Anda di halaman 1dari 9

KESATUAN ILMU PENGETAHUAN

DALAM PERDEBATAN
Perlunya Nama Paradigma Yang Khas

Siti Mustianingrum 1703046110


Ahmad Fauzi 1703046111
Muhyar Fanani, M.Ag.

Kita ini akan membangun sebuah universitas yang


akan menjadi kebanggaan kita bersama dan generasi
kita di masa depan

Pada waktu pertemuan di Brastagi Medan yang


diikuti oleh 5 perwakilan IAIN yang akan berubah menjadi
UIN dibicarakan poin penting. Dalam diskusi-diskusi yang telah dilakukan
sebelumnya, disepakati beberapaa poin.
Pertama, ada lima gugus keilmuan yang ingin dikembangkan oleh IAIN Walisongo
yaitu:

Ilmu agama dan humaniora (religion and humanity


sciences)

Ilmu-ilmu sosial (social sciences)

Ilmu-ilmu kealaman (natural sciences)

Ilmu matematika dan sains komputer (mathematics and


computing sciences)

Ilmu-ilmu profesi dan terapan (professions and applied


sciences)
Kedua, integrasi dan interkoneksi.

ketiga, dialog yang intens antara ilmu ilmu yang bersumber dari akal,
alam, nabi.

keempat, prospektif

Kelima, karakter holistik.

Gugusan yang ada dalam berlian ini mengandung lima cabang keilmuan sebagaimana
tersebut di atas. Itulah yang ingin dicapai.
Dalam rangka menciptakan alumni yang sebagaimana dicita-citakan di atas, maka harus
terdapat ilmu inti yang harus dipelajari semua program studi. Bila disetujui, UIN Walisongo bisa
mewajibkan matakuliah universitas seperti:

Tauhid
Semi nar al - S ira h d a n
sosial Fi qh dan
dan sains Q ur’ an , h a d its Ushul
N a b a w iya h
Fi qh

Bahasa Filsafat Bahasa


Arab Ilmu, Inggris

Bahasa Keindo
Indonesia
Pancasila
nesian.
Adapun prinsip pengembangan akademik, karena kita ini Walisongo
maka di sini saya usulkan 9 prinsip, yaitu:

Me m a n d a n g b a n g u n a n s e m u a i l m u
Me m a d u k a n n i l a i u n i v e r s a l I s l a m pengetahuan sebagai satu Melakukan dialog yang intens antara ilmu-ilmu
dengan ilmu pengetahuan guna kesatuan yang saling yang berakar pada wahyu, ilmu-ilmu yang
keberlangsungan hidup dan berhubungan yang semuanya bersumber pada akal dan ilmu-ilmu yang sumber
peradaban manusia bersumber dari ayat-ayat Allah pada alam.

Menjaga keberlanjutan dan Me m b a n g u n p o l a k e m i tra a n a n ta r


Bertekad menghasilkan ilmu baru
mendorong perubahan dalam d o s e n d a n m a h a s i s wa s e rta
ya n g l e b i h h u m a n i s d a n e t i s
setiap pengembangan keilmuan p e g a wa i

Me n ye l e n g g a r a k a n p e m b e l a j a ra n
dengan menggunakan Me n g a c u p a d a k e te rc a p a i a n Me n ye l e n g g a r a k a n s i s te m
p e n d e k a ta n s tra te g i s ya n g k o m p e te n s i ya n g te l a h a d m i n i s tra s i d a n i n f o rm a s i
i n k l u s i f , m e n c e ra h k a n d a n d i te ta p k a n a k a d e m i k ya n g te rp a d u
m e n ye n a n g k a n
S e d a n g k a n u n tu k p e n i n g k a ta n p e n e l i ti a n ya k n i p e n i n g k a ta n s a ra n a d a n p ra s a ra n a ,

d i s e m i n a s i h a s i l p e n e l i ti a n k a re n a k i ta s e k a ra n g i n i b e ra d a d i ti ti k te re n d a h . J u rn a l

k i ta b e l u m a d a ya n g te ra k re d i ta s i d a n s e d i k i t d o s e n ya n g b e rm i n a t u n tu k p u b l i k a s i

n a s i o n a l a p a l a g i i n te rn a s i o n a l .

Kemudian untuk peningkatan pengabdian masyarakat dibagi menjadi

dua, yaitu peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam

pengabdian masyarakat dan peningkatan program dalam pengabdian

masyarakat.
RESPONS

1. Dr. Hasyim Muhammad, M.Ag. : dari sini ada usulan seperti paradigma politik/tauhid
2. Dr. Abdul Muhaya, MA.: nama paradigma tauhidi saya kira makna, semangat dan tujuannya baik.
3. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag.: islamisasi itu tidak perlu sampai menyentuh level epistimologinya.
4. Dr. Abdul Muhaya, MA.: perlu ada ma’had sebagaimana yang ada di UIN Malang.
5. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag.: beliau mengkritik paradigma teo-antroposentris
6. Dr. Sholihan M.Ag.: teo-antroposanteris itu memang menyatu dan tidak dipisahkan.
7. Dr. Abdul Muhaya, MA. : dalam penggunaan istilah, kita harus konsisten.
8. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag: mengapa setelah menjadi UIN, jumlah mahasiswa melonjak?
9. Dr. Hasyim Muhammad, M.Ag.: kalaupun nanti jatuhnya teosentris pun tidak masalah.
10. Dr. Sholihan, M.Ag: Prof. Amin Abdullah pun pernah memakai tauhidi, namun tidak secara formal
11. Dr. Abdul Muhaya, MA.: setuju dengan teo-antroposentris sebagai approachnya.
12. Dr. Ilyas Supena, M.Ag: harus jelas humanisasi itu untuk ilmu apa dan spiritualisasi untuk
ilmu apa.
13. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag: humanisasi ditunjukkan pada ilmu keislaman, dan
spriritualisasi untuk ilmu modern.
14. Dr. Sholihan, M.Ag: paradigma ini tidak menginginkan dikotomi keilmuan. Namun seiring
perjalanannya dinamika ini semakin berkembang
15. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag: pada diskusi sebelumnay telah disepakati paradigmanya,
approachnya, dan strateginya.
16. H. Khoirul Anwar, M.Ag: mengusulkan penyusunan tiga naskah akademik .
17. H. Abdul Kholiq, M.Ag: perlu ditentukan prinsip-prinsip nya apa saja.
18. H. Khoirul Anwar, M.Ag:
19. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag: kita akan mulai mencermati ke-9 prinsipyang telah disebutkan
sebelumya.
20. Dr. Ilyas Supena, M.Ag: coba mengelompokkan prinsip-prinsip tersebut.
21. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag: ada 6 point penting dalam diskusi ini.

Anda mungkin juga menyukai