Anda di halaman 1dari 35

DEFINISI

 Hamdani Bakran Adz-dzaky (2004:228) mengemukakan


bahwa pengertian psikoterapi Islam adalah proses
pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan
Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW.
 atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan
pengajaran Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Nya atau
ahli waris para nabinya.
 Anshori (2000:242) mengemukakan psikoterapi Islam
adalah upaya penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara
rohaniyyah yang didasarkan pada tuntutan Al-Qur’an dan
al-Hadis, dengan metode analisis esensial empiris serta
ma’rifat terhadap segala yang tampak pada manusia.
DASAR
 Allah berfirman dalam Al-Qur’an: (QS. Al-Isrâ’: 82).
Artinya: “Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian”.
Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, ada dua
pendapat dalam memahami istilah syifâ` dalam ayat
tersebut. Pertama, terapi bagi jiwa yang dapat
menghilangkan kebodohan dan keraguan, membuka jiwa
yang tertutup, dan menyembuhkan jiwa yang sakit. Kedua,
terapi yang dapat menyembuhkan penyakit fisik, baik
dalam bentuk pencegahan maupun pengobatan
Lanjutan …
 Sementara Thabathaba’i mengemukakan, bahwa syifâ`
memiliki makna terapi ruhaniah yang dapat
menyembuhkan penyakit batin.
Dengan Al-Qur’an, seseorang dapat mempertahankan
keteguhan jiwa dari penyakit batin, seperti keraguan
dan kegoncangan jiwa, mengikuti hawa nafsu, dan
perbuatan jiwa yang rendah. Al-Qur’an juga dapat
menyembuhkan penyakit jasmani.
Kesimpulan
 Psikoterapi Islam merupakan upaya mengatasi beberapa
problem kejiwaan yang didasarkan pada pandangan agama
Islam (Al-Qur’an dan Hadits).
 Psikoterapi Islam mempercayai bahwa keimanan dan
kedekatan terhadap agama akan menjadi kekuatan yang
sangat berarti bagi kebaikan problem kejiwaan seseorang.
Mencegah berbagai problem kejiwaan dan
menyempurnakan kualitas manusia.
 Psikoterapi Islam juga disandarkan penggunaan alat fikir
dan usaha nyata manusia untuk memperbaiki diri.
 Psikoterapi Islam tidak semata-mata membebaskan orang-
orang dari penyakit, tetapi juga perbaikan kualitas
kejiwaan seseorang.
Perbedaan Psikoterapi Barat dengan
Psikoterapi Islam
 Dari sisi aspek-aspek yang ada dalam diri manusia
 Dari sisi fungsi psikoterapi
 Dari sisi kewajiban
 Dari sisi hubungan yang perlu dibangun
 Dari sisi tujuan yang ingin dicapai
 Dari sisi kemampuan yang harus dimiliki oleh terapis
Psikoterapi Barat/Konvensional,

KOGNITIF
(Akal)

PSIKOMOTOR AFEKTIF
(Jasad) (Emosi)
Psikoterapi Islam

Jasad

EMOSI AKAL

RUH QALB

NAFS
Fungsi Psikoterapi
Psikoterapi Barat Psikoterapi Islam
 Mencegah/preventive  ditambah dengan fungsi
 Mengembang/development TAZKIYAH .

al =proses membuang
(takhalli- stamping out)
 Memulihkan /remedial
apa yang buruk, dan
 Melerai krisis/crisis digantikan (tajalli-
intervention stamping in) dengan
 Mengendalikan perkara yang baik
perundingan/ consultation
Kewajiban/tanggung jawab terapis
Psikoterapi barat Psikoterapi Islam

Hanya bertanggung jawab  Terikat dengan tanggung


kepada klien saja jawab dan kewajiban-
kewajiban kepada ALLAH
SWT dengan NIAT YANG
IKHLAS
Hubungan Dalam Psikoterapi barat

Konselor RAPPORT KLIEN


Lanjutan ..
Carl Rogers menekankan 3 elemen penting dalam
hubungan terapis/konselor-Klien, yaitu:

• Genuineness

• Unconditional Acceptance/Positive Regard

• Emphatic Understanding
Hubungan Dalam
ALLAH SWT Psikoterapi islam

dengan
semua
Terapis makhluk
ALLAH
SWT
Lanjutan ..
 Niat – apa yang kita lakukan, hanyalah untuk
mendapat keridhaan ALLAH SWT

 Ikhlas – apa yang kita lakukan adalah dilakukan


karena ALLAH SWT semata-mata

 Ihsan – apa yang kita lakukan harus kita yakini


bahwa ALLAH swt senantiasa melihatnya.
Tujuan yang ingin dicapai
Psikoterapi Barat Psikologi Islam
 Menekankan pada
menekankan kesejahteraan kesejahteraan jasad, akal,
aspek kognitif, tingkahlaku emosi, qalb, nafs dan ruh.
dan /atau afektif Lebih dari itu kaunseling
 serta amar ma’ruf nahi
munkar
Kemampuan yang harus dikuasai
terapis
Psikoterapi Barat Psikoterapi Islam
 Membina hubungan  Semua kemampuan dalam
 Bertanya psikoterapi barat plus :
 Memparafrase  Menyampaikan dan
 Refleksi menjelaskan ilmu dan
 Konfrontasi body language amalan, serta mendidik
 Eye contact
 dll  Melakukan dakwah

