Tabel periodik adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut
disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi elektron, dan
keberulangan sifat kimia. Tabel juga terbagi menjadi empat blok: blok -s, -p, -d, dan -f.
Secara umum, dalam satu periode (baris), di sebelah kiri bersifat logam, dan di sebelah kanan
bersifat non-logam.
Simak Juga : Soal Sistem Periodik Unsur (SPU) Pilihan Ganda
Sistem periodik mengandung banyak informasi tentang sifat-sifat unsur. Selain nomor atom
dan nomor massa, banyak tabel periodik yang mencantumkan data titik cair dan titik didih,
wujud pada suhu kamar, serta sifat logam dan non logam. Kita akan membahas beberapa sifat
tersebut.
Unsur dapat digolongkan ke dalam logam dan nonlogam. Perbandingan sifat antara logam
dan nonlogam secara ringkas diberikan pada tabel dibawah ini. Besi, aluminium, emas, dan
raksa tergolong logam. Sedangkan hydrogen, oksigen, dan belerang tergolong nonlogam.
Logam Nonlogam
1. Kecuali raksa, berwujud padat pada
1. Ada berwujud padat, cair atau gas.
suhu kamar
2. Dapat ditempa dan dapat diregang 2. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa
3. Kecuali intan (karbon), tidak mengkilap
3. Mengkilap jika digosok
jika digosok
4. Konduktor listrik dan panas 4. Nonkonduktor, kecuali grafit (karbon)
Dalam tabel periodik, logam terdapat pada bagian kiri bawah, sedangkan nonlogam pada
bagian kanan atas. Artinya sifat logam dalam sistem periodik, makin ke bawah makin besar
dan makin ke kanan makin berkurang.
Logam dan nonlogam dibatasi oleh suatu garis tangga di bagian tengah sistem periodik.
Unsur-unsur disekitar garis batas tersebut mempunyai dua sifat baik sifat logam maupun sifat
nonlogam. Unsur-unsur itu digolongkan sebagai Metaloid.
Bagi unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih makin ke bawah makin rendah.
Sedangkan unsur nonlogam segolongan titik leleh dan titik didih makin ke bawah makin
tinggi.
Wujud
Wujud zat bergantung pada titik leleh dan titik didihnya. Pada suhu kamar hanya dua unsur
yang berwujud cair, 11 unsur berwujud gas dan sisanya berwujud padat.
Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Sedangkan unsur nonlogam pada sistem
periodik makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar menangkap elektron.
Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang identik, melainkan hanya mirip. Unsur-
unsur tersebut mungkin mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda. Salah satu sifat
unsur logam alkali (golongan IA), yaitu bereaksi dengan air. Akan tetapi, kecepatan
reaksinya berbeda, dari atas ke bawah makin dasyat. Satu hal yang harus disadari bahwa
setiap unsur mempunyai sifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya.
Jari-Jari Atom
Jarak antara inti atom dengan elektron terluar disebut jari-jari atom. Penentuan jari-jari atom,
yaitu dengan mengukur jarak antara inti-inti dalam senyawa kovalen menggunakan difraksi
sinar-X.
Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar dari suatu
atom. Apabila suatu atom mempunyai energi ionisasi kecil maka atom tersebut akan mudah
melepaskan elektron. Demikian juga sebaliknya, semakin besar energi ionisasi suatu atom
akan menyebabkan atom tersebut semakin sukar melepaskan elektron.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan jika suatu atom menangkap
elektron. Afinitas elektron merupakan ukuran mengenai mudah atau tidaknya suatu atom
menjadi ion negatif. Apabila atom menangkap elektron, atom bermuatan negatif. Semakin
besar energi yang dilepaskan suatu atom, semakin mudah atom-atom tersaebut menangkap
elektron.
Keelektronegatifan
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.Ia mengemukakan bahwa massa atom
relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan
strantium, yaitu kalsiium dan barium dan juga mengemukakan beberapa kelompok unsur
lain.Dobereiner meyimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-
kelompok tiga unsur yang di sebut triade
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan
adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya
sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip
massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di
massa atom unsure pertama dan ketiga.
Pengelompokan Unsur Menurut Chancourtois
J. Newlands adalah ilmuwan dari Inggris ia merupakan orang pertama yang mengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya
yang di sebut hukum oktaf. Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.
Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan,
dan seterusnya. Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama
berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi
oktaf music.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa
oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk
unsur yang massa atomnya sangat besar.
Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya,
disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872. Sebagaimana
dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu
dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev
menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena
Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat
unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah
dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika
unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan
mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886,
yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih
besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-
sifatnya.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut.
Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum
periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ;
sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat.
Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi
menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri
atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4
dan seterusnya disebut periode panjang.
Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam
golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal.
Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang
masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan
(golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan
ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan
IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal.
Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18 golongan,
yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur
transisi terletak pada golongan 3-12
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
Unsur Transisi
Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur
peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA,
yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat
dengan golongan IIIA
Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi
dalam, yaitu terdiri dari:
Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini
mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau
lantanida
Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat
mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada
periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan
periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Nomor periode sama dengan jumlah kulit
Nomor golongan sama dengan elektron valensi
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan
berdasarkan konfigurasi elektron.
Konfigurasi Elektron
Unsur dengan nomor atom 11, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s1
1.
– n = 3, berarti periode 3 (kulit M).
– elektron valensi (terluar) 3s sebanyak 1 elektron, berarti termasuk golongan IA.
Unsur Ga dengan nomor atom 31, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
2.
– n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
– elektronvalensi 4s2 4p1, berarti golongan IIIA.
Unsur Sc dengan nomor atom 21, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
3.
– n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
– 3d1 4s2 berarti golongan IIIB.
Unsur Fe dengan nomor atom 26, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4.
– n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
– 3d64s2 , berarti golongan VIII.
Elektron yang berada di kulit terluar suatu atom disebut elektron valensi. Elektron valensi
suatu unsur menunjukkan golongan unsur tersebut dalam tabel periodik. Elektron valensi
paling berperan dalam menentukan sifat kimia unsur. Unsur- unsur dengan jumlah elektron
valensi yang sama mempunyai kemiripan sifat kimia. Contohnya seperti berikut:
Konfigurasi Elektron
Atom Unsur Sifat kimia
elektron valensi
Unsur F dan Cl sangat reaktif sehingga di
2.7 7
9F 17Cl alam hanya ditemukan dalam bentuk
2 .8 . 7 7
senyawanya.
2.8 8 Unsur Ne dan Ar tidak reaktif sehingga di
10Ne 18Ar
2 .8 . 8 8 alam berada sebagai unsur monoatom
Contoh:
No. 1
23X = 2, 8, 8, 3
No. 2
17X = 2, 8, 7
No. 3
No. 4
……4s² 3d ⁶ :periode 4 golongan 8B untuk golongan B, jika berjumlah 3: gol 3B, 4:gol 4B,
5:gol 5B, 6:gol 6B, 7:gol 7B
No. 5
₄₇Ag = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹° 4p⁶ 5s² 4d⁹
No. 6
₅₈Ce = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d¹° 4p⁶ 5s² 4d¹° 5p⁶ 6s² 4f²