Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.

3 Tahun 2017

AL-QUR’AN DAN ILMU PENGETAHUAN


Eva Iryani1

Abstract
Al-Qur’an is a source of knowledge. This jurnal is made to know the relation between
Islam and knowledge, The relation between Al-Qur’an and science, the relation
between Al-Qur’an and math, to knowing the expansion between knowledge and Al-
Qur’an and, to knowing knowledge and technology. The law of seking knowledge is
fardhu ‘ain. (the personal have to do). According to the monitoring, al-qur’an
contains all of information that human need. Al-quran as a source of knowledge gives
the seeds of knowledge to be expanded by human become a science and technology
that very useless. Science correspondency with the nature accident, so in al-quran
more than 750 ayat about the nature accident. So the conclusion is , Al-Quran and
knowledge are the one of unity that can’t be separate.
key woard: Al-Qur’an, Islam, Sains, IPTEK

PENDAHULUAN sekumpulan pengetahuan berdasarkan


Al-Qur’an secara ilmu teori-teori yang disepakati dan dapat
kebahasaan berakar dari kata qaraa secara sistematik diuji dengan
yaqrau quranan yang berarti “bacaan seperangkat metode yang diakui dalam
atau yang dibaca”. Secara general Al- bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
Qur’an didefenisikan sebagai sebuah sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
kitab yang berisi himpunan kalam manusia berusaha berfikir lebih jauh
Allah, suatu mukjizat yang diturunkan mengenai pengetahuan yang
kepada Nabi Muhammad SAW dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
melalui perantara malaikat Jibril, produk dari epistemology.
ditulis dalam mushaf yang Membahas hubungan Al-Qur’an
kemurniannya senantiasa terpelihara, dan ilmu pengetahuan bukan dinilai
dan membacanya merupakan amal dari banyak atau tidaknya cabang-
ibadah. Al-Qur’an juga merupakan cabang ilmu pengetahuan yang
pedoman hidup bagi manusia di dunia dikandungnya, tetapi lebih utama
dan akhirat. adalah melihat, adakah Al-Qur’an atau
Ilmu atau ilmu pengetahuan jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu
adalah seluruh usaha sadar untuk pengetahuan atau mendorongnya,
menyelidiki, menemukan, dan karena kemajuan ilmu pengetahuan
mengingatkan pemahaman manusia tidak hanya diukur melalui sumbangan
dari berbagai segi kenyataan dalam yang diberikan kepada masyarakat
alam manusia. Segi-segi ini dibatasi atau kumpulan ide dan metode yang
agar dihasilkan rumusan-rumusan dikembangkannya, tetapi juga pada
yang pasti. Ilmu memberikan sekumpulan syarat-syarat psikologis
kepastian dengan membatasi lingkup dan sosial yang diwujudkan, sehingga
pandangannya, dan kepastian ilmu- mempunyai pengaruh (positif atau
ilmu diperoleh dari keterbatasannya. negatif) terhadap kemajuan ilmu
Ilmu bukan sekedar pengetahuan pengetahuan.
(knowledge), tetapi merangkum Pada dasarnya, secara tidak
langsung Allah SWT telah
1
Dosen Universitas Jambi menunjukkan bahwa Al-Qur’an

66
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

merupakan sumber ilmu pengetahuan. PEMBAHASAN


Dalam jurnal ini penulis akan Dari semua agama yang ada di
membahas beberapa hubungan antara dunia ini, Islam adalah satu-satunya
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan. agama samawi yang benar dan diridhai
Adapun tujuan dari penulisan jurnal oleh Allah SWT, untuk dijadikan
ini. yaitu untuk mengetahui hubungan sebagai pedoman hidup manusia
antara Islam dan Ilmu pengetahuan, hingga akhir zaman. Sebagai agama
hubungan antara sains dan Al-Qur’an, yang diharapkan sebagai tuntunan
hubungan antara Al-Qur’an dan hidup, Islam telah sempurna dan dan
matematika, mengetahui mencakup segala sesuatu yang
perkembangan antara ilmu dibutuhkan oleh manusia. Allah SWT
pengetahuan dan Al-Qur’an, dan berfirman :
mengetahui pandangan islam terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi.

“... pada hari ini telah Islam, sehingga tidak ada alasan untuk
Kusempurnakan untuk kamu tidak menjadikan keduanya sebagai
agamamu, dan telah Ku-cukupkan sumber rujukan dalam menghadapi
kepadamu nikmat-Ku, dan telah permasalahan hidup. Sebagai agama
Ku-ridhai Islam itu Jadi agama yang sempurna, Islam mengatur
bagimu ... “ (QS. Al-Maidah : 3) ssemuanya, mulai dari hal-hal yang
Adapun yang dimaksud dengan terkecil, seperti ketika akan masuk ke
sempurna adalah segala sesuatu yang kamar mandi harus berdo’a dan
berkaitan dengan kehidupan manusia, mendahulukan kaki kiri, hingga
telah diatur dalam Islam, baik yang permasalahan yang berkaitan dengan
terkait dengan urusan dunia maupun negara dan pemerintahan.
akhirat. Hal ini tertuang dalam Al- Berkaitan dengan kebenaran
Quran dan Hadits yang merupakan Islam, Allah SWT berfirman dalam
sumber utama pedoman hidup umat ayat berikut:

“ Dialah yang telah mengutus orang-orang musyrikin tidak


RasulNya (dengan membawa) menyukai” (QS. At-Taubah : 33)
petunjuk (Al-Quran) dan agama Hal tersebut juga dipertegas
yang benar untuk dimenangkanNya dalam ayat lain sebagaimana berikut :
atas segala agama, walaupun

67
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya Dan, barangsiapa mencari agama


dengan membawa petunjuk dan selain Islam, maka tertolak baginya
agama yang hak agar serta ia termasuk golongan orang-
dimenangkan-Nya terhadap semua orang yang merugi. Allah SWT
agama. dan cukuplah Allah sebagai berfirman :
saksi” (QS. Al-Fath : 28)