 Berdo’a, berzikir dan


melakukan solat .
SEJARAH PSIKOTERAPI ISLAM
Abu Zayd Ahmed ibnu Sahl al-Balkhi
 Konsep kesehatan mental atau al-tibb al-ruhani
pertama kali diperkenalkan dunia kedokteran Islam
oleh seorang dokter dari Persia bernama Abu Zayd
Ahmed ibnu Sahl al-Balkhi (850-934).
 Dalam kitabnya berjudul Masalih al-Abdan wa al-
Anfus (Makanan untuk Tubuh dan Jiwa), al-Balkhi
berhasil menghubungkan penyakit antara tubuh dan
jiwa. Ia biasa menggunakan istilah alTibb al-Ruhani
untuk menjelaskan keseharan spritual dan kesehatan
psikologi.
Pendapat Al Bakhi
 Badan dan jiwa bisa sehat dan bisa pula sakit. Inilah
yang disebut keseimbangan dan ketidakseimbangan.
 Ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan
demam, sakit kepala, dan rasa sakit di badan.
 Ketidakseimbangan dalam jiwa dapat mencipatakan
kemarahan, kegelisahan, kesedihan, dan gejala-gejala
yang berhubungan dengan kejiwaan lainnya.
 Dua macam penyebab depresi. Depresi bisa
disebabkan alasan yang diketahui, seperti mengalami
kegagalan atau kehilangan. Ini bisa disembuhkan
secara psikologis. Kedua, depresi bisa terjadi oleh
alasan-alasan yang tak diketahui.
Ali ibnu Sahl Rabban al-Tabari
 Lewat kitab Firdous al-Hikmah yang ditulisnya pada
abad ke-9 M, dia telah mengembangkan psikoterapi
untuk menyembuhkan pasien yang mengalami
gangguan jiwa. Al-Tabari menekankan kuatnya
hubungan antara psikologi dengan kedokteran.
 AlTabari menjelaskan, pasien kerap kali mengalami
sakit karena imajinasi atau keyakinan yang sesat.
Untuk mengobatinya, kata al-Tabari, dapat dilakukan
melalui ''konseling bijak''. Terapi ini bisa dilakukan
oleh seorang dokter yang cerdas dan punya humor
yang tinggi. Caranya dengan membangkitkan kembali
kepercayaan diri pasiennya.
Ibnu Khaitam Al-Zuhr (Avenzoar) &
Ibnu Rusyd (Averroes)
 Ibnu Zuhr, alias Avenzoar telah berhasil mengungkap
penyakit syaraf secara akurat.
 Ibnu Zuhr juga telah memberi sumbangan yang
berarti bagi neuropharmakology modern
 Yang tak kalah penting lagi, Ibnu Rusyd atau Averroes
ilmuwan Muslim termasyhur - telah mencetuskan
adanya penyakit Parkinson’s.
Al-Razi
 Melalui kitab yang ditulisnya yakni El-Mansuri dan Al-
Hawi , dokter Muslim legendaris al-Razi juga telah
berhasil mengungkapkan definisi symptoms (gejala)
dan perawatannya untuk menangani sakit mental dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan
kesehatan mental. Al-Razi juga tercatat sebagai dokter
atau psikolog pertama yang membuka ruang psikiatri
di sebuah rumah sakit di Kota Baghdad.
Al-Farabi
 Pemikir Muslim lainnya di masa keemasan Islam yang
turut menyumbangkan pemikirannya untuk
pengobatan penyakit kejiwaan adalah Al-Farabi.
Ilmuwan termasyhur ini secara khusus menulis risalah
terkait psikologi sosial dan berhubungan dengan studi
kesadaran.
Objek Psikoterapi Islam
Amin (2010:196) menyatakan bahwa objek yang menjadi
fokus penyembuhan, perawatan dan penyembuhan dari
psikoterapi Islam adalah manusia secara utuh, yakni yang
berkaitan atau menyangkut beberapa ganggguan pada:
1. Mental, yaitu yang berhubungan dengan pikiran, akal,
ingatan atau proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal
dan ingatan. Seperti mudah lupa, malas berfikir, tidak
mampu berkonsentrasi, picik, tidak dapat mengambil
suatu keputusan dengan baik dan benar, bahkan tidak
dapat membedakan antara halal dan haram, yang
bermanfaat dan yang mudharat serta yang hak dan yang
bathil.
Lanjutan ..
2. Spiritual, yaitu yang berhubungan dengan masalah
ruh, semangat atau jiwa, religius, yang berhubungan
dengan agama, keimanan, kesalehan dan menyangkut
nilai-nilai transesndental: seperti syirik
(menyekutukan Allah), nifaq, fasik, dan kufur; lemah
keyakinan dan tertutup atau terhijabnya alam ruh,
alam malakut, dan alam gaib; semua itu akibat dari
kedurhakaan dan pengingkaran kepada Allah
Lanjutan ..
3. Akhlak yaitu suatu keadaan yang melekat pada
manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-
perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses
pemikiran, perimbangan atau pemikiran atau sikap
mental atau watak yang terjabarkan dalam bentuk
berfikir, berbicara, bertingkah laku, dan sebagainya
sebagai ekspresi jiwa.
Lanjutan ..
4. Fisik, tidak semua gangguan fisik dapat disembuhkan
dengan psikoterapi islam. Kecuali memang kalau ada
izin dari Allah. Akan tetapi ada kalanya sering
dilakukan secara kombinasi dengan terapi medis
seperti lumpuh, penyakit jantung, liver, buta, dan
sebagainya.
Fungsi Psikoterapi Islam
Samsu Munir Amin (2010:218-223)
 1. Fungsi Pemahaman (Understanding) Fungsi ini
memberikan pemahaman dan pengertian tentang
manusia dan problematikanya dalam hidup dan
kehidupan serat bagaimana mencari solusi dari
problematika itu secara baik, benar dan mulia. Hal
lain yang disampaikan adalah bahwa psikoterapi islam
memberikan penjelasan bahwa ajaran Islam (Al-
Qur’an dan Hadits) merupakan sumber yang paling
lengkap, benar dan suci untuk menyelesaikan masalah
hidup.
Lanjutan ..
2. Fungsi Pengendalian (Control) Fungsi ini
memberikan potensi yang dapat mengarahkan
aktivitas setiap hamba Allah agar tetap terjaga dalam
pengendalian dan pengawasan Allah.
3.Fungsi Peramalan (Prediction) Fungsi ini memiliki
potensi untuk dapat melakukan analisis ke depan
tentang segala peristiwa, kejadian dan perkembangan.
Lanjutan ..
4. Fungsi Pengembangan (Development) Fungsi ini
memiliki potensi untuk mengembngakan ilmu
keislaman, khususnya masalah manusia dengan segala
seluk beluknya, baik berhubngna dengan
problematika ketuhanan maupun problematika
kehidupan.
5. Fungsi Pendidikan (Education) Fungsi ini memiliki
potensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, misalnaya dari keadaan tidak tahu menjadi
tahu, baik buruk maupun baik, atau dari yang sudah
baik menjadi lebih baik.
Tujuan Psikoterapi Islam
1. Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar
sehat jasmanniah dan rohaniah, spiritual dan moral
2. Menggali dan mengembangkan potensi essensial sumber
daya
3. Mengantarkan individu kepada perubahan konstruksi
dalam kepribadian dan etos kerja
4. Meningkatkan kualitas keimanan, keislaman, keihsanan
dan ketauhidan dalam kehidupan sehari-hari dan nyata
5. Mengantarkan individu mengenal, mencintai, dan
berjumpa dengan essensi, atau jati diri dan citra diri serta
sang Khaliq
Karakteristik terapis/konselor Islam
 Beriman dan bertaqwa kepada ALLAH SWT
 Mengakui dan menerima Rasulullah sebagai
kaunselor terbaik
 Siddiq
 Amanah
 Tabligh
 Fatonah
 Berani dan adil
 Sabar dan tenang
Nilai “Plus” Psikoterapi islam
 Di dalam kaunseling Islam terdapat beberapa
“konsep” penting bagi menjamin ketenangan dan
kesejahteraan jiwa yang tidak terdapat dalam
pendekatan barat atau konvensional.
Lanjutan ..
 Ridha akan taqdir ALLAH dengan sabar
 Tawakkal
 Empowerment – ALLAH tidak mengubah apa yang ada pada
sesuatu kaum, sehinggalah kaum itu sendiri yang
mengubahnya
(Surah Arra’d – ayat 11)
 Yakin -- Yaqin bahwa apabila ALLAH SWT mengambil
sesuatu dari kita, pasti akan diganti dengan yang lebih baik. --
bahwa setiap kesusahan/ujian Allah SWT akan diikuti
dengan kesenangan, jika kita ridha dan sabar. -- yakin bahwa
bagi setiap penyakit, ada obatnya kecuali mati
REFERENSI
 Abdul, Mujib, (2002), Nuansa-Nuansa Psikologi Islam,
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Adz-dzaky,
 Hamdani Bakran, (2004), Konseling dan Psikoterapi
Islam, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
 Amin, Samsul Munir, (2010), Bimbingan dan
Konseling Islam, Jakarta: Amzah.

Anda mungkin juga menyukai