Anda di halaman 1dari 10

A.

TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
1.menggunakan konsep mol untuk menyatakan hubungan mol antara zat-zat
yang terlibat dalam reaksi
2.menentukan perbandingan jumlah mol-mol zat yang terlibat dalam reaksi
penguraian soda kue berdasarkan beratnya.

B.PENDAHULUAN
Stokiometri merupakan suatu pemberian reaksi kimia yang perekasinya
bergabung dengan suatu bilangan sederhana yang pada persaamaan kimia
menyatakan suatu reaksi kimia dengan lambang-lambang partikel yabg
berperan baik dalam bentuk atom, molekul dan ion yang bisa dituliskan
dengan XA+YB ZC+WD yang dilengkapi dengan beberapa fase yaitu
gas(g), padat(s), cair(l), berair(aq) dan pada masing-masing lambang
menunjukan banyaknya molekul yang bereaksi atau yang kita kenal dengan
koefisien suatu zat(Petrucci,1987)
Perhitungan kimia yang meliputi hubungan kuantitatif suatu zat yang terlibat
dalam reaksi dengan beberapa hukum dasar pada ilmu kimia yaitu hukum
kekekalan massa oyang dicetuskan lavoiser, hukum perbandingan ganda yang
dicetuskan oleh dalton, hukum perbandingan tetap oleh loise dan hukum
perbandingan volume oleh gay lussac yang mana dari lima hukum tersebut
mendasari suatu persamaan kimia yang berhubungan dengan hubungan
kuantitatif dan kualitatif yang akan dibahsa secara rinci sebagi berikut
(Syukri, 1999)
Hukum kekekalan massa pada mulanya ditemukan dan dicetuskan oleh
Lauren Lavoiser yang berbunyi” massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”.hukum inin menyatakan bahwa massa cacah atom tiap tiap unsur
disebelah kiri(reaksi) panah akan sama dengan massa cacah atom disebelah
kanan(hasil reaksi), sebagai contoh suatu latutan A terdiri dari perak nitrat
3,40gram dan 25ml air serta ditambahkan kedalam larutan B yang terdiri dari
3,92 kalium karbonat dan 25ml air dari pencampuran reaksi dan ditimbang
berat pencampuran larutan Adan B memiliki masaa yangb sama yaitu sebesar
57,32 gram(Mustofa,2007)
Hukum perbandingan tetep dikemukakan oleh Louise proust pada tahun 1800
dengan melakuakan penelitian tentang hubungan masssa unsur-unsur yang
membentuk senyawa dan diperoleh hasil bahwa setiap unsur akan membentuk
senyawa tetap.Hukuk Proust menyatakan bahwa”setiap senyawa terbentuk
dari unsur-unsur dengan perbandingan tetep.”Pada hukum ini dinyatakan
bahwa tidak peduli unsur apa yang bereaksi tetap akan menghasilkan senyawa
yang tetap.(Kenaan, 1980)
Hukum perbandingan ganda pada mulanya dikemukakan oleh Jhon
Dalton pada 1804 dengan cara meneliti kasus dari perbandingan tertentu suatu
unsur-unsur yang dapat membentuk senyawa lebih dari satu dan sekarang kita
kenal dengan hukum perbandingan ganda yang berbunyi.”Bila dua macam
unsur yang sama banyakanya , massa unsur berikutnya dalam senyawa-
senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat positif dan sederhana.”
Contoh hukum ini adalah pada senyawa Nitrogen Monoksida memiliki bobot
14gram N dan 16gram O, pada Nitrogen dioksida memiliki bobot 14gram N
dan 40gram O sehingga dari perbandingan diatas diperoleh perbandingan
oksigen sebagai 1:2:3.(Mustofa,2007)
Hukum perbandingan volume dikemukakan oleh Joseph Louise Gay-
Lussac pada tahun 1905 yang mereaksikan gas dalam rekasi kimia yang
mendapatkan hasil berupa “ volume gas-gas yang bereaksi,volume gas-gas
hasil reaksi, bila diukur pada suhu dan tekanan yang tetap akan berbanding
sebagai bilangan bulat yang sederhana, hukum ini memiliki keterkaitan
dengan hukum Avogadro yang menyatakan bahwa” semua gas yang
volumenya sama akan mengandung molekul yang sama
cacahnya.”(Braddy,1999)
Persamaan kimia merupakan suatu cara menyatakan rekasi kimia
menggunakan lambang partikel baik dari molekul maupun ion yang
memberikan informasi mengenai sifat reaktan dan produk, pada persamaan
terdiri dari pereaksi, anak panah, dan hasil reaksi. Pereaksi menyatakan
keadaan awal zat sebelum reaksi sedangkan hasil reaksi adalah zat akhir yang
dihasilkan selama reaksi kimia berlangsung dan dipisahkan dengan anak
panah yang menyatakan bahwa jumlah atom dikiri dan dikanan panah adalah
sama.(sastrohamidjojo,2000)
Penulisan suatu reaksi kimia penting untuk dipahami karena menyatakan
banyaknya jumlah atom penyusun suatu zat yang dituliskan dengan rumus
sebagai berikut :
a.Rumus Unsur
rumus unsur dinyatakan dan ditulis berdasarkan lambangnya baik
monoatomik(Na, Ca, Fe dan lain sebagainya), diatomi(CH 2, Cl2, Fe2) dan
poliatomik (S8 dan P4).
b.Rumus Empiris
rumus empiris menyatakan perbandingan bilangan bulat terkecil dari atom
yang membentuk suatu senyawa seperti H2O2 yang mempunyai rumus HO.
c.Rumus Molekul
rumus molekul menyatakan banyaknya atom yang sebenarnya terdapat poada
molekul atau satuan terkecil dari suatu senyawa.(Michael,2006)
Menuliskan persamaan berimbang dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a.Tulis nama perekasi diikuti anak panah kemudian hasil reaksi contoh :
Metana + Oksigen Karbondioksida + air
b.Tulis ulang setiap pernyataan dengan menggunakan rumus suatu zat
misalnya : CH4 + O2 CO2 + H2O
c. Berimbangkan persamaan dengan meilih koefisien bilangan bulat yang
sesuai untuk rumus : CH4 + O2 CO 2 + H2O apabila telah diketahui
rumus suatu senyawa maka dilanjutkan dengan penetuan bobot rumus dari
massa yang ditentukan, mol dari suatu zat yang ,menyatakan banyaknya zat
yang mengandung 6,022 x 10 23 satuan dan dapat dihitung dengan persaman
n=MV
n= jumlah mol(mmol)
M= massa zat (mol)
V= volume zat (ml) dan pada suatu gas dinyatakan dengan PV=nRT
P= tekanan gas
T=suhu
V=volume
R=ketetapan gas (0,082)
n=jumlah mol
(sumber : Respati, 1992)
C. Alat dan Bahan

1. Alat

 Cawan porselen
 Pemanas(spirtus atau bunsen)
 Gelas kimia
 Spatula
 Corong

2. Bahan

 Soda kue (kristal NaHCO3)


 Barium Klorida 2M( Bacl2 2M )
 Natrium Sulfat (Na2SO4 2M)

D.Skema Kerja

a.rekasi pementukan Barium Sulfat (Ba2SO4)

BaCl2

-dimasukkan 10ml kedalam gelas kimia

-ditambahkan 5ml Natrium Sulfat (Na2SO4) 2M

-diaduk perlahan dengan spatula sampai terbentuk endapan

-dikeringkan kertas saring dalam oven selama 5 menit didiamkan dan


ditimbang

-digunakan kertas saring untuk menyaring padatan

-dikeringkan dalam oven padatan selama 15 menit dan ditimbang

-diulangi dengan volume Na2SO4 berbeda yaitu 10 dan 25ml

Hasil
b. Reaksi penguraian soda kue

NaHCO3

-ditimbang cawan porselen untuk mnentukan massanya

-ditimbang 2,5 sampai 3 gram NaHCO3 pada cawan porselen

-dipanaskan cawan porselen selama 15 menit

-diangkat dan didiamkan sampai dingin

-ditimbang cawan porselen beserta isinya dan ditentukan massa Na2CO3 yang
dihasilkan

-dipanaskan lagi dalam cawan porselen selama 10 menit

-diangkat dan didiamkan lalu ditimbang

Hasil

E.Prosedur Kerja

a.rekasi pementukan Barium Sulfat (Ba2SO4)

Kedalam gelas kimia 50 mL dimasukkan 10 mL larutan BaCl2 2M, ditambahan 5 ml

Natrium Sulfat (Na2SO4) 2 M, diaduk perlahan dengan spatula sampai terbentuk


endapan, Keringkan kertas saring dalam oven 5 menit, diamkan sebentar dan timbang
kertas saring tersebut digunakan kertas saring untuk menyaring padatan, dikeringkan
didalam oven selama 15 menit lalu ditimbang. ditentukan massa padatan yang
diperoleh dan diulangi perlakuan dengan merubah volume Natrium Sulfat (Na2SO4),
masing-masing yaitu 10 mL dan 15 mL.
b. Reaksi Penguraian Soda Kue
Cawan porselin ditimbang untuk menentukan massanya dengan cawan yang
sudah ditentukan massanya di gunakan cawan tersebut untuk menimbang 2,5 sampai
3 gram NaHCO3 dan catat massa tepatnya , lalu dipanaskan dalam cawan porselen
selama kurang lebih 12 menit, diangkat cawan dan diamkan sampai dingin. Setelah
dingin dan di timbangl massa cawan porselin beserta isinya lalu ditentukan massa
Na2 CO3 yang dihasilkan, dipanaskan sekali lagi dalam cawan yang berisi analit
selama 10 menit,di angkat cawan dan diamkan sampai dingin, ditimbang massanya.
F.Data dan perhitungan

BaCl2 + Na2 SO4 Baso4 + 2 NaCl

M 2mol 2mol - -

R 2/1mol 2/1mol 1/1mol 2/1 mol

S 0 0 1mol 2mol

Reaksi pembatas : BaCl2 dan Na2 SO4

Reaksi sisa : NaCl, sebesar 2 mol

Massa NaHCO3 : 2,5gram

Mol Na2CO3 : M/Mr = 2,5/(23+1+12+48) = 0,03 mol

Massa Na2CO3 pembakaran pertama : 1,28gram

Mol Na2CO3 : 1,28/(46+12+48) = 0,01mol


Massa Na2CO3 pembakaran kedua : 1,26gram

Mol Na2CO3 : 1,26/(46+12+48) = 0,01

 Perbandingan mol NaHCO3 : Na2CO3 pembakaran pertama


0,03mol : 0,01 mol

 Perbandingan mol sederhana Na2CO3 : Na2CO3 pembakaran pertama

3 :1

 Perbandingan mol NaHCO3 : Na2CO3 pembakaran kedua


0,03mol: 0,01 mol

 Perbandingan mol sederhana Na2CO3 : Na2CO3 pembakaran pertama

3 :1
G. PEMBAHASAN

Barium sulfat merupakan senyawa anorganik atau sering disebut dengan


garam sulfat merupakan padatan berbentuk kristal putih yang tidak berbau, tidak
larut dalam ir namun dapat terlarut dalam asam sulfat pekat, pada percobaan
pembentukan barium sulfat dari pengadukan BaCl2 dan natrium sulfat didapatkan
padatan putih yang kasar dan keruh, lalu pada penambahan volume larutan natrium
sulfat didaptakan padatan yang halus dengan warna sedikit bening pada cairan yang
dihasilkan lalu pada penambahan volume pada natrium sulfat didapatakan padatan
yang sangat halus dibanding percobaan sebelumnya dengan warana cairan yang
jernih dan bening dari pada cairan sebelumnya dari sini kita dapat mengetahui bahwa
fungsi dari natrium sulfat adalah menjernihkan cairan dan menghaluskan suatau
bahan, pada percobaan didapatkan hasil perbandingan reaksi antara

BaCl2 + Na2 SO4 Baso4 + 2 NaCl didapatkan reaksi pembatas berupa


BaCl2 dan Na2 SO4 yang habis berekasi dan NaCl yang berperan sebagai reaksi
bersisa dengan sisa sejumlah 2mol natrium klorida pada pereaksian.

Soda kue atau natrium bikarbonat merupakan suatu kristal yang pada
umumnya memiliki fungsi sebagi pengembang roti yang pada percobaan natrium
bikarbonat dibakar dengan perekasian terhadap oksigen tidakl ada ciri mencolok yang
perlihatkan apa apa saja perubahan yang terjadi pada saat proses pembakaran terjadi
namun terdapat perubahan yang terjadi pada pereaksian natrium karbonat dengan
oksigen yaitu berkurangnya massa dari soda akibat dari penguapan unsur hidrogen
pada soda kue sehinnga menghasilkan suatu senyawa baru yaitu Na2CO3, pada
proses pembakaran kedua massa yang dihasilkan setelah pembakarn semakin
menurun namun tak sebesar perubahan pada pembakaran yang pertama sehingga
didaptak perbandingan massa awal soda kue dengan massa Na2CO3 adalah 3:1
dengan dua mol awal hidrogen menguap akibat dari perekasian dengan oksigen(O2)

Pereaksi pembatas dalah suatu yang pada reaksinya tidak bersisa, dalam kimia
peraksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi semua mol reaktan deng
koefisiennya yang pada percobaan pemebentukan barium sulfat dengan malakukan
pereaksian barium klorida dengan natrium sulfat yang menghasilkan reaksi berupa
barium sulfat dan dua natrium clorida ,pada mulanya barium klorida dan natrium
sulfat sama-sama memiliki mol yang sama setelahnya tidak memiliki jumlah mol lagi
karena barium klorida dan natrium sulfat memiliki mol yang habis tanpa sisa saat
melakukan pereaksian sehingga dapat dikatakan bahwa barium klorida dan natrium
sulfat dalah reaksi pembatas karena tidak memiliki mol lagi atau karna mol yang
dimiliki dihabiskan dalam proses pereaksian, sedangkan natrium clorida memiliki
sejumlah mol yang tidak habis dalam bereaksi sehingga dikatakan bahwa natrium
klorida merupakan reaksi sisa dengan jumlah sisa sebanyak 2mol.

Pada percobaan terdapat proses titrasi yaitu proses pemisahan cairan dan endapan
yang dihasilkan dengan berbentuk endapan putih dan cairan keruh yang pada saat
ditambahkan volume natrium sulfat mengalami perubahan massa dan bentuk fisik
yaitu seamkin halus dan semakin jernihnya suatu endapan dan larutan akibat
penambahan volume natrium sulfat yang memiliki fungsi sebagai pengikat dan
penjernih suatu bahan,penambahan volume natrium sulfat juga mengakibatkan
lamanya waktu untuk melukan titrasi karena sukarnya memisah antara padatan dan
cairan dan lamanya waktu pengeringan bahan akibat dari kurang sempurnanya proses
titrasi karena kekurngan waktu.
penguraian merupakan suatu proses pemisahan suatu zat atau senyawa untuk
menhasilkan senyawa lainnya baik dengan pelepasan salah satu gugus unsur
,penambahan jumlah gugus ataupun melalui pembakaran, pada percobaan tyerdapat
kendala pada alat yang digunakan yaitu bunsen yang terlalu pendek sehinnga
membutuhkan indikator untu bisa menambhkan tingginya juga kesalahan dalam
penibangan massa sehingga benda sehingga massa yang berkurang sangat banyak .
pada percobaan terjadi pelepasan suatu unsur yang menyebabkan adanay salah satu
unsur yang harus hilang entah menguap, pembakaran atau lain sebagainya yang mana
percobaan terdapat pengrangan jumlah massa akbit adanya suatu unsur yang
menguap yang pada saat pembakaran yang ditandai dengan adanya asap tipis tipis
yang menandakan bahwa ada gugus H yang menguap pada reaksi

NaHCO3 + O2 Na2CO3

H. KESIMPULAN

Barium sulfat merupakan suatu padatan putih yang endapannya semakin halus dan
semakin jernih cairannya dengan cara menambahakan volume Na2SO4 yangb
memiliki fungsi sebagai penjernih dan membeningkan padatan maupun caiarannya,
pada proses penguraian soda kue tidak terdapat perubanahan cirik fisik pada
pembakaran namun terjadi penurunan massa akibat adanya penguapan dari hidrogen
sehingga diperoleh perbandingan awal dan akhir adalah 3:1
DAFTAR PUSTAKA

Braddy,james.1999.Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi kelima jilid 1.


Jakarta: Binarupa Aksara

Keenan.1984.Kinia Universitas.Jakarta :Erlangga

Petrucci,Ralp.Dasar-Dasar ilmu kimia.Jakarta : Rineka Cipta


Mustafa,Rachmad 2007.Kimia Universitas.Jakarta:Erlangga

Michael, Purba.2006.Kimia Dasar.Jakarta : Erlangga


Sastrohamidjojo.2005.Kimia Dasar :Yogyakarta :UGM

Syukri.1999.Kimia Dasar .Bandung : ITB


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERBANDINGAN JUMLAH MOL ZAT-ZAT YANG TERLIBAT DALA
REAKSI

NAMA : DINI APRILIA EKA PUTRI

NIM :181810201016
JURUSAN KELOMPOK :FISIKA
ASSISTEN :PUNGKY VIDYA

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS JEMBER
2018

Anda mungkin juga menyukai