INTERMEDIATE

CASING
Isni Noviya Dewi Alfia Septiani Syahrul
 Beban brust
Beban burst adalah beban yang diberikan oleh tekanan
hidrostatis didalam casing hingga casing dapat
mengalami perubahan bentuk.
Beban burst di dalam intermediate casing dibentuk oleh
dua macam fluida yaitu lumpur terberat yang akan
digunakan dan gas.
Tekanan dalam > Tekanan luar)
Beban burst pada intermediate casing
Keterangan :

Li = panjang intermediate
casing (ft)
Hm = tinggi kolom lumpur
terbesar (t)
Hg = tinggi kolom gas (ft)
densitas fluida (ppg)
f = tekanan diluar casing
(psi)
Pe = resultan = A-B
C = garis design= C x
design factor
D = batas tekanan
maksimum untuk
B = intermediate casing di
permukaan
Ps = PBOP
Maka, tekanan injeksi pada kaki casing dapat dituliskan :

IP = 0.052 (Gfr + 1) D
IP= 0.052 (Gfr + 1) Li

Ps = tekanan di permukaan (psi)

Gfr = gradien tekanan rekah (ppg)
Li = panjang intermediate casing (ft)
D = kedalaman (ft)
IP = tekanan injeksi (psi)
Beban Collapse
Merupakan beban yang ditimbulkan oleh tekanan
hidrostatis yang dapat menyebabkan penyok pada
dinding pipa.
Beban collapse pada intermediate casing terdiri
dari tekanan hidrostatik lumpur saat casing
dipasang dan tekanan hidrostatik semen.
Tekanan luar > Tekanan dalam
Beban collapse pada intermediate casing
Keterangan:
s = densitas semen (ppg)

m1 = densitas lumpur saat casing

dipasang (ppg)
x
m2 = densitas lumpur terberat (ppg)
Li = panjang intermediate casing
(ft)

Lm1 = tinggi kolom lumpur 1 (ft)

Lm2 = tinggi kolom lumpur 2 (lumpur
terberat) setelah lost (ft)
Hs = tinggi kolom semen (ft)
D = kedalaman (ft)
P = tekanan (psi)
D2 = kedalaman kaki casing (ft)
D3 = kedalaman puncak kolom
lumpur terberat setelah lost (ft)
Maka, tekanan injeksi dapat dituliskan :

P1 = 0.052 m1 Lm1
P2 = 0.052 (m1 Lm1 + s Hs)
P3 = 0.052 m2 ( D2 D3 )
Dimana ;
P1 : Tekanan pada kondisi anulus terisi penuh oleh lumpur
P2 : Tekanan pada kondisi terisi oleh campuran lumpur dan semen
P3 : Tekanan pada kaki casing setelah loss
SEKIAN-