Riset Riset
Teori Teori
Psikologi Psikologi
Psikologi Islam
Psikologi Islam
(Abdul Mujib)
• Kepribadian
– Huwayyah & Inniyyah : kepribadian, keadaan
kepribadian
– Dzatiyah: substansi diri, jasad, kepribadian yang
potensial
– Nafsiyyah : pribadi, diri, aktualisasi kepribadian
– Syakhshiyyah : karakter, sifat pribadi
– Akhlaq : moral, karakter, citra batin
Psikologi Islam
• Kepribadian Islam: studi Islam yang berhubungan
dengan tingkah laku manusia berdasarkan
pendekatan psikologis dalam relasinya dengan alam,
sesama, dan kepada sang Khaliknya agar dapat
meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat.
• Struktur kepribadian :
– Fisik (Jasad)
– Jiwa (Ruh)
– Psikofisik (Nafs)
Struktur Kepribadian
Jasad/fisik
Jiwa/psikis
Jasad & Jiwa/psikofisik
(al-jasad)
(al-Ruh)
(al-Nafs)
3 jenis :
Struktur jismiyah/jasadiyah memiliki natur binatang yang buruk
Struktur ruhaniyyah memiliki natur malaikat yang baik
Struktur nafsaniyah memiliki kedua natur baik dan buruk
Jasad
Ruh al
munazzalah
Ruh
Ruh al
Struktur gharizah
kepribadian
Qalbu
Nafs Aqal
Ghadhabiyyah
Hawa nafsu
Syahwaniyyah
Struktur Jasad
• Terdiri atas struktur organisme fisik
• Terbuat dari unsur yang sama dengan organisme
makhluk lain, yaitu tanah, api, udara dan air.
• Pada manusia, 4 unsur pembentukan bersifat
proporsional makhluk yang terbaik
• Jasad/jisim memiliki sifat :
- dari alam ciptaan yang memiliki bentuk, rupa
- Dapat bergerak, memiliki rasa
- Komponen materi
Struktur Roh
• Substansi (jawhar) psikologis manusia yang
menjadi esensi keberadaannya
• Roh membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri
• Roh menjadi pembeda eksistensi manusia dengan
makhluk lainnya
• Tercipta sebelum jasad manusia ada (pra konsepsi)
• Bersifat kekal, sampai setelah kematian (kehidupan
setelah kematian yang merupakan implikasi dari
kehidupan dunia).
Jenis Roh
• Potensi rohani yang diturunkan
langsung dari Tuhan.
Roh al • Keberadaannya telah ada sebelum
tubuh manusia tercipta
munazzalah • Potensi fitrah/alamiyah yang menjadi
hakikat/esensi manusia
QALB
FU’AD
Shadr
Lubb
Stasiun Hati
Diri
• Diri (Jiwa atau nafs)
– Aspek psikis manusia yang bisa menjauhkan kita
dari jalan spiritual.
– Dapat mendistorsi pikiran dan pemahaman
– Jiwa yang menyuruh kita kepada kejahatan
disebut nafs tirani
– Nafs di tingkat tertinggi disebut nafs yang suci,
yang memiliki dan memantulkan cahaya ilahi
Ruh
Ruh
• Ruh memiliki prinsip evolusi
• 7 dimensi kesadaran ruh:
1. Mineral ( rangka, tulang)
2. Nabati ( pencernaan, untuk pertumbuhan)
3. Hewani ( kekuatan, motivasi, semangat)
4. Pribadi ( otak, sistem syaraf, ego)
5. Insani ( hati, spiritual, iman)
6. Rahasia ( diri/kesadaran akan Tuhan)
7. Maha rahasia (ruh yang ditiupkan oleh Tuhan)
Psikologi Kalbu
(Subhan El Hafiz)
• Filsafat barat meragukan sesuatu diteliti dipercaya
• Filsafat Islam meyakini sesuatu peneguhan keyakinan
• Kekeliruan:
– Membandingkan teori psikologi dengan sumber nilai Islam tak
sebanding, karena yang satu dari manusia sementara nilai Islam dari Allah.
– Memilah konsep psikologi atas dasar kesesuaiannya dengan ajaran Islam
menguji teori yang relatif dengan yang mutlak
– Membangun dasar keilmuan psikologi tapi dari tafsir terhadap Al-Qur’an
hanya di level kajian tafsir dan teologi.
• Solusi: Untuk menempatkan psikologi dengan dasar Islam sebagai
ilmu pengetahuan perlu memposisikan bahasan psikologi yang
bersifat teologis seperti ranah filsafat dalam perkembangan ilmu
psikologi.
• menawarkan Psikologi Kalbu
Psikologi Kalbu
• Kata ‘kalbu’ menuju pada kekuatan kalbu untuk
berperilaku sesuai dengan nilai kebenaran yang
diyakininya.
• Psikologi Kalbu: perilaku yang ditentukan oleh kerja
kalbu seseorang.
• Kalbu: bagian dari kepribadian berfungsi meneguhkan
nilai yang sudah diinternalisasi secara sadar.
• Nilai dalam kalbu adalah nilai yang baik, tidak
tercemar, tetapi dapat hilang bila selalu diabaikan.
4 Lapisan Kalbu
Shadr
Qolb
Fuad
Lubb
Psikologi Kalbu
Struktur kepribadian
• Kalbu (Jantung)
• Akal (Otak)
• Nafs (tubuh)
tubuh menerima rangsang dari panca indra
diolah otak untuk mengendalikan tubuh
misalnya mencari informasi lebih spesifik
mendengarkan kalbu keputusan