Anda di halaman 1dari 3

SELURUH AMAL TERGANTUNG NIATNYA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan nama saya ilham thariq Ramadhan

Dari kelas ref 1 a

Pertama tama kita ucapkan Segala puji hanya milik Allahu Rabbi.

Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-
ribu nikmat yang tidak terukur.

Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa
berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi Allah SWT.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul jaman,
seorang Nabi yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh
para malaikat Allah SWT, yang kalau bukan karenanya tidak akan Allah ciptakan
alam semesta ini.

tidak lain dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad SAW.

Semoga keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya yang mengikuti sunnah-
sunnahnya semoga mendapatkan syafaatnya.

Pada pertemuan yang singkat ini insyaAllah kita akan membahas hadits tentang niat.

Niat merupakan hal yang penting dalam setiap langkah orang mukmin. Dalam setiap
aktivitasnya seorang mukmin wajib mengorientasikan niat kepada Allah. Mengapa
niat harus diutamakan? Sebab dari niat tersebutlah hasil akhir perbuatan manusia
dinilai oleh Allah swt.

Hukum niat adakah wajib apabila menjadi syarat sah suatu perbuatan. Seperti wudu,
mandi wajib, tayamum, salat, puasa, dan masih banyak lagi. Hukum niat akan
menjadi sunah apabila sah atau tidaknya suatu perbuatan tidak bergantung pada
niat tersebut

Niat juga memiliki keutamaan. Tiga keutamaan niat yaitu niat merupakan rahasia
dan ruh ibadah, niat seseorang lebih sempurna dari amalnya, bahagia di dunia dan
di akhirat. Begitu pentingnya niat jika suatu amalan dibarengi dengan niat maka ada
tiga keadaan.

Tiga keadaan tersebut adalah sebagai berikut. Amalan yang didasari niat dan takut
kepada Allah, maka ini adalah ibadahnya seoranh hamba. Amalan yang dilakukan
karena mencari surga dan pahala maka ini adalah ibadah seorang hamba pula. Jika
melakukan amalan karena malu kepada Allah, menunaikan hak ubudiyah dan rasa
syukur tanpa mengetahui amalannya diterima atau tidak, maka ini adalah ibadahnya
orang-orang yang merdeka.

Dan Hadits tentang niat ini ditelakkan pada urutan pertama di banyak Kitab Hadits.
Di antarnya dalam kitab Shahih Bukhari. Yaitu hadits, dari ‘Umar bin Khattab
Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda:

‫ت‬ْ َ‫ت وِإنَّما لِ ُكلِّ امري ٍء ما نَ َوى فَ َم ْن َكان‬ ِ ‫إنَّ َما األع َمال بالنِّيَّا‬
ْ َ‫ِهجْ َرتُهُ إلى هللاِ و َرسُولِ ِه ف ِهجْ َرتُهُ إلى هللاِ و َرس ُْولِ ِه و َم ْن َكان‬
‫ت‬
‫ُص ْيبُها أو امرأ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا ف ِهجْ َرتُهُ إلى ما هَا َج َر‬ ِ ‫ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي‬
‫إلي ِه‬
“Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap
orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya karena
Allah dan RasulNya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya (dia mendapatkan
pahala). Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dia ingin gapai atau
karena wanita yang ingin dinikahi, maka hijrahnya itu kearah sana (tidak
mendapatkan pahala tapi dia mendapatkan apa yang dia inginkan dari niatnya).”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pentingnya niat
Dari hadits ini kita ambil faedah bahwa harus ada niat dalam semua amalan. Apakah
niatnya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala atau bukan? Apakah ketika hendak shalat
itu kita ingin dipuji oleh manusia atau karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan
sebaik-baik niat adalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keadilan Allah
Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Ini adalah
keadilan Allah yang begitu sempurna. Allah memberikan dengan karuniaNya kepada
siapa yang Allah kehendaki dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab siapa yang
Allah kehendaki dengan dasar keadilanNya. Dan Rabb kita sama sekali tidak
mendzalimi seorangpun.

Motivasi berbuat ikhlas


Pada hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan contoh niat
yang bener ketika berhijrah. Maka ketika hendak beramal, ketika sedang beramal,
setelah beramal, kita selalu melihat hati kita. Hal ini agar terjaga keikhlasan.

Pertolongan Allah
Orang yang ikhlas dengan jujur, maka akan ditolong. Kalau kita ingin mendapatkan
pertolongan dan mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka yang
harus diperhatikan pertama kali adalah masalah niat.
Jika niatnya bukan karena Allah, yaitu supaya ingin dikatakan ahli ibadah, supaya
dikatakan sebagai orang shalih, maka ini berbahaya, tidak akan ditolong oleh Allah.

Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf jika
ada salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Akhir kata, saya ucapkan wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai