
berulang secara periodik.
Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
            Dalam sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
 Periode 1         : terdiri atas 2 unsur
 Periode 2         : terdiri atas 8 unsur
 Periode 3         : terdiri atas 8 unsur
 Periode 4         : terdiri atas 18 unsur
 Periode 5         : terdiri atas 18 unsur
 Periode 6         : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan
14 unsur lagi merupakan deret lantanida
 Periode 7         : merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini
terdapat deret aktinida

II.2 Penggolongan unsur-unsur

Tabel periodik merupakan tabel yang memperlihatkan kurang lebih 118 unsur
yang telah diketahui dan disusun berdasarkan struktur atomnya.Unsur dipresentasikan
dengan naiknya nomor atom,jumlah proton dalam inti atom.Baris horizontal
menujukkan priode dan baris pertikal menunjukkan golongan.Dalam sistem periodik
terdapat beberapa golongan yaitu

1. Golongan IA (logam Alkali)

Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak kira-kira sekeras karet
penghapus, dapat diiris dengan pisau dan ringan (massa jenis li, Na, dan K kurang
dari 1 g/cm3). Logam Alkali memiliki 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga
merupakan kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar di udara, dan bereaksi
hebat dengan air. Dari Litium ke Sesium reaksi dengan air bertambah dahsyat. Litium
bereaksi agak pelan, tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan
ledakan, sementara yang lainnya bereaksi dengan lebih dahsyat lagi. Oleh karena
kereaktifannya dengan air dan udara, logam alkali biasa disimpan dalam kerosin
(minyak tanah).

2. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)

Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Logam alkali tanah juga
tergolong logam aktif, tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logam
alkali seperiode, dan hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali berilium,
logam alkali tanah larut dalam air. Magnesium dan stronsium digunakan dalam
membuat kembang api. Magnesium memberi nyala terang dan menyilaukan,
sedangkan stronsiu memberikan nayla merah terang. Senyawa magnesium, yaitu
magnesium hidroksida (Mg(OH)2), digunakan sebagai antasida dalam obat mag. Batu
kapur, pualam, dan mamer adalah senyawa kalsium, yaitu kalsium karbonat (CaCO3).
Salah satu senyawa kalsium lainnya, yaitu kalsium hidroksida (Ca(OH)2), digunakan
sebagai kapur sirih.

3. Golongan VIIA (Halogen)

Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang


sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah 7,
sehingga hanya memerlukan tambahan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi stabil
seperti gas mulia. Semua unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun
kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut
garam, seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur golongan VIA
disebut halogen artinya pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen berkurang dari
F ke I. Semua unsur halogen (golongan VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2,
I2), berwarna dan bersifat racun. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna
hijau muda, bromin berwarana merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat
berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari

4. Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan
Radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar
bereaksi dengan unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur
tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomic (atom-atomnya
berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi
penuh. Kuli terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian,
Kripton, Xenon dan Radon ternyata dapat ‘dipaksa’ bereaksi dengan beberapa unsur,
sedangkan Helium, Neon dan Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan.
Gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah; titik didihnya
hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih gas mulia
meningkat dari atas ke bawah. Titik leleh dan titik didih helium mendekati 0K (titik leleh
-273,2oC, titik didih -268,9oC).

5. Golongan B (Unsur Transisi)

Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah sistem


periodik unsur, yaitu usnur-unsur golongan tambahan (golongan B). Sebagaimana
telah dijelaskan, unsur-unsur peralihan merupakan unsur-unsur yang harus dialihkan
setelah golongan IIA sehingga diperoleh unsur yang menunjukan kemiripan sifat
dengan golonga IIIA.

Pada system periodik unsur, yang termasuk dalam golongan Transisi adalah
unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB – VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian
elektron pada subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan
elektron valensi yang terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya. • unsur
– unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada periode 4, yang terdiri
dari scandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe),
kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu) dan seng (Zn).

1I.3 Penentuan golongan dan periode melalui konfigurasi elektron

GOLONGAN: Lajur lajur vertikal yang berdasarkan kemiripan sifat.


PERIODE : Lajur lajur horizontal berdasarkan kenaikan atom.

Cara yang paling mudah untuk menentukan nomor golongan dan nomor
periode adalah menggunakan konfigurasi elektron menurut Aturan Aufbau. Menurut
Auf bau cara pengisian elektron sebagai berikut: 1s2, 2s2, 2p6, 3s6, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6,
5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f114, 5d10, 6p6, 7s2, 5f14, 6d10, 7p6.

Cara menentukan nomor golongan dan periode berdasarkan pada aturan seperti
berikut:

1. Nomor periode ditentukan dari harga n (kulit) terbesar.


2. Nomor golongan yang ditentukan dari elektron terakhir untuk subkulit s dan p

s1 IA
s2 II A
p1 III A
2
p IV A
p3 VA
p4 VI A
p5 VII A
p6 VIII A

3. Nomor golongan yang ditentukan dari elektron terakhir untuk subkulit d.

d1 III B
2
d IV B
d3 VB
d4 VI B
d5 VII B
d6 VIII B
d7 VIII B
d8 VIII B

4. Nomor golongan yang ditentukan dari elektron terakhir untuk subkulit 4f adalah
golongan lantanida.

5. Nomor golongan yang ditentukan dari elektron terakhir untuk subkulit 5f adalah
golongan aktinida.

Contoh:

Tentukan nomor golongan dan periode dari:

1. Atom Ar dengan nomor atom 18.

Konfigurasi dari atom Ar : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6

Subkulit terakhir p6 termasuk ke dalam golongan : VIII A

Kulit (n) terbesar adalah 3 jadi termasuk ke dalam periode : 3


2. Atom Cd dengan nomor atom 21.

Konfigurasi dari atom Cd : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d1

Subkulit terakhir d1 termasuk ke dalam golongan : III B

Kulit (n) terbesar adalah 4 jadi termasuk ke dalam periode : 4

II.4 Sifat keperiodikan unsur-unsur

Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak
unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik
sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
1. Jari-jari atom 

Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan
ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom
dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal
ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode,
semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena
semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan
jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap
elektron terluar semakin kuat.

2. Jari-jari ion

Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak
antara dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan positif)
terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral sehingga tolakan antar
elektron berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih
kecil dari atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan
elektron pada atom netral sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari
anion lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu golongan pada sistem periodik
unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan sama cenderung semakin besar,
sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam periode, pada deretan ion
isoelektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektronsama,
seperti O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ dengan 10 elektron), semakin besar muatan kation
maka semakin kecil jari-jari ion, namun semakin besar muatan anion maka semakin
besar jari-jari ion

3. Energi ionisasi

Semakin dekat jarak inti atom, jari-jari atom semakin pendek sehingga
energi ionisasi makin besar. Berarti dalam suatu golongan dari atas ke bawah,
harga energi ionisasi semakin kecil. Dalam satu poriode, dari kiri ke kanan muatan
inti bertambah besar sehingga perlu energi yang banyak untuk melepas elektron,
maka harga energi ionisasinya makin besar.

Namun, terdapat pengecualian energi ionisasi dalam satu periode yaitu


unsur-unsur golongan IIA mempunyai energi ionisasi lebih besar dari energi
ionisasi golongan IIIA, dan energi ionisasi golongan VA lebih besar dari pada
golongan VIA

Jadi dapat di simpulkan sebagai berikut:

 Dalam satu periode bertambahnya nomor atom,harga energi ionisasi semakin


besar.
 Dalam satu golongan bertambahnya nomor atom, harga energi ionisasi
semakin kecil.

Energi ionisasi berbeda untuk setiap elektron dari berbagai orbital atom
atau molekul. Secara umum, energi ionisasi n adalah energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan elektron n setelah elektron pertama n-1 dilepaskan. Hal ini
dianggap sebagai ukuran dari kecenderungan sebuah atom atau ion untuk
melepaskann elektron. Semakin besar energi ionisasi, semakin sulit melepaskan
elektron. Energi ionisasi dapat menjadi indikator reaktivitas unsur. Unsur dengan
energi ionisasi yang rendah cenderung mengurangi elektron dan bentuk kation
(ion positif), yang pada gilirannya menggabungkan dengan anion (ion negatif)
membentuk garam.
Dari kiri ke kanan dalam satu periode atau dari bawah ke atas dalam suatu
golongan, energi ionisasi pertama umumnya meningkat. Ketika jari-jari atom
berkurang, menjadi sulit untuk melepaskan elektron yang lebih dekat dengan nukleus
yang bermuatan positif. Sebaliknya, semakin ke bawah dalam satu golongan pada
tabel periodik, energi ionisasi akan cenderung menurun karena elektron valensi yang
lebih jauh dari inti. Mereka mengalami tarikan lemah dengan muatan positif inti.
Energi Ionisasi meningkat dari kiri ke kanan dalam suatu periode dan menurun dari
atas ke bawah dalam golongan.

Energi ionisasi unsur meningkat pada satu bergerak di periode dari kiri ke
kanan dalam tabel periodik karena elektron terikat kuat oleh muatan inti positif yang
lebih tinggi. Hal ini karena elektron tambahan di kulit yang sama tidak dasarnya
berkontribusi untuk melindungi satu sama lain dari inti, namun peningkatan jumlah
atom sesuai dengan peningkatan jumlah proton dalam inti. Energi ionisasi unsur-
unsur meningkat pada satu golongan dari bawah ke atas karena elektron yang berada
di orbital dengan energi yang lebih rendah, lebih dekat ke inti dan dengan demikian
lebih kuat terikatnya. Berdasarkan kedua prinsip ini, unsur yang paling mudah untuk
mengionisasi adalah fransium dan yang paling sulit untuk mengionisasi adalah
helium.

4. AFINITAS ELEKTRON

Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan untuk menerima


elektron.Besaran afinitas elektron merupakan besaran yang dapat digunakan
untuk mudah tidaknya atom untuk menarik elektron. Semakin besar afinitas
elektron yang dimiliki atom itu menunjukkan bahwa atom itu mudah menarik
elektron.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semakin kecil dan gaya
tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik
elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar,
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin
sulit menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.

Dalam satu periode, dari kiri ke kanan afinitas elektron bertambah.

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah afinitas elektron berkurang.

5. KEELEKTRONEGATIFAN

Keelektronegatifan adalah kemampuan dalam menarik elektron ketika


berikatan.Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalahgaya tarik dari inti
terhadap elektron dan jari-jari atom.

Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifansemakin ke bawah


semakin kecil, karena gaya tarik-menarik inti semakin lemah. Unsur-unsur bagian
bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.

Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifansemakin ke kanan


semakin besar. Keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh
golongan VII A (unsur-unsur halogen).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Perkembangan sistem periodik itu ada beberapa pendapat para ilmuwan yaitu
Lavoisier,Dobereyner,Newlands,Lotar Meyer,Henry Mosley,dan Mandeleev

 Golongan-golangan dalam sistem periodik ada beberapa macam yaitu golongan


Alkali,Alkali tanah,Halogen,Gas mulia dan transisi

 Dalam menentukan periode dan golongan uatu unsur bisa kita peroleh dari
konfigurasi elektron suatu unsur

 Sifat-sifat keperiodikan itu terdiri dari jari-jari atom dan ion,potensial ionisasi,afinitas
elektron dan keelektronegatifan

3.2 Saran

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,apabila ada
kekurangan dari makalah ini kami mohon para pembaca memakluminya,dam kami
berharap para pembaca dapat memberikan saran kepada kami dalam penulisan
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai