Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Stoikiometri

Oleh:

Kelompok I (Satu)

Abdul Chalim Fahmy


Alfia Septiani Syahrul
Aris Nurrohim
Booy Alva Batkormbawa

STEM AKAMIGAS
Jln. Gajah Mada No. 38 Cepu 58315, Kab. Blora Jawa Tengah
Telp. (0296) 421897, Fax (0296) 425939
E-mail : stem@akamigas-stem.esdm.go.id

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERL


STEM Akamigas
I. TUJUAN

Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan stoikiometri reaksi kimia

2. Mahasiswa dapat mempelajari perubahan perubahan yang

terjadi pada reaksi kimia.

II. KESELAMATAN KERJA

1. Bahan bahan yang digunakan, jangan sampai tertelan.

2. Bahan bahan asam/basa yang digunakan, jangan sampai

terkena kulit, jika terkena kulit segera bilas dengan air

mengalir.

3. Dalam setiap pengamatan yang dilakukan, jaga jarak mata

anda dengan materi yang diamati, hati hati mata jangan

sampai terkena efek dari zat/reaksi yang terjadi. Jika terkena

segera bilas dengan air.

4. Bersihkan (cuci) peralatan setiap sehabis digunakan

percobaan. Tabung reaksi dibersihkan dengan sikat tabung

reaksi.

III. TEORI DASAR

Perbandingan stoikiometri pereaksi pereaksi sangat penting

dalam mengamati keberlangsungan reaksi kimia. Pengamatan yang

umum dilakukan reaksi kimia antara lain perubahan temperatur,

jumlah produk reaksi (endapan, gas), pH larutan, dan warna larutan.


Salah satu metoda umum yang umum digunakan untuk

menentukan stoikiometri atau suatu reaksi adalah metoda JOB atau

metoda variasi kontinu. Prinsip metoda ini adalah pengukuran

perubahan sifat fisik dalam suatu reaksi pada jumlah mol masing

masing pereaksi bervariasi, tetapi dengan jumlah mol total pereaksi

tetap.

Perubahan sifat fisik yanf dapat diamati dalam suatu reaksi kimia

antara lain perubahan temperatur, massa, volume, pH larutan, dan

daya serap. Perubahan sifat fisik tersebut sangat tergantung pada

jumlah mol pereaksi yang digunakan dalah percobaan.oleh karena

itu, data data perubahan sifat fisik dan jumlah mol pereaksi dapat

digambarkan dalam suatu grafik, yang kemudian digunakan untuk

menentukan perbandingan stoikiometri reaksi.

Berikut contoh stoikiometri reaksi AgNO3 dengan K2CrO4,

menggunakan data produk reaksi yang dialurkan terhadap data mol

AgNO3 yang divariasikan.

Tabel 1. Volume Larutan AgNO3 K2CRO4 dan perhitungan Mol

kodisi Vol. Vol. Vol. Total 3


Perhitungan mol (x 10
AgNO3 K2CRO4 Larutan AgNO3 K2CRO4 Total

0,24 M 0,24 M (mL)

(mL) (mL)
1 5 45 50 1,20 10,80 12,0
2 10 40 50 2,40 9,60 12,0
3 15 35 50 3,60 8,40 12,0
4 20 30 50 4,80 7,20 12,0
5 25 25 50 6,00 6,00 12,0
6 30 20 50 7,20 4,80 12,0
7 35 15 50 8,40 3,60 12,0
8 40 10 50 9,60 2,40 12,0
9 45 5 50 10,80 1,20 12,0

Tabel 2. Massa Produk Reaksi dari Reaksi AgNO3 K2CRO4

Kondisi Mol. AgNO3 (x Mol. K2CrO4 Massa Produk (g)


3
(x 10 )
3
10
1 1,20 10,80 0,225
2 2,40 9,60 0,396
3 3,60 8,40 0,564
4 4,80 7,20 0,696
5 6,00 6,00 0,885
6 7,20 4,80 1,030
7 8,40 3,60 1,194
8 9,60 2,40 0,892
9 10,80 1,20 0,598
Berdasarkan grafik diatas, perbandingan stoikiometri reaksi AgNO3

dengan K2CrO4 adalah 2 : 1, dan rumus molekul endapan yang

dihasilkan adalah Ag2CrO4. (mol AgNO3 : mol K2Cr2O4 = 8,4 : 3,6

= 2,33 : 2 : 1).

Dalam percobaan ini akan dipelajari stoikiometri reaksi untuk : ( i )

pb (NO3)2 dan Kl, (ii) CUSO4 dan NaOH, ( iv) H2SO4 dan NaOH.

Pada reaksi (i), perubahan sifat fisik yang diamati adalah massa

produk reaksi yang dihasilkan, sementara perubahan temperatur

diamati pada reaksi (ii)-(iv). Pada reaksi (i) di pelajari persen hasil

dengan cara membandingkan berat produk hasil percobaan

terhadap berat produk hasil perhitungan.


berat produk hasil percobaan
hasil= x 100
berat produk hasil perhitungan

IV. BAHAN DAN PERALATAN

a. Bahan

1. Larutan Pb (NO3)2 0, 1M,

2. Kl 0,1 M,

3. NaOHH 1M

4. HCl 1 M

5. H2SO4 1M,

6. CuSO4 1M,

7. NaOH 2M

b. Peralatan

1. Naraca analitis

2. Gelas ukur 50 mL

3. Gelas beakewr 50 mL/ 100 mL

4. Termometer.

V. LANGKA KERJA

A. Reaksi larutan Pb(NO3)2 dan Kl


1. Suatu buah tabung reaksi kosong dimasukan ke dalam gelas beker

100 mL, kemudian letakan di atas narace analitis dan nolkat

beratnya ( tare)

2. Ke dalam tabung reaksi tersebut tuangkan hati-hati 2 mL larutan

Pb(NO3)2 0,1 M kemudian catat beratnya, catatan: tabung reaksi

dalam gelas beaker tetap disimpan diatas naraca.

3. Lakukan hal yang sama seperti tahap 1, kemudian tabung reaksi

diisi dengan, 2 mL larutan Kl 0,1 M dan kemudian catat beratnya.

4. Larutan Pb(NO3)2 ( tahap 2) dituangkan kedalam tabung reaksi

yang brisi larutan Kl( tahap 3), tabung reaksi tetap berada di atas

naraca analitis.

5. Catat perubahan berat hasil reaksi, apakah diamati adakah

perubahan berat setelah penambahan Pb(NO3)2 kedalam larutan

Kl? Apakah berat larutan campuran lebih besar dari jumlah total

berat larutan Pb(NO3)2 dan Kl sebelum direaksikan? Jika ada, maka

hitung berat produk reaksi hasil percobaan dengan cara:

Berat produk percobaan= berat larutan campuran

( berat larutan Pb(NO3)2 + berat larutan Kl).

6. Hitung berat teoritis produk reaksi dari reaksi mL 2 mL larutan

Pb(NO3)2 0, 1 M dan 2 mL larutan Kl 0,1 M. Kemudian hitung % hasil

dengan menggunakan rummus diatas ( pendahuluan ).

B. Reaksi Larutan CuSO4 dan NaOH

1. 1 Larutan NaOh 1 M sebanyak 50 mL dituangkan kedalam gelas

beker 100 mL, kemudian ukur temperaturnya.


2. Larutan CuSo4 1 M sebanyak 10 mL dituangkan kedalam gelas

beker 50 mL, kemudian ukur temperaturnya,

3. Larutan CuSO4 1 M kemudian dituangkan ke dalam larutan NaOH

1M sambil diaduk dan ukur ukur temperatur campuran tersebut,

4. Ulang tahap a s/d c dengan komposisi larutan sebagai berikut :

kondisi Volume larutan NaOH, mL Volume larutan

CuSO4, mL
1 60 0
2 50 10
3 40 20
4 30 30
5 20 40
6 10 50
7 0 60

5. Buat grafik T ( perubahan temperatur ) terhadap volume NaOH,

dimana T= TA TM, TA = temperatur campuran dan TA =

temperatur awal masing- masing larutan.

C. Reaksi asam basa.


1. Larutan NaOH 1M sebanyak 5 mL dituangkan de dalam gelas

beker 50 mL, kemudian ukur temperaturnya,


2. Larutan HCl 1 M sebanyak 25 mL dituangkan kedalam gelas

beker 50 mL, kemudia ukur temperaturnya.

3. Larutan NaOH 1 M kemudian dituangkan kedalam larutan HCl 1

M sambil diaduk dan ukjur temperatur campuran tersebut.

4. Ulang tahap a s/d c, dengan komposisi larutan sebagai berikut :


kondisi Volume larutan Volume larutan

NaOH 1 M, mL HCl 1 M, mL
1 10 20
2 15 15
3 20 10
4 25 5
5 30 0
6 0 30

5. Buat grafik T ( perubahan temperatur ) terhadap volume NaOH

atau HCl. Diman T= TA TM<


6. TA = temperature campuran dan TA = temperatur awal masing-

masing larutan. F. Lakukan percobaan seperti diatas, untuk

sistem NaOH 1 M dan H2SO4 1M,

VI. HASIL PENGAMATAN


A. Reaksi Larutan Pb(NO3)2 dan Kl.
Berat Larutan campuran : 4,2 gram
Berat Larutan Pb(NO3)2 : 2,2 gram
Berat larutan Kl : 2 gram

Berat produk percobaan: berat larutan campuran berat larutan

Pb(NO3)2 + berat larutan KI.

= 4,2 gram ( 2,2 gram + 2 gram)

= (4,2 4,2) gram


=0

Pb (NO3)2 + 2Kl kNO3 Pb/2

M 0,05 0,05

R 0,1 0,1 0,1 0,1

S 0,05 0,05 0,1 0,1

gram KNO3 = mr. n gram Pbl2 = mr.n Mr = KNO3

= 101 x 0,1 = 461 x 0,1 = 101

= 101 gram = 461 gram Mr = Pbl2

= 461

Gram produk = 10,1 + 46,1

= 56,2 gram

berat produ ksi hasil percobaan


hasil= 100
berat produksi hasil perhitungan

0
x 100 =0
56,2

B. Reaksi Larutan CuSO4 dan NaOH


CuSO4 + 2NaOH Na2SO4 + Cu(OH)2

V NaOH (mL) V CuSO4 (mL) Campuran


50 (29,7C) 10 (31C) 31C
40 (28,9C) 20 (28C) 31,7C
30 (28,5C) 30 (28,5C) 32,4C
20 (28C) 40 (28,9C) 31,9C
10 (27,8C) 50 (29,7C) 30,8C

Grafik T terhadap V NaoH


33

32.5

32

31.5

31

30.5

30
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

C. Reaksi Asam Basa

V NaOH 1 M (mL) V H2SO4 1 M (mL) Campuran


10 (29,5C) 20 (29,6C) 32C
15 (29,3C) 15 (29,5C) 31C
20 (29,2C) 10 (29,5C) 30C
25 (29,4C) 5 (29,5C) 30C
Grafik T terhadap V NaOH
32.5

32

31.5

31

30.5

30

29.5

29
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26

VII. PERTANYAAN

Setelah melaksanakan percobaan ini, jawab pertanyaan

pertanyaan berikut ini :

1. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada percobaan

ini !

2. Berikan penjelasan mengenai percobaan tersebut !

JAWABAN:

1. Reaksi kimia
a. Reaksi larutan Pb(NO3)2 dan KI
Pb(NO3)2 + KI PbI2 + KNO3
b. Standarisasi larutan NaOH 0,1 N
NaOH + CuSO4 Na2SO4 + Cu(OH)3
c. Reaksi asam basa
NaOH + HCl NaCl + H2O
2. Pada percobaan tersebut melibatkan beberapa reaksi kimia,

dari hasil percobaan tersebut dapat diketahui perubahan

volume juga mempengaruhi perubahan temperatur, tetapi

perubahannya tidak konstan.

VIII. ANALISIS

Untuk mengetahui perubahan volume terhadap perubahan

temperatur perlu dilakukan percobaan berulang, karena

terkadang alat untuk mengukur temperature tingkat

ketelitiannya kurang.

Jumlah persentase berat untuk PbI 2 dan KNO3 perlu dilakukan

perhitungan melalui reaksi kimia, pada reaksi tersebut KI lah

yang menjadi reaksi pembatas, sehingga perhitungan secara

teoritis didapatkan berat PbI2 dan KNO3. Dan untuk jumlah

berat produk hasil percobaan juga harus direaksikan

menggunakan reaksi kimia, karena yang ditanyakan adalah

berat produk, sementara hasil dari percobaan adalah hasil dari

reaktan

Pada percobaan didapatkan grafik perubahan volume NaOH

terhadap temperatur grafik yang didapatkan berbentuk linear


namun, tidak konstan, karena temperatur yang diamati dalam

percobaan tidak konstan.

IX. KESIMPULAN

a. Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat

yang terlibat dalam reaksi. Reaksi stoikiometri adalah suatu reaksi kimia dimana

pereaksi dalam reaksi tersebut habis bereaksi. Sehingga tidak ada mol sisa dalam

pereaksi pembatas.

b. Beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan :

Kurang ketelitian saat mengamati perbedaan temperatur


Kurang ketelitian saat mencampurkan bahan
Kurang ketelitian dalam membaca peralatan pengukur suhu

X. SARAN

Sebaiknya alat dan bahan diperbanyak supaya lebih efisien dan dapat melakukan

praktikum dengan benar. Fasilitas ruangan lebih ditingkatkan lagi supaya lebih

nyaman dalam menjalani praktikum.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,hiskia 1985. Kimia dasar ( modul 1 s/d 5 jakarta utara: bradi , j. E

dan homiston . 1986. General chemistry. New your.

Anda mungkin juga menyukai