Anda di halaman 1dari 5

1.

TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum dari praktikum kecepatan reaksi yaitu mengetahui
pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi

2. DASAR TEORI

Kecepatan reaksi dapat didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau


hasil reaksi persatuan waktu. dapat juga didefinisikan sebagai banyaknya mol zat
per liter (untuk gas atau larutan) yang berubah menjadi zat lain dalam satu satuan
waktu. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju
bertambahnya produk. Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M)
atau mol per liter (mol. L-1). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt).
Sehingga laju reaksi mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau
M.dt-1). (Taufiqulloh,2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi yaitu suhu, konsentrasi, waktu,


katalis, dan luas permukaan. Suhu mempengaruhi bahwa makin tinggi temperatur
pereaksi, makin cepat laju reaksinya. Untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 10
°C laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat dari semula. Konsentrasi mempengaruhi
bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti keraptannya
bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan
mempercepat laju reaksi. Bila partikel makin banyak, akibatnya lebih banyak
kemungkinan partikel saling bertumbukkan yang terjadi dalam suatu larutan.
Waktu digunakan untuk mengukur kecepatan reaksi. Katalis adalah zat yang dapat
meningkatkan laju reaksi. Tanpa katalis mengalamai perubahan kimia secara
permanen. Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau
mengabsorpsi zat yang direaksikan. Suatu reaksi yang menggunakan katalis
disebut katalis disebut reaksi katalis. Luas permukaan mempengaruhi antara zat-zat
yang bereaksi merupakan suatu faktor yang memengaruhi kecepatan reaksi bagi
campuran pereaksi yang heterogen, misalnya antara zat padat dan gas, zat padat
dengan larutan, dan dua macam zat cair yang tak dapat campur. Semakin luas
permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi, semakin banyak molekul-
molekulyang bertumbukan dan semakin cepat reaksinya. (Admin, 2008).
3. WAKTU DAN TEMPAT

Paktikum kimia dasar dengan materi “Kecepatan Reaksi” ini dilaksanakan pada
hari Jum’at, tanggal 13 April 2012 pukul 15.30-17.30 WIB. Bertempat di
laboratorium Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

4. BAHAN DAN ALAT

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Na 2S 0,2 N, 0,4 N, 0,6
N, 0,8 N,1 N, H2SO4 0,2 N, 0,4 N, 0,6 N, 0,8 N,1 N, dan aquades. Sedangkan alat
yang digunakan adalah rak tabung reaksi, tabung reaksi, beaker glass, stpwach,
gelas pengaduk, gelas ukur, thermometer, penjepit kayu, dan pipet tetes.
5. PROSEDUR KERJA

1. Hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H 2SO4


 Mengisi 5 tabung rreaksi, masing-masing dengan 5 ml Na 2S dan
meletakkan di rak.
 Mengisi pada tabung pertama 5 ml H2SO4 0,2 N dan mengaduk dengan
baik sampai timbul kekeruhan.

 Mencatat waaktu terbentuknya kekeruhan.


 Mengulangi percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan
konsentrasi H2SO4 0,4 N, 0,6 N, 0,8 N, 1 N.
 Membuat kurva antara 1/t terhadap konsentrasi H 2SO4.
1. Hubungan antara kecepatan reaksi dengan Na 2S
 Mengisi 5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5 ml H 2SO4 0,2 N dan
meletakkan di rak.
 Mengisikan pada tabung pertama 5 ml Na2S 0,2 N dan mengaduk dengan
baik sampai timbul kekeruhan.

 Mencatat waktu terbentuknya kekeruhan.


 Mengulangi percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan
konsentrasi Na2S 0,4 N, 0,6 N, 0,8 N, 1 N.
 Membuat kurva antara 1/t terhadap konsentrasi Na 2
6. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan                     
konsentrasi H2SO4.
Bahan mula-mula Bahan yang ditambahkan
No Waktu 1/t
Nama Jumlah Nama Jumlah

1. Na2S 0,2N 5 ML H2SO4 0,2N 5 ML 05,28 s 0,19

2. Na2S 0,2N 5 ML H2SO4 0,2N 5 ML 02,87 s 0,35

3. Na2S 0,2N 5 ML H2SO4 0,2N 5 ML 02,37 s 0,42

4. Na2S 0,2N 5 ML H2SO4 0,2N 5 ML   0,84 s 0,54

5. Na2S 0,2N 5 ML H2SO4 0,2N 5 ML 01,64 s 0,61

Tabel 2. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan                     
konsentrasi Na2S
Bahan mula-mula Bahan yang ditambahkan
No Waktu 1/t
Nama Jumlah Nama Jumlah

1. H2SO4 0,2N 5 ML Na2S 0,2N 5 ML 03,13 s 0,31


2. H2SO4 0,2N 5 ML Na2S 0,2N 5 ML 02,45 s 0,41

Grafik hubungan laju reaksi dengan konsentrasi.

7. PEMBAHASAN

Pada tabel 1. Hasil pengamatan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi


H2SO4 didapatkan hasil bahwa sebanyak 5 ml Na2S 0,2 N yang direaksikan dengan
H2SO4 0,2 N mengalami perubahan warna menjadi keruh selama 05,28 sekon.
Sehingga dengan rumus 1/t diperoleh hasil 0,19. Sebanyak 5 ml Na 2S 0,2 N yang
direaksikan dengan H2SO4 0,4 N mengalami perubahan warna menjadi keruh
selama 02,87 sekon. Sehingga dengan rumus 1/t diperoleh hasil 0,35. Sebanyak 5
ml Na2S 0,2 N yang direaksikan dengan H2SO4 0,6 N mengalami perubahan warna
menjadi keruh selama 02,37 sekon. Sehingga dengan rumus 1/t diperoleh hasil
0,42. Sebanyak 5 ml Na2S 0,2 N yang direaksikan dengan H2SO4 0,8 N mengalami
perubahan warna menjadi keruh selama 0,84 sekon. Sehingga dengan rumus 1/t
diperoleh hasil 0,54. Sebanyak 5 ml Na 2S 0,2 N yang direaksikan dengan H2SO4 1
N mengalami perubahan warna menjadi keruh selama 01,64 sekon. Sehingga
dengan rumus 1/t diperoleh hasil 0,61. Kurva dari hasil pengamatan ini berbentuk
linear. Semakin tinggi konsentrasi, maka kecepatan reaksi yang terjadi semakin
cepat. Begitupun sebaliknya, bila konsentrasi menurun maka kecepatan reaksi
semakin lambat.
Pada tabel 2. Hasil pengamatan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S
didapatkan hasil bahwa sebanyak 5 ml H2SO4 yang direaksikan dengan Na2S 0,2 N
mengalami perubahan waarna menjadi keruh selama 03,13 sekon. Sehingga
dengan rumus 1/t diperoleh hasil 0,31. Sebanyak 5 ml H 2SO4 yang direaksikan
dengan Na2S 0,4 N mengalami perubahan waarna menjadi keruh selama 02,45
sekon. Sehingga dengan rumus 1/t diperoleh hasil 0,41. Kurva dari hasil
pengamatan ini berbentuk linear. Semakin tinggi konsentrasi, maka kecepatan
reaksi yang terjadi semakin cepat. Begitupun sebaliknya, bila konsentrasi menurun
maka kecepatan reaksi semakin lambat.
8. KESIMPULAN

Apabila konsentrasi bertambah maka kecepatan reaksi semakin cepat. Bila


konsentrasi menurun maka kecepatan reaksi semakin lambat.

Anda mungkin juga menyukai