Anda di halaman 1dari 6

laporan kimia stoikiometri

1. IDENTITAS PRAKTIKAN
1.1 Nama
: Aprilia Lindyanasari
1.2 NIM
: 120210153053
1.3 Kelas/Kelompok
: Kelas X / shift F / IV
1.5 Anggota Kelompok
:
Sandi pradipta
Aprilia lindyanasari
Henik Anjayati
M Roy Faizal
Luthfiyatul Hasanah
2. PERCOBAAN
2.1 Judul Percobaan
2.2 Tanggal Percobaan
2.3 Nama Asisten

: Stoikiometri
: 27 November 2012
:

3. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari stoikiometri beberapa reaksi kimia
4. DASAR TEORI
Suatu reaksi kimia adalah proses dimana ikatan atom di dalam molekulmolekul zat-zat yang bereaksi dipecahkan, diikuti oleh penyusunan kembali dari
atom-atom tersebut dalam kombinasi molekul baru. Dengan perkataan lain, timbul zat
kimia baru dan yang lama hilang, tetapi atom atomnya tetap sama.
(Harijono.1987:103)
Reaksi kimia secara umum dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu reaksi asambasa dan reaksi redoks. Secara garis besar, terdapat perbedaan yang mendasar antara
kedua jenis reaksi tersebut, yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan
oksidasi (biloks), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Kedua
kelompok reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 tipe reaksi: Sintesis,
Dekomposisi, Penggantian Tunggal, dan Penggantian Ganda.(Yusuf.2011)
Stoikiometri berasal dari kata yunani, stoicheion (unsure) dan mettrein (mengukur),
berarti mengukur unsur. Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel
atom, ion, molekul atau electron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat
dalam reaksi kimia. Stoikiometri yang menyangkut cara untuk menimbang dan
menghitung spesi-spesi kimia atau dengan kata lain, stoikiometri adalah kajian
tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. (Achmad.1996:2)
Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan
metode JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan
dilakukan pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun
molar totalnya sama. Sifat fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap)
diperiksa, dan perubahannya digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. Dari

grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau
minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem, yang menyatakan perbandingan
pereaksi-pereaksi
dalam
senyawa.
Perubahan kalor pada reaksi kimia bergantung jumlah pereaksinya. Jika mol yang
bereaksi diubah dengan volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik
perubahan kalor maksimal, yakni dengan mengalurkan kenaikan temperatur terhadap
komposisi
campuran.
(
Sutrisno.1986:247)
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari sains. Sasaran utama ialah mempelajari
setiap persoalan di alam dengan eksperimen dan menemukan fisika biasanya
diperoleh melalui eksperimen. Oleh karena itu ilmu kimia adalah ilmu yang
berlandaskan eksperimen. Jika dari sejumlah eksperimen diperoleh hasil yang sama
maka ktentuan ini dapat diungkapkan dalam pernyataan yang singkat disebut hukum.
Jadi hokum adalah ketentuan yang diperoleh dari hasil eksperimen. Pernyataan yang
umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat
berubah bentuktetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses
kimiawi di dalam suatusistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa
produk. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalanmassa adalah pernyataan dari
kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatusistem ekuivalen dengan
energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi,dikatakan bahwa terlihat
adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketikasuatu benda berubah
menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massadan energi
berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massadalam
jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian,
dalamhampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan
massadapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Hukum perbandingan tetap (hukum proust) berbunyi: perbandingan massa unsurunsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap sehingga segala jenis senyawa
pasti
terdiri
dari
perbandingan
massa
yang
pasti.
Hukum perbandingan berganda (hukum Dalton) berbunyi: jika dua unsur dapat
membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan massa dari unsure lain yang
tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan tetap. (Tresna.1985.37-41)
Hukum Perbandingan Volume (Gay Lusssac) berbunyi Volume gas-gas yang
bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat yang
sederhana bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama (dody.2009)
Hukum Avogrado berbunyi "Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang
volumenya
sama
mengandung
jumlah
mol
yang
sama.
Hukum
Gas
Ideal
PV
=
nRT
Persamaan ini dikenal dengan julukan hukum gas ideal alias persamaan keadaan gas
ideal.
Keterangan
:
P
=
tekanan
gas
(N/m2)
V
=
volume
gas
(m3)
n
=
jumlah
mol
(mol)
R
=
konstanta
gas
universal
(R
=
8,315
J/mol.K)
T = suhu mutlak gas (K)

5.

ALAT DAN BAHAN


Alat :

Gelas kimia

Termometer

Pembakar spirtus

Kaki tiga

Gelas piala

Spatula
Bahan:

CuSO4

NaOH

Air

HCL

H2 SO4

6. PELAKSANAAN PERCOBAAN
a.
Stoikiometri system CuSO4 -NaOH 2M
Menggunakan larutan CuSO 4 1M dan
NaOH 2M
Memasukkan 40 ml NaOH kedalam gelas
kimia dan mencatat temperaturnya.
Sementara diaduk, menambahkan 10 ml
larutan CuSO4 harus diatur agar sama
dengan temperature larutan alkali dalam
gelas kimia sebelum percobaan
Mengulangi percobaan dengan
menggunakan 20 ml NaOH dan 30 ml
CuSO4 sekali lagi 10 ml NaOH dan 40 ml
CuSO4 dan akhirnya menggunakan 30 ml
NaOH dan 20 ml CuSO4
b.
Stoikiometri asam basa
Memasukkan ke dalam gelas piala
masukan berturut-turut (5,10,15,20, dan
25) ml larutanNaOH 0,5 m dank e dalam 5
buah gelas piala yang lain memasukan
berturut-turut (5,10,15,20, dan 25) ml
larutan HCL 0,5
Mengukur temperatur tiap-tiap macam
larutan, kemudian mencatat dan
mengambil harga rata ratanya
Keduan macam larutan dicampur sehingga
voul campuran larutan asam basa selalu
tetap yaitu 30 ml.
Mengamati dan mencatat sebagai
temperature akhir Perubahan temperature
yang terjadi selama pencampuran .
Selanjutnya membuat grafik antara T
(sumbu y) dan volume asam basa (sumbu
X)
Melakukan percobbaan yang sama
terhadap campuran NaOH 0.5 M dan H2
SO4 0,5 m. perbedaan apa yang mungkin
terjadi , membandingkan jika ada

perbedaan dengan percobaan sebelunya

7. PEMBAHASAN DAN DISKUSI


Percobaan kali ini, yaitu tentang stoikiometri. Yang bertujuan untuk mempelajari
stoikiometri beberapa larutan (reaksi kimia). Dan stoikiometri merupakan ilmu yang
mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi
kimia.
Pada percobaan pertama, yaitu stoikiometri sistem NaOH dengan CuSO4.
Pertama tama NaOH dicampur dengan larutan CuSO 4. Namun sebelum kedua larutan
tersebut dicampurkan,mengamati suhu dari masing-masing larutan terlebih dahulu.dan
juga

mengamati dan mengambil sampel warna dari masing-masing larutan.

Pencampuran larutan-larutan selalu menghasilkan volume yang sama, 25 ml.


Pada saat mencampurkan 20 ml NaOH 0,5 M dengan 5 ml CuSO 4. 0,5 M.
setelah kedua larutan tersebut dicampurkan sambil diaduk, terjadi perubahan warna.
Warna larutan menjadi biru tua dan wujudnya menjadi lebih kental. Disebabkan larutan
yang terbentuk tidak tepat jenuh. Pada saat mencampurkan 10 ml NaOH 0,5 M dengan
15 ml CuSO4 0,5 M. Setelah dicampurkan, larutan yang terbentuk berwarna biru telur
asin dan menjadi gumpalan. Dikarenakan larutan yang terbentuk merupakan tepat jenuh.
Pada saat mencampurkan antara 20 ml CuSO 4 0,5 M dengan 5 ml NaOH 0,5 M. Setelah
dicampurkan, larutan yang terbentuk berwarna hijau toska dan terdapat endapan dibagian
bawahnya. Pada saat mencampurkan antara 10 ml CuSO 4 0,5 M dengan 15 ml NaOH 0,5
M, setelah dicampurkan larutan berwarna biru tua dan tidak terjadi perubahan wujud.
dikarenakan campuran tersebut lewat jenuh.
Dari hasil yang diperoleh maka dapat diketahui jika semakin banyak volume
NaOH yang dicampurkan akan menghasilkan warna yang semakin gelap. Dan juga
semakin sedikit volume CuSO4 yang dicampurkan maka semakin gelap warna larutan.
Juga sebaliknya jika volum NaOH yang dicampurkan semakin sedikit maka warna
larutan yang dihasilkan akan semakin bening/cerah.
Pengaruh variasi volume terhadap suhu yaitu semakin banyak volume NaOH
yang dicampurkan maka suhu yang terbentuk juga semakin tinggi.tetapi dari hasil
praktikum menunjukan volume NaOH yang dicampurkan 20 ml mempunyai suhu lebih

rendah dibandingkan campuran antara 15 ml NaOH dengan 10 ml CuSO4. Seharusnya


volume NaOH yang dicampurkan 20 ml mempunyai suhu lebih tinggi dibandingkan
campuran antara 15 ml NaOH dengan 10 ml CuSO 4. ini dikarenakan ruangan tempat
praktikum bukan ruang hampa udara,sehingga sangat mempengaruhi suhu.
Hasil dari praktikum diketahui semua perubahan suhunya sama yaitu 2C. jika
dibuat grafik hubungan antara T dengan volume maka grafik yang terbentuk berupa
garis lurus horizontal. Maka dari grafik tersebut tidak dapat diketahui titik maksimum
dan juga titik minimumnya.
Percobaan kedua, yaitu stoikiometri asam basa. Menggunakan dua macam
larutan yaitu HCL dan NaOH. Larutan NaOH 0.5 M dan HCL 0.5 M dengan volume
5,10,15,20,25 ml. memilki temperature awal yang sama 28 0C. setelah dicampur
diperoleh temperature yang konstan yaitu 310C. terddapat peningkatan suhu sebesar 30C.
grafik antara volume dan peubahan suhu adalah konstan. Pasangan asam kuat dengan
basa kuat menghasilkan garam. Garam ini bersifat netral sehingga voleme yang berbeda
suhunya tetap. Volume tidak berpengaruh terhadap perubahan suhu.
8. KESIMPULAN

perubahan suhu, warna dan endapan (wujud) dapat terjadi jika 2 zat
dicampurkan.

Pada stoikiometri system perubahan temperature dipengaruhi oleh besarnya


volume campuran. Dan pada stoikiometri asam basa perubahan suhu tidak
dipengaruhi oleh volume.

DAFTAR PUSTAKA
Dody.2009.Hukum Perbandingan Volume.
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/hukum-perbandingan-volume-gaylusssac.html. 27 november 2012
Djojodiharjo,Harijono.1987.Termodinamika Teknik Aplikasi dan
Termodinamika
Statistik.Jakarta:PT. Gramedia
Luscua,Achmad.1996.Stoikiometri Energitika Kimia.Bandung:PT Citra Aditya
Bakti
Sastrawijaya,Tresna.1985.Buku Materi pokok Fisika.Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Sutrisno.1986.Buku Materi Pokok Fisika.Jakarta:Karvaika
Yusuf.2011. Stoikiometri.http://yusufzae.blogspot.com/2011/12/stoikiometri.html.
27 november 2012

Anda mungkin juga menyukai