KIMIA UMUM
PORGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA
( Untuk Lingkungan Sendiri )
PERCOBAAN II
“SIFAT KOLIGATIF”
Disusun Oleh :
Dra. WISRAYETTI. Msi
Dra. KHAIRAT. Msi
Tujuan penulisan penuntun praktikum ini adalah untuk menuntun para mahasiswa
dalam melakukan praktikum, sehingga mahasiswa mempunyai keterampilan dan kemampuan
dalam berkerja dengan alat – alat laboratorium, bekerja dengan zat – zat kimia, mengukur
dan menganalisa dengan akurat serta mensosialisasikan nuansa laboratorium.
Penuntun ini berisikan 8 (delapan) objek praktikum dan masing – masing objek
mempunyai beberapa sub objek yang saling melengkapi satu sama lain. Masing – masing
objek dapat dilakukan per individu mahasiswa atau dengan cara berkelompok.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dan kelemahan penuntun praktikum ini, baik
yang prinsip ataupun yang menunjang. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran – saran
perbaikan demi kesempurnaan dari pembaca sekalian. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
i
TATA TERTIB PRAKTIKUM
A. PERSIAPAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa (praktikan) yang akan mengikuti praktikum harus mempunyai buku
“Penuntun Praktikum Kimia Dasar”
2. Praktikan harus membaca dan memahami hal – hal yang tercantum dalam tata
tertib praktikum
3. Praktikan harus mempelajari dan mengerti percobaan yang akan dilakukan
4. Praktikan menyediakan buku catatan praktikum (jurnal praktikum) berupa buku
tulis
5. Praktikan harus membuat tugas sebelum praktikum berupa:
Persiapan praktikum ditulis dirumah sebelum praktikum dalam buku jurnal
praktikum, pengisian seperti contoh berikut;
JUDUL PERCOBAAN
ii
F. Pustaka (tuliskan literatur yang saudara baca yang berhubungan dengan
percobaan saudara)
B. Pelaksaan Praktikum
1. Praktikum dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh dosen pembimbing.
2. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai untuk persiapan
praktikum.
3. Apabila berhalangan hadir, praktikan harus memberitahu dengan surat, yang
diketahui oleh orang tua (bapak/ibu kost bagi yang kost).
4. Percobaan yang ditinggalkan harus dilakukan pada hari lain, sesuai dengan waktu
yang ditetapkan oleh pembimbing praktikum.
5. Praktikan yang tidak hadir sebanyak 3 kali, dinyatakan GAGAL.
6. Praktikan harus membuat laporan sementara ( per kelompok) setiap selesai
praktikum.
C. Laporan Praktikum
1. Laporan praktikum dibuat pada kertas HVS berukuran A4. Laporan harus ditulis
tangan dengan rapi. Tidak dibolehkan mengguakan komputer dalam pengetikan.
2. Laporan diserahkan pada asisten/teknisi seminggu setelah percobaan selesai.
iii
4. Tidak dibolehkan; merokok, makan, bercanda dan ribut selama melakukan
praktikum karena bisa menyebabkan kebakaran, cedera badan, kesalahan
pekerjaan dan lain sebagainya.
iv
Format : Laporan Sementara Praktikum Kimia Umum
Teknik Kimia/Fakultas Teknik Universitas Riau
Nama Nama
Nim
v
Format : Laporan Lengkap Praktikum Kimia Umum
Teknik Kimia/Fakultas Teknik Universitas Riau
JUDUL PRAKTIKUM
I. Dasar Teori
II. Bahan – bahan
kimia III. Alat – alat
V. Pengamatan
VI. Reaksi – reaksi kimia
VII. Kesimpulan dan saran – saran
VIII. Jawaban pertanyaan
IX. Literatur
Tanda Tangan
(Nama)
(NIM)
vi
PERCOBAAN II
SIFAT KOLIGATIF
I. Tujuan Percobaan
1. Mengenal reaksi kimia yang berhubungan dengan perubahan energi
2. Menentukan sifat reaksi kimia (endoterm atau eksoterm) dan dapat menuliskan
reaksi kimia yang terjadi dengan benar
3. Menentukan berat molekul suatu zat yang tidak mudah menguap (non volatile)
dengan cara metoda titik beku
1
Prosedur :
1. Isi tabung reaksi dengan 10 ml air
2. Masukkan termometer ke dalam tabung reaksi tersebut, sehingga bagian
bawahnya tercelup di dalam air. Catat temperatur air ( T a )
3. Dengan menggunakan sebuah spatula masukkan sedikit kalium nitrat ke dalam
tabung tersebut, digoyang – goyangkan.
4. Amati temperatur selama kalium nitrat ini melarut di dalam air dan catat
temperatur terakhir ( Tr )
Data/pengamatan yang diperlukan :
Zat Temperatur (O C)
Air ?
Prosedur :
1. Tentukan berat jenis asam asetat dengan menggunakan piknometer.
Piknometer kosong dibersihkan, dikeringkan.
Timbang piknometer kosong bertutup.
Isi piknometer dengan aquades sampai penuh, tutup, usahakan jangan
ada gelembung udara dalam piknometer.
Timbang piknometer berisi aquades dan tutup.
2
Buang aquades setelah ditimbang, keringkan.
Isi piknometer dengan asam asetat sampai penuh, tutup, jangan ada
gelembung udara tertinggal dalam piknometer.
Timbang piknometer yang berisi asam asetat dan tutup.
Akan didapat berat asam asetat tertimbang beserta volumenya (sesuai
dengan volume piknometer), sehingga berat jenis asam asetat dapat
dihitung.
BJ = berat asam asetat/berat aquades
2. Ambil 25 ml asam asetat (solvent), masukkan ke dalam gelas piala 100 ml
kemudian didinginkan dengan kristal es yang terlebih dahulu telah
disiapkandalam gelas piala 500 ml.
3. Catat temperatur untuk setiap 30 detik hingga temperatur konstan. Kemudian
dilihat sudah membeku atau belum larutan tersebut. Catat titik beku asam asetat.
4. Solvent yang sudah membeku dicairkan kembali dengan memanaskannya.
5. Kemudian ditambahkan naftalen yang sudah diketahui BM nya ( M 2 )
sebanyak 0,5 gram, dinginkan lagi dan catat temperaturnya setiap 30 detik
sampai temperatur tetap (sampai beku). Catat titik beku asam asetat + naftalen.
6. Catat selisih titik beku dari prosedur 3 dan 5 ( Tb2 ).
7. Ulangi prosedur 3 dan 4 dengan menggunakan zat yang akan ditentukan BM
nya (zat X). Catat TBX.
Awal
Awal + 30
Asam asetat
Awal + 60
3
Senyawa Waktu (detik) Temperatur ( OC )
Awal
Awal + 30
Asam asetat + naftalen
Awal + 60
Awal
Awal + 30
Asam asetat + Zat X
Awal + 60
Perhitungan :
Berat akuades = BA =P2–P1
Berat asam asetat = BS =P3–P1
4
BS
BJ asam asetat =
BA