“Barangsiapa mencari agama diberikan atas dasar Kemahakuasaan


selain agama Islam, Maka sekali- dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat
kali tidaklah akan diterima (agama upaya-upaya yang dilakukan oleh
itu)daripadanya, dan Dia di akhirat makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh
Termasuk orang-orang yang rugi” manusia. Dengan jaminan ayat di atas,
(QS. Al-Maidah : 85) setiap Muslim percaya bahwa apa
Salah satu hal penting sebagai yang dibaca dan didengarnya sebagai
bukti bahwa Islam merupakan satu- Al-Quran tidak berbeda sedikit pun
satunya agama yang benar dan cocok dengan apa yang pernah dibaca oleh
dijadikan sebagai pedoman hidup Rasulullah saw., dan yang didengar
manusia adalah adanya keselarasan serta dibaca oleh para sahabat Nabi
antara agama Islam dengan ilmu SAW.
pengetahuan, sehingga bisa dicapai Al-Qur’an secara ilmu
titik temu antara keduanya. Bahkan, kebahasaan berakar dari kata qaraa
selain sebagai pedoman hidup, Al- yaqrau qur’anan yang bererti “bacan
Quran dan Hadits juga merupakan atau yang dibaca”. Secara general Al-
sumber ilmu pengetahuan. Qur’an berarti sebagai sebuah kitab
Al-Qur’an yang diturunkan yang berisi himpunan kalam Allah,
kepada Nabi Muhammad SAW suatu mukjizat yang diturunkan kepada
merupakan mukjizat paling besar Nabi Muhammad SAW. melalui
pengaruhnya, isinya selalu relevan perantaraan malikat Jibril, ditulis
dengan kehidupan, serta ilmu-ilmu dalam mushaf yang kemurniannya
yang terkandung di dalamnya senantiasa terpelihara, dan
merupakan anugerah bagi manusia. membacanya merupakan amal ibadah.
Salah satu kemu’jizatan Al-Qur’an memberikan dalil
(keistimewaan) Al-Qur’an yang paling yang berisi khikmah dan kekuasaan-
utama adalah hubungannya dengan Nya bahwa Allah Maha Bijaksana
sains dan ilmu pengetahuaan, begitu dalam menciptakannya. Segala sesuatu
pentingnya sains dan ilmu yang diciptakan oleh allah tidak akan
pengetahuan dalam Al-Qur’an sia-sia, bahkan semua itu menjadi
sehingga Allah menurunkan ayat yang bukti dan bukti tanda-tanda kebesaran
pertama kali Q.S Al-‘alaq 96/1-5. Allah SWT, bahwa Allah ada dan allah
Ada banyak ciri kemukjizatan yang maha menciptakan atas segala
Al-Qur’an salah satunya adalah sesuatu yang ada di dalam alam
dipeliharanya isi Al-Qur’an hingga semesta ini. Jika kita menelaah ayat-
keotentikannya dijamin oleh Allah ayat di dalam Al-Qur’an maka Bukti-
SWT dalam Surat Al-Hijr Ayat 9. bukti ciptaan dan hikmah-Nya jelas
Demikianlah Allah menjamin nyata.
keotentikan Al-Quran, jaminan yang

68
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Ia adalah buku induk ilmu atas tiap muslim ( baik muslimin


pengetahuan, di mana tidak ada satu maupun muslimah ).” (HR. Ibnu
perkara apapun yang terlewatkan, Majah).
semuanya telah terkafer di dalamnya Ilmu juga berkaitan dengan
yang mengatur berbagai asfek perkembangan teknologi. Sampai
kehidupan manusia, baik yang sekarang, perkembangan ilmu
berhubungan dengan Allah (Hablum pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
minallah); sesama manusia (Hablum telah berkembang pesat. Kemajuan
minannas); alam, lingkungan, ilmu IPTEK itu sendiri didominasi kuat
akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu oleh peradaban orang Barat.
emperis, ilmu agama, umum dan Sedangkan negara-negara yang
sebgaianya.(Q.S. Al-an’am: 38). Lebih mayoritas penduduknya beragama
lanjut Achmad Baiquni mengatakan, Islam sebagian besar merupakan
“sebenarnya segala ilmu yang negara berkembang. Sebagai umat
diperlukan manusia itu tersedia di yang mewarisi ajaran ketuhanan dan
dalam Al-Qur’an”. pernah mengalami kejayaan di bidang
Islam merupakan satu-satunya IPTEK pada zaman dahulu, ini
agama di dunia yang sangat merupakan suatiukenyataan yang
berempatik dalam mendorong umatnya cukup memprihatinkan.
untuk menuntut ilmu, bahkan Al- Secara garis besar, berdasarkan
Qur’an itu sendiri merupakan sumber tinjauan ideologi yang mendasari
ilmu dan sumber inspirasi berbagai keduanya terdapat 3 jenis paradigma:
disiplin ilmu pengetahuan sains dan 1. Paradigma sekunder
teknologi. Al-Qur’an mengandung Yaitu paradigma yang
banyak konsep-konsep sains, ilmu memandang agama dan iptek
pengetahuan dan teknologi serta pujian adalah terpisah satu sama lain.
terhadap orang-orang yang berilmu. Sebab, dalam ideologi sekularisme
Dalam Islam, setiap orang diwajibkan Barat, agama telah dipisahkan dari
untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama kehidupan (fashl al-dinan al-hayah).
maupun ilmu pengetahuan (sains) dan Agama tidak dinafikan
teknologi. Hal ini sebagaimana telah eksistensinya, tapi hanya dibatasi
disabdakan oleh Rasulullah SAW : “ perannya dalam hubungan pribadi
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap manusia dengan tuhannya. Agama
orang Islam” (HR. Ibnu Majah). tidak mengatur kehidupan
umum/publik. Paradigma ini
Islam Dan Ilmu Pengetahuan memandang agama dan iptek tidak
Teknologi (IPTEK) bisa mencampuri dan
Islam merupakan agama yang mengintervensi yang lainnya.
sangat memerhatikan segala aspek Agama dan iptek sama sekali
kehidupan. Segalanya telah diatur terpisah baik secara ontologis
sesuai dengan perintah dari Allah (berkaitan dengan pengertian atau
SWT. Aspek yang cukup diperhatikan hakikat sesuatu hal), epistemologis
dalam islam adalah pengetahuan dan (berkaitan dengan cara memperoleh
ilmu yang bermanfaat. Menuntut ilmu pengetahuan), dan aksiologis
itu hukumnya wajib, seperti yang telah (berkaitan dengan cara menerapkan
diterangkan dalam hadits Rasulullah pengetahuan).
sae bersabda: “ Menuntut ilmu wajib

69
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

2. Paradigma sosialis seluruh bangunan pemikiran dan


Yaitu paradigma dari ideologi ilmu pengetahuan manusia.
sosialisme yang menafikan Paradigma ini memerintahkan
eksistensi agama sama sekali. manusia untuk membangun segala
Agama itu tidak ada hubungan dan pemikirannya berdasarkan Aqidah
kaitan apa pun dengan iptek. Iptek Islam, bukan lepas dari aqidah itu.
bisa berjalan secara independen dan Ini bisa kita pahami dari ayat yang
lepas secara total dari agama. pertama kali turun : Bacalah
Paradigma ini mirip dengan dengan (menyebut) nama Tuhanmu
paradigma sekuler di atas, tapi lebih yang Menciptakan, (Qs. sl-Alaq
ekstrem. Dalam paradigma sekuler, [96]: 1). Ayat ini berarti manusia
agama berfungsi secara sekularistik, telah diperintahkan untuk membaca
yaitu tidak dinafikan guna memperoleh berbagai
keberadaannya, tapi hanya dibatasi pemikiran dan pemahaman. Tetapi
perannya dalam hubungan vertikal segala pemikirannya itu tidak boleh
manusia-tuhan. Sedang dalam lepas dari Aqidah Islam, karena
paradigma sosialis, agama iqra` haruslah dengan bismi
dipandang secara ateistik, yaitu rabbika, yaitu tetap berdasarkan
dianggap tidak ada (in-exist) dan iman kepada Allah, yang
dibuang sama sekali dari merupakan asas Aqidah Islam (Al-
kehidupan. Qashash, 1995: 81).
Paradigma tersebut Paradigma Islam ini
didasarkan pada pikiran Karl Marx menyatakan bahwa, kata putus
yang ateis dan memandang agama dalam ilmu pengetahuan bukan
(Kristen) sebagai candu berada pada pengetahuan atau
masyarakat, karena agama filsafat manusia yang sempit,
menurutnya membuat orang terbius melainkan berada pada ilmu Allah
dan lupa akan penindasan yang mencakup dan meliputi segala
kapitalisme yang kejam. Karl Marx sesuatu Firman Allah SWT :
mengatakan : Agama adalah keluh- Kepunyaan Allah-lah apa yang di
kesah makhluk tertindas, jiwa dari langit dan apa yang di bumi, dan
suatu dunia yang tak berjiwa, adalah (pengetahuan) Allah Maha
sebagaimana ia merupakan meliputi segala sesuatu. (QS. AN-
ruh/spirit dari situasi yang tanpa Nisaa` [4]: 126). Alam ayat lain
ruh/spirit. Agama adalah candu bagi disebutkan : Allah-lah yang
rakyat menciptakan tujuh langit dan
3. Paradigma Islam seperti itu pula bumi. perintah
yaitu paradigma yang Allah Berlaku padanya, agar kamu
memandang bahwa agama adalah mengetahui bahwasanya Allah
dasar dan pengatur kehidupan. Maha Kuasa atas segala sesuatu,
Aqidah Islam menjadi basis dari dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya
segala ilmu pengetahuan. Aqidah benar-benar meliputi segala
Islam yang terwujud dalam apa-apa sesuatu. (Qs. ath-Thalaq [65]: 12).
yang ada dalam al-Qur`an dan al-
Hadits-- menjadi qaidah fikriyah
(landasan pemikiran), yaitu suatu
asas yang di atasnya dibangun

70
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Sains dan Islam harus disesuaikan dengan logika.


Pendidikan Sains yang Relevan Sebenarnya, bila diamati, antara ajaran
dengan Ajaran Islam Islam dengan pendidikan sains tidak
Sains memang merupakan hal ada pertentangan, bahkan Islam
yang sangat penting, apalagi di zaman mewajibkan umatnya untuk mencari
modern ini, yang sangat menjunjung ilmu. Salah satu dasar (dalil) yang
tinggi nilai rasionalitas (terutama populer adalah hadits Rasulullah
negara Barat), sehingga segala sesuatu SAW.

‫ضةٌ َعلَى ُك ِِّل ُمســـ ِل ٍم َو ُمسْـــ ِل َم ٍة‬


َ ْ‫ب ْال ِع ْل ِم فَ ِريــ‬
ُ َ‫طل‬
َ : ‫ى هللا تــ َ َعالَى َعلَيــْ ِه َو َسلـ َّ َم‬
َّ ‫صل‬ ِ ‫س ْو ُل‬
َ ‫هللا‬ َ َ‫ق‬
ُ ‫ال َر‬
Artinya : Rasulullah SAW. mencari ilmu itu wajib bagi setiap
bersabda : “Mencari ilmu itu Muslim, baik itu para ilmuwan
hukumnya wajib bagi setiap orang maupun orang-orang yang bodoh,
Islam laki-laki dan perempuan.” para pemula mupun para sarjana
Dalam hadits tersebut memang terdidik. Apapun tingkat ilmu yang
jelas disebutkan bahwa hukum dapat dicapainya, ia seperti anak
mencari ilmu adalah fardhu ain (harus kecil yang beranjak dewasa,
dilakukan per individu). Tapi, banyak sehingga ia harus mempelajari hal-
pendapat yang muncul dalam hal yang sebelumnya tak wajib
menentukan ilmu mana yang dimaksud baginya.
dalam hadits tersebut. Para ahli ilmu 2. Hadits ini menyiratkan arti bahwa
kalam memandang bahwa belajar seorang Muslim tidak akan pernah
teologi merupakan sebuah kewajiban, keluar dari tanggung jawabnya
sementara para fuqaha’ berpikir bahwa untuk mencari ilmu.
ilmu fiqih dicantumkan dalam al- 3. Tidak ada lapangan pengetahuan
Qur’an. Sedangkan menurut Imam atau sains yang tercela atau jelek
Ghazali, ilmu yang wajib dicari dirinya sendiri, karena ilmu laksana
menurut agama adalah terbatas pada cahaya, dengan demikian selalu
pelaksanaan kewajiban syari’at Islam dibutuhkan. Alasan mengapa
yang harus diketahui dengan pasti. beberapa ilmu dianggap tercela
Misalnya, seseorang yang bekerja adalah karena akibat-akibat tercela
sebagai peternak binatang, haruslah yang dihasilkannya.
mengetahui hukum-hukum tentag Dari pendapat-pendapat diatas,
zakat. dapat dilihat bahwa ajaran Islam juga
Sedangkan dalam sumber lain, mencakup tentang pendidikan sains
penulis menemukan pendapat Shadr yang notabennya adalah ilmu yang
al-Din Syirazi. Menurutnya ada berguna bagi kehidupan (dunia)
beberapa poin yang dapat diambil dari manusia.
hadits tersebut: Tapi, disini, ilmu (sains) yang
1. Kata “ilm” (pengetahuan atau dipelajari haruslah bertujuan untuk
sains), memiliki beberapa makna mencerdaskan kehidupan bangsa,
yangbervariasi. Kata “ilm” dalam menyejahterakan umat, mensyiarkan
hadits ini bermaksud untuk ajaran-ajaran agama Islam. Tidak
menetapkan bahwa pada tingkat dibenarkan, apabila ada orang Islam
ilmu apapun seseorang harus yang menuntut ilmu pengetahuan
berjuang untuk mengembangkan hanya untuk mengejar pangkat,
lebih jauh. Nabi bermaksud bahwa mencari gelar, dan keuntungan pribadi.

71
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Selain itu, ilmu yang telah didapat Tapi, untuk mendapatkan bentuk
harus disebarkan (diajarkan kepada sains yang seperti ini, hampir tidak
orang lain) dan diamalkan (tingkah mungkin, bila dilihat dari kesadaran
lakunya sesuai dengan ilmunya). dan pemahaman kaum Muslimin
Bila seseorang dapat melakukan sekarang. Bila dilihat, mereka lebih
ketiga hal tersebut, maka derajat orang banyak meniru dan menganut
tersebut diangkat oleh Allah dan pendapat-pendapat ilmuwan Barat,
disamakan dengan orang-orang yang yang sudah jelas-jelas salah. Ini sangat
berjuang di medan perang (berjihad di ironis, karena Islam yang dulu pernah
jalan Allah). Tentu kita sebagai menguasai ilmu pengetahuan dunia,
hambaNya menginginkan hal tersebut. kini malah meniru dan berkiblat
Memang benar peribahasa kepada sains Barat, tanpa berusaha
“........... bersusah-susah dahulu, mencari kebenaran sains yang hakiki.
bersenang-senang kemudian”, untuk Dalam memecahkan masalah ini,
menggapai sesuatu yang diinginkan penulis perlu memaparkan bahwa
dan diimpi-impikan tentu tidak mudah, Islam adalah sebuah sistem agama,
sehingga untuk mendapatkan ilmu kebudayaan, dan peradaban secara
pengetahuan (sains) yang dapat menyeluruh. Ia merupakan sistem
mensejahterakan kehidupan dunia holistik dan nilai-nilainya menyerap
sekaligus mendapatkan derajat yang setiap aktivitas manusia, yang tentunya
tinggi di Mata Allah, seseorang harus sains termasuk di dalamnya. Dan bila
berperang dengan hawa nafsunya yang diulas kembali makna sains sebagai
selalu mementingkan kehidupan metode yang rasional dan empiris
duniawi. Kebanyakan ilmuwan, untuk mempelajari fenomena alam,
bahkan ilmuwan Muslin lupa akan maka menggali ilmu sains dalam Islam
tujuan ukhrowinya, mereka lebih adalah satu-satunya cara untuk
senang menganggap bahwa sains mencapai pemahaman yang lebih
merupakan sarana mencari mendalam tentang Sang Pencipta, dan
penghidupan, bukan sarana menyelesaikan berbagai persoalan
mendekatkan diri kepada Sang Maha masyarakat Islam. Ia sendiri tidak akan
Kuasa. Konsep sains seperti itu lebih berakhir. Oleh karena itu, sains tidak
mirip dengan konsep sains Barat, yang dipelajari untuk sains itu sendiri, akan
tentunya salah. tetapi untuk mendapatkan Ridha Allah
Sehingga sebagai umat Muslim, SWT. dengan mencoba memahami
kita membutuhkan sains yang disusun ayat-ayatNya.
dari kandungan Islam yang memiliki Dalam dunia sains, konsep sains
proses dan metodologi yang mempu seperti ini sering disebut sebagai
bekerjasama dengan semangat nilai- konsep sains Islam, yang notabennya
nilai Islami dan yang dilaksanakan adalah ilmu sains yang dalam
semata-mata untuk mendapatkan mempelajarinya tidak akan pernah
keridhaan dari Allah. Sains semacam bertentangan dengan hukum dan ajaran
ini akan mampu memenuhi kebutuhan Islam. Karena sains itu sendiri
masyarakat Muslim dan bekerjasama dijadikan sarana untuk beribadah
dalam konteks etika Islam. Sifat dasar kepadaNya, Sang Maha Pemilik Ilmu.
dan jenis sains ini harus jauh berbeda Penerapan sains Islam akan
dari sains Barat. menciptakan suasana yang menggugah
ingatan kita kepada Allah, mendorong

72
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

perilaku yang sesuai dengan ketentuan Tetapi, pandangan yang


syariat, dan mengingatkan nilai-nilai menganggap bahwa al-Qur’an sebagai
konseptual yang ada dalam al-Qur’an. sebuah sumber seluruh ilmu
Dalam bidang pendidikan pengetahuan ini bukanlah sesuatu yang
(khususnya Pendidikan Agama Islam), baru, sebab kita mendapati banyak
bentuk sains seperti ini sangat ulamak besar kaum muslim terdahulu
diperlukan untuk mewujudkan kaum pun berpandangan demikian.
pelajar yang benar-benar memahami Diantaranya adalah Imam al-Ghazali.
konsep sains Islam, sehingga mereka Dalam bukunya Ihya ‘Ulum al-Din,
tidak memiliki keraguan dan ketakutan beliau mengutip kata-kata Ibnu
dalam mempelajari sains. Selain itu, Mas’ud: “Jika seseorang ingin
untuk menghindarkan mereka dari memiliki pengetahuan masa lampau
perbuatan yang dilarang oleh agama, dan pengetahuan modern, selayaknya
yang biasanya disebabkan oleh dia merenungkan al-Qur’an”.
minimnya pemahaman mereka. Jadi, Selanjutnya beliau menambahkan:
secara jelas konsep sains Islam akan “Ringkasnya, seluruh ilmu tercakup di
menghasilkan kesempurnaan dalam karya-karya dan sifat-sifat
pemahaman sains, dan mendatangkan Allah, dan al-Qur’an adalah penjelasan
kenikmatan kehidupan duniawi dan esensi, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya.
ukhrowi, yang tentunya diidam- Tidak ada batasan terhadap ilmu-ilmu
idamkan oleh semua orang yang ini, dan di dalam al-Qur’an terdapat
beriman. Selain itu, buah manis dari indikasi pertemuannya (al-Qur’an dan
konsep sains Islam adalah akan ilmu-ilmu)”.
melahirkan ilmuwan-ilmuwan Islam, Bahkan pada sebuah sumber
yang nantinya akan membangkitkan yang dikutip oleh penulis, dijelaskan
semangat kaum Muslimin dalam bahwa mukjizat Islam yang paling
bidang ilmu pengetahuan. Hal inilah utama ialah hubungannya dengan ilmu
akan menjadi jawaban dari pertanyaan, pengetahuan. Surah pertama (al-Alaq,
“Mengapa orang Islam makin banyak, ayat 1-5) yang diwahyukan kepada
tapi kualitas mereka jauh menurun Nabi Muhammad SAW ialah nilai
dibanding dengan orang-orang Islam tauhid, keutamaan pendidikan, dan
dahulu?”. cara untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan diberikan penekanan
Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu yang mendalam.
Sains Firman Allah SWT (Al-alaq 1-
Di zaman sekarang, bila kita 5):
amati banyak orang yang mencoba Artinya : “Bacalah dengan
menafsirkan beberapa ayat al-Qur’an (menyebut) nama Tuhanmu yang
dalam kaitannya dengan ilmu Menciptakan. Dia Telah
pengetahuan modern. Tujuan menciptakan manusia dari
utamanya adalah untuk menunjukkan segumpal darah. Bacalah, dan
mukjizat al-Qur’an sebagai sumber Tuhanmulah yang Maha pemurah.
segala ilmu, dan untuk menumbuhkan Yang mengajar (manusia) dengan
rasa bangga kaum muslimin karena perantaran kalam. Dia mengajar
telah memiliki kitab yang sempurna kepada manusia apa yang tidak
ini. diketahuinya.”

73
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Kata “bacalah” dalam ayat manusia pertama yang diciptakan


tersebut mengandung arti tentang Allah adalah Nabi Adam AS.
perintah menuntut ilmu, apalagi pada Mempelajari ilmu, baik itu ilmu
saat itu (awal kenabian), bangsa Arab agama maupun ilmu pengetahuan
sedang berada pada zaman jahiliyah (sains) merupakan hal yang sangat
(kebodohan). sulit, maka dari itu, Islam sangat
Jika sains dikaitkan dengan memuliakan para ahli ilmu, sehingga
fenomena alam, maka dalam al-Qur’an dalam Surah al-Mujadilah ayat 11,
lebih dari 750 ayat menjelaskan derajat mereka diangkat oleh Allah
tentang fenomena alam. Salah satunya SWT.
adalah pada Surah Luqman, ayat 10. Artinya : "......... niscaya Allah akan
Artinya: “Dia menciptakan langit meninggikan orang-orang yang
tanpa tiang yang kamu melihatnya beriman di antaramu dan orang-
dan dia meletakkan gunung-gunung orang yang diberi ilmu
(di permukaan) bumi supaya bumi pengetahuan beberapa derajat. dan
itu tidak menggoyangkan kamu; Allah Maha mengetahui apa yang
dan memperkembang biakkan kamu kerjakan.”
padanya segala macam jenis Dalam potongan ayat tersebut,
binatang. dan kami turunkan air Allah menjajarkan iman dengan ilmu.
hujan dari langit, lalu kami Disinilah terlihat betapa pentingnya
tumbuhkan padanya segala macam ilmu, karena orang yang beriman tanpa
tumbuh-tumbuhan yang baik.” memiliki ilmu maka segala ibadahnya
Dalam ayat tersebut, akan ditolak. Sedangkan sebaliknya,
menjelaskan tentang betapa besarnya orang berilmu tanpa beriman, maka
kekuasaan Allah SWT. dalam ilmunya dapat menyesatkannya
menciptakan mahluk-mahlukNya. menuju jalan yang dilarang dan
Tidak berhenti sampai disitu, kita juga dilaknatNya.
diperintahkan untuk mempelajarinya Karena sudah jelas, al-Qur’an
(mahluk). Hal ini telah banyak membahas banyak Ilmu, antara lain
dilakukan oleh orang (ilmuwan) Barat, ilmu yang berhubungan dengan
dan malah kebanyakan dari kita hanya kemasyarakatan yang memberi
mengikuti apa yang mereka katakan. pedoman dan petunjuk berkaitan
Padahal, kita sebagai hamba-Nya dengan perundang-undangan tentang
seharusnya memiliki keharusan yang halal dan haramnya suatu aktiviti,
lebih besar dari pada mereka. Karena peradaban, muamalat antara manusia
bila diamati, tidak sedikit dari dalam bidang ekonomi, perniagaan,
pandangan mereka melenceng dari sosiobudaya, peperangan dan
ajaran agama Islam. Bila kita hanya perhubungan antar bangsa. Juga
mengikuti mereka, dikhawatirkan kita terdapat maklumat ataupun isyarat
akan terjerumus kedalam jalan (hint-suggestions) tentang perkara-
kesesatan bersama mereka. Seperti perkara yang telah menjadi tumpuan
contoh, pandangan Darwin tentang kajian sains, misalnya, sidik jari
teori evolusi yang menyebutkan bahwa sebagai tanda pengenal, penciptaan
manusia zaman dahulu memiliki bumi dan langit, dan lain-lain.
bentuk fisik menyerupai kera, itu Dari sini, maka pantaslah kalau
merupakan pendapat yang tidak sesuai di zaman ini banyak ilmuwan
dengan al-Qur’an. Karena secara jelas, (ilmuwan Barat khususnya) yang

74
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

berusaha mempelajari al-Qur’an demi kunci mancari dan mengulas ilmu


memahami suatu kajian sains. Tapi, pengetahuan.
sebagai umat Muslim jangan sampai Orang ber-ilmu pengetahuan
kalah dengan mereka, sehingga berarti menguasai ilmu dan memiliki
peradaban Islam dapat bangkit kemampuan untuk mendapatkan dan
kembali. Ketika peradaban Islam menjelaskan nya. Untuk mendapatkan
mulai bangkit, maka kemungkinan ilmu pengetahuan diperlukan antara
besar dunia dapat dikuasai oleh Islam, lain adanya sarana tertentu ,yaitu yang
sehingga konsep Islam sebagai agama disebut berpikir .
yang “Rahmatan lil-‘Alamin” Dalam al-Qur’an dan al-hadist
(kesejahteraan bagi seluruh dunia) sangat banyak ayat-ayat yang
dapat terwujud secara nyata. menerangkan tentang hubungan antara
ajaran islam dan ilmu pengetahuan
Pandangan Islam Tehadap Iptek serta pemanfaatanya yang kita sebut
Agama islam banyak Iptek. Hubungan tersebut dapat
memberikan penegasan mengenai ilmu terbentk semacam perintah yang
pengetahuan baik secara nyata maupun mewajibkan,mmenyuruh mempelajari
secara tersamar,seperti yang tersebut pernyataan-pernyataan ,bahkan ada
dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbentuk sidiran – sindiran dan
yaitu: sebagainya.
Artinya : ”... Allah akan Kesemuaan itu tidak lain adalah
mengangkat orang-orang yang menggabarakan betapa eratnya
beriman diantara kamu sekalian hubungan antara Islam dan Iptek
dan berilmu pengetahuan sebagai hal yang tidak dapat
beberapa derajat. dipisahkan antara satu dengan yang
Maksudnya sebagai berikut : lainya. Demikian juga tiap tindakan
sama-sama dari kelompok orang yang keilmuan atau Iptek, mempunyai
beriman maka Allah masih akan tujuan dan niatan (niat). Untuk
meninggikan derajat bagi mereka,ialah melaksanakan perintah islam seperti
mereka yang berilmu pengetahuan. naik haji menguasai dan mengambil
Sebagaimana yang disebutkan dalam manfaat isi bumi untuk kesejahateraan
surat Al-‘Alaq 1 sampai 5, umat manusia, untuk menentukan
Artinya: “Bacalah dengan saaat di mulanya puasa ramdhan dan
(menyebut) nama Tuhan mu yang mengakhirinya dan lain sebagainya
menciptakan. Dia telah hanya dapat empurna apabila di
menciptakan manusia dari topang oleh Iptek ,baik dari tingat
segumpal darah. Bacalah, dan rendah ataupunn tinggi.
Tuhanmulah yang Maha Pe-Murah. Dalam al-Qur’an banyak sekali
Yang mengajar (manusia) dengan di jumpai tenttang perintah-
perantara kalam. Dia mengajarkan perintah,sindiran-sindiran keterangan
kepadamu apa apa yang tidak anjuran dan lain sebagainya. Tersebut
diketahui.” juga dalam surat yunus ayat 101:
Sejak awal turunnya wahyu Artinya: “lakukanlah penelitian
kepada Muhammad SAW.(Al Qur’an) secara intensif mengenai apa yang
, masalah ilmu adalah merupakan ada di langit dan dibumi.”
pangkal perintah alllah kepada Didalam al-Qur’an disebutkan
manusia perintah membaca merupakn tentang kejadian alam semesta,

75
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

penciptaan mahluk hidup dan berbagai Perkembangan adalah


jenis proses alamiah lainya dalam serangkaian proses perubahan yang
ayat,meskipun al-Qur’an bukan buku progresif yang terjadi disebabkan
pelajaran seperti fisika,matematika, faktor-faktor yang ada. Perkembangan
biologi,astronomi dan lain sebagainya. yang sangat dekat dan dapat dianalisa
Dan al-Qur’an juga banyak oleh manusia salah satunya adalah
mengandung cukup banyak ayat yang perkembangan iptek (ilmu
berkaitan dengan tekonologi. Sebagai pengetahuan dan teknologi).
contoh surat al-Anbiya ayat 80 dan 81 Ilmu pengetahuan dan teknologi
yaitu: mempunyai peran yang semakin
Artinya: “Dan setelah kami ajarkan penting dalam kehidupan manusia.
keada daud pembuatan baja dan Ada yang berpendapat bahwa Iptek
perisai (dari besi) untuk kamu, adalah unsur yang terpenting untuk
untuk memelihara kamu dalam memperoleh kesejahteraan umat
peperangan maka apakah kamu manusia. Perkembangan Iptek yang
tidak bersyukur (dan telah kami sangat cepat dan berlangsung terus-
tundukkan ) bagi sulaiman angin menerus membawa perubahan dalam
yang kencang tiupanyayang pola kehidupan manusia.
berhembus ke negri yang alllah Islam tidak menghambat
berkati dan kami maha mengetahui kemajuan Iptek, tidak anti produk
tentang segala sesuatu.” teknologi, tidak akan bertentangan
Didalam ayat pertama dengan teori-teori pemikiran modern
dinyatakan bahawa nabi daud yang teratur dan lurus, asalkan dengan
diberitahu oleh allah SWT. Tentang analisa-analisa yang teliti, obyekitf
pembuatan baju perlindungan dari dan tidak bertentangan dengan dasar
besi yang dapat di pakai al-Qur`an.
dalampeperangan jadi ia diberi ilmu Umat islam tidak akan lepas dari
tentang cara pembuatanya ; beliau kitab sucinya yaitu Al-Quran. Bagi
memperoleh know-how; beliau ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator,
mengiasai teknologinya dan begitu maknanya bahwa dalam al-Qur’an
pula nabi sulaiman as. Menurut ayat ke banyak terkandung teks-teks (ayat-
dua Allah SWT. Memberitahu, tentang ayat) yang mendorong manusia untuk
pemanfaatan tenaga angin sehingga ia melihat, memandang, berfikir, serta
dapat melayang dengan cepat ke negri- mencermati fenomena-fenomena alam
negri disekitarnya sekehendak semesta ciptaan Tuhan yang menarik
hatinya,seolah-olah ia dapat untuk diselidiki, diteliti dan
memerintah angin itu. Jadi beliau dikembangkan. Al-Qur’an menantang
mendapat teknologi pengendalian manusia untuk menggunakan akal
tenaga angin. Kemajuan ilmu fikirannya seoptimal mungkin.
pengetahuan dan kecanggihan Al-Qur`an memuat segala
teknologi kurun ini, secara bertahap informasi yang dibutuhkan manusia,
tapi pasti membuktikan bahwa ayat baik yang sudah diketahui maupun
ayat Al Qur’ itu benar dan belum diketahui. Informasi tentang
mengaggumkan. ilmu pengetahuan dan teknologi pun
disebutkan berulang-ulang dengan
Perkembangan Iptek dalam Islam tujuan agar manusia bertindak untuk
melakukan nazhar. Nazhar adalah

76
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

mempraktekkan metode, mengadakan Sejak zaman nabi sejatinya ilmu


observasi dan penelitian ilmiah pengetahuan dan teknologi telah
terhadap segala macam peristiwa alam dikenal. Didalam al-Quran terdapat
di seluruh jagad ini, juga terhadap pernyataan-pernyataan mengenai
lingkungan keadaan masyarakat dan iptek. Berikut adalah contoh-
historisitas bangsa-bangsa zaman contohnya.
dahulu.

Artinya: dan setelah kami ajarkan Jadi beliau mendapatkan teknologi


kepada Dawud pembuatan baju pengendalian tenaga angina.
perisai (dari besi) untuk kamu, Selama beberapa abad—dari
untuk memeliharamu dalam abad kesembilan hingga abad kelima
peperanganmu; maka apakah kamu belas—kaum muslimin merupakan
tidak bersyukur? Dan (telah kami pemimpin intelektual di bidang sains
tundukkan) bagi Sulaiman, angin dan teknologi. Sebagai muslim, kita
yang kencang tiupannya yang tentunya bangga akan lintasan-lintasan
menghembus ke negeri yang Allah yang gemilang dalam sejarah
berkati; dan Kami Maha peradaban islam itu.
Mengetahui tentang segala sesuatu. Meskipun hingga kini belum ada
(QS. Anbiya:80,81) karya yang komprehensif dan definitif
Di dalam ayat tersebut tentang bangkit dan mundurnya sains
dinyatakan bahwa Nabi Dawud as. dan teknologi islam, tersedia bahan-
Diberitahu oleh Allah SWT. Tentang bahan historis yang memadai untuk
pembuatan baju pelindung dari besi memampukan kita mengidentifikasi
yang dapat dipakainya dalam yang berikut ini sebagai faktor-faktor
peperangan. Jadi, ia diberi ilmu utama yang menentukan kebangkitan
tentang cara pembuatannya; beliau dan kegemilangan sains islam selama
memperoleh know-how; beliau zaman keemasan itu:
menguasai teknologinya. Dan begitu 1. Peran kesadaran religius sebagai
pula nabi Sulaiman as. Menurut ayat daya dorong untuk menuntut sains
tersebut diberitahu Allah SWT. dan teknologi. Terjadi penyebaran
Tentang pemanfaatan tenaga angin secara luas ajaran-ajaran agama
sehingga ia dapat melayat dengan yang berkaitan dengan pengetahuan
cepat ke negeri-negeri di sekitarnya dalam seluruh aspeknya.
sesuai dengan kehendaknya seolah- 2. Ketaatan pada syariah mengilhami
olah ia dapat memerintah angin itu. studi atas berbagai ilmu

77
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

3. Kelahiran dan kebangkita gerakan yang semakin dominan dalam kancah


penerjemahan besar-besaran yang persaingan hidup manusia. Umat islam
bertahan selama beberapa abad. sepakat bahwa permulaan abad ke-21
Gerakan penerjemahan dalam islam dominan dalam kancah persaingan
klasik merupakan yang terbesar hidup manusia. Abad 15 H merupakan
dalam sejarah penyebaran abad kebangkitan umat islam. Untuk
pengetahuan dari satu kebudayaan itu, umat islam harus menyusun
ke kebudayaan lain skenario masa depannya secara
Kaum muslimin masa kini harus komprehensif sehingga kembali
berpegang teguh pada gagasan untuk memimpin, sebagai penggerak dan
membuat islam sebagai daya dorong pelopor dalam bidang iptek abad-21.
utama bagi pengembangan ilmiah dan Allah berfirman dalam surat al-Hasyr ,
teknologi mereka. ayat 18:
Abad ke-21 segera tiba. Dalam
abad ke-21 iptek mempunyai peran

Artinya:Wahai orang-orang yang as-Sunnah, juga ayat-ayat Kauniyah


beriman! Bertakwalah kepada (ayat-ayat yang digelar Allah di alam
Allah dan hendaklah setiap orang semesta).
memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok Hubungan Iptek Dan Al-Qur’an
(akhirat), dan bertakwalah kepada Penciptaan manusia menurut Al-
Allah. Sungguh, Allah Mahateliti Qur’an dan Ilmu Pengetahuan dan
terhadap apa yang kamu kerjakan. Teknologi (IPTEK)
Dari berbagai data yang ada, Manusia adalah makhluk ciptaan
belum banyak kemajuan dalam bidang Allah SWT yang diciptakan dalam
iptek yang dapat dibanggakan oleh bentuk yang sebaik-baiknya.
umat islam. Hambatan ini disebabkan Sebagaimana dalam firman-Nya
berbagai faktor, antara lain masih QS.At-Tin ayat 4:
melekatnya pandangan sempit ‫ال ْسْن َسا َ فِأ ح َ ْس َس ِ ت َ ْق ِويم‬
ِ ْ ‫لَقَدْ َخلَ ْقنَا‬
sebagian besar umat islam dalam Artinya :“Sesungguhnya kami telah
memahami dan menerjemahkan ajaran menciptakan manusia dalam bentuk
agama islam dalam kehidupannya. yang sebaik-baiknya”. Manusia
Seperti contoh, pengertian “ulama” juga adalah makhluk yang paling
hanya orang-orang yang menguasai mulia dibandingkan makhluk-
bidang “agama” saja. Orientasi ajaran makhluknya yang dari kemurahan
agama hanya tertuju pada fiqh semata. Tuhanmu. Dan kemurahan
Seharusnya pola umat islam perlu Tuhanmu tidak dapat dihalangi.”
disempurnakan dan berorientasi pada (Al-Isra: 20).
fiqh iptek sebagai landasan berfikir
dan bertindak, disamping al-Quran dan

78
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Posisi Al-Qur’an terhadap Ilmu di seluruh jagad ini, juga terhadap


Pengetahuan dan Teknologi lingkungan keadaan masyarakat dan
Posisi Al-Qur’an terhadap ilmu historisitas bangsa-bangsa zaman
pengetahuan dan teknologi dapat dahulu.
dijelaskan dengan jalan mencari
sumber ilmu dan sumber cara Pandangan Islam Tentang Ilmu
mengembangkan ilmu menjadi Pengetahuan dan Teknologi
teknologi. Al-Qur’an sebagai sumber Dalam pandangan Islam,
ilmu memberikan benih-benih dasar menurut hukum asalnya segala sesuatu
untuk dapat dikembangkan oleh itu mubah termasuk segala apa yang
menusia menjadi ilmu dan teknologi disajikan berbagai peradaban, semua
yang tidak terhingga ragamnya dan tidak ada yang haram kecuali jika
arah pencapaiannya. Selain itu Al- terdapat nash atau dalil yang tegas dan
Qur’an akan menjamin kebenaran ilmu pasti, karena Islam bukan agama yang
yang bersumber dari-Nya, kebenaran sempit. Adapun peradaban modern
arah pengembanganya, karena semua yang begitu luas memasyarakatkan
bersandar pada sunnah Allah dan jiwa produk-produk teknologi canggih
ketakwaan serta keimanan dari seperti televisi, video, alat-alat
manusia sebagai subyek yang komunikasi dan barang-barang mewah
melakukanya. Kisi-kisi batas lainnya serta menawarkan aneka jenis
kewenangan manusia untuk hiburan bagi tiap orang tua, muda atau
menggapai ilmu juga telah ditetapkan anak-anak yang tentunya alat-alat itu
dalam Al-Qur’an. tidak bertanggung jawab atas apa yang
diakibatkannya, tetapi menjadi
Peranan Ilmu Pengetahuan dan tanggung jawab manusia yang
Teknologi terhadap Islam menggunakan dan
Dalam Al-Qur’an banyak mengopersionalkannya.
terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang Produk iptek ada yang
mendorong manusia untuk melihat, bermanfaat manakala manusia
memandang, berfikir, serta menggunakan dengan baik dan tepat
mencermati fenomena-fenomena alam dan dapat pula mendatangkan dosa dan
semesta ciptaan Tuhan yang menarik malapetaka manakala digunakannya
untuk diselidiki, diteliti dan untuk mengumbar hawa nafsu dan
dikembangkan. Al-Qur’an menantang kesenangan semata. Islam tidak
manusia untuk menggunakan akal menghambat kemajuan ilmu
fikirannya seoptimal mungkin. pengetahuan dan teknologi, tidak anti
Al-Qur`an memuat segala produk teknologi, tidak akan
informasi yang dibutuhkan manusia, bertentangan dengan teori-teori
baik yang sudah diketahui maupun pemikiran modern yang teratur dan
belum diketahui. Informasi tentang lurus, asalkan dengan analisa-analisa
ilmu pengetahuan dan teknologi pun yang teliti, obyekitf dan tidak
disebutkan berulang-ulang dengan bertentangan dengan dasar Al-Qur`an.
tujuan agar manusia bertindak untuk
melakukan nazhar. Nazhar adalah Matematika dalam Al-Qur’an
mempraktekkan metode, mengadakan Salah satu dari keutamaan
observasi dan penelitian ilmiah Alquran, seperti seringkali
terhadap segala macam peristiwa alam dibicarakan, adalah keindahan

79
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

bahasanya (balaghah). Belakangan, Tuhan (tauhid). Allah adalah Tunggal,


para peneliti modern dengan hal ini terbukti dari esensi satu dalam
memanfaatkan kemajuan sains dan seri bilangan adalah simbol yang
teknologi-mengungkap kenyataan baru paling langsung dan masuk akal dari
tentang adanya hubungan makna sumber Tuhan satu.
antara kata-kata tertentu dalam
Alquran, yang mempunyai frekuensi Bilangan 19 dalam al-Qur’an
penyebutan yang sama banyak. Inilah Keteraturan pola yang berkaitan
yang kemudian disebut dengan i'jaz dengan basmalah disebut dengan
`adadiy (keajaiban dari segi bilangan). struktur bilangan 19. Karena kata
Alquran dan Rahasia Angka- Basmalah berjumlah 19 huruf hijaiyah.
Angka, menguraikan sejarah Ada beberapa sruktur bilangan 19
penghitungan kata-kata dalam Alquran yang dapat kita lihat, diantaranya;
sejak masa salaf. Dengan merangkum Struktur 1
hampir semua penelitian yang pernah Jumlah huruf hijaiyah yang terdapat
dilakukan para peneliti terdahulu. dalam kata Basmalah adalah 19
I‘jāz ‘adadīdimulai dengan huruf.
berbagai pembahasan tentang huruf 19 = 1 x 19.
huruf muqaththa‘ah(huruf Struktur 2
muqaththa‘ah adalah beberapa huruf Kata ”ism” dalam ayat al-Qur’an
Arab (dibaca sesuai dengan nama disebut berulang kali sebanyak 19
hurufnya)) yang menjadi salah satu kali.
pembuka surat-surat al-Qur’an pada 19 = 1 x 19.
awal-awal surat tertentu. Selanjutnya, Struktur 3
adanya mukjizat angka-angka dalam Kata ”bismilah” dalam al-Qur’an
al-Qur’an dibuktikan oleh beberapa disebut sebanyak 3 kali, yaitu pada
peneliti mutakhir yang memiliki surat ke-1 ayat 1, surat ke-11 ayat
konsen terhadap rahasia angka-angka 41, surat ke-27 ayat 30. Jika
dalam al-Qur’an, sehingga hasilnya bilangan tersebut dijumlahkan akan
diketahui secara luas oleh umat Islam diperoleh;
dan mendapat apresiasi dari penulis 3+(1+1)+(11+41)+(27+30) =114
ilmu al-Qur’an. Adanya apresiasi 114 = 6x 19.
dalam ‘ulūm al-Qur’ān menunjukkan Struktur 4
bahwa kajian i‘jāz ‘adadī dapat Kata ”Allah” dalam ayat al-Qur’an
disandingkan dengan kajian mukjizat disebut sebanyak 2698 kali.
al-Qur’an lainnya.Pengetahuan ini 2698 = 142 x 19.
semakin berkembang pada abad ke-19 Struktur 5
hingga sekarang sebagai akibat Kara ”ar-rahman” dalam al-Qur’an
dikenalnya sistem komputerisasi. yang berkaitan dengan sifat Allah
Kemajuan ilmu pengetahuan yang disebut sebanyak 57 kali.
berkembang pesat turut mempengaruhi 57 = 3x 19.
perkembangan penelitian tentang Struktur 6
mukjizat angka-angka ini. Kata ”ar-rahim” dalam al-Qur’an
Salah satu contohnya yaitu yang berkaitan dengan sifat Allah
geometri dan simbol bilangan juga disebut sebanyak 114 kali.
berhubungan dengan esensi ajaran 114 = 6 x 19.
Islam, yakni doktrin tentang kesatuan Struktur 7

80
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Jika pengali pada struktur 3 sampai Wahid dalam al-Qur'an atau


struktur 5 dujumlahkan, akan berhubungan dengan simbol ke-Esa-an
diperoleh Tuhan, di mana jumlah nilai
1+142+3+6= 152 gematrikal-nya tiap huruf (wahid) atau
152 = 8 x 19. al-jumal adalah 19 juga. Dari segi
Struktur 8 bahasa, kata wahida, berasal dari kata
Jumlah tulisan ”Basmalah” dalam wahada yang berarti "tak terbilang"
al-Qur’an (baik pada permulaan atau "awal dari bilangan". Arti umum
surat maupun dalam ayat dalam adalah "tidak ada bandingannya" atau
surat) sebanyak 114. "tidak ada yang menyerupainya". Kata
114 = 6 x 19. Wahid dalam al-Qur'an disebut 20
kali, tetapi yang berhubungan dengan
Penyebutan Angka-angka "Ke-Esa-an Tuhan" hanya 19 kali.
"Segala sesuatu dihitung dengan Sisanya 1 kali, menyatakan bilangan
teliti satu persatu" termasuk yang berarti satu. Dengan demikian,
penyebutan angka. Hanya 30 bilangan beberapa mufasir ahli matematika,
saja yang disebut alQur'an, yaitu 1, 2, berpendapat bahwa angka 19 ini bias
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,19, 20, 30, diartikan simbol atau cap keesaan
40, 50, 60, 70,80, 99, 100, 200, 300, Tuhan.
1.000, 2.000, 3.000, 5.000, 50.000, dan Dari sisi struktur bilangan, pola
100.000. Jumlah angka 19 + 1 mengingatkan akan struktur
tersebut162.146 atau (19 x 8.534)! asam amino pada DNA manusia = l9
Paling menarik, penyebutan simetris berpasangan dan 1 asimetris
angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua tidak berpasangan.
kali, yaitu diposisikan pada Surat al-
A'raf, "tempat tinggi”, (QS 7: 142) dan SIMPULAN
Surat al-Ahqaf, "bukit-bukit pasir", Salah satu hal penting sebagai
(QS 46: 15). Jika dihitung jumlah digit bukti bahwa Islam merupakan satu-
nomor surat dan nomor ayatnya, maka satunya agama yang benar dan cocok
jumlahnya adalah 7+1+4+2+4+6+1+5 dijadikan sebagai pedoman hidup
= 30. manusia adalah adanya keselarasan
"Dua menghitung segala sesuatu antara agama Islam dengan ilmu
satu persatu". ( al-Jinn 72 : 28). pengetahuan, sehingga bisa dicapai
Dengan demikian, jelaslah titik temu antara keduanya. Al-Qur’an
makna menghitung segala sesuatu, yang diturunkan kepada Nabi
bukan saja amal manusia tetapi juga Muhammad SAW merupakan
termasuk penulisan ayat-ayat al-Qur' mukjizat paling besar pengaruhnya,
an. isinya selalu relevan dengan
Al-Qur’an memiliki hubungan kehidupan, serta ilmu-ilmu yang
dengan bilangan prima. Dimana terkandung di dalamnya merupakan
bilangan prima itu adalah bahasa anugerah bagi manusia. Salah satu
universal yang dapat dikomunikasikan kemu’jizatan (keistimewaan) Al-
antara makhluk-makhluk yang Qur’an yang paling utama adalah
berintelegensia tinggi. Bilangan prima hubungannya dengan sains dan ilmu
yang menonjol adalah angka 19, pengetahuaan, begitu pentingnya sains
karena Menurut mufasir modern, dan ilmu pengetahuan dalam Al-
angka 19 berhubungan dengan kata Qur’an.

81
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Ilmu juga berkaitan dengan terhadap rahasia angka-angka dalam


perkembangan teknologi. Sampai al-Qur’an, sehingga hasilnya diketahui
sekarang, perkembangan ilmu secara luas oleh umat Islam dan
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mendapat apresiasi dari penulis ilmu
telah berkembang pesat. Kemajuan al-Qur’an. Kemajuan ilmu
IPTEK itu sendiri didominasi kuat pengetahuan yang berkembang pesat
oleh peradaban orang Barat. turut mempengaruhi perkembangan
Sedangkan negara-negara yang penelitian tentang mukjizat angka-
mayoritas penduduknya beragama angka ini. Salah satu contohnya yaitu
Islam sebagian besar merupakan geometri dan simbol bilangan juga
negara berkembang. Hubungan agama berhubungan dengan esensi ajaran
dan IPTEK dilihat dari segi Paradigma Islam, yakni doktrin tentang kesatuan
sekunder, Paradigma sosialis dan Tuhan (tauhid). Allah adalah Tunggal,
Paradigma Islam. hal ini terbukti dari esensi satu dalam
Sebenarnya, bila diamati, antara seri bilangan adalah simbol yang
ajaran Islam dengan pendidikan sains paling langsung dan masuk akal dari
tidak ada pertentangan, bahkan Islam sumber Tuhan satu.
mewajibkan umatnya untuk mencari
ilmu. Penerapan sains Islam akan DAFTAR PUSTAKA
menciptakan suasana yang menggugah Al-Imam al-Syaikh Ibrahim bin Ismail.
ingatan kita kepada Allah, mendorong 2003. Ta’lim al-Muta’allim.
perilaku yang sesuai dengan ketentuan Semarang: Pustaka al-Alawiyah.
syariat, dan mengingatkan nilai-nilai Bakar, Osman. 1991. Tauhid dan
konseptual yang ada dalam al-Qur’an. Sains. Bandung: Pustakahidayah.
Jadi, secara jelas konsep sains Islam Butt, Nasim. 2001. Sains dan
akan menghasilkan kesempurnaan Masyarakat Islam. Bandung :
pemahaman sains, dan mendatangkan Pustaka Hidayah.
kenikmatan kehidupan duniawi dan Djuned, Daniel. 2002. Antropologi Al-
ukhrowi, yang tentunya diidam- Qur’an, Jakarta: Erlangga.
idamkan oleh semua orang yang Ghulsyani, Mahdi. 2001. Filsafat-
beriman. Jika sains dikaitkan dengan Sains Menurut Al-Qur’an.
fenomena alam, maka dalam al-Qur’an Bandung : Mizan.
lebih dari 750 ayat menjelaskan Ilmi, Z. 2012. ”ISLAM SEBAGAI
tentang fenomena alam. LANDASAN
Belakangan, para peneliti PERKEMBANGAN ILMU
modern dengan memanfaatkan PENGETAHUAN DAN
kemajuan sains dan teknologi- TEKNOLOGI”. Jurnal
mengungkap kenyataan baru tentang Komunikasi dan Sosial
adanya hubungan makna antara kata- Keagamaan.Vol. XV (No. 1).
kata tertentu dalam Alquran, yang Kaelany HD. 2005. Islam dan Aspek-
mempunyai frekuensi penyebutan Aspek Kemasyarakatan Edisi
yang sama banyak. Inilah yang Ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.
kemudian disebut dengan i'jaz `adadiy Kementerian Agama RI. 2012.
(keajaiban dari segi bilangan). Adanya Penciptaan Manusia Dalam
mukjizat angka-angka dalam al-Qur’an Perspektif Al-Qur’an dan Sains.
dibuktikan oleh beberapa peneliti Jakarta: PT. Sinergi Pustaka
mutakhir yang memiliki konsen Indonesia.

82
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Muftie, A. 2004. Matematika Alam


Semesta. Bandung : PT. Kiblat
Buku Utama.
Nasution, A.A. 2013.
“MatematikaDalam Al-Qur’an”.
Jurnal Logaritma. Vol.1. No.1.
R.A, Lilis Fauziyah. dan Andi
Setyawan. 2009. Kebenaran al-
Qur’an dan Hadits. Solo : Tiga
Serangkai.
Rais, M Amien. 1998. Al-Islam &
Iptek. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-
Qur’an, Fungsi Dan Peran
Wahyu, Dalam Kehidupan
Masyarakat, 1994, Mizan,
Bandung, hal. 21
Sulaiman Noordin. 2000. Sains
Menurut Perspektif Islam.
Jakarta : Dwi Rama.
Tafiq, Muhammad Izzudin. DalilAfaq
Al-Qur’an Dan Alam Semesta
(Memahami Ayat-Ayat
Penciptaandan Syubhat. 2006.
Solo: PT. Tiga Serangkai. Hal 1
Yusufa, U. 2014. “Mukjizat Matematis
Dalam Al-Qur’an”. Jurnal
Hermeunetik. Vol.8 (No.2).

83
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai