1. GUSDUR
Pemerintahan Gus Dur hanya berlangsung 21 bulan (20 Oktober 1999-24 Juli 2001),
pemerintahan BJ Habibie juga demikian tidak sampai satu periode kepemimpinan, saat itu
pemilu yang sedianya diadakan lima tahunan atas tuntutan rakyat maka pemilu akhirnya
dipercepat.
Itulah tonggak sejarah demokrasi di Indonesia yang ternyata tidak mudah untuk
dilaksanakan. Pada hakekatnya pada masa pemerintahan Bung Karno sudah berhasil
meletakkan dasar-dasar demokrasi, namun pada saat itu adalah demokrasi terpimpin.
Sebagai kepala pemerintahan, saat itu Gus Dur tidak menyadari kalau dirinya bukan
lagi orang pesantren. Sesuai dengan karakter orang pesantren, rupanya Gus Dur sulit merubah
gaya kepemimpinan seorang kiai menjadi gaya kepemimpinan presiden.
Seorang kiai tidak mengenal protokoler, atau apa yang dinamakan dengan ajudan,
paspampres apalagi dewan pertimbangan presiden. Dalam budaya pesantren tidak mengenal
itu semua, dilingkungan pesantren hanya ada kiai, badal (pengganti kiai), muadzin (seseorang
yang suka melakukan adzan), pengurus pesantren atau untuk pesantren modern saatini
mungkin ditambah lagi juru masak, mungkin santri sekarang ini tidak diizinkan untuk masak,
hanya untuk belajar saja.
Sehingga suatu ketika seorang Abdurrahman Wahid harus berhadapan dengan
protokoler kepresidenan, kebiasaan lama sulit untuk dihilangkan, akhirnya harus ada juru
bicara kepresidenan sebagai ganti dari departemen penerangan yang saat itu digusur.
Rupanya jubir kepresidenan masih bertahan sampai sekarang.
Gus Dur memang gagal dalam memimpin pemerintahan, Gus Dur memang tidak
berhasil dalam mengemban amanat rakyat, namun demikian Gus Dur telah berhasil menjadi
guru bangsa. Beliau telah berhasil menanamkan nilai-nilai demokrasi di bumi pertiwi ini,
beliau telah mengajarkan kepada kita untuk saling menghargai pluralisme agama, menghargai
budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia yang multikultural.
Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Di masa Perang Dunia ke-I, dia
masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya. Di
tahun 1919, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai
ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo
dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman
disebut "Fuehrer." Di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler
menjadi Kanselir Jerman. Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk
kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi.
Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri
terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali
partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan sama sekali. Banyak
lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum
pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena
dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.
Keberhasilan Adolf Hitler dapat terlihat dari perilakunya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan. Perilaku kepemimpinannya tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, ataupun dari cara
menegakkan disiplin. Adolf Hitler menjadi pemimpin yang berhasil pada masanya walaupun
dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah.
Hitler, sebagai seorang pemimpin, memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam
mempengaruhi orang lain melalui orasinya. Keahlian berorasi itulah yang membuatnya cepat
menggandeng banyak pengikut.Melalui orasinya, Hitler berhasil memasukkan ide-idenya
mengenai anti Semit, anti Yahudi, anti Komunis, semangat Lebensraum, dan eugenetika
kepada rakyat yang kebanyakan kecewa pada kekalahan Jerman di Perang Dunia I.
6. Nelson Mandela
Nelson Mandela lahir di Mvezo, sebuah desa kecil di Afrika Selatan. Dia adalah orang
pertama di keluarganya yang bersekolah dan di sanalah guru bahasa Inggris memberinya
nama Nelson.
Aktivitas politiknya dimulai ketika Partai Nasional yang mendukung kebijakan apartheid
segregasi rasial memenangkan pemilu. Dia mulai aktif berkampanye melawan kebijakan
menggunakan metode anti kekerasan, yang terinspirasi dari Mahatmas Gandhi.
Namun, ketika ia mulai menyadari bahwa non kekerasan tidak akan cukup, dia mulai
beralih ke perang gerilya untuk mencapai tujuannya. Amerika Serikat dianggap Mandela
sebagai teroris dan menolak mereka masuk. Setelah dijalankan selama 17 bulan, Nelson
Mandela akhirnya ditangkap dan dipenjarakan selama 27 tahun. Namun, menuju akhir 1980-
an, ada tekanan dari masyarakat internasional dan lokal untuk pemerintah Afrika Selatan agar
membebaskan Mandela. Dia akhirnya dilepaskan pada tanggal 11 Februari 1990.
Pemilu multi-rasial pertama di Afrika Selatan dimana pemberian hak memilih penuh
diberikan diadakan pada tanggal 27 April 1994, organisasi Mandela memenangkan pemilu itu
dan menjadi Presiden pertama kulit hitam di Afrika Selatan. Sebagai Presiden, Mandela
memimpin transisi dari kekuasaan minoritas dan apartheid, ia memenangkan penghargaan
internasional untuk advokasi nasional dan rekonsiliasi internasional.
7. Leader In Me
Menjadi seorang Leader atau Pemimpin mungkin menjadi dambaan semua orang,
tetapi tidak semua orang bisa menjadi seorang pemimpin. Dalam pembelajaran mata kuliah
ini saya dapat memahami bagaimana menjadi seorang pemimpin dan bagaimana menjadi
seorang pemimpin yang baik.
Setelah hasil test yang dilakukan oleh Ibu Deasy H. Sanger kepada saya memberikan
hasil bahwa saya adalah tipe D (Driver) atau bisa dibilang Dominan. Dari hasil ini dan
memang sudah beberapa kali untuk mencari tahu karakter diri saya, bisa diyakinin bahwa
saya adalah tipe D dan bisa dibilang cukup kuat.
Didalam diri saya daya saing saya cukup tinggi baik dengan teman atau memang rival
dalam hidup, resiko apa pun saya akan terima demi mencapai tujuan saya. Menurut teman"
saya mungkin saya orang yang terkadang cukup menghibur dan bisa berubah total ketika saya
sedang serius bahkan bisa sampe marah - marah. Ketika saya melihat sesuatu yang cukup
buruk dimata saya dan tidak sesuai yang saya harapkan, insting saya untuk mengambil alih
sangat besar.
Sikap terburu - buru dan to the point menjadi sangat jelas di dalam diri saya, karena
saya ga suka dengan hal yang terlalu bertele - tele atau bisa dibilang ribet. Pemikiran yang
suka memaksa orang untuk mengikuti tujuannya memang melekat pada diri saya apa lagi jika
berhubungan dengan orang yang dengan tipe pengikut, semakin mudah saya untuk
melakukan hal demikian.
8. Muammar Khadafi
Kepemimpinan muammar khadafi didapat dari kudata militer, dalam
kepemimpinannya khadafi merubah konstitusi libya menjadi undang undang berdasarkan
ideologi politiknya. Dan gerak gerik masyarakat dibungkam jadi pengaturan negaranya hanya
berpihak dalam ideologinya tanpa menerima masukan dari rakyatnya.Masyarakat dipaksa
untuk mengikuti kekuasaannya dengan mengandalkan kekuatan militernya, tapi dalam
kekuasaannya kekuasaan khadafi terlalu berlebihan dalam membungkam rakyatnya.Gaya
kepemimpinan muammar khadafi termasuk dalam gaya otokratik, kerena muammar khadafi
memaksa rakyatnya untuk mematuhi segala perintahnya, dan gerakan masyarakat sangat
dibatasi.
9. Hideki Tojo
Sepanjang masa kepemimpinannya seperti memakai Gaya Kepemimpinan Otoriter /
Authoritarian yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan. Gaya kepemimpinan Otokratis ini meletakkan
seorang pemimpin sebagai sumber kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya.
Bawahan dipandang sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan
hanya menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan
ide atau pendapat. Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam soal
keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini segala sesuatunya ditentukan oleh pemimpin
sehingga keberhasilan organisasi terletak pada pemimpin.
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari
anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah
ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika
Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang
dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar
dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah
gerakan non-kekerasan.Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan
India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya
agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk
kemudian Membentuk Persemakmuran.