Anda di halaman 1dari 24

Kepribadian dalam

Pandangan Psikologi Islam


Abdul Mujib (Psikologi Islam)
Robert Frager (Psikologi Sufi)
Subhan El Hafiz (Psikologi Kalbu)
Proses integrasi
Pengembangan Ilmu Psikologi dengan Nilai
Islam

Ajaran • Nilai-nilai Islam Filsafat


Islam • Interpretasi ulama dll Islam

Riset Riset

Teori Teori
Psikologi Psikologi
Psikologi Islam
Psikologi Islam
(Abdul Mujib)
• Kepribadian
– Huwayyah & Inniyyah : kepribadian, keadaan
kepribadian
– Dzatiyah: substansi diri, jasad, kepribadian yang
potensial
– Nafsiyyah : pribadi, diri, aktualisasi kepribadian
– Syakhshiyyah : karakter, sifat pribadi
– Akhlaq : moral, karakter, citra batin
Psikologi Islam
• Kepribadian Islam: studi Islam yang berhubungan
dengan tingkah laku manusia berdasarkan
pendekatan psikologis dalam relasinya dengan alam,
sesama, dan kepada sang Khaliknya agar dapat
meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat.
• Struktur kepribadian :
– Fisik (Jasad)
– Jiwa (Ruh)
– Psikofisik (Nafs)
Struktur Kepribadian

Jasad/fisik
Jiwa/psikis
Jasad & Jiwa/psikofisik
(al-jasad)
(al-Ruh)
(al-Nafs)

3 jenis :
Struktur jismiyah/jasadiyah  memiliki natur binatang yang buruk
Struktur ruhaniyyah  memiliki natur malaikat yang baik
Struktur nafsaniyah  memiliki kedua natur baik dan buruk
Jasad
Ruh al
munazzalah
Ruh
Ruh al
Struktur gharizah
kepribadian

Qalbu

Nafs Aqal
Ghadhabiyyah
Hawa nafsu
Syahwaniyyah
Struktur Jasad
• Terdiri atas struktur organisme fisik
• Terbuat dari unsur yang sama dengan organisme
makhluk lain, yaitu tanah, api, udara dan air.
• Pada manusia, 4 unsur pembentukan bersifat
proporsional  makhluk yang terbaik
• Jasad/jisim memiliki sifat :
- dari alam ciptaan yang memiliki bentuk, rupa
- Dapat bergerak, memiliki rasa
- Komponen materi
Struktur Roh
• Substansi (jawhar) psikologis manusia yang
menjadi esensi keberadaannya
• Roh membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri
• Roh menjadi pembeda eksistensi manusia dengan
makhluk lainnya
• Tercipta sebelum jasad manusia ada (pra konsepsi)
• Bersifat kekal, sampai setelah kematian (kehidupan
setelah kematian yang merupakan implikasi dari
kehidupan dunia).
Jenis Roh
• Potensi rohani yang diturunkan
langsung dari Tuhan.
Roh al • Keberadaannya telah ada sebelum
tubuh manusia tercipta
munazzalah • Potensi fitrah/alamiyah yang menjadi
hakikat/esensi manusia

• Berfungsi meluruskan akal


Roh al budi dan mengendalikan
impuls rendah
gharizah • Menerima cahaya ilahi
Struktur Nafs
• Unsur psikofisik  selalu memiliki komponen fisik dan psikis
• Komponen jasad dan roh bersinergi
• Memiliki dua potensi, taqwa dan fujur (baik dan buruk). Jika
orientasinya pada natur jasad  perilakunya buruk, tetapi jika
orientasi pada natur roh maka akan menjadi baik.
• Perilaku taqwa atau fujur  tergantung pilihan individu
• Tiga daya yang terdapat dalam diri manusia :
- Qolbu  aspek afektif
- Aql  aspek kognitif
- Hawa nafs  aspek psikomotor
Ketiga daya bekerja bersama membentuk kepribadian
Qalbu, Aql, Nafs
Qalbu
• Qalbu jasmani dan qalbu ruhani
• qalbu ruhani (al-nur al-ilahi)  memancarkan keyakinan dan
keimanan, diciptakan oleh Allah dan cenderung menerima
kebenaran-Nya
• Qalbu ruhani berfungsi sebagai pemandu, pengontrol, pengendali
semua tingkah laku manusia. Apabila berfungsi baik, maka
kehidupan manusia menjadi baik dan sesuai fitrah aslinya.
• Berfungsi atau tidaknya qalbu ini tergantung pada pilihan manusia
• Qalbu jasmani aspek fisik yang berbentuk jantung, memiliki
keterkaitan dengan kondisi psikis manusia
Qalbu, Aql, Nafs
Aql
• Aqal jasmani dan aqal ruhani
• Aqal jasmani  salah satu organ tubuh yang terletak di
kepala. Disebut juga sebagai otak
• Aqal ruhani  dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan
dan kognisi.
• Aqal  energi pada manusia yang mampu memperoleh,
menyimpan dan mengeluarkan pengetahuan. Memiliki daya
pembeda antara hal baik dan hal buruk
• Aqal  daya cipta (kognisi), sedangkan qalbu  daya rasa
(afeksi)
Qalbu, Aql, Hawa Nafs
Hawa Nafsu
• Aspek fisiknya berupa nafas yang merupakan inti dari nyawa
manusia
• Memiliki natur kebinatangan
• Memiliki 2 daya pokok :
- Kekuatan ghadabiyyah  suatu daya yang berpotensi untuk
menghindarkan diri dari segala bahaya. Naturnya seperti
binatang buas dengan naluri menyerang, membunuh,
merusak, menyakiti dsb. Jika dikelola dengan baik maka akan
menjadi kekuatan atau kemampuan. tanathos
- Kekuatan syahwaniyyah  suatu daya yang berpotensi untuk
menginduksi diri dari segala yang menyenangkan. Naturnya
seperti binatang jinak, memiliki naluri seks, dll.  eros
• Prinsip kerja  pleasure principal,
mengumbar impuls agresif dan seksual.
• Hawa nafsu lebih berorientasi pada jasad,
sedangkan qalbu berorientasi pada roh.
Psikologi Sufi
(Robert Frager)
Struktur Kepribadian
– Hati : pusat spiritual (Shadr, Qalb, Fu’ad,
Lubb)
– Diri : Ego (kecenderungan negatif diri).
Proses interaksi ruh dan jasad
– Ruh : Rahasia, terdiri dari 7 tingkat
kesadaran
Psikologi Sufi
• Hati (qalb) : ada 2 yaitu, kalbu jasmaniah (jantung), dan
kalbu rohani (hati)
– 4 stasiun hati:
1. Dada (shadr) (Cahaya Islam): merupakan hati dan akal, tempat
pertempuran kekuatan positif (cahaya ilahiyah) dan negative (hawa
nafsu) diri.
2. Hati (Qalb) (Cahaya Iman): sumber cahaya batiniah, inspirasi,
kreativitas, belas kasih. Qalb perlu bersih dan terbuka agar perilaku
tidak melanggar prinsip2 spiritual.
3. Hati lebih dalam (Fu’ad) (Cahaya Ma’rifat): merupakan kearifan batin
(pengetahuan hakikat spiritual).
4. Lubuk hati terdalam (Lubb) (Cahaya Tauhid): hati yang tidak dapat
lagi didekati oleh nafs yang negative, merupakan inti dan
pemahaman batiniah yang terdalam. Kebenaran yang hakiki telah
diperoleh.
4 Stasiun Hati
SHADR

QALB

FU’AD

Shadr
Lubb
Stasiun Hati
Diri
• Diri (Jiwa atau nafs)
– Aspek psikis manusia yang bisa menjauhkan kita
dari jalan spiritual.
– Dapat mendistorsi pikiran dan pemahaman
– Jiwa yang menyuruh kita kepada kejahatan
disebut nafs tirani
– Nafs di tingkat tertinggi disebut nafs yang suci,
yang memiliki dan memantulkan cahaya ilahi
Ruh
Ruh
• Ruh memiliki prinsip evolusi
• 7 dimensi kesadaran ruh:
1. Mineral ( rangka, tulang)
2. Nabati ( pencernaan, untuk pertumbuhan)
3. Hewani ( kekuatan, motivasi, semangat)
4. Pribadi ( otak, sistem syaraf, ego)
5. Insani ( hati, spiritual, iman)
6. Rahasia ( diri/kesadaran akan Tuhan)
7. Maha rahasia (ruh yang ditiupkan oleh Tuhan)
Psikologi Kalbu
(Subhan El Hafiz)
• Filsafat barat  meragukan sesuatu  diteliti  dipercaya
• Filsafat Islam  meyakini sesuatu  peneguhan keyakinan
• Kekeliruan:
– Membandingkan teori psikologi dengan sumber nilai Islam  tak
sebanding, karena yang satu dari manusia sementara nilai Islam dari Allah.
– Memilah konsep psikologi atas dasar kesesuaiannya dengan ajaran Islam 
menguji teori yang relatif dengan yang mutlak
– Membangun dasar keilmuan psikologi tapi dari tafsir terhadap Al-Qur’an 
hanya di level kajian tafsir dan teologi.
• Solusi: Untuk menempatkan psikologi dengan dasar Islam sebagai
ilmu pengetahuan perlu memposisikan bahasan psikologi yang
bersifat teologis seperti ranah filsafat dalam perkembangan ilmu
psikologi.
•  menawarkan Psikologi Kalbu
Psikologi Kalbu
• Kata ‘kalbu’ menuju pada kekuatan kalbu untuk
berperilaku sesuai dengan nilai kebenaran yang
diyakininya.
• Psikologi Kalbu: perilaku yang ditentukan oleh kerja
kalbu seseorang.
• Kalbu: bagian dari kepribadian berfungsi meneguhkan
nilai yang sudah diinternalisasi secara sadar.
• Nilai dalam kalbu adalah nilai yang baik, tidak
tercemar, tetapi dapat hilang bila selalu diabaikan.
4 Lapisan Kalbu

Shadr
Qolb
Fuad
Lubb
Psikologi Kalbu
Struktur kepribadian
• Kalbu (Jantung)
• Akal (Otak)
• Nafs (tubuh)
 tubuh menerima rangsang dari panca indra
 diolah otak untuk mengendalikan tubuh
misalnya mencari informasi lebih spesifik 
mendengarkan kalbu  keputusan

Anda mungkin juga menyukai