3.1 Hasil
3.1.1 Pengukuran Konduktivitas pada larutan HCl 0,001 N
Dari percobaan yang telah dilakukan pada saat penambahan HCl 0,001 N
kedalam aquades 100 ml didapat hantaran jenis sebagai berikut :
Tabel 3.1 Hantaran Jenis saat penambahan HCl 0,001 N
Volume HCl (ml) Hantaran Jenis (μs/cm)
0 0.123
0,1 0.125
0,2 0.126
0,3 0.126
0,4 0.126
0,5 0.126
0,6 0.126
0,7 0.126
0,8 0.126
0,9 0.126
1 0.126
1,5 0.128
2 0.128
2,5 0.128
3 0.13
0,1 0.13
0,2 0.13
0,3 0.128
0,4 0.128
0,5 0.128
0,6 0.128
0,7 0.128
0,8 0.128
0,9 0.128
1 0.128
1,1 0.128
1,2 0.128
1,3 0.128
1,4 0.126
1,5 0.126
1,6 0.126
1,7 0.126
1,8 0.126
1,9 0.126
2 0.126
2,1 0.126
2,2 0.126
2,3 0.126
2,4 0.125
2,5 0.125
2,6 0.125
2,7 0.125
2,8 0.125
2,9 0.125
3 0.125
3,1 0.125
3,2 0.125
3,3 0.125
3,4 0.125
3,5 0.124
3,6 0.124
3,7 0.124
3,8 0.124
3,9 0.124
4 0.124
3.2 Pembahasan
Titrasi konduktometri didasarkan pada metode analisa kuantitatif yang
memanfaatkan daya hantar listrik suatu larutan. Besarnya daya hantar yang diperoleh
bergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah jumlah partikel – partikel
bermuatan dalam larutan, jenis ion yang ada, suhu, gaya tarik menarik ion dan jarak
elektroda. Titrasi kondukometri dapat digunakan untuk menentukan titik ekuivalen
suatu titrasi (Svehla, 1990).
Pada praktikum ini menggunakan metode titrasi konduktometri, dimana
tujuan percobaan konduktometri ini untuk mengetahui daya hantar listrik suatu
larutan. Pada percobaan ini dilakukan penentuan daya hantaran listrik antara asam
kuat (HCl) dengan basa kuat (NaOH) dimana kedua lautan ini merupakan penghantar
listrik yang baik. Berikut merupakan reaksi titrasi antara HCl dengan NaOH :
HCl+ NaOH → NaCl+ H 2 O
0.132
Hantaran Jenis(μs/cm)
0.13
0.128
0.126
0.124
0.122
0.12
0.118
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Volume HCL(mL)
Pada penambahan larutan HCl dengan aquadest dapat dilihat, semakin banyak
penambahan HCl semakin tinggi pula hantaran jenisnya. Ini disebabkan saat larutan
asam (HCl) yang dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion H + sehingga dapat
menghantarkan listrik.
0.131
0.13
Hantaran Jenis(μs/cm)
0.129
0.128
0.127
0.126
0.125
0.124
0.123
0.122
0.121
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Volume NaOH(mL)
Gambar 3.2 Grafik Hantaran Jenis titrasi larutan HCl dengan NaOH
Berdasarkan gambar 3.2 diatas menunjukkan pengaruh hantaran jenis HCl
saat dititrasi dengan NaOH. Pada titrasi sampel HCl dengan titran NaOH,
penambahan ion Na +¿¿ kedalam anilit akan menggantikan ion H +¿¿ yang awalnya
terdapat dalam larutan, karena ion Na +¿¿ lebih besar dari pada ion H +¿¿ dengan besar
muatan yang sama maka nilai hantaran pada larutan akan berkurang. Inilah penyebab
kurva titrasi akan menurun (Dwiputra, 2015). Hantaran jenis tertinggi yang dicapai
pada titrasi HCl menggunakan NaOH sebesar 0,130 (μs/cm). Sedangkan hantaran
jenis terendah yang dicapai pada titrasi HCl menggunakan NaOH sebesar 0,124
(μs/cm